NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:183.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Setelah terbangun dari mimpi buruk di mana ia dibunuh oleh pria yang diam-diam ia kagumi, Ellison, Queen merasa dunianya berubah selamanya.

Sejak hari itu, Queen memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kehidupan Ellison. Dia berhenti mengejar cintanya, bahkan saat Ellison dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Setiap kali bertemu Queen akan menghindar- rasa takutnya pada Ellison yang dingin dan kejam masih segar dalam ingatan.

Namun, segalanya berubah saat ketika keluarganya memaksa mereka. Kini, Queen harus menghadapi ketakutannya, hidup dalam bayang-bayang pria yang pernah menghancurkannya dalam mimpinya.


Bisakah Queen menemukan keberanian untuk melawan takdirnya? Mampukah dia membatalkan pertunangan ini atau takdir memiliki rencana lain untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Flasback on!

Sepuluh tahun yang lalu

Di tepi jalan raya yang riuh, seorang gadis kecil berumur tujuh tahun melintas dengan lari kencang, genggaman erat pada boneka beruang putih besar dan tubuhnya yang mungil penuh dengan noda darah yang masih segar.

Butir-butir keringat memenuhi wajahnya, sementara air mata terus mengalir tak terbendung, membasahi pipi yang pucat.

Setiap langkah yang diambilnya menggambarkan ketakutan yang mendalam dan raut wajahnya yang cantik menjadi semakin cemas seiring dengan ingatannya pada tragedi yang baru saja menimpa keluarganya.

Tanpa mengenal lelah, dia telah berlari selama lima jam mencari suatu tempat perlindungan sesuai arahan papanya.

Akhirnya, gadis itu menemukan tujuannya di depan sebuah club yang bernama Pretty Party. Matanya yang sayu bergerak gelisah, mencari seseorang yang mungkin peduli.

 Dia berusaha menghentikan orang-orang yang berlalu lalang keluar masuk club dengan panggilan

"Permisi," namun satu persatu, mereka hanya melempar pandangan jijik dan tak seorang pun mengindahkannya.

Kekuatan di kakinya mulai surut, dan dengan rasa putus asa, dia berjongkok di depan club, menyaksikan setiap orang yang berlalu tanpa rasa peduli.

Di sana, di bawah sorotan lampu jalanan yang redup dan ramainya para pengunjung, ia menatap sedih, merasakan kesendirian yang semakin menghantui di antara keramaian orang-orang yang tidak perduli.

Seorang wanita muda berusia dua puluhan, dengan pakaian yang agak terbuka, memperhatikan gadis kecil yang tampak kesepian dari kejauhan.

Dengan rasa iba yang muncul dalam hatinya, ia mendekati gadis tersebut dan perlahan berjongkok di depannya. Wanita itu tersenyum dengan lebar, memancarkan kehangatan.

"Siapa namamu, sayang?" tanyanya dengan suara yang lembut.

 Awalnya, gadis kecil itu menunjukkan raut ketakutan, namun perlahan rasa takutnya mulai luntur saat melihat senyuman tulus dari wanita itu.

"Uin, Kak," ucap gadis kecil itu cepat, sambil menutup mulutnya dengan tangan. Tiba-tiba, ia teringat instruksi sang papa untuk memperkenalkan diri sebagai saudara kembarnya, lalu segera menggeleng.

 "Maaf, Kak. Salah, aku Vale," ralatnya, lalu menambahkan dengan suara yang lembut.

"Apa yang kamu lakukan di sini hm?"

"aku mencari uncle,"

Wanita itu mengangguk, sambil memandang Queen dengan tatapan penuh perhatian.

Renata mengernyitkan alisnya dengan kebingungan yang tampak jelas di wajahnya.

 "Uncle?" tanyanya sekali lagi, dengan nada yang lebih mendesak. "Siapa nama Uncle Vale?"

"Uncle Mario Adelio," jawab gadis kecil itu dengan nada yang polos.

Renata terdiam sejenak, nama itu bergema di pikirannya. Mata Renata melebar, penuh dengan kejutan saat ia menyadari bahwa nama tersebut adalah nama bosnya.

"Kalau begitu, Vale tunggu di sini ya. Kakak akan memanggil Uncle Vale dulu," ucapnya dengan nada yang mencoba terdengar antusias, meskipun hatinya dipenuhi kegelisahan.

Queen tersenyum lebar mencoba menyembunyikan kegugupannya, mengangguk mantap. "Iya, Benar."

Saat Renata hendak beranjak, tiba-tiba Queen memegang ujung bajunya erat. "Ada apa lagi, Vale?"

"Siapa nama Kakak?" tanya Queen, anak kecil tersebut dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Oh, ya kita lupa berkenalan," Renata kembali berjongkok di hadapan Queen, menyunggingkan senyum hangat. "Kenalkan, nama Kakak Renata. Salam kenal, Tuan Putri," sambungnya sambil menyodorkan tangan untuk berjabat tangan dengan Queen, yang membalas dengan senyuman manisnya.

Nina, yang tak mau ketinggalan, menunjuk ke sebuah boneka besar di samping Queen. "Apa dia juga punya nama?" tanyanya dengan rasa penasaran yang sama.

Queen memberi tahu dengan seraya mengangguk, "Namanya DUBBY, Kak."

Renata mengulurkan tangannya dan kembali meraba kepala DUBBY dengan lembut.

"DUBBY, jagain Vale sebentar ya, aku segera kembali, oke?" gumamnya penuh kasih. Kegirangan tak terbendung membuatnya menepuk-nepuk DUBBY dengan gemas.

Setelah itu, Renata memasuki club dan langsung melibas kerumunan, matanya cekatan menyapu ruangan mencari sosok Mario Adelio. Dia menemukannya sedang tersenyum, berbicara akrab dengan tamu VVIP.

 Dengan langkah cepat, Renata menghampirinya, melambai-lambaikan tangan sambil berseru, "Boss!"

Mario mengernyitkan keningnya, kebingungan melintas di wajahnya. Dia terheran-heran melihat wanita yang barusan dia usir itu kini berada di depannya.

 "Ada apa Kamu kembali lagi? Masih ingin bertahan menjadi kupu-kupu malam di sini? Aku kan sudah mengusirmu," ucap Mario tanpa memberi kesempatan Renata untuk menjawab.

Renata menggeleng cepat, "Bukan, Boss. Ada yang mencarimu di luar," katanya dengan nada serius.

Mario mengerutkan dahinya, semakin bingung. Tak pernah sebelumnya ada yang mencari dia di luar club. "Siapa?" tanyanya dengan rasa ingin tahu yang mendalam.

 "Boss, itu... Vale namanya!" mata Mario seketika mencari sosok yang disebut. Namanya, yang juga nama keponakannya, membuat jantungnya berdebar.

"Dia di luar!" lanjut Renata mengangguk-angguk cepat.

Mario menerobos keluar dari club, dengan Renata mengikut di belakang. Hatinya dipenuhi kecemasan, harap-harap cemas itu bukan keponakannya.

 Namun, langkahnya terhenti kaku ketika melihat sosok kecil berjongkok tak jauh dari pintu, tubuhnya kotor dan berlumuran darah. Mario berhenti, nafasnya tertahan, matanya terbelalak tak percaya.

Ketika Mario mendekat, langkahnya goyah, kaki rasanya ingin ambruk. Queen, yang menyadari ada yang mendekat, mendongak dengan mata berkaca-kaca.

Ketika matanya menangkap sosok Mario, dengan cepat dia melompat dan memeluknya erat. Tangis pilu pelepas rindu dan ketakutan pecah di bahunya.

Mario, kini dibanjiri perasaan panik dan kasih sayang, mengusap punggung Queen, coba menenangkan.

 "Ada apa, sayang?" suaranya lembut di tengah kegaduhan malam yang membingungkan.

Queen menjerit antara isak tangisnya, "Papa, Mama, Kak Vale!" suaranya bergema di pelukan hangat pamannya.

Mario mendekat, dada terasa sesak, nalurinya mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan keluarganya.

 Tiba-tiba Queen, yang di dalam pelukannya, pingsan. Pria itu terengah-engah, kepanikan melanda dirinya. Dia menatap Renata sambil berkata, "Rena, bisa tolong bantu saya?"

Renata mengangguk penuh pengertian, "Tentu"

"saya ingin kamu bawa dia ke rumah sakit?"

Mario menatapnya, harap terpatri di wajahnya, "Ketika di rumah sakit, tolong jaga dia baik-baik hingga saya kembali. Jangan biarkan siapapun masuk ke ruangannya dan daftarkan dengan nama Vale, oke?" pintanya penuh tegas, sambil menyerahkan tubuh lemah Queen kepada Renata.

Dengan hati yang berat, Renata menggendong Queen dengan lembut dan berjalan menjauh, membiarkan sosok sang boss menghilang dari pandangannya.

Di benaknya, sebuah pertanyaan menggantung, "Siapa sebenarnya mereka ini? kenapa anak ini begitu cantik, apalagi punya mata biru."

*kita kembali ke masa lalu sebentar saat Queen bertemu dengan Renata ya!

1
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
*lalu
🍏A↪(Jabar)📍
typo *mati
ladies_kocak: 🤭🤭🤭😁😁
total 1 replies
Diah Al Khalifi
up lagi dong/Pray/
ladies_kocak: ok di kabulin nanti ya, kalo ga sore ya malam
total 1 replies
aRwanA
makin romantis kalian berdua ni
Diah Al Khalifi
makasih Thor up 2;dlm sehari🙏🙏
aRwanA
semuga lancar nikahan uin sma ell.ya emang el harus cepat bertindak biar tanggung jawab uin ada pada el sebagai suami
🍏A↪(Jabar)📍
up
Diah Al Khalifi
up lagi dong Thor 🙏🙏
Diah Al Khalifi
up lagi dong
seru cerita nya🙏
Diah Al Khalifi
syukur ayah mario selamat
GK jd mewek UIN🤭
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
aRwanA
akhirnya si mario pulang juga bikin hawatir uin
Diah Al Khalifi
bucin kan sdh ell GK peduli dpn org byk🤭
aRwanA
quen lucu
Diah Al Khalifi
grazy up Thor 🙏
Diah Al Khalifi
crazy up dong Thor 🙏🙏
DISTYA ANGGRA MELANI
Tolong donk buat uin bisa berubah kuat seperti almarhum kakak kembar nya untuk melawan kluarga yg telah membantai mommy & daddy nya... Biar tmbh seru pa lgi didampingi oleh kak ell..
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Diah Al Khalifi
baiknya queen
ko ada aja yg GK suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!