NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:296.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Van_Liev

Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.

Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17 - Pelelangan

Hari pertama pelelangan di Kota Yan dipenuhi dengan keramaian yang antusias. Bangunan Menara Langit berkilauan dengan lampu-lampu dan aula utamanya dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai kalangan. Para pedagang, anggota keluarga berpengaruh, dan praktisi bela diri berkumpul. Semua berharap menemukan barang-barang berharga yang dapat meningkatkan kekuatan atau kekayaan mereka. Di tengah keramaian, Tang Wuying berjalan dengan tenang menuju aula utama.

Wuying berencana membeli sebuah pedang dengan kartu yang diberikan Tang Jinhai. Dia sebenarnya hanya berencana untuk menjual teknik-teknik yang dia bawa dan membeli bunga matahari surga. Namun, ayahnya akan curiga jika dia membawa bahan alkimia, jadi dia memutuskan untuk membeli pedang. Kebetulan dia juga belum punya senjatanya sendiri.

Saat ia melangkah ke dalam aula, dia segera disambut oleh pelayan yang sopan dan segera membimbingnya ke tempat duduk yang nyaman. Dari posisi ini, Wuying memiliki pandangan yang jelas ke panggung lelang di depannya.

"Lelang akan segera dimulai, Tuan," kata pelayan itu dengan hormat sebelum meninggalkannya sendirian.

Setelah beberapa lama, seorang pria tua dengan mantel berwarna ungu berjalan menuju panggung, memulai acara pelelangan disambut sorak-sorai peserta pelelangan.

"Selamat datang di pelelangan hari ini," kata pria tua itu dengan suara yang tenang namun jelas. "Kita akan memulai dengan beberapa item berharga yang akan menarik minat para hadirin. Mari kita mulai dengan item pertama."

Satu per satu, barang-barang berharga dipamerkan di atas panggung. Benda-benda itu termasuk senjata langka, gulungan teknik bela diri kuno, dan ramuan penyembuhan yang sangat dicari.

Setelah beberapa putaran, akhirnya barang yang dinantikannya muncul. Sebuah pedang yang memancarkan aura kekuatan. Pedang itu terlihat elegan namun kuat, dengan bilah yang berkilauan di bawah cahaya lampu. Suara gemuruh terdengar saat para peserta lelang mulai mengajukan tawaran.

"Pedang ini dikenal sebagai Pedang Langit Biru," kata juru lelang dengan suara nyaring. "Dibuat oleh pandai besi terkenal dari Pegunungan Es. Pedang ini dikatakan memiliki kemampuan untuk memperkuat energi spiritual penggunanya."

"Lelang untuk Pedang Langit Biru dimulai dari 500 koin emas!" teriak juru lelang.

Tang Wuying menatap pedang itu dengan penuh minat. "600 koin emas!" suara Tang Wuying terdengar tegas.

"700 koin emas!" teriak seseorang dari baris depan.

"800 koin emas!" balas yang lain.

Tang Wuying menunggu beberapa saat lagi sebelum akhirnya mengangkat tangannya. "1000 koin emas!"

Suasana langsung hening sejenak, semua mata tertuju pada Tang Wuying. Juru lelang tersenyum lebar.

"1000 koin emas! Apakah ada yang ingin menawarkan lebih tinggi?"

Sebuah keheningan panjang mengikuti, sebelum akhirnya juru lelang mengumumkan dengan suara lantang, "1000 koin emas! Terjual kepada pemuda di sana!"

Tang Wuying mengangguk puas, menerima kartu identifikasi untuk mengambil pedangnya setelah pelelangan berakhir. Pelelangan terus berlanjut, dengan berbagai barang yang menarik minat para peserta. Namun, setelah membeli Pedang Langit Biru, tidak ada lagi item yang benar-benar menarik perhatian Tang Wuying. Dia merasa cukup puas dengan pedang barunya dan berencana untuk pergi.

Namun, saat dia hendak bangkit dari tempat duduknya, sebuah suara halus bergema di alam bawah sadarnya. Benda suci yang tertanam di dalam dirinya beresonansi kuat, seolah-olah merespons sesuatu di panggung. Tang Wuying berhenti sejenak, memperhatikan apa yang ditampilkan juru lelang.

"Berikutnya adalah sebuah plakat kuno dengan ukiran yang tidak dapat diidentifikasi. Kami tidak tahu asal-usulnya, dan bisa jadi ini adalah benda berharga atau mungkin hanya rongsokan. Kami serahkan kepada kalian untuk menilainya," kata juru lelang sambil mengangkat plakat tersebut agar semua orang bisa melihatnya.

Plakat itu terbuat dari bahan logam yang tidak dikenal, dengan ukiran kuno yang memancarkan aura misterius. Tang Wuying merasakan getaran kuat dari benda suci dalam tubuhnya, seolah-olah memberitahunya bahwa plakat ini lebih dari sekadar benda biasa.

"Penawaran dimulai dari 100 koin emas!" juru lelang mengumumkan.

Keraguan melintas di antara para peserta. Beberapa orang saling berpandangan, tidak yakin apakah plakat itu sepadan dengan harga tersebut.

"200 koin emas!" Tang Wuying mengajukan penawaran, menarik perhatian semua orang di ruangan.

Kerumunan mulai berbisik-bisik lagi, terkejut dengan penawaran Tang Wuying. Tidak ada yang benar-benar yakin tentang nilai plakat itu, dan penawaran tersebut membuat banyak orang ragu untuk menawar lebih tinggi.

"200 koin emas, ada yang ingin menawar lebih tinggi?" juru lelang bertanya, matanya berkeliling mengamati para peserta.

Keheningan memenuhi aula, dan setelah beberapa saat, juru lelang tersenyum dan mengangkat palu lelangnya. "200 koin emas, terjual kepada pemuda di sana!"

Setelah menerima kartu identifikasi untuk kedua barang yang dibelinya, Tang Wuying segera meninggalkan aula pelelangan dan menuju ke area pengambilan barang. Di sana, dia melihat beberapa peserta pelelangan lain yang juga sedang menunggu untuk mengambil barang mereka.

Seorang petugas menyambutnya dengan senyum ramah. "Selamat sore, Tuan. Anda di sini untuk mengambil barang Anda?"

Tang Wuying mengangguk dan menyerahkan kartu identifikasinya. "Ya, saya di sini untuk mengambil Pedang Langit Biru dan plakat kuno."

Petugas memeriksa kartu identifikasi dan mencocokkannya dengan catatan mereka. Setelah beberapa saat, dia mengangguk dan memanggil asistennya untuk membawa barang-barang tersebut. "Tunggu sebentar, Tuan. Kami akan segera mengambilkan barang Anda."

Tidak lama kemudian, asisten petugas muncul dengan membawa dua barang milik Wuying.

"Tuan, ini adalah Pedang Naga Langit yang Anda beli," kata petugas sambil memberikan sebuah pedang yang masih tersarung.

Tang Wuying menerima pedang itu. Dia mengeluarkannya lalu mengayunkannya beberapa kali. "Tidak buruk, meski tidak sebanding dengan pedang yang pernah aku pakai sebelumya," katanya dalam hati.

"Dan ini adalah plakat kuno yang Anda beli. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kami tidak dapat mengidentifikasinya, tetapi siapa tahu, mungkin Anda akan menemukan sesuatu yang berharga," tambah petugas sambil menyerahkan plakat itu.

Tang Wuying mengambil plakat itu, merasakan teksturnya yang dingin.

"Terima kasih," kata Wuying. Dia lalu memberikan kartu keluarga Tang sebagai pembayaran.

"Terima kasih, tuan. Kami nantikan kunjungan anda selanjutnya," ucap petugas setelah pembayarannya selesai. Wuying mengangguk lalu meninggalkan area pelelangan.

...**********...

1
Sarip Hidayat
waaaaaaah bangkit jug akhirnya
Derajat
Mengerikan Jika Iblis sdh bangun
"@Lv
Mantul thor👍
Andbie
akhirnya jalan takdir wuyin sebagsi pewaris kaisar surgawi pun menuntun nya menjadi musuh utama iblis..
Hendri Yansah
Lumayan
Hendri Yansah
Biasa
Sahrul Akbar
Bagus Thor
tetap se mangat
Dian Pravita Sari
gak da kontrol ping ceritantanya gak nyambung g putus tengah jalan
kamir
tanks thour
Sarip Hidayat
waaaaaaah sereeeeem
Derajat
kenapa Zhao Lin msh memikirkan peta
Van: alasannya ada di chapter 72
total 1 replies
Andbie
ayo wuyin cepatlah bergerak dan segera temukan harta peninggalan reruntuhan kuno tuk menambah kekuatanmu
4wied
hah, udah up tapi yang komen baru ada 3, yang minta update padahal banyak
Ramli Kaimudin
lanjut
"@Lv
Mantul thor👍👍
"@Lv
Mantul thor👍
kamir
iyaaaaa
kamir
josss
Andbie
udah shen hao kamu nurut aja sama wuyin..
Derajat
Apakah mereka berdua akan menemukan Air Kehidupan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!