(Novel kedua ku, kisah sederhana dan cinta manis sepasang anak manusia)
Bintang adalah seorang mahasiswa tingkat akhir disebuah kampus bergengsi dikotanya. Kehidupannya sangatlah sempurna. Ia memiliki keluarga yang hangat, paras yang tampan dan gagah, tubuh atletis dan tinggi. Memiliki kekasih super cantik seorang primadona kampus. Bintang juga menjabat sebagai ketua BEM dikampusnya, jabatan yang sangat bergengsi bagi mahasiswa sepertinya. Ia juga merupakan anak orang kaya bahkan kampus tempatnya menuntut ilmu adalah milik orangtuanya. Namun semua kehidupan sempurna yang dimilikinya seketika porak-poranda saat seorang mahasiswi baru dari desa datang dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mona mine yoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Kalung Berlian
...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...
...Please kalau gak suka skip aja please...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Laras sampai dirumahnya dan disambut isak tangis sang ibu yang memeluknya dengan sangat erat begitu pula ayah Laras. Mereka bertiga saling memeluk erat dan menangis bersama-sama. Sementara Aji tak ambil pusing, ia segera permisi dan berlalu kembali kerumahnya.
"Ara maafkan ayah dan ibu nak" mereka segera mendudukkan anak gadisnya di kursi kayu ruang tamu. Laras berusaha mengatur nafasnya dan menghentikan tangisnya. Ia perlu tahu kenapa tiba-tiba orangtuanya memiliki banyak hutang pada juragan Karto.
"Ayah, kata paman Aji kita memiliki hutang yang sangat banyak ? Apa benar yah ? Setahu Ara, kita tidak memiliki hutang kepada siapapun" ayah dan ibu Laras kembali terisak.
"Benar nak, kami harus membayar hutang yang tidak pernah kami buat. Ayah dan ibu dijebak namun sampai sekarang kami tidak tahu siapa yang melakukannya" ucap Bayu.
Mereka pun menceritakan bahwa sejak beberapa bulan belakangan ini juragan Karto sering memberi mereka uang lebih saat menerima upah. Tentu saja orang tua Laras senang dan sangat berterimakasih pada juragan Karto hingga suatu hari juragan Karto memanggil ayah Laras kerumah nya.
Juragan Karto menyampaikan niat baiknya untuk menikahi Laras menjadi istri ke 4 nya. Tentu saja Bayu ayah Laras kaget bukan kepalang. Ia sangat tidak setuju anak gadis satu-satunya harus menjadi istri ke 4 walau pria itu sangat kaya dan banyak harta. Lagipula jarak usia mereka terpaut sangat jauh yaitu 23 tahun. Juragan Karto berusia 40 tahun sedangkan Laras 17 tahun.
Bayu pun menolak secara sopan dengan alasan sang anak akan segera melanjutkan perkuliahannya diJakarta dan telah diterima disebuah universitas ternama. Namun penolakan Bayu membuat Karto luar biasa marah, ia tetap memaksa bahkan mengancam akan menikahi paksa Laras. Untuk itulah Bayu memaksa Laras segera berangkat ke Jakarta walaupun hari telah malam.
Hari-hari pun berlalu, juragan Karto yang menyadari jika Laras telah kabur ke Jakarta mulai bersikap lunak. Ia kembali berbuat baik dan sopan pada Bayu dan Hanum. Mereka sering diundang kerumahnya, dijamu makanan dan minuman bahkan mereka selalu dikirim makanan dan hadiah setiap harinya. Juragan Karto mulai kembali menyampaikan niat baiknya untuk menikahi Laras namun Bayu tetap menolak.
Hingga suatu hari juragan Karto mengadakan pesta selamatan untuk peresmian rumah barunya yang baru saja selesai dibangun. Rumah tersebut sangat mewah dan megah. Seluruh warga desa diundang dan dijamu dengan makanan yang sangat banyak dan enak-enak termasuk kedua orang tua Laras.
Saat tengah asik menikmati hidangan, Eni istri tertua Karto berteriak histeris membuat semua warga yang ada dirumahnya menjadi kaget. Mereka segera menghampiri Eni.
"Ada apa juragan ?" tanya warga desa.
"Kalung berlian saya hilang bik, baru saya beli dikota" Eni pun mulai menangis.
"Memangnya dimana agan letakkan ?"
"Saya meletakkan nya didalam kamar di atas meja rias namun saya lupa mengunci pintu. Saat saya kembali dan ingin memakai, kalung itu sudah hilang" warga pun mulai heboh, mereka berinisiatif mencari beramai-ramai namun tidak ketemu.
Para warga yang ada dilarang pulang dan tas mereka diperiksa satu persatu bahkan saku-saku yang ada dibaju mereka pun tak luput dari pemeriksaan. Warga pun mengantri dengan tertib termasuk Hanum dan Bayu.
Tiba saat giliran Hanum, bu RT yang bertugas memeriksa menemukan sebuah kalung berlian yang sangat indah didalam tas Hanum membuat wanita itu kaget setengah mati. Para warga langsung memarahi, mencaci maki, mencemooh Hanum dan Bayu bahkan menghina mereka sebagai orang miskin yang suka mencuri.
Hanum dan Bayu sudah menangis tersedu-sedu, hati mereka sangat perih mendengar cacian dan umpatan warga. Ia bahkan bersumpah atas nama Tuhan jika ia tidak mencuri kalung itu tapi warga desa mana percaya. Mereka sudah tersulut emosi bahkan hampir saja memukuli Hanum. Bayu pun ikut bersumpah bahwa ia dan sang istri hanya dilantai 1, sementara kamar Eni ada dilantai 2. Lagi-lagi tidak ada satupun yang percaya bahkan Eni sudah menelpon polisi.
Bayu dan Hanum sudah ketakutan setengah mati. Warga desa ingin Bayu dan Hanum diusir saja dari desa atau dimasukkan kedalam penjara namun juragan Karto segera menengahi kejadian ini melihat situasi yang semakin panas dan tak terkendali.
Juragan Karto segera menyuruh para warga pulang dengan memberi mereka uang saku masing-masing 200ribu per orang tapi dengan syarat tidak mempermasalahkan lagi kasus ini. Tentu saja para warga setuju, mereka sangat bahagia mendapat uang yang sangat banyak dan bisa untuk membiayai hidup mereka selama beberapa hari. Akhirnya kasus pun selesai dan rumah Karto sudah sepi dari warga kecuali Bayu dan Hanum yang memang sengaja ditahan disana.
"Juragan, terimakasih banyak. Saya bersumpah tidak mencuri kalung agan Eni" ucap Hanum sambil terisak-isak, ia bahkan berlutut dikaki juragan Karto.
"Bohong, buktinya sudah ada masih berdusta. Dasar orang miskin" ucap Eni membuat Hanum dan Bayu semakin terluka.
"ENI, JAGA MULUTMU" bentak Karto yang membuat Eni cemberut.
"Sudah sana kelantai 2, jangan ganggu masalah ini. Toh aku yang membelikan kamu kalung itu" hardik Karto, Eni pun segera berlalu dengan hati yang semakin panas. Sungguh ia benci Hanum dan Bayu karna mereka miskin, Eni merasa mereka tidak sepadan dengan nya.
"Saya bersumpah tidak melakukannya juragan" kekeuh Hanum.
"Saya paham Hanum cuma masalahnya ada 4 berlian yang hilang dikalung istri saya, lalu siapa yang harus mengganti berlian itu ? Harganya sangat mahal mencapai 300 juta" Hanum dan Bayu kaget luar biasa. Mereka pun bingung kemana perginya berlian-berlian itu.
"Begini saja, saya akan anggap hutang ini lunas dan tidak melaporkan kalian kepolisi asal kalian menyetujui saya menikahi Laras. Saya berjanji akan menceraikan ke 3 istri saya Bayu, Hanum dan menjadikan Laras satu-satunya istri saya. Saya bersumpah" ucap Karto dengan bersungguh-sungguh membuat Bayu dan Hanum terkejut. Mereka pun terpaksa menyetujui melihat kesungguhan di mata Karto.
Laras pun menangis tersedu-sedu mendengar penuturan kedua orang tuanya.
🌟🌟🌟
Bintang dan Hendra sampai di villa tepat pukul 3 pagi, Bintang menyuruh Hendra beristirahat dan tidur. Sementara Bintang segera menuju rumah Laras, ia tidak mau membuang waktu. Sungguh Bintang takut jika ia sudah terlambat untuk memiliki Laras. Bintang juga sudah menelpon bik Ina agar memberitahunya dimana rumah pujaan hatinya.
Bintang berjalan dengan terburu-buru agar ia bisa cepat sampai dirumah bik Ina. Rumah nya tidak terlalu jauh dari villa Bintang. Setelah sampai didepan rumah bik Ina, ia segera menelpon wanita itu dan memberitahu jika dirinya sudah berada didepan rumah bik Ina. Tak lama pintu pun terbuka.
"Den Bintang, masuk dulu" tawar bik Ina.
"Tidak usah bik, tolong antar saya kerumah Laras" bik Ina pun mengangguk, ia melihat wajah Bintang sangat tegang dan cemas.
Mereka segera berjalan melewati ladang warga menggunakan senter karna jalan ini adalah jalan tercepat menuju rumah Laras. Suasana yang masih gelap dan mencekam tak menyurutkan niat Bintang, ia tidak mau membuang waktu dengan menunggu sampai pagi. Hatinya sangat resah dan gelisah, ia harus segera bertemu dengan pujaan hatinya.
Tak lama terlihat sebuah rumah yang sangat sederhana dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang.
"Itu rumah non Laras den" tunjuk bik Ina, Bintang pun mengucapkan banyak terima kasih. Dengan hati berdebar sangat kencang, Bintang berjalan pelan mendekati rumah tersebut. Ia melihat ada sebuah jendela yang didalamnya terlihat cahaya lampu masih menyala dari ventilasi.
Sayup-sayup Bintang mendengar suara tangisan, ia kemudian menempelkan telinga nya ke jendela dan ia bisa mendengar dengan jelas isak tangis Laras. Hati Bintang pun terluka, betapa pilu tangisan Laras ia dengar. Bintang segera mengetuk pelan jendela kamar Laras.
Tok...tok...
Tok...tok...
"Ara" panggil Bintang sangat pelan, ia takut orang tua Laras terbangun.
"Ara, ini mas. Buka jendelanya sayang" jendela pun terbuka dan menampilkan Laras dengan wajah yang sedih dan mata sembab karna menangis. Hati Bintang semakin sakit melihat sang pujaan bersedih.
"Mas"
Jantung Bintang berdenyut rindu.
...****************...
sadis jg si reno.. 🥰🥰🥰😎
masih ada part selanjutnya lg nggak kak...???
merasa kurang bacanya 😅🤭
jadi salah faham kan
akhirnya aq bisa dpt notifikasi lagi Thor, beberapa kayak eror jarang dpt notif😩... pokoknya buat BESTie ku tetep semangat, tetep menyala dan semoga selalu dpt ide2 cemerlang buat para pembaca setia... MENYALA authorku 🔥🔥🔥😘😘😘
ditunggu part selanjutnya ya kak... 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
sudahlah akui aja kalau kamu memang cinta sama reino jangan terlalu keras kepala tar kalau diembat orang klenger dah 🤭
buat Sera sama Satri hati2 jgn mengusik milik Rei klu nggak nasib kamu bakal kayak Albert bakal di kirim ke planet Pluto kamu sama rei