Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Klarifikasi
Setelah mendapat penjelasan dari pengacara ayah Rania, Aryan memberanikan diri untuk mengklarifikasi informasi tersebut langsung pada kakeknya.
Disinilah Aryan sekarang berada di kantor utama Pradipta Group, di ruangan tuan Widodo. Di hadapan pengacara tersebut sudah ada kakeknya yang siap menjelaskan semuanya pada Aryan.
"Tanyakan saja apa yang ingin kamu tanyakan." Ucap tuan Widodo.
"Aku hanya penasaran, mengapa Kakek tidak mengizinkan Rania bercerai dengan Adrian?" tanya Aryan.
Tuan Widodo berjalan ke jendela kaca yang cukup besar. Dari tempatnya berdiri saat ini, dia bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana. Sementara diatas, langit biru membentang.
"Hari ini cukup cerah," ucap tuan Widodo.
"Aryan harap Kakek juga bisa memberikan pencerahan dari masalah ini!" sahut Aryan.
"Tidak terasa waktu cepat sekali berlalu, namun pria tua ini belum juga bisa menyelesaikan masalah yang harusnya sudah selesai. Rahadi terlalu cepat meninggalkan kita sebelum dia menyelesaikan semua tanggung jawabnya. Dan ini cukup membuat repot pria tua ini." ucap tuan Widodo sambil menatap langit yang terbentang luas. Aryan masih setia berdiri di belakang kakeknya, memperhatikan setiap gerakan yang pria tua itu lakukan.
"Kamu pasti sudah menyelidik penyebab kecelakaan yang di alami pamanmu," ucap tuan Widodo lagi. Aryan mengangguk, meski dia tahu tuan Widodo tidak melihatnya.
"Dan semua ini perbuatan mereka. Kamu pasti sudah tahu itu semua, karena itu kamu sampai datang menemui Kakekmu ini."
Tuan Widodo berbalik, kali ini dia menatap penuh pada cucu pertama laki-lakinya ini. Harusnya dia nikahkan saja Rania dengan Aryan, bukan dengan Adrian. Walau harus mengabaikan perasaan cinta Rania pada cucu keduanya.
Namun nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi dan di luar dugaan, musuh menyerang langsung dengan melenyapkan Rahadi. Pola yang mereka lakukan sama dengan pola saat melenyapkan Naura.
"Jangan sampai Rania tahu tentang kematian orang tuanya. Jangan buat dia semakin bersedih." ucap tuan Widodo.
"Kalau begitu jangan halangi Ara bercerai dengan Adrian!" balas Aryan.
"Kakek tidak pernah menghalangi Rania bercerai dari Adrian. Kakek hanya tidak ingin Rania kehilangan apa yang menjadi haknya. Apa kamu pikir Kakek dan pamanmu tidak terbebani dengan amanah ini?"
"Amanah apa?" tanya Aryan tidak mengerti.
"Amanah untuk melindungi pewaris tunggal Pradipta sesungguhnya." jawab tuan Widodo.
"Tapi Adrian mengacaukan semua rencana kakek dan pamanmu," ucap tuan Widodo lagi.
"Maksud Kakek?"
"Pamanmu tidak ingin orang-orang tahu siapa Rania. Dia rela berpura-pura menjadi orang kepercayaan kakek. Padahal dialah pemimpin Pradipta sebenarnya sebagai wali dari Rania, satu-satunya pewaris Pradipta. Bukan kakekmu ini." ucap tuan Widodo menjelaskan.
"Kamu tahu kenapa?" tanya tuan Widodo. Aryan mengangguk.
"Paman Rahadi tidak ingin putrinya mengalami nasib yang sama seperti nenek dan ibunya, menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang serakah." Jawab Aryan. Sampai di sini Aryan mengerti apa yang kakek dan pamannya lakukan, semata-mata menyembunyikan identitas Rania.
"Kenapa Kakek mengundang Rania di rapat pemegang saham beberapa hari yang lalu?" tanya Aryan penasaran.
"Karena rumah tangga Rania dan Adrian sudah tidak bisa diselamatkan. Rania harus naik menjadi pemimpin di Pradipta Group."
"Apa tidak membahayakan Rania?" tanya Aryan.
"Identitas Rania sebenarnya sudah diketahui mereka. Kematian pamanmu yang tiba-tiba adalah tandanya."
Apa yang tuan Widodo katakan itu benar. Identitas Rania sudah terbongkar. Jadi, untuk apa lagi pewaris Pradipta disembunyikan. Saat ini pun mereka sedang berusaha menghubungi Rania. Untungnya putri ayah Rahadi itu tidak pernah mau menerima panggilan dari nomor tidak di kenal. Sehingga dia mengabaikannya saja.
Berbeda saat tahu mbok Asih yang menghubunginya. Rania segera mengangkatnya. Dan segera memenuhi permintaan wanita tua itu untuk pulang ke kediamannya sendiri.
"Kak Ansel, Bunda?" ucap Rania memanggil kedua orang yang tidak pernah dia duga sebelumnya akan datang. Rania justru mengira yang datang adalah tuan Bryan.
"Silakan duduk Bun. Maaf membuat bunda dan kakak harus menunggu." ucap Rania lagi.
"Tidak apa-apa. Bunda jadi bisa melepas rindu dengan mbok Asih."
"Melepas Rindu?" beo Rania.
"Duduk dulu Non. Biar mbok jelaskan,"
Lalu mengalir lah cerita dari mulut mbok Asih yang menjelaskan nyonya Alana itu adalah sahabat ibu Rania. sejak kecil. Namun wanita tua itu melewatkan cerita tentang Ansel. Biarlah itu bagian nyonya Alana yg akan menjelaskannya.
"Jadi Bunda Alana teman bunda Naura?" tanya Rania memastikan. Nyonya Alana mengangguk.
"Selain itu, ada yang ingin Bunda jelaskan. Tapi, ...." Nyonya Alana tidak melanjutkan ucapannya. Matanya melihat pada Harsa, Karla dan juga Aryan.
Rania yang meminta Aryan datang. Dia menghubungi kakak sepupunya itu tak lama setelah mbok Asih memintanya pulang. Aryan tidak bisa menolak, dan dia cukup terkejut dengan keberadaan nyonya Alana dan Ansel.
"Mereka bukan orang lain. Ini kak Aryan, kakak sepupu Ara. Ini Bang Harsa dan Karla, saudara angkat Ara," ucap Rania menjelaskan setelah paham maksud pandangan nyonya Alana.
Dengan hati-hati, nyonya Alana menjelaskan semuanya. Dia memberitahu yang harusnya Rania ketahui sejak lama.
"Jadi aku dan kak Ansel saudara?" tanya Rania setelah nyonya Alana selesai menjelaskan.
"Kita saudara Rania," sahut Ansel menyambung kalimat Rania yang dia tahu belum bisa menerima kenyataan ini.
Ansel pun sama saat pertama kali nyonya Alana memberitahu tentang kebenaran ini. Rania adalah gadis yang pernah memikat hati Ansel saat SMA. Dan gadis itu ternyata adiknya sendiri. Bayangkan bagaimana persaan Ansel saat itu.
Untung saja saat acara makan malam di kediaman tuan Bryan, Ansel sudah tahu semuanya. Perhatian dan sayangnya pada Rania malam itu murni sebagai saudara yang harus melindungi adiknya. Selain dia juga ingin membuat Adrian cemburu dan menyadari kesalahannya yang telah menyia-nyiakan Rania selama ini demi wanita seperti Alexa, yang sialnya berstatus adiknya juga.
Kebenaran tentang Ansel dan Rania bersaudara untuk saat ini masih menjadi rahasia diantara mereka saja. Karena nyonya Alana masih ingin menyembunyikan kebenaran ini dari tuan Bryan. Bukan tanpa sebab nyonya Alana melakukannya. Dia masih sakit hati atas perselingkuhan tuan Bryan dengan ibu Alexa. Selain itu, demi menjaga keselamatan Rania dan juga Ansel.
"Ara harus apa sekarang?" tanya Rania pada semua yang ada di sana.
"Ikuti kata hatimu sayang," jawab nyonya Alana.
"Aku ingin secepatnya bercerai."
"Itu bagus," sahut Ansel.
"Tapi Ara tidak ingin mengambil alih Pradipta. Ara belum siap jadi pemimpin perusahaan besar." Balas Rania. Lalu dia menoleh pada Ansel, "Bagaimana kalau Kakak saja?" tanyanya.
"Secara hukum tidak bisa. Secara biologis, Ansel memang putra bibi Naura, tapi secara hukum, dia tercatat sebagai putra tuan Bryan dan nyonya Alana," sahut Aryan cepat.
"Tapi Ansel bisa membantu kamu menjalankan perusahaan Ra. Kakek juga menginginkan kamu yang memimpin Pradipta. Karena kamulah sebenarnya pemilik perusahaan tersebut."
"Kami semua di sini akan membantu kamu, Ra." ucap Karla meyakinkan sahabatnya menjadi memimpin Pradipta agar bisa bercerai dari Adrian.
Ditengah pembicaraan mereka, ponsel milik Ansel berbunyi. Panggilan dari tuan Bryan. Sebenarnya Ansel malas menerimanya, namun dia tidak busa mengabaikannya begitu saja. Mau bagaimanapun, tuan Bryan adalah ayahnya.
Ansel menerima panggilan dari tuan Bryan, tapi dia tidak bicara apa-apa. Kakak satu ibu Rania itu hanya menyimak apa yang tuan Bryan katakan sampai panggilan telepon itu berakhir.
"Ada apa?" tanya nyonya Alana penasaran.
"Alexa ditemukan melakukan percobaan bunuh diri di sebuah hotel." Jawab Ansel.
Hening. Tidak ada satupun yang berani berkomentar. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi?
Harsa menghampiri Rania, "Ini bukan salah mu," bisik Harsa lalu menenggelamkan Rania ke dalam pelukannya.
...☆☆☆...
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
sehat selalu author
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....