Derita Gadis Yang Terhina

Bu Novi masih menatap tajam penuh kebencian kepada Kayra,

Perlahan wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda itu melangkah semakin mendekat kepada Kayra yang kini telah berdiri di sisi pembaringan.

tubuh Kayta nampak menggigil gemetaran melihat wanita itu semakin mendekat kepadanya.

" bu Novi.....ibu bisa katakan kepada saya ada apa ?! Apa Kayra sudah membuat ke salahan ?!

Tapi pasti itu hanya salah paham. Sejak tadi dia bersama saya " kata bi Rahma mencoba menghalangi langkah bu Novi yang semakin dekat kepada Kayra.

" minggir lah Rahma....aku tidak ada urusan denganmu. Aku hanya memiliki urusan dengan anak kecil menjijikkan itu " jawab bu Novi ketus sembari menyingkirkan bi Rahma dari hadapannya.

kini posisi bu Novi semakin dekat dengan Kayra,

" aku tidak perduli anak siapa yang tengah kau kandung saat ini.

Entah itu anak Fakry, atau itu adalah anak Rayyan.

Aku tidak perduli.

Aku tidak akan pernah mau mengakuinya apalagi menerimanya sebagai cucuku " kata bu Novi dengan begitu tajamnya.

" sekarang katakan, al siapa sebenarnya bayi yang tengah kau kandung ini ?!

Fakry, Rayyan...atau.." cecar bu Novi lagi.

Ia telah terpengaruh oleh kata kata Fakry tadi yang berteriak ke pada sang kakak.

Bi Rahma seketika mendelik mendengar kata kata majikan perempuannya itu.

Sedangkan Kayra.

Air mata mengalir dengan deras membasahi pipinya.

Wajahnya semakin memucat seketika. Seakan darah tak mengalir dalam tubuhnya.

Kepalanya menggeleng.

Sungguh ia seakan sulit percaya jika wanita itu tega menuduhnya sekeji itu.

" saya berani bersumpah, dan saya rela mati jika saya berbohong.

Tapi sebelum itu saya juga bersumpah atas semua tuduhan yang telah nyonya tuduhkan kepada saya. Semoga T7han tidak akan memberikan peringatan yang mengerikan kepada anda.

Saya tidak pernah melalukan hal terkutuk itu sampai anak anda yang terhormaf itu menodai saya.

Seumur hidup saya saya tak pernah memiliki hubungan apapun dengan seorang pria hingga putra anda yang terhormat itu merampas kehormatan saya.

Saya tak pernah meminta pertanggung jawaban apa lagi pengakuan dari putra anda juga dari anda nyonya.

Tapi tolong, biarkan saya pergii dari sini " kata Kayra dengan suara bergetar sambil menangkup kedua tangannya di depan dada.

Bu Novi tersenyum miring.

" ternyata benar kau tak sepolos kelihatannya. Kau benar benar seorang pemain.

Tapi aku t8dak sebodoh itu.

Apa kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja setelah keributan dan kegaduhan yang telah kau buat.

Karena ulahmu, kedua putraku bertikai.

Kau memang gadis busuk dan hina.

Aku tidak akan pernah membiarkan rencanamu berjalan lancar seperti keinginanmu.

Maaf nona..kau berhadapan dengan orang yang salah.

Aku tahu apa yang sebenarnya di incar oleh gadis hina seperti dirimu ini.

Saat ini kau bisa saja berkata seperti itu, tapi di masa yang akan datang...aku berani bertaruh.

Kau bahkan akan bisa mengeruk semua yang kami miliki dengan menggunakan anak itu hanya demi memenuhi khayalanmu yang menjijikkan itu " kata bu Novi lagi.

Kayra menggeleng.

Sungguh keji tuduhan wanita ini kepadanya.

Bu Novi semakin merangsek maju dan tiba tiba menjambak rambut Kayra yang tergerai dengan kuat.

Bi Rahma terbelalak melihat kebrutalan majikannya itu.

" bu Novi...saya mohon lepaskan Kayra..." kata bi Rahma penuh permintaan.

Namun tentu saja bu Novi mengabaikan itu.

Kepala Kayra terdongak ketika rambutnya tertarik ke belakang.

Dan bersamaan dengan itu, bu Novi meminumkan dengan paksa sesuatu dintangannya yang entah apa dan sejak kapan terbuka ke dalam mulut Kayra yang terbuka karena ia yang terdongak.

Sepertinya wanita itu bemar benar telah mempersiapkan segalanya.

Kayra seketika terbatuk dan hampir muntah. Tapi bu Novi semakin menjambak rambut Kayra ke belakang sehingga Kayra semakin terdongak.

Hingga mau tak mau, gadis malang itu menelan semua yang di tuangkan bu Novi kedalam mulutnya.

Setelah memastikan Kayra menelan semua cairan itu, bu Novi melepaskan begitu saja rambut Kayra dengan kasar.

Hingga hampir saja gadis betubuh ringkih itu terjerembab ke lantai jika saja bi Rahma tak cepat menangkapnya.

" dasar gadis hina, sampai mati pun aku tak akan rela keturunanku terlahir dari rahin wanita menjijikkan seperti dirimu " sentak bu Novi lagi.

Tangis Kayra tak lagi bisa ia bendung.

Gadis itu menangis di pelukan sang ibu.

" biarkan saya membawanya pergi dari sini bu...saya berjanji tidak akan ada hal yang anda takutkan di masa depan.

Saya berjanji tidak akan ada hubungan apapun lagi di antara keluarga anda dengan Kayra, saya berjanji....tapi saya mohon biarkan kami pergi.

Perkara hutang saya akan membayarnya.... " kata bi Rahma kemudian dengan air mata yang juga sudah berderai.

Ia tak sanggup lagi menahan perasaannya melihat bu Novi menyiksa Kayra.

" tunggu beberapa jam lagi, setelah aku yakin...kau boleh membawanya pergi sejauh mungkin dari sini.

Dan pastikan dia tak akan lagi merecoki hidup anak anakku " kata bu Novi lagi sambil terus memperhatikan Kayra.

Bi Rahma turut menatap Kayra mengikuti arah pandangan bu Novi.

Tiba tiba...

Bi Rahma merasakan remasan tangan Kayra yang semakin kuat pada pundaknya.

" ada apa....?! " tanya u Novi.

" bu.....bu....." Kayra terbata.

Bi Rahma sedikit menarik tubuh Kayra yang memeluknya erat.

" ada apa..atakan sesuatu kepadaku, apa yang kau rasakan ?!

Kenapa wajahmu sepucat ini ?! " tanya bi Rahma.

Entah kenapa ia tiba tiba meraskan ke ke khawatiran yang teramat sangat melihat Kayra saat ini.

Wajah anak tirinya itu memutih seperti kapas. Peluh membasahi keningnya.

Jemari Kayra yang saat ini ia genggam terasa begitu dingin.

" sa...kit....perutku sakit....bu....." rintih Kayra sambil tangannya yang lain meremas perutnya

Bibir gadis itu mulai terliht membiru.

Bi Rahma menatap nyalang ke pada bu Novi.

" apa yang ibu berikan kepadanya.... ?! " tanya bi Rahma sembari berteriak.

Ia tak lagi memiliki rasa segan kepada wanita di hadapannya itu.

Bu Novi tersenyum menyeringai.

" dia pantas untuk di lenyapkan. Sudah aku katakan kepadamu jika apapun yang terjadi aku tidak akan pernah mau menerima anak itu " kata bu Novi.

" dasar wanita iblis, apa kau pikir anak ku pun sudi mengandung benih yang di tanam secara paksa oleh anakmu itu.

Seharusnya kau menyalahkan anakmu yang kurang ajar itu dan tak bertanggung jawab itu.

Jika dia tidak memperkosa Kayra, maka Kayra tidak akan pernah mengandung " jawab bi Rahma dengan masih berteriak.

" Rahma...." bu Novi turut berteriak.

" apa...aku tidak salah bicara nyonya, ya pemerkosa....itulah sebuatan yang pantas untuk anak mu yang terhormat itu.

Seharusnya kami melaporkan perbuatannya sejak awal

Tapi rasanya ini belum terlambat, aku akan melaporkan anakmu berikut dengan perbuatanmu yang biadap ini " bi Rahma semakin berteriak.

" bu....sa...sakit " pelan terdengar rintihan Kayra, bi Rahma menoleh kepada Kayra.

Matanya terbelalak ketika ia ia melihat ada yang merembes jatuh ke lantai di bawah Kayra berdiri.

" Kayra...." pekik bi Rahma.

" ada apa ini ?! " sebuah suara mengejutkan orang orang yang saat ini berada di dslam kamar itu.