NovelToon NovelToon
Married To Kakak Ipar

Married To Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Shine

Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.

Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Di sepanjang perjalanan menuju kota dimana terjadinya kejadian nahas yang turut menimpa Sebastian, mama Siska terus saja menggerutu dan memasang raut muka masam, itu dikarenakan Almira yang memaksa untuk ikut turut serta melihat kondisi Sebastian yang sebenarnya.

Sampai di sebuah rumah sakit kota yang ketiganya tuju, mama Siska buru-buru segera turun dan menarik pergelangan papa Steven agar segera menuju tempat dimana yang tadi di intruksikan oleh si menelepon yang menghubungi mama Siska. Sementara Almira, Almira berjalan dengan jarak yang lumayan jauh di belakang kedua mertuanya yang terlihat tak memperdulikannya atau bahkan mungkin tak mengingatnya jika diririnya juga turut serta. Dengan dalam keadaan perut yang membesar membuatnya jadi kesulitan untuk berjalan, namun sekuat tenaga Almira berusaha untuk tetap mengejar.

Dengan nafas sedikit tersengal, Almira memelankan langkahnya sembari celingukan kesana-kemari kala tak mendapati kedua mertuanya di jalan rumah sakit yang berbelok.

Beberapa saat mencari, tak sengaja Almira mendengar suara yang tak asing di telinganya. Bergegas Almira mengikuti arah suara tersebut, yang ternyata berasal di salah satu ruangan yang pintunya tak tertutup rapat. Almira segera memperlebar jalan pintu tersebut agar bisa untuk dilewatinya. Di sana, terlihat mama Siska yang tengah menangis dalam pelukan papa Steven. Almira yang melihat pemandangan dihadapannya justru mengernyitkan kening, tapi bukan disebabkan karena kedua mertuanya itu.. Melainkan karena suatu benda yang tengah dipegang mama Siska.

Karena penasaran, Almira pun berjalan mendekati kedua mertuanya. Dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Almira langsung merampas benda yang dipegang mama Siska, sehingga membuat mama Siska jadi tersentak dan segera berbalik untuk mengetahui siapa yang telah berani mengambil barangnya tanpa izin.

"Kau!!" tunjuk mama Siska kala mendapati Almira lah yang telah mengambil barangnya tanpa izin.

Sementara Almira, dia tak memperdulikan sang mertua yang telah siap meluapkan amarahnya. Karena yang terpenting saat ini adalah mengeluarkan semua pertanyaan yang kini berada dalam otaknya. "Mama, dari mana Mama mendapatkan jaket ini?" tanyanya dengan tatapan masih tertuju pada benda yang saat ini berada di tangannya. Yaitu sebuah jaket yang begitu sangat familiar dalam ingatannya.

"Memang kenapa dengan jaket ini? Apa hubungannya denganmu, hah?!" Bentak mama Siska seraya merampas kembali jaket berbungkus plastik transparan yang ada pada Almira dan menyerahkannya pada papa Steven. Entah mengapa setiap kali melihat Almira, emosi mama Siska tidak lagi stabil, ditambah dengan emosi yang menguras perasaannya kali ini membuat mama Siska seakan semakin akan meledak-ledak. Beruntung ada papa Steven yang segera menahan tubuh mama Siska agar tak sampai menyakiti Almira yang saat ini tengah hamil besar. Karena papa Steven tahu bagaimana mama Siska jika sedang mengamuk pada seseorang disaat emosinya sedang tidak baik-baik saja.

"Jaket itu, jaket itu begitu mirip dengan jaket yang aku hadiahkan pada kak Tian sebelum berangkat waktu itu," ucap Almira yang tatapannya masih saja tertuju pada jaket tersebut, sehingga tak menyadari raut muka mama Siska yang kian menggelap mendengar pernyataannya itu.

Mama Siska juga ingat betul, waktu itu.. Waktu keberangkatan Sebastian untuk perjalanan bisnis yang bisa dikata dadakan, mama Siska melihat bahkan menanyakan perihal jaket yang dikenakan Sebastian saat itu, yang di jawab Sebastian dengan senyuman seraya berkata "Jaket ini adalah jaket pembawa keberuntungan".

Mengingat hal tersebut membuat mama Siska jadi tersenyum sinis dan segera melepas tangan papa Steven yang sedari tadi menjerat lengan atasnya kemudian berjalan cepat menuju Almira. "Kau memang wanita pembawa sial, Sialan!!" Serunya sembari dengan secepat kilat mencengkram dan menarik rambut Almira.

"Aakh...!" jerit Almira kesakitan.

"Mama!!!" Papa Steven hanya mampu berseru dan berusaha melepas cengkraman istrinya dari rambut menantunya itu. Karena saking cepatnya gerakan mama Siska, papa Steven tak dapat mendeskripsikan apalagi sampai menghalau apa yang saat ini diperbuat mama Siska. "Ma, jangan begini.. Lepaskan atau aku akan meminta dokter untuk menyuntik Mama dengan obat penenang!" Ancamnya sembari terus berusaha melepaskan cengkraman sang istri.

"Baik, akan aku lepaskan," ucap mama Siska dengan suara melunak sembari menjauhkan diri dari Almira, namun masih dengan nafas memburu, terlihat dari dada mama Siska yang naik turun tak beraturan. Tapi semua itu sudah membuat papa Steven merasa lega karena menurutnya ancamannya itu berhasil. Akan tetapi hanya sesaat, karena sesaat kemudian papa Steven dibuat kembali senam jantung kala mama Siska berkata, "Tapi dia harus mati terlebih dahulu!" Seraya langsung kembali menerjang Almira.

"Kau harus mati Wanita Pembawa Sial!! Susul lah ibumu yang pelakor itu ke alam baka! Aku tak terima putraku mati sementara Kau di sini enak-enakan menikmati hidup! Aku tak terima itu. Aku tak terima..!!! Matilah Kau, Sialan!! Matilah!!" Mama Siska terus meracau sembari mencekik leher Almira dengan seluruh kekuatannya.

Di saat Almira sudah hampir kehabisan nafas, tiba-tiba tangan mama Siska yang dibuat mencekik kian mengendur dari leher Almira, sehingga membuat Almira yang kembali menghirup oksigen setelah sebelumnya berada di ambang maut seketika terbatuk.

Sementara mama Siska terus saja menunjuk-nunjuk Almira sembari bergumam yang hanya papa Steven yang mendengarnya, karena saat ini papa Steven tengah memeluk mama Siska yang tengah sempoyongan sehabis disuntik obat penenang oleh salah satu perawat yang kebetulan juga berada di ruangan tersebut, "Kau harus mati di tanganku, mati di tanganku. Pergi, PERGI!!!" Usir mama Siska sebelum benar-benar kehilangan kesadarannya.

Almira segera keluar ruangan ketika melihat isyarat dari papa Steven, setelahnya papa Steven menyusul keluar sembari membopong mama Siska untuk dibawa ke ruangan lain.

Almira menatap kepergian papa Steven dengan tatapan sendu. "Apa sebegitu hinanya aku? Sehingga ibu mertuaku sangat membenciku," batinnya. "Tapi... Dari mana sebenarnya mama Siska mendapatkan jaket yang begitu mirip dengan jaket yang aku berikan pada kak Tian?" Lanjutnya ketika kembali mengingat sebuah jaket yang ada di tangan mama Siska tadi. "Oh, ayolah, Al... Tidak hanya ada satu jaket seperti itu di dunia ini.. Kau pikir jaket yang Kau belikan untuk kak Tian adalah barang langka?!" Lanjutnya dengan tersenyum mengejek pada dirinya sendiri dengan tangannya yang sesekali menyentuh lehernya yang terasa perih akibat perbuatan mama Siska.

Di saat Almira tengah duduk sendirian dengan wajah menunduk di salah satu kursi tunggu yang tersedia di rumah sakit, tiba-tiba sepasang sepatu pantofel terlihat tepat di hadapannya, membuat Almira seketika mendongak dan mendapati....

"Kau!" Tunjuk Almira pada orang tersebut.

1
axm
balas mertuan mu yg jahat Al
Yukeu Nadhira
sekarang aja menyesal kemarin kemarin kemana nyonya
Yukeu Nadhira
semua yang kau dan istri mu alami semua berawal dari ibu mu gara gara perbuatan nya kau harus kehilangan istri dan anak mu
Melly Y
ku kira almira akan buktiin dia bisa tanpa tian ehh malah ngemis lagi huh
Melly Y
almira ini bodoh sekali kau thor buat almira ini sadar deh kok mangkin ke sini dia jdi orang bodoh mau aja di injak martua nya huh
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Mommy Shine: Bisa jadi dalam proses.../Smile/ karena saat ini Almira nya masih dalam tahap galau, jadi mungkin masih belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak nya untuk dirinya sendiri... sabar aja ya kakak ku... masih bertahap. kalau langsung jadi wanita super.. bisa-bisa langsung tamat saat ini juga... jadi, sabar aza oke... pasti akan ada saatnya Almira melawan!!!
total 2 replies
Melly Y
semoga ibu mertua nya mengalami kecelakaan dan lumpuh
Melly Y
marhua gila huh.. semoga martuanya dapat karma aja thor
Mommy Shine: Ho'oh, betul... semoga dapat karma itu mertua.../Determined//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!