NovelToon NovelToon
Papa Untuk Jeri

Papa Untuk Jeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Kesalahan di masa lalu membuat Maudy memiliki seorang anak.

Seiring bertambah usia, Jeri merindukan sosok seorang ayah.

"Apa kamu mau menikah denganku?" tanya Maudy pada pria itu.

"Aku tidak mau!" tolaknya tegas.

"Kamu tahu, Jeri sangat menyukaimu!" jelas Maudy. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan putranya, apapun akan dilakukannya.

"Aku tahu itu. Tapi, aku tidak suka mamanya!"

Akankah Maudy berhasil memberikan papa untuk Jeri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 - Bukan Anak Saya

"Jeri, papa sedang sibuk. Tidak bisa pulang bersama Jeri." ucap Maudy memberi alasan.

Wanita itu kini yakin sekali, tah apa saja yang sudah dikatakan pria modus itu pada Jeri. Putranya sudah didoktrin pria itu.

Maudy melihat putranya yang juga melihatnya dengan tatapan polos. Jeri masih sangat kecil, mudah sekali mengelabuhi bocah tersebut.

"Mama, telepon papa dulu. Tadi papa sudah janji akan bertemu Jeri lagi." ucapnya. Papa Roni tadi pamitnya begitu, kerja dulu dan akan menemuinya kembali.

'Apa yang sudah diajarkan pria modus itu pada Jeri?!' rasanya Maudy ingin meremas-remas si papa jadi-jadian itu.

Putranya bisa begitu lengket dan manja pada pria itu. Malah menganggap Roni papanya.

"Jeri, om Roni bilang apa saja sama Jeri?" tanya Maudy ingin tahu. Jeri masih kecil pasti bicara jujur.

"Papa bilang kalau Jeri tidak boleh menangis, karena Jeri anak laki-laki."

"Terus apa lagi?" tanya Maudy merasa tidak puas dengan jawaban putranya. Tidak Roni mungkin mengatakan itu.

"Papa juga bilang Jeri harus nurut sama mama."

Maudy makin kecewa, bukan itu yang mau didengarnya. Doktrin pria modus itu yang ingin didengarnya.

Karena mereka bicara sambil berjalan dan bergandengan tangan, kini mereka telah sampai di depan mobil yang terparkir.

"Mama, telepon papa!" ucap Jeri. Gara-gara cerita sama mamanya, membuatnya lupa jika papa Roni akan menemuinya.

Jeri tidak mau nanti ketika papa Roni datang ke ruangan mamanya, mereka sudah pulang. Nanti papanya tidak mau bertemu lagi dengannya.

Begitulah pemikiran bocah kecil tersebut.

"Mama, telepon papa cepat!" paksa Jeri menggoyang-goyangkan tangan mama Maudy.

"Mama tidak punya nomor papa, sayang." ucap Maudy kemudian.

Memang ia tidak punya nomor pria modus itu, lagian untuk apa juga ia menyimpan nomornya.

"Tanya sama om Satria, pasti punya nomor papa." saran Jeri. Ia melihat Satria akrab dengan papa Roni. Pasti menyimpan nomor papanya.

"Sayang, ayo kita pulang ya. Nanti kita beli ayam kriuk. Jeri juga mau mandi bola, nanti kita ke sana." Maudy berusaha melupakan pikiran Jeri tentang papa jadi-jadian itu. Mengatakan semua kesukaan putranya.

"Mama, telepon papa dulu!" desak Jeri kembali.

Sepertinya bujukkan Maudy tidak berlaku.

"Mama!" ucap Jeri saat mama Maudy menaikkannya ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman.

"Mama, telepon papa dulu. Bilang kalau kita sudah pulang!" Jeri memaksa mamanya yang baru naik ke mobil dari pintu pengemudi.

"Mama!" Jeri masih merengek juga.

"Pesan papa tadi apa? Jeri tidak boleh nangis! Mau mama bilang sama papa kalau Jeri nangis?" Maudy kini seperti punya cara baru untuk membuat putranya menurut.

Jeri jadi menyesal menceritakan pada mamanya. Jika nanti mama bilang pada papa kalau dia menangis, papanya nanti akan pergi lagi dan tidak mau bertemu dengannya. Bisa tidak punya papa lagi dia.

"Jeri tidak mau nanti papa kecarian, ma." ucap Jeri dengan suara lemah.

"Papa sibuk, sayang. Nanti papa pasti akan menemui Jeri lagi." kini Maudy membujuk putranya.

"Mama sayang sekali sama Jeri." ucap Maudy kini mengecupi kedua pipi putranya. Bocah gembul itu cemberut padanya.

"Ma, nanti telepon papa ya. Mama tanya kapan papa menemui Jeri lagi."

Maudy melihat putranya yang berwajah sangat berharap. Jeri begitu merindukan sosok itu, hingga pria modus itu pun diakui sebagai papanya.

"Nanti mama telepon papa ya." Maudy mengangguk pelan, diiyakan saja dulu.

"Yee!" Jeri bersorak gembira. Ia akan bertemu papanya lagi.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Pak Roni." panggil Satria berlari mengejar pria yang baru keluar dari ruangan.

Mendengar Satria memanggil namanya, Roni mempercepat langkah. Ia menghindari pria menyebalkan itu.

"Pak, selamat ya." ucap Satria seraya menepuk bahu Roni. Ia berhasil menyamakan langkah dengan pria itu.

"Saya tidak sedang berulang tahun!"

"Bukan selamat untuk itu, pak. Tapi selamat telah menjadi seorang papa."

Roni menghentikan langkah dan menatap tajam pada Satria. "Saya bukan papanya!"

"Tapi, Jeri sudah menganggap anda papanya." ucap Satria kembali mengejar Roni yang sudah mendahuluinya.

"Pak, apa anda sebelumnya pernah punya hubungan dengan nona Maudy?" tanya Satria ingin tahu. Penasaran kenapa Jeri bisa begitu lengket pada Roni.

Jeri itu tidak pernah mengakui pria manapun sebagai papanya. Meskipun banyak karyawan pria yang sengaja mendekati dan mengajak bicara, bahkan Jeri sering diberikan hadiah.

Dulu setiap Jeri datang, Satria yang selalu disuruh Maudy untuk menemani putranya itu jajan.

Saat bersamanya, banyak yang menghampiri Jeri dan tidak ada yang berhasil mendapatkan hati bocah itu. Tapi, kenapa dengan Roni bisa? Padahal tadi Roni diam saja dan Jeri sendiri yang tiba-tiba memanggilnya papa.

Pasti ada ikatan batin kan di antara mereka.

"Saya tidak pernah kenal dia!" jelas Roni. Kenal saja tidak, punya hubungan bagaimana. Meski dulu sempat mengenal si Eneng, tapi itu hanya sekedar kenal. Mereka tidak pernah dekat.

Satria tidak percaya pada perkataan Roni. "Apa nona Maudy mantan anda, pak?"

"Satria, kamu jangan buat gosip! Saya tidak punya hubungan apapun dengan nona Maudy!" Roni mempertegas ucapannya.

Mantan pacar?

Yang benar saja. Buat merinding saja.

"Tapi, pak. Anda dan jeri sangat mirip, jadi saya pikir mungkin saja Jeri itu anak anda." itu yang dipikirkan Satria.

Mendengar itu Roni berbalik dan kembali menatap tajam pada Satria.

"Jeri bukan anak saya, Sat!"

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Roni mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Ia membelah jalanan di sore yang mulai macet tersebut. Jam pulang kerja, jadi wajar kenderaan menumpuk di jalanan.

Tan tin tan tin... Begitulah suara klakson saling menyahut. Berisik sekali jalanan di sore yang masih cerah itu.

Tak berapa lama, mobil pun masuk ke halaman kost-an. Setelah memarkirkan mobil, Roni pun turun.

Saat Roni turun dan akan berjalan menuju kamar kost-nya, sepasang mata memperhatikannya.

Roni sudah membuka pintu kamar kost dan saat akan masuk,

"Hmm." suara deheman.

Roni membalikkan badan. Melihat siapa yang berdehem.

"Mama menyuruhku mengantar ini!" ucap Cici dan memberikan piring berisi beberapa potong ayam goreng.

"Terima kasih." balas Roni. Ia meraih piring dan langsung menutup pintu.

Bugh... Suara pintu tertutup. Cici masih di depan pintu.

Cici menghembuskan nafasnya pelan dan menggerutu dalam hati. Pria itu tidak ada basa basinya sama sekali. Seharusnya kan tah bilang apa kek, ini cuma bilang terima kasih doang.

Merasa kesal, Cici pun segera kembali ke rumahnya. Saat akan masuk kamar ia melihat mamanya di dapur.

"Ci, tadi mama goreng ayam banyak loh. Kenapa tinggal sedikit ya?" tanya ibu kost merasa kebingungan. Ayam yang digorengnya satu piring penuh dan kini hanya tinggal 3 potong. Kemana ayam-ayamnya itu pergi?

"Dimakan kucing mungkin, ma!"

.

.

.

1
maya ayu
mantan istrinya pasti tuh.. coba deh baca kisah mantan pacar roni di novel sebelah kan ada. udah pastii fix itu mantan istrinya 🧐
LISA
Siapa tuh yg nyapa Roni
wiwit sayekti
sayaa suka, alur ceritanya tdk bertele-tele sehingga nyaman membacanya.👍
Nunuy
Maudy" hati boleh meleleh tapi mata mbok ya dikondisikan..nabrak sesuatu itu pasti 🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
knp Maudy tdk boleh ikut Ron pasti dag dig dug ya kl dekat Maudy hehe
umatin khuin
lho knp maudy g boleh ikut ya...
LISA
Koq Maudy ga boleh ikut sich Ron 🤔
umatin khuin
hahaha...asin g tuch....
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣kan g fokus saat ambil gula td Maudy dan g sadar kl ambil garam bukan gula gara"melamun km bikin makin gemes deh
LISA
Wah Maudy salah memberi garam bkn gula
maya ayu
aseeeekkk lanjut thoorrrr 🥳🥳🥳
Lanjar Lestari
Asyik Ahkirnya Roni mengakuinya kl Maudy cantik dan ungkapkan perasaannya ke Maudy lewat ciuman Roni yg dadakan hehe Roni Jatih Hati dan Cinta kan dg Maudy Oyw Lamaran Ron serta Nikah alangkah bahagianya Jeri Papa Roni pulang dg Mama Maudy pasti tidur di Rumah Maudy lg
Nunuy
Lanjut thor gak sabar liat mereka bersama..ikut baper bacanya 🤭
Lanjar Lestari
Ya kecewa sm km lah Ron Maudy g peka gitu aja masa hrs di jelasin
umatin khuin
ya begitulah kalau udah bucin ron rony...tp kebanyakan gitu para pria...cuex bebex....yg wanita udah ngetik panjang2...eh si pria jawab pendek bgt....hmmmm
Lanjar Lestari
di balas pendek ya Maudy sabar krn Roni masih Trauma takut gagal kl menikah lg dl saat menikah dg Ratu wanita pilihannya dan meninggalkan Dara malah berantakan umur pernikahannya dan rumah tangga hanya berjalan 4 thn dg Ratu jd trauma hehe
Lanjar Lestari
Blm halal Maudy biar Jeri aja dulu yg di cium Papa Roni ya
umatin khuin
hahaha...sini t cium maudy...eh jeri aja ya yg dicium🤭🤭😀😅
maya ayu
🤣🤣🤣🤣🤣
Lanjar Lestari
🤣🤣🤣 Maudy di lihatin aja Roni dan Jeri sangat"lengket g bs pisah Roni dan Jeri kaya lem dan perangko nempel terus sdh cocok Roni jd Papa Jeri dan suami Maudy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!