Pernikahan nya dengan seorang duda beranak dua,menyisakan luka yang setiap hari nya di rasakan oleh Fifian,,sang mantan istri yang selalu membayangi rumah tangga nya membuat sang suami tidak perhatian pada nya..Di tambah lagi pekerjaan yang selalu menyibukan diri nya..
Ketikan Fifian meminta cerai barulah Alexander sang suami menyadari akan kesalahan nya..
Akankah Fifian memaafkan Alexander..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dada_1407, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Yaris
"Gimana ..? Gina udah nggak sedih lagi .?"
"ngga Daddy.."
"Ya udah,sekarang Gina tunggu di kamar ya, Daddy mau ganti baju dulu terus nanti makan malam.."
"Iya Daddy.."
Alex mencium kening putrinya dan bergegas keluar kamar,tak lama setelah papanya pergi ,Gani datang menghampiri Gina..
"Kenapa nangis?" tanya Gani
Gina hanya diam dan menunduk,takut kalau cerita ,Gani akan memarahi nya,biasanya jika Gina mengatakan Mommy Fifian jahat,Gani akan langsung marah besar..
Gani pun menghela nafas panjang dan duduk di samping adiknya.
"Aku gak akan marah,cuma mau tanya aja.."
Gina melirik kakak nya,tapi tetap diam.
"Tadi kamu ke kamar Mommy dan Daddy ya?"
"Iya.."
"Kenapa kesana,perasaan tadi kamu sedang telponan dengan mama Febi..?"
Sebelum tidur,kamar Gina tidak pernah di tutup,Gani bisa mendengar semua percakapan Gina dengan mama Febi,bukan hanya Gina,sebenarnya mama Febi juga sering menelpon Gani,tapi Ganj langsung mematikan panggilan nya,karena mama Febi sering menjelek-jelekan Mommy Fifian dan seolah berusaha menghasutnya untuk membenci Mommy Fifian..
"Mama Febi bilang apa sampai kamu ke kamar Daddy sama Mommy..?nggak usah takut,ngomong aja ,aku nggak akan marah.." ucap Gani pelan
Gina menatap kakak nya lama
"Cerita aja..". Gani tersenyum seraya mengusap rambut adiknya.
"Mama Febi bilang ibu tiri itu sangat jahat dan ingin merebut ayah kandung ,terus ibu tiri juga akan diam-diam membunuh anak-anak si ayah kandung,Mommy Fifian mau merebut Daddy terus mempengaruhi Daddy buat meninggalkan kita,terus nanti kita akan di bunuh.."
Gani terdiam,seraya menahan marah,Bahkan rasanya dia ingin memarahi adiknya yang sangat bodoh ini,bagaimana dia bisa percaya omongan dari cerita dongeng mama Febi,memang ada beberapa kasus ibu tiri membunuh anak tirinya,tapi Mommy Fifian orang baik.
Gani yakin Mommy Fifian tidak akan melakukan itu.
"kak kok diem aja? kakak marah ya Gina cerita gitu..?"
Tentu saja Gani sangat marah,tapi dia harus bisa menahan amarah nya agar adiknya tidak menangis dan ketakutan
"Ngga kok nggak marah,Makasih ya udah cerita,Tadi kenapa kamu ngga cerita sama Daddy.."
"Mama Febi bilang ,aku nggak boleh cerita sama Daddy dan Mommy.."
"Ya udah mulai sekarang kalau Mama Febi cerita,bilang sama aku ,tapi diam-diam aja,jangan sampai mama Febi tahu.."
Gina mengangguk..
"Pinter," Gani tersenyum dan mengacak rambut aduknya gemas.
Gina juga tersenyum,senang sekali Gani mau tersenyum dan mengusap rambutnya.
"Ayo kita makan malam.." ajak Gani
"Iya."
Gani lalu menggandeng tangan adiknya menuju ruang makan
Saat sampai di ruang tengah,tanpa sengaja Gani dan Gina melihat Yaris..Yaris berdiri termenung menatap foto pernikahan Alex dan Fifian yang berukuran sangat besar dan tergantung di dinding ruang tengah.
"OM YARIS..!" seru Gina dan Gani bersamaan
Yaris langsung menoleh dan seketika senyumnya mengembang melihat keponakan kembarnya
"Hai, malaikat-malaikat nya om..!"
Yaris merentangkan tangan dan memeluk bocah-bocah manis itu.
"Gani kangen om..!"
"Gina juga kangen om.!"
"sama om juga kangen kalian."
Fifian dan Alex yang baru datang pun tersenyum melihat kedatangan Yaris.
"Mas.." sapa Yaris seraya berjabat tangan dengan Alex dan berpelukan..
"Apa kabar lo,kapan balik ke indonesia..?"
"Kemaren mas,sorry baru sempet kesini.."
Alex pun mengangguk
Yaris lalu mengalihkan pandangan nya pada Fifian,Yaris tersenyum dan merentangkan tangan nya ingin memeluk Fifian,tapi tiba-tiba saja Alex langsung mendorongnya.
Yaris tertawa,bukan hal asing lagi ,Alex memang protektif kepada orang-orang yang di cintai nya, begitu juga saat Febi Masih menjadi istrinya,Alex sangat protektif.
"Ngga usah peluk istriku di depan gue,," peringat Alex
"Kalau di belakang boleh mas.._
"Silahkan saja tapi ucapkan selamat tinggal pada dunia.."
Yaris tertawa sementara Fifian hanya menggeleng-gelengkan kepala nya,Fifian heran dengan suaminya,di depan semua laki-laki Alex seolah menunjukan bahwa dia adalah miliknya,begitu posesif tapi begitu bersama Febi, Fifian seolah tak ada artinya.
"santai mas,bercanda.."
"Daddy,Gina laper,mau makan.."
"Ayo.." Fifian tersenyum dan mengulurkan tangan nya ingin menggandeng tangan Gina dan Gani,tapi Gina menggeleng kan kepalanya.
"Mau sama Daddy," Gina menggenggam tangan Alex
"Ayo Mommy.." Gani langsung menggenggam tangan Fifian dan mengajaknya pergi ke ruang makan.
Hati Fifian yang sesaat tadi perih karena putrinya,sekarang terobati oleh putranya.
Fifian tidak bisa membayangkan bagaimana hari-hari nya seandainya Gani tak ada,Suaminya cuek dan lebih memilih mantan istrinya,putrinya sinis lebih sayang ibu kandungnya,lalu ibu mertuanya yang jahat dan terus menghina..
Wow,tak bisa terbayangkan nasib Fifian nantinya..
"Kebetulan nih gue Belum makan ,,laper.. ikut makan ya mas.."
"Nggak.."
"Makasih mas.." Yaris langsung lari ke ruang makan.
Alex menggelengkan kepala,sejak kecil Yaris memang tidak pernah berubah,penolakan seperti perintah baginya..
"Gila mas, Lo tiap hari makan begini?berasa punya chef pribadi ini mah.."Ucap Yaris mengunyah seraya memuji terus masakan Fifian yang benar-benar lezat..
"Mbak,nambah lagi boleh.." Yaris mengangkat piringnya.
Fifian tersenyum" Bolehlah sini aku ambilin.."
Ketika Fifian ingin menuangkan nasi ke piring Yaris,tapi Alex menarik piring Yaris
"Punya tangan kan..??ambil sendiri..istri gue khusus ambilin makan buat gue.."
"Ya elah mas,cuma ambilin doang.."
"Ya udah sini.." Fifian berdiri dan langsung mengambilkan nasi, sementara Yaris tetap duduk dan mengulurkan piringnya..
Senyum Yaris terus mengembang saat Fifian mengambilkan nasi dan lauk untuknya,,Yaris terus memandangi wajah Fifian dan dia membayangkan jika Fifian menjadi istrinya, hidupnya pasti sangat bahagia.Setiap hari bisa makan enak,bisa menatap wajah cantik bak model ini,setiap bangun den sebelum tidur ,bisa meluk dan cium sepuas hati,
Lalu...
"Ehem.." suara deheman Alex membuyarkan lamunan Yaris.
Yaris lanjut makan..
Selesai makan ,Gani dan Gina langsung menuju ke ruang tengah untuk menonton siaran TV favoritnya,sementara Alex savana,Yaris masih duduk di ruang makan ..
"Ahhh.kenyang banget.." Yaris pun duduk seraya mengusap-usap perutnya yang agak buncit..
"Kalau mbak Fifian jadi istriku,perutku bisa buncit.."Alex memicingkan matanya
"Santai bang,kan aku bilang 'kalau'.."
Yaris tertawa , entah sejak kapan senyum Yaris menjadi begitu menyebalkan di mata Alex
Puas menggoda Alex,Yaris ingin bermain dengan Gani dan Gina,tapi Alex langsung mengusirnya.karena Alex tidak suka melihat Yaris yang dari tadi terus curi-curi pandang kepada istrinya..
"ya..h mas ,padahal gue masih mau main sama Gina dan Gani.."
Alex menatap sinis pada Yaris..
"Main sama Gina Gani,atau lirik-lirik Fifian..?"
"Yaris pun tertawa," Kelihatan banget ya..?"
"Sialan,apa maksud lo?lo ada hati sama istri gue..?"
****
Padahal lagi seru-serunya🥺🥺