NovelToon NovelToon
ZAREENA

ZAREENA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sandyakala

Setelah ibunya tiada, Zareena hampir dijadikan jaminan untuk melunasi utang-utang judi Sang Ayah.

Dia marah pada Ayahnya, tapi kasih sayang dalam hati Zareena jauh lebih besar, sehingga apapun akan Zareena lakukan untuk menyelamatkan sosok Ayah yang ia sayangi. Namun segala usaha Zareena pada akhirnya sia-sia, Ayahnya meninggal dan dia harus merelakan satu-satunya rumah peninggalan kedua orang tuanya jatuh ke tangan Sang bandar judi.

Saat itu, Zareena sudah putus asa dan hampir menyerah. Tapi takdir berkata lain, di tengah ketidak pastian akan hidupnya, Zareena justru terselamatkan oleh kehadiran Ethan, putra tunggal sekaligus pewaris keluarga Hawkins.

Siapa Ethan dan kenapa dia menolong Zareena? lalu bagaimana kisah keduanya berlanjut?. Yuk, baca kisah lengkapnya dalam novel ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar dan like sebagai dukungan kamu, ya. Selamat membaca, terima kasih 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandyakala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta

"Ini untukmu dan keluarga Hawkins".

Alden memberikan sebuah undangan pada Ethan.

"Kau benar-benar jadi menikah dengan sepupuku, Al?", Ethan bertanya dengan wajah bahagia menerima undangan itu.

"Ya. Aku harap kamu dan Zareena bisa datang ke pernikahan kami".

"Tentu saja. Mana mungkin kami melewatkannya", janji Ethan.

"Terima kasih", ucap Alden senang.

"Oh ya, Ethan, bisakah aku mengajukan cuti seminggu ke depan?", tanya Alden.

Ethan terdiam sejenak, dia mempertimbangkan permintaan Alden.

"Tentu, kenapa tidak?", jawab Ethan.

"Benarkah aku bisa mendapatkan cuti selama seminggu?", Alden masih tak percaya. Semula dia berpikir bosnya tidak akan menerima pengajuan cuti darinya karena selama ini Alden tidak pernah mengenal kata cuti dalam bekerja.

"Kau boleh cuti, Al. Nikmatilah masa honeymoon kalian dan ini, hadiah pernikahan dariku dan Zareena".

Ethan memberikan dua buah tiket keluar negeri dan cek dengan nominal angka yang besar menurut Alden.

"Ini serius?".

Ethan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Selama ini Alden sudah bekerja keras dan sangat loyal pada keluarga Hawkins, sudah sepantasnya dia mendapatkan hadiah spesial untuk pernikahannya.

"Hadiah ini memang tidak sebanding dengan kerja kerasmu, Al. Tapi aku harap kamu dan Vallen menyukainya".

"Aku tidak bisa berkata-kata lagi, terima kasih banyak, Ethan. Vallen pasti senang sekali menerima hadiah ini", wajah Alden begitu cerah.

Saat dirawat di rumah sakit, Vallen sempat datang menjenguk Ethan dan ia bercerita tentang rencananya menikah dengan Alden. Beruntung, sebelum hari pernikahan mereka tiba, Ethan sudah pulih dari sakitnya.

Hari pernikahan Alden dan Vallen pun tiba. Sejak satu jam yang lalu Zareena sibuk membantu Ethan untuk bersiap dan kini ia sibuk dengan dirinya sendiri.

"Menurutmu, bagaimana penampilanku?", Ethan menunjukkan dirinya di hadapan Zareena yang masih mematut diri di depan cermin.

Sejenak Zareena terpana melihat penampilan suaminya. Jas berwarna stone grey berpadu sempurna dengan kemeja silver yang Ethan kenakan. Tampilannya sungguh elegan dan mewah.

"Kenapa kamu diam? apa penampilanku buruk?", tanya Ethan lagi karena sejak tadi dia tak mendengar respon istrinya.

"Ah, maaf. Penampilanmu sungguh sempurna", jawab Zareena jujur. Kali ini dia harus mengakui ketampanan Ethan.

Senyum Ethan terkembang. Dia senang dengan komentar istrinya.

"Kamu juga terlihat cantik dengan gaun itu", bisik Ethan tepat di telinga Zareena, membuat gadis itu meremang mendengarnya.

"Aku tunggu kamu di bawah, ya", ucap Ethan sebelum ia meninggalkan Zareena yang masih menyelesaikan penampilannya.

Ethan dan Zareena mengenakan baju pesta yang khusus dirancang oleh Laura dan Frank, desainer langganan keluarga Hawkins.

Tepat jam tujuh malam Zareena turun dari kamarnya. Ethan yang sejak tadi menunggu istrinya selesai begitu terpana dengan penampilan Zareena.

"Dia sungguh cantik", batin Ethan dengan kedua mata tak berkedip.

Sheath dress yang Zareena kenakan benar-benar sesuai dengan bentuk tubuhnya. Helen merancang baju itu dengan sederhana, tapi tetap menonjolkan sisi mewah dan elegan yang seimbang dengan baju yang dikenakan Ethan.

"Ayo, kita pergi. Aku sudah siap", ucap Zareena saat ia sudah berdiri di hadapan Ethan.

"Ah, ya. Ayo", Ethan terperanjat.

Butuh waktu lima belas menit untuk sampai ke lokasi acara pernikahan Alden dan Vallen. Di sana tampak ramai dengan banyak tamu undangan.

"Ethan", terdengar suara seseorang memanggil.

Ethan mengarahkan pandangannya ke sekitar dan dia melihat Rayden melambaikan tangannya tak jauh dari posisi Ethan saat ini.

Ethan membalas lambaian tangan sahabatnya itu. Rayden pun bergegas menghampiri Ethan.

"Senang melihatmu ada di sini", Rayden memeluk Ethan.

"Ya. Aku juga senang bisa melihatmu", balas Ethan.

"Maaf, saat kemarin kau sakit aku tidak sempat datang menjenguk karena aku sedang mengurus bisnis di luar negeri", sesal Rayden.

"It's ok, Ray. I'm back", Ethan menunjukkan dirinya yang sudah terlihat sehat dan semangat.

Rayden tersenyum, tak lupa dia menyapa Zareena yang datang bersama Ethan.

Zareena merasa serba salah saat bertemu dengan Rayden. Zareena hanya tahu bahwa Rayden mengenalnya sebagai sekretaris Ethan, bukan istrinya. Zareena tidak ingin Rayden berpikir macam-macam tentang hubungannya dengan Ethan yang datang bersamaan di pesta pernikahan malam ini.

"Sekretarismu terlihat cantik sekali", puji Rayden spontan yang mendapatkan lirikan tajam dari Ethan.

Rayden bersikap seolah mengenal Zareena hanya sebagai sekretaris sahabatnya, bukan istrinya.

"Ah, maaf. Aku terlalu jujur berbicara", ucap Rayden yang menangkap sinyal kecemburuan dari tatapan Ethan.

Rayden tidak terlalu lama mengobrol dengan Ethan dan Zareena meskipun sebenarnya dia ingin sekali berbincang banyak dengan kedua sejoli itu. Tapi Rayden sadar diri, keberadaannya di tengah-tengah Ethan dan Zareena berpotensi menimbulkan kesalahpahaman seperti beberapa waktu yang lalu.

"Ayo, kita temui Alden dan Vallen", ajak Ethan. Tak lupa dia menarik tangan Zareena agar mau menggandeng tangannya.

Sejenak Zareena terdiam dengan sikap Ethan, dia belum terbiasa dengan hal seperti itu.

"Kenapa? biasakanlah dirimu", ucap Ethan seolah menyadari keraguan dari diri istrinya.

Zareena tersipu malu karena suaminya tahu apa yang ia pikirkan.

Alden dan Vallen menyambut kedatangan Ethan dan Zareena dengan bahagia. Tak lupa mereka berfoto bersama.

"Maaf, Mama dan Papa tidak bisa hadir ke sini karena mereka sudah kembali ke negara Y. Ada banyak pekerjaan yang tidak bisa Papa dan Mama ditinggalkan".

"Tak apa, kehadiran kalian saja sudah lebih dari cukup. Nikmatilah pestanya", ucap Vallen.

"Ya, enjoy the party", tambah Alden.

Tak lupa Ethan juga menyampaikan hal yang sama pada kedua orang tua Vallen yang masih berkerabat dengan keluarga Hawkins.

Semakin malam, tamu yang hadir semakin banyak. Ethan dan Zareena menikmati beberapa sajian yang ada di pesta tersebut.

Selama berjalannya pesta, Ethan juga bertemu dengan banyak kolega bisnisnya. Tapi Ethan tak berbincang lama dengan mereka, dia selalu memprioritaskan istrinya, Zareena.

"Jika kamu lelah, kita bisa pulang lebih cepat", ucap Ethan yang sejak tadi memperhatikan kondisi Zareena.

Zareena tersenyum tipis, "Tak apa. Kita di sini sampai pestanya selesai. Alden dan Vallen adalah orang yang penting untuk kita".

Ethan membalas senyuman Zareena. Sebetulnya Ethan bisa melihat raut rasa lelah dari wajah istrinya. Tapi Zareena begitu menghargai orang-orang di sekitarnya dan memilih untuk bertahan dengan kondisinya sendiri.

"Jangan paksakan dirimu kalau memang lelah. Alden dan Vallen pasti mengerti jika kita meninggalkan pesta lebih cepat", bujuk Ethan halus.

Zareena menggelengkan kepalanya. Ethan tak ingin memaksa. Ia lebih memilih untuk tetap berada di samping Zareena.

"Kalau kamu ingin pulang atau butuh ke tempat lain untuk beristirahat, bilang padaku, ya", tawar Ethan tulus.

Zareena menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Semoga pernikahan mereka bahagia, ya dan segera diberikan putra putri yang manis", spontan doa itu terucap dari bibir Zareena.

Zareena menatap bahagia ke arah Alden dan Vallen yang sejak tadi terlihat sumringah menyambut ucapan dari pada tamu undangan yang datang.

Ethan yang duduk di samping Zareena menatap istrinya dengan lekat.

"Apa kamu tidak berkeinginan memiliki putra putri yang lucu juga?", tanya Ethan setengah berbisik.

Deg

Jantung Zareena berdegup. Dia melirik ke arah Ethan sebentar, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah pengantin untuk menyembunyikan rasa gugup yang tiba-tiba menyergap.

Ethan menyembunyikan senyumnya melihat perubahan ekspresi Sang istri dengan wajah merona merah jambu.

"Aku menginginkanmu menjadi ibu dari anak-anakku, Zareena", bisik Ethan sungguh-sungguh.

1
Dwi anggun
sangat oke sekali😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!