laura almeira,model cantik yang dipinan oleh sang kekasih yang berasal dari keluarga konglomerat,namun semua sifat romantis sang kekasih sirna,setelah ia menganti status nya menjadi seorang istri,di tambah ibu mertua nya yang selalu menyudutnya....
bagaimana kisah,selanjutnya,yuk mampir dan baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB~~17 membuang masa lalu
"Lepaskan!"Sentak Laura saat seorang yang ia tabrak dengan memaksa memeluknya.
Namun pelukan itu semaking erat dan tak lama terdengar sebuah bisikan suara yang cukup familiar di telinga Laura....
"sayang ini aku."Bisik Revan.
Ternyata orang yang menabrak dan memeluk Laura adalah Revan,setelah mendengar bisikan Revan,Air mata yang sudah Laura tahan dengan susah payah,akhirnya turun deras dan membasahi jas hitam milik Revan....
Revan yang tak mau orang-orang melihat kondisi Laura yang sedang menangis,langsung memerintah sang asisten membayar barang belanjaan Laura,dan mereka pun pergi dari sana tampa sepengetahuan Noel yang sedang asik menemani Flora makan eskrim....
Dalam perjalan pulang,Laura tak henti-henti nya menangis,dan akhirnya Revan memerintah sang asisten membawa ke tepi pantai,agar bisa menangkan Laura,setelah tiba Revan pun membuka pintu mobil....
"sayang,ayo kita turun."Ajak Revan tersenyum manis sambil mengulurkan tangan kepada Laura.
Perlahan Laura pun mengangkat kepala dan melihat sekitar dengan tatapan bingun."Dimana kita?"Tanya Laura.
"Kita di pantai sayang."Jawab Revan.
Laura pun menoleh ke arah pantai yang tepat di belakan Revan dan bertanya,"Untuk apa kita disini?"
Dengan cepat Revan meraih lengan Laura."Kamu akan tau nanti,ayo kita turun."Ucap Revan.
Dengan langkah malas,Laura pun memaksa diri mengukuti Revan tampa tau apa tujuan Revan membawa nya ke tepi pantai,dan saat mereka tiba di tepi pantai Revan menyerahkan semua buku dan pena kepada Laura....
"Tuliskan semua kekesalan mu disini,lalu masukan pasir di dalam botol ini beserta surat yang kamu tulis,lalu buanglah ke dalam laut,dan bangkitlah menjadi Laura yang enerjik dan penuh semangat seperti dulu."Jelas Revan menyerahkan botol,surat dan pena kepada Laura.
Setelah itu,Revan pun pergi meningalkan Laura sejenak,agar Laura bisa leluasa menulis apapun yang dia rasakan saat ini,dengan tangan gemetar Laura menulis semua kenangan dan kekecewaan nya kepada sang suami memalui surat itu,dan membuang nya sejauh mungkin diiringi suara teriakan Laura yang mengema....
"Aku benci kalian berdua! Kalian jahat! Aku benci! Aaarrggg!"Teriak Laura menangis dan meraung histeris.
Laura yang sedang menangis dan terduduk lemas diatas pasir.tiba-tiba terlintas sebuah memori saat ia selalu membantu Flora menyembunyikan kesalahan Flora,dan juga dia pun selalu membawa Flora kemana pun dan kapan pun ia pergi berpacaran dengan Noel,tampa tau kalau sang sahabat mempunyai rasa kepada kekasih yang sekarang menjadi suaminya itu....
"Aku Laura almeira,tidak akan memaafkan kalian berdua."Ujar Laura menangis pilu.
Revan yang dari jauh menyaksikan semua itu,merasa sudah cukup,dan memutuskan untuk menghampiri Laura dan duduk di samping nya....
"Sudah cukup?"Tanya Revan.
Laura hanya diam,dan mengangguk sebagai jawaban iya....
Revan menghela nafas lega lalu meraih wajah Laura,dan mengusap air mata Laura dengan lembut,lalu menatap lekat mata indah Laura yang memerah karna menangis....
"ini terakhir kali nya aku melihat kamu menangis karna dua orang bajing*n itu,karna sekali lagi kamu menangis,aku Revan abimana tak segan-segan mengakui hubungan kita di hadapan mereka semua."Ancam Revan.
Laura memiringkan kepala menatap Revan dengan tatapan bingun."memang nya kita punya hubungan apa?"Tanya Laura.
Kesal denga pertanyaan Laura,Revan langsung meraih tengkuk Laura lalu mencium dan melumat bibir Laura dengan lembut,dan ciuman itu pun perlahan turun dan berhenti di tengkuk Laura yang sedang mendongak ke atas....
"sudah ku katakan sejak dulu,saat pertama kali aku mengambil mahkotamu di malam itu,kalau kamu hanya milik ku,dan hanya aku yang boleh memiliki mu Laura."Bisik Revan kembali melanjutkan ciuman panas nya.
Laura tersentak kaget dan mendorong dada bidan Revan menjauh."aku bukan milik siapa-siapa,aku adalah aku,dan sudah berapa kali aku bilang,kalau aku sudah muak berurusan dengan keluarga abimana."Gerutu Laura.
"Hahaha! Kita lihat saja sayang,kalau aku berhasil membuat mu datang kepadaku dengan suka rela,apa imbalan nya?"Tanya Revan mengoda Laura.
Laura yang merasa tertantang langsung menatap tajam Revan."Maka apa pun permintaan mu,akan aku turuti."Jawab Laura.
"Deal!"Seru Revan senang dan menyodorkan tangan.
Laura memutar bola malas dan menjabat tangan Revan lalu menjawab."Iya,deal."
"yes! Permainan kejar-kejaran akan dimulai dari sekarang sayang,dan siapkan dirimu,karna sekali tertangkap akan kubuat kamu tidak bisa berjalan seharian."Bisik Revan sambil mencium gemas pipi laura dengan tiba-tiba.
Laura yang kembali di serang dengan ciuman tak terduga dari Revan langsung kesal,dan hendak menjambak rambut Revan,namun sayang Revan lebih dulu mendeteksi aksinya,dan langsung berlari menjauh sambil tertawa mengejek Laura....
Laura yang kesal itu pun bangkit dan ikut berlari mengejar Revan,dari jauh sang asisten yang menyaksikan semua itu hanya bisa menggelengkan kepala....
"di depan nona,tuan bertingkah layaknya anak kecil agar bisa membuat nona bahagia,semoga nanti nya semuanya itu akan berakhir dengan baik."Gumam sang asisten Revan.