NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Pernikahan Rahasia

Cinta Dalam Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Demi kehidupan keluarganya yang layak, Vania menerima permintaan sang Ayah untuk bersedia menikah dengan putra dari bosnya.

David, pria matang berusia 32 tahun terpaksa menyetujui permintaan sang Ibunda untuk menikah kedua kalinya dengan wanita pilihan Ibunda-Larissa.

Tak ada sedikit cinta dari David untuk Vania. Hingga suatu saat Vania mengetahui fakta mengejutkan dan mengancam rumah tangga mereka berdua. Dan disaat bersamaan, David juga mengetahui kebenaran yang membuatnya sakit hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 PERMINTAAN LARISSA

Kedua netranya yang semula fokus akan ponselnya, kini teralihkan tatkala sosok wanita yang saat ini sudah berstatus istrinya masuk ke dalam. Wanita itu tak menghiraukan akan kehadiran suaminya yang berada di ruang kamar. Ia berjalan membelakangi dan menuju ke ranjang besarnya.

Vania tak berniat untuk mengajaknya berbicara, karna kemarin David sudah menolaknya untuk diajak berbicara berdua.

Perlahan kedua kakinya naik ke ranjang dan David masih memperhatikannya sedari tadi. Saat kakinya ingin beranjak dari kursi, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Iya, cepat bereskan sekarang. Agar besok sudah bisa ditempati," ujarnya dibalik telepon.

BRAKK!

David menutup pintu kamar dengan kencang. Ia memilih untuk menghabiskan malam di ruangan sebelah yang dekat dengan balkon.

Langit malam yang pekat, terlihat begitu suram. Walaupun bulan dan beberapa bintang menemani. Seperti hatinya, yang sulit diungkapkan.

\[Kapan kamu akan kesini, Beib? Aku butuh kamu.\]

Sebuah notif pesan muncul, ia tersenyum singkat saat membacanya. Dia lekas membalasnya dengan kata-kata yang menyejukkan hati. Tapi disisi lain ia merasa bersalah dengan pengirim pesan itu. Karina, wanita yang telah dipersuntingnya lima tahun yang lalu. Pernikahan mereka begitu indah, tapi mungkin hanya mereka berdua yang merasakan. Tidak dengan keluarganya yang tampak tak menyukai kehadiran Karina.

***

Pagi hari yang membahagiakan. Tepat pukul tujuh pagi, Reno sudah datang. Dia melangkahkan kakinya masuk dan mengejutkan Marshel.

"Tumben pagi -pagi sudah sampai. Ada meeting pagi hari ini?" tanyanya sembari menepuk pundak Reno-asisten putranya itu.

"Gak ada, Tuan. Hari ini saya mau membantu tuan David untuk pindahan ke rumah baru," jawabnya dan membuat terkejut Marshel.

"Loh, apa-apaan ini. Gak ada omongan sama sekali dengan saya. Cepat panggil David!" perintahnya.

Reno menepuk jidatnya pelan, dia baru tersadar bahwa mungkin saja David memang ingin diam-diam pindah rumah tanpa memberitahu orang tuanya. "*Kalau sudah kaya gini, pasti aku yang kena*."

"Sudah semuanya?" David telah bersiap dan menemui Reno yang sudah berada di depan kamarnya. Reno hanya mengangguk dan ekor matanya mengarah ke bawah.

"Apa?" tanya David kebingungan. Ia merapikan jasnya dan berjalan turun ke bawah.

"Tuan Marshel memanggil Anda, Tuan," ujarnya.

"Kamu keceplosan soal rumah itu?" tebak David dan dibalas anggukan dari Reno.

"Dasar bo—" Ia hampir saja memukul Reno tapi terurungkan saat melihat Vania melintas di depan mereka. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan baju berwarna putih yang bersih. Rambutnya diurai bebas dengan hiasan pita di atas telinganya.

"Selamat pagi, Nyonya Vania yang cantik," sapa Reno dengan matanya yang berbinar-binar. Dia begitu memuji kecantikan Vania yang polos itu.

"Pagi," jawabnya singkat dan berlalu pergi begitu saja. Bahkan ia tak melihat ke arah suaminya yang sedari tadi memandanginya.

Reno masih teringat akan tangisan Vania yang saat itu menyayat hatinya. Dia juga memandangi David, ia terkadang merasa kesal dengan bosnya. Karna bosnya sering mengacuhkan Vania. Walaupun mungkin hatinya masih tertuju pada Karina, tapi Vania juga istrinya. Vania berhak untuk diperhatikan juga.

"Tuan, Anda belum melakukan pendekatan dengan nyonya Vania? Kalian masih saling diam?" tanya Reno.

Langkahnya langsung berhenti, David melihat ke arah Reno. Mereka berdua kini saling berpandangan.

"Saling diam? Apa? Mama gak salah dengar? Jadi, dari kemarin-kemarin kalian belum saling bicara? Hah?" Larissa mendengar pertanyaan Reno barusan, dan kini kedua matanya menatap putranya dengan tatapan kecewa. "Kamu belum menerima kehadiran Vania?" Seketika Larissa langsung memegangi dadanya, David begitu khawatir dan memapah Larissa ke kamar. Begitu pun Reno juga membantunya.

"Ma ...." Wajahnya begitu khawatir dan memandangi Larissa dengan tatapan sendu.

"David, kenapa kamu berkali-kali mengecewakan Mama," lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan David, Ma. David hanya belum terbiasa saja. David butuh waktu," jawabnya sembari mengelus-elus tangan Larissa.

"Mama ingin kamu ceraikan Karina dan fokus sama Vania. Itu permintaan terakhir Mama," ujarnya dan melepaskan genggaman tangan putranya dan ia berbaring membelakangi putranya.

"Ma .... Kena—"

"Mama tidak mau dengar apa pun dari mulut kamu. Pergi saja sana. Datanglah pada Mama kalau kamu sudah bawa surat perpisahan kamu dengan Karina."

"Tuan ...." Reno perlahan menarik tubuh bosnya untuk keluar. "Kita cari jalan keluarnya nanti."

David mengepalkan tangannya merasa marah dengan permintaan Mamanya. Padahal dia sudah banyak mengalah, ia sudah mau menikah lagi dengan wanita pilihan Mamanya tapi kini malah ada lagi permintaan Larissa yang membuatnya marah.

***

Setumpuk berkas-berkas penting berada di atas mejanya. Entah sudah berapa lama, tangannya memegangi keningnya yang terasa pening. Pria paruh baya itu memejamkan matanya, banyak sekali yang sedang ia pikirkan.

Suara-suara yang terdengar di ruangannya, ia hiraukan sedari tadi. Panggilan dari asistennya, suara dering telepon kantor dan juga dering ponselnya. Sama sekali tidak membuatnya beralih.

"Aarggghhhh ....." Ia mengerang. Temmy yang sudah menjadi asistennya selama setahun ini masih belum berani untuk mendekat jika bosnya sedang seperti itu. Ia tak cukup punya nyali, karna ia masih merasa orang baru yang tak mengerti apa-apa.

"Temmy ..... Aku harus bagaimana?"

Minggu depan akan ada acara besar yang akan dihadiri oleh para pengusaha di seluruh kota dan pejabat penting yang ikut andil. Tentu saja perusahaannya mendapatkan undangan VIP, karna merupakan perusahaan besar yang ternama. Begitupun perusahaan milik putranya.

"David bawa saja istrinya yang pertama, Tuan. Vania jangan dikasih tahu," tutur Temmy.

"Aku sama sekali tidak berpikir ke arah itu. Bahwa nantinya akan mempersulitkan semuanya. Lambat laun pasti semuanya akan terbongkar. Dan putrimu ...." Marshel kini merasa bersalah karna telah membawa putri dari asistennya ke dalam permasalahan ini. "Aku minta maaf, Temmy."

"Anda tidak salah, Tuan Marshel. David pria yang baik, saya yakin ia akan bersikap adil. Soal Vania itu urusan saya," jawab Temmy.

.

.

"Kenapa melamun, Yah?" tegur Sissy yang melihat Ayahnya sedari tadi melamun. Bahkan sisa nasi di piringnya tak kunjung dihabiskan.

Temmy bergantian memandangi putrinya dan istrinya. Bukan hanya menyembunyikan status David dari Vania, ia juga menyembunyikannya dari istri dan putri keduanya. Karna jika ia jujur bahwa Vania akan dipersunting menjadi istri kedua, tentu tak ada yang bisa setuju.

"Temmy, saya menyukaimu putrimu. Dia wanita yang lembut, baik dan sopan. Saya ingin dia menjadi istri dari putraku. Saya harap kamu jangan menolak. Karna saya tidak mau adanya penolakan. Kinerja kamu juga bagus, makanya suami saya tetap memilih memperkerjakan kamu daripada mantan asistennya yang sudah bekerja puluhan tahun itu. Saya lihat juga kamu jujur, saya yakin putrimu tumbuh menjadi wanita yang terhormat. Jangan mempermasalahkan status putraku, saya bisa berjanji bahwa putrimu akan bahagia. Kamu percaya saya, kan?" Begitu lah saat Larissa merayu Temmy untuk mau menikahkan putrinya dengan David. Tak ada yang bisa ia katakan pada saat itu, karna satu-satunya pekerjaan yang menjanjikan untuk kelangsungan hidup keluarganya adalah tetap menjadi bagian dari Marshel Group.

1
Putri Chaniago
thor buat Vania menghilang dari kehidupan David utk sementara waktu ngapa sampai terbongkar kebohongan Karina d depan Larissa
Heri Wibowo
menutupi satu kebohongan dengan kebohongan yang lain
Heri Wibowo
gimana mau hamil disenggol saja tidak ya Vania dan untuk Karina kebohongan apalagi yang kau lakukan
Nar Sih
drama apalgi nih ,.,lanjut kakk👍
Siti Nadiyah
jgn cengeng ya Vania..kamu harus jadi wanita kuat,bagus gtu pertegas lagi hubunganmu
Siti Nadiyah
David keterlaluan....jangn jadiin Vania wanita lemah ya thor
Siti Nadiyah
sakit banget jadi Vania sumpah...gadis polos yg ga tau apa2 d jadikan tambal atas keegoisan ortu
Siti Nadiyah
klu dah kaya gini salah siapa coba..huuuuuh kasihan vania
Siti Nadiyah
aku mampir
Sumini Ningsih
kasihan sekali vania
Sumini Ningsih
kok karina udah tau
Sumini Ningsih
ini kayanya vania ga tau klo david dah punya istri
Heri Wibowo
tetap ditunggu ceritanya Kak Putri
we
Vania jgn terpesona duluan ya..
we
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
Sumini Ningsih
mamoir thor
Putri Chaniago
mungkin bkn anaknya David
Irma Saodah
Luar biasa
Nar Sih
sepertinnya mslh baru akan segera hadir bnr kah karina hamil ..penasaran kak thorr ,dobel up dong🙏
Heri Wibowo
sepertinya David berusaha membuat nama Vania jelek di depan mamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!