Suatu hari, Andi tidak sengaja menemukan cincin misterius setelah tersandung oleh orang gila yang rebahan di jalan.
Namun, orang gila itu bangun dan tiba-tiba sudah berada di belakangnya.
"Cincin ini bukan cincin biasa!" ucapnya.
Setelah Andi memakainya, ia pun mendapat sistem cheat dan kehidupannya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 17
...Perubahan Si Murid Bodoh....
...[Ding][Anda telah mengumpulkan 100.000 poin]...
...[Ding][Syarat untuk memperbarui sistem terpenuhi]...
...[Ding][-99.999 poin telah digunakan]...
"Apa ini?" ujar Andi terkejut. "Kenapa tidak sekalian saja ambil semua poinnya!"
Andi tidak tahu bahwa sistem bisa diperbaharui dan itu membakar cukup banyak poin miliknya.
"Tapi tidak apa-apa," pikir Andi seraya tersenyum. "Sekarang, kehidupanku sudah banyak yang berubah setelah aku mempunyai sistem ini."
Setelah pembaruan sistem selesai, cincin yang Andi pakai bisa berubah ke bentuk apa pun.
"Coba aku uji!" ucap Andi penasaran.
Andi segera membayangkan agar cincin sistem itu berubah menjadi pedang.
"I-ini benar-benar berhasil!" ujar Andi terkejut.
Masih banyak hal yang ingin Andi coba, tapi saat ini ia harus datang ke tempatnya Melly.
"Aku telah berhasil mendapatkan nilai tertinggi saat UTS. Tidak ada alasan lagi ayahnya Melly melarang aku untuk mendekati putrinya," pikir Andi.
Tidak hanya itu, Andi juga telah berkontribusi cukup banyak untuk membuat nama sekolahnya menjadi harum dan terkenal. Salah satunya seperti menjadi juara di turnamen matematika, memenangkan kuis, dan masih banyak hal lainnya.
"Jadi, kapan kamu akan menikah putri saya?" tanya Pak Lukman to the poin saat Andi datang.
"Mungkin setelah lulus," jawab Andi dengan tegas.
Andai Andi tidak dapat bantuan dari sistem, mungkin dia akan panik dan bingung dalam situasi tersebut.
"Baiklah, Andi, saya percaya kamu adalah pasangan yang tepat untuk Melly," ucap Pak Lukman.
Namun, Pak Lukman akhirnya setuju untuk merestui hubungan mereka bukan karena prestasi Andi yang sudah mengharumkan nama sekolah, tapi ada hal atau alasan lainnya, dan itu sangat tidak terduga.
Jika harus dijelaskan, ini tuh berhubungan dengan kejadian saat di restoran Justin. Jadi, Pak Lukman sudah tahu bahwa Andi punya duit. Bisa dibilang, Andi sudah mapan. Dia juga sudah mulai berkarier sebagai aktor dan pemain musik.
Lebih tepatnya, mungkin Pak Lukman melihat bahwa kehidupan putrinya akan baik secara finansial atau ekonomi jika menikah dengan Andi. Jadi, menjadi murid pintar atau berprestasi, itu hanya sebagian kecil dari syaratnya. Namun, Andi berhasil melebihi ekspektasinya sehingga ia tak ragu lagi memilihnya.
"Bukannya kamu akan bertunangan dengan Luna?" tanya Melly saat keduanya mengobrol di luar setelah selesai makan malam bersama.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Bukannya kamu sudah tahu?" jawab Andi.
Melly sendiri sudah tahu bahwa Andi itu belum bisa memutuskan akan memilih siapa.
"Melly, kita nikmati saja masa muda kita, dan tak perlu pusing memikirkan hal seperti ini," ujar Andi mengalihkan suasana yang canggung.
"K-kamu benar, Andi," jawab Melly menjadi lebih santai dan tersenyum lagi.
Melly tampak terus mengalihkan pandangannya ke arah lain, tapi tangan mereka berpegangan.
"M-Melly?" Andi terkejut saat gadis itu tiba-tiba duduk di pangkuannya.
Melly tidak berkata apa-apa selain duduk dengan polosnya, tapi dia tampak berharap sesuatu.
"Aku mengerti," gumam Andi tersenyum senang.
...[+3 Poin Pesona]...
...[+5 Poin Pesona]...
...[+3 Poin Pesona]...
...[+2 Poin Pesona]...
Kalian bisa bayangkan sendiri apa yang terjadi saat seorang cowok berduaan sama cewek. Hehe.
"Sudah waktunya aku pulang," ucap Andi tampak puas menghabiskan waktu bersama Melly.
"I-iya," jawab Melly seraya turun dari pangkuan Andi.
"Aku sedikit berlebihan," gumam Andi saat melihat bekas gigitannya di leher Melly.
...Perubahan Si Murid Bodoh....
Pagi-pagi, Andi terbangun karena ada sesuatu yang berat menindih tubuhnya.
"A-Alya? Apa yang kamu lakukan?" tanya Andi saat adik perempuannya menindih tubuhnya.
"Kakak, selamat pagi!" ucap Alya dengan senyum ramah dan hangat.
Sikap Alya mulai berubah sejak ia sering dikasih uang jajan dan liburan ke Korea oleh Andi.
"Katakan, kamu mau apa kali ini?" tanya Andi sudah tahu adiknya ingin meminta sesuatu.
"Aku pengen hape baru!" jawab Alya.
Tapi, Alya terlihat terkejut karena merasakan sesuatu menyentuh pantatnya.
"Kakak, apa kau nafsu pada adikmu sendiri?" tanya Alya saat tahu apa itu.
"Hey, laki-laki itu memang seperti ini. Tidur sendiri, tapi pas bangun berdua," jawab Andi menjelaskan.
"Begitu ya?" ucap Alya, tapi belum juga turun dan sengaja sedikit menggoyangkan pinggulnya.
"Cukup!" ujar Andi segera bangun dan akhirnya, Alya terlihat digulung oleh selimut.
"Lepaskan aku!" ujar Alya tak berdaya.
"Aku mau mandi dulu," ucap Andi sengaja tak menghiraukannya.
Seperti biasa, Andi berangkat ke sekolah dan harus syuting setelah jam pelajaran selesai.
"Sekarang adalah adegan pertarungan, apa kamu siapa?" tanya sutradara.
"Ya," jawab Andi dengan santai.
Adegan tersebut tidak sulit baginya karena dia punya keahlian bela diri.
...[-5 poin telah digunakan]...
...[-5 poin telah digunakan]...
"Astaga, dia benar-benar pandai dalam adegan pertarungan," ujar sutradara sangat kagum.
...[+150 poin][Total : 160 poin]...
Andi juga mendapat tambahan poin setiap kali ia bisa menyelesaikan tugas apapun dengan baik.
Tiga bulan kemudian, akhirnya tibalah waktunya untuk pengambilan gambar terakhir.
"Ini adalah adegan yang sama seperti insiden waktu itu," gumam Luna.
Adegan tersebut adalah adegan dirinya diculik oleh geng preman sekolah lain dan Andi harus berjuang untuk bisa menyelamatkannya. Namun, di sini juga adalah adegan di mana Andi akan tewas.
Dalam hati, Luna takut hal seperti ini akan terjadi juga di kehidupannya yang nyata.
"Kau tidak harus datang untuk menolongku!" ujar Luna saat dalam adegan.
Andi terlihat terluka cukup parah dengan luka tusuk di perut dan punggungnya.
"Kau terlibat masalah karena aku," jawab Andi yang menghayati perannya.
Dalam alur cerita film Preman Sekolah, Andi itu berperan sebagai murid berandalan dan ia sering terlibat masalah. Tapi, ia mulai berubah sejak bertemu gadis yang diperankan oleh Luna.
Luna dalam film ini adalah murid cantik, baik, dan memiliki masa depan cerah. Namun, ia menjadi incaran geng preman sekolah lain. Andi kemudian terlibat dalam usaha untuk melindungi Luna.
Seiring berjalannya adegan, Luna dan Andi semakin terlibat emosional. Mereka mulai saling memahami dan saling melindungi satu sama lain. Hal ini pun membuat hubungan mereka semakin erat.
Ketika adegan tersebut mencapai puncaknya dan Andi seolah-olah akan tewas, Luna tak bisa menahan air mata. Dia merasa sangat takut kehilangan Andi, meskipun hanya dalam peran.
"Alasan utama aku melakukan ini karena aku sudah mulai jatuh cinta padamu," ucap Andi.
"Akting menangis gadis itu cukup luar biasa," puji sutradara yang merekam.
"Tapi, aktingnya Andi di sini juga sangat mengagumkan!" tambahnya.
Maka, tiba lah adegan yang paling dinantikan sebagai penutup film tersebut.
"A-aku..." Luna ingin menjawabnya, tapi Andi sudah mendaratkan ciumannya.
"Sutradara, mereka ciuman beneran! Apa kita harus menghentikannya?" tanya kameraman.
"Terus ambil gambar!" jawab Sutradara terlihat masih ingin melihat lebih jauh.
Itu adegan ciuman pertama sekaligus terakhir untuk karakter yang Andi mainkan sebelum karakter itu tewas atau meninggal.
"Ini adegan penutup yang bagus!" ujar sutradara sangat senang dan puas.
Dengan itu, syuting film Preman Sekolah selesai dan nanti Andi tinggal melihatnya tayang di bioskop.
...[Ding][+1000 poin]...
...Bersambung....