Azzura memilih meninggalkan kota yang ia tinggali beberapa tahun terakhir. Menjauh dari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sekaligus laki-laki yang selalu memandangnya buruk. Laki-laki itu adalah Abizar.
Di kota yang baru, ia bertemu Dokter Fatur yang akan membantunya untuk sembuh dari kelumpuhan yang ia terima karena sebuah kecelakaan. Seorang duda dua anak dimana anak bungsunya mengalami sakit berat.
Freya, putri bungsu Dokter Fatur itu menarik hati Azzura. Keduanya menjadi akrab saat sering bertemu di rumah sakit hingga gadis kecil itu memohon agar bisa memanggil Azzura dengan panggilan Mami.
" Jadilah Mami Freya sesungguhnya. Menikahlah denganku," pinta Dokter Fatur pada Azzura.
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BSIS 17 Sebatas Istri Status?
Bukan Sebatas Istri Status (17)
" Aku ikut," Azzurra menolak saat suaminya meminta ia tetap di rumah.
" Kamu sedang sakit. Istirahat saja, ya," ucap Fatur lembut.
" Tapi, mas aku mau lihat Yaya. Aku khawatir,"
" Aku tahu. Tapi..."
" Pokoknya aku ikut," Azzurra langsung menggunakan gamis dan kerudung instan nya. "Kalau ada apa-apa juga kan kita ada di rumah sakit. Mas tenang saja,"
Ia menjadi keras kepala untuk kali ini. Perasaannya tidak tenang mendengar kalau Freya masuk rumah sakit.
" Ya, sudah," Fatur mengalah. Ia duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan Azzurra yang sedang bersiap-siap.
" Sebenarnya ada apa, Mas? Kenapa Yaya tiba-tiba masuk rumah sakit? Bukannya seharusnya saat ini dia sedang belajar di sekolah?,"
Fatur mendesah. " Ibu tidak menjelaskan kronologinya. Ibu hanya bilang, Yaya terserempet motor,"
Sukma tidak menjelaskan lebih rinci karena memang ia tidak punya banyak waktu. Ia hanya ingin Fatur cepat datang ke rumah sakit segera.
Sementara itu, di rumah sakit Dara gelisah. Sukma terus menatapnya dengan tajam.
" Kalau terjadi sesuatu yang buruk pada cucuku, kamu harus tanggung jawab," Sukma memberi ancaman pada Dara.
" Kalau Yaya tidak lari, ini tidak akan terjadi," elak Dara. Ia tidak mau di salahkan.
" Kalau kamu tidak memaksanya, dia tidak akan lari,"
" Kenapa Tante menyalahkan aku terus?. Aku hanya mau dia menerima aku. Bagaimana pun aku ibu kandungnya,"
Awalnya Dara masih memanggil Sukma dengan panggilan ibu. Tapi, Sukma tidak terima. Mereka sudah tidak punya hubungan apapun.
" Jangan salahkan Yaya. Dia hanya melakukan apa yang lebih dulu kamu lakukan. Kamu saja menolak kehadirannya. Lalu kenapa kamu harus memaksanya untuk menerima kehadiran kamu?," kesal Sukma.
Deg
" Tan..."
" Assalamualaikum, Bu," Fatur dan Azzurra mencium tangan ibunya dengan takzim.
" Wa'alaikumussalam,"
Sukma yang melihat keberadaan anak dan menantunya menjadi sedih kembali teringat kondisi.
" Bagaimana keadaan Yaya, Bu?,"
" Yaya masih di dalam," tunjuk Sukma pada ruang UGD yang pintunya tertutup rapat.
Azzurra merangkul ibu mertuanya.
" Sebenarnya apa yang terjadi, Bu? Kenapa Yaya bisa masuk rumah sakit? Jangan bilang ini karena dia," tunjuk Fatur menatap tajam Dara.
Sangat aneh jika tidak ada hubungannya dengan Dara. Apalagi ia bisa melihat Dara yang tampak tegang saat melihat ke arahnya.
" Iya. Ini gara-gara dia," Sukma tetap menyalahkan Dara.
" Jangan terus memojokkan ku, Tan,"
Bisa gawat jika Fatur ikut menyalahkannya.
Flashback on
" Dia cuma ibu tiri kamu, Ya. Kamu tidak tahu kalau ibu tiri itu jahat?!," Dara menakut-nakuti. " Bagaimana kalau Mami kamu itu memukul kamu?,"
" Jangan bicara sembarangan!!," kesal Sukma.
" Kenapa? Benar kan? Ibu tiri itu jahat," Dara mendekat pada Freya.
" Mami Yaya baik, tidak jahat," bela Freya tidak terima orang yang menyayanginya dikatakan jahat.
" Iyu sekarang. Kalau nanti mami kamu itu sudah punya anak sendiri, kamu pasti tidak di sayang lagi,"
Freya menggelengkan kepalanya. " Tidak. Mami Zura bukan Mommy. Dia baik. Dia sayang Yaya," Mata Freya mulai berkaca-kaca.
"Dara, hentikan!!," bentak Sukma semakin kesal. Ia bahkan menarik Freya ke belakang tubuhnya di saat melihat Dara mencengkeram erat lengan Freya hanya agar Freya percaya ucapannya.
" Kenapa? Benar kan? Belum tentu istri baru Fatur itu menyayangi Yaya jika dia sudah punya anak sendiri," sinis Dara.
" Dia bukan kamu. Jangan samakan menantuku dengan kamu yang tega pada anak kandung kamu sendiri,"
" Bu .."
" Kamu sudah bukan menantuku. jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu lagi,"
"Hufft... Ok. terserah. Yang pasti, aku tidak akan membiarkan Yaya lebih dekat pada istri baru Fatur itu,"
Sukma terkekeh. "Kamu aneh. Kamu yang menelantarkan Yaya, lalu kamu pula yang kepanasan saat ada yang lebih sayang dengan Yaya? Apalagi kini statusnya sudah menjadi istri Fatur,"
" Kalau bukan karena wanita itu dekat dengan Yaya, pasti Fatur pun tidak akan menikah dengannya,"
Sukma menggelengkan kepalanya. Semakin tak mengerti kenapa Dara malah semakin ikut campur masalah anaknya yang notabene hanya mantan suaminya.
" Sudahlah jangan ikut campur lagi urusan Fatur. Kamu sudah bukan siapa-siapa lagi baginya," Sukma lelah berdebat. " Ya, ayo kita masuk saja. Nanti kamu terlambat," ucap Sukma sambil melihat ke arah belakang.
Deg
" Ya, kamu dimana?," Sukma panik saat Freya tidak ada dibelakangnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat Freya sedang berlari ke tengah jalan.
" Yaya, jangan kesana!!,"
Brakkk
Terlambat, Freya akhirnya malah terserempet motor. Freya jatuh dan kepalanya mengenai trotoar hingga mengeluarkan darah.
Flashback end
" Sebenarnya apa maumu? Tidak cukupkah penderitaan Yaya selama ini? Setelah kamu hancurkan mentalnya kamu juga ingin melukai fisiknya?,"
" Bukan salahku, Tur. Dia yang lari dari kami." elak Dara. Tubuhnya sedikit bergetar melihat kemarahan Fatur.
" Kalau bukan karena kedatangan kamu ke sekolah, ini semua tidak akan pernah terjadi," Fatur mendekati Dara hingga Dara memundurkan tubuhnya.
Azzurra segera mendekati suaminya dan menahannya agar tidak sampai bertindak melewati batas. Emosi sudah merasuki hatinya.
" Sabar, mas. Ini semua takdir. Yang lebih penting sekarang kita berdoa untuk keselamatan Yaya,"
Fatur menetralisir amarahnya. Ia beristighfar di dalam hati.
" Ingat, urusan kita belum selesai." Fatur menjauhi Dara dan mengikuti langkah Azzurra yang menariknya mendekati ibunya.
Dara sedikit lega. Namun ia tidak suka karena Azzurra yang menolongnya. Perempuan yang ia anggap rival.
Sejenak hanya keheningan yang ada. Semua larut dengan pikiran mereka masing-masing.
" Hasan! Bagaimana keadaan Yaya?," Fatur langsung memanggil sahabatnya yang ternyata menangani Freya.
" Alhamdulillah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Luka di kepalanya tidak terlalu parah," jelas Hasan membuat semuanya bernafas lega.
" Tapi, kita tetap harus memeriksa secara keseluruhan. Aku tidak mau ada apa-apa pada putriku," pinta Fatur.
" Tentu. Nanti kita akan melakukan pemeriksaan lanjutan."
...******...
" Aku tahu kamu menikahi wanita itu karena dia dekat dengan Yaya kan? Kamu hanya memberinya status sebagai istrimu agar dia bisa menjaga Yaya dengan lebih leluasa kan?," ucap Dara membuat Fatur terdiam. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.
" ..."
" Aku yakin kamu belum menyentuhnya karena memang tidak benar-benar ingin menjadikannya istrimu,"
Deg
Azzurra mematung. Ia yang berniat menemui suaminya di ruangannya tidak melanjutkan langkahnya. Pintu ruangan yang terbuka membuat ia bisa mendengar percakapan suaminya dan Mantan istrinya.
" Kenapa kamu sepeduli itu dengan urusan pernikahanku?,"
" Kalau itu alasanmu, maka menikahlah lagi dengan ku. Aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku di masa lalu,"
Alis Fatur terangkat. Terkejut dengan permintaan blak-blakan Dara.
" Jadi, kamu berpikir aku menjadikan Azzurra sebatas istri status saja? Istri di atas kertas hanya agar aku mendapatkan baby sitter gratis?,"
.
.
.
TBC
Tp sneng krna akhrnya bhgia....
d tnggu crta yg lain'ny y....smngttt.....
di tunggu karya terbaru nya
mngkn nnti bayu jg mlai mnrima ibunya....
Nah loohh....spa yg dtng???
yg baik,akhrnya bhgia...yg jht,mndrta...