NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERNYATA SAMA

Dandi tidak lantas langsung pulang ke rumah , ia kemudian pergi ke makam ibu untuk sekedar mengobati rasa kangen dan sekalian mencurahkan isi hatinya kepada ibu. Di depan makam ibu Dandi kemudian duduk dan menundukan kepalanya sejenak sambil menahan air mata.

" Maafin dandi ya bu, Meskipun ibu sudah tidak disamping kami lagi di dunia ini, tetapi Dandi yakin kalau ibu sebenarnya masih melihat kami dari dunianya ibu, ingin sekali rasanya Dandi ikut bersama ibu, Dandi capek bu, capek akan semua hal yang ada didunia ini, semuanya hanya omong kosong, Ayah sudah tidak pedulikan kami lagi, ibu sudah tiada, Kami serasa tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini bu, lantas kepada siapa kami mencurahkan isi hati kami ini bu?, kalau saja tidak ada Ayu dan Ani yang harus Dandi jaga seperti janji Dandi ketika detik-detik ibu meninggal , Dandi sudah pastikan akan ikut bersamamu bu, Aku capek bu, Bawa aku bersamamu bu,". Sambil menangis Dandi memeluk makam ibunya dengan mencurahkan isi hatinya yang ia tahan selama ini. Tidak ada tempat lagi buat ia mencurahkan isi hatinya, kecuali kepada ibu.

Ketika masih memeluk makam ibu, Tiba-tiba datang Ayu dan Ani dari arah belakang yang membangunkan Dandi .Seperti hal biasa bagi mereka , meskipun banyak luka di wajah kakaknya, Ayu dan Ani tidak terkejut sama sekali, mereka seakan sudah terbiasa melihat wajah kakaknya penuh luka sehabis tawuran ataupun berkelahi.

" kak". Ucap Ayu sambil mengusap air mata Dandi yang terjatuh di pipinya.

" Maafin kami ya, Kami dikeluarkan dari sekolah, gara-gara guru memergoki kami lagi merokok di kamar mandi sekolah, kakak jangan marah ya". Lanjut Ayu sambil melihat kearah Ani.

" kami datang kesini ingin meminta maaf ke ibu kak ". Lanjut Ani dengan sedikit menahan air mata.

Dandi pun hanya tersenyum, ia sama sekali tidak memarahi adiknya, karena ia tahu jika adiknya juga kurang kasih sayang dari orang tua.

Dandi lantas mempersilahkan Ayu dan Ani untuk meminta maaf ke ibu, selama Ayu dan Ani mencurahkan isi hatinya, Dandi hanya terdiam melihat kedua adiknya dari belakang. Ia berfikir akan nasib kedepannya mereka bertiga, apakah memiliki ending yang bahagia atau sebaliknya? Entahlah hanya author dan Tuhan yang tahu.

Setelah selesai Dandi lantas mengajak mereka untuk pamitan bersama ke ibu, sebelum hujan akan turun karena cuaca sudah mendung.

Ketika sampai rumah , sebenarnya bukan hanya sekali dua kali Ayu dan Ani mengobati luka-luka di tubuh kakaknya.

" berantem lagi ya kak?" Tanya Ayu.

" iya dik". Jawab singkat Dandi sambil menahan rasa sakit ketika tangan Ani tidak sengaja menekan luka Dandi dengan lumayan keras saat diberi obat.

" Eeh sakit ya kak, maaf Ani enggak sengaja". Ucap Ani sambil kembali melanjutkan.

" kenapa lagi kak"?. Tanya Ayu yang sebenarnya ia tidak ikut membantu Ani membersihkan luka Dandi, melainkan hanya melihat saja.

" kakak juga sama seperti kalian, dikeluarkan dari sekolah". Ucap Dandi sambil terus meringis kesakitan.

" HAH , KOK BISA?". Ayu dan Ani terkejut mendengar hal itu, Ani lantas berhenti sejenak untuk mendengarkan cerita Dandi.

" kemarin kakak tawuran sama sekolah lain, nah seluruh sekolah mengatui hal itu, jadinya kakak dan teman-teman kakak yang ikut tawuran kemarin di panggil oleh kepala sekolah untuk menghadap, karena kepala sekolah itu memarahi kakak dengan kekerasan fisik akhirnya kakak jadi ikutan emosi, tapi yang bikin kakak jadi geram dan sudah tak tahan adalah ketika ia menghina keluarga kita, kamu tahu kan kakak paling enggak suka kalau keluarga kita dihina, apalagi yang menghina orang lain, tanpa basa-basi kakak langsung menghajar kepala sekolah itu tanpa ampun, kakak buat ia tak berdaya hingga ia dilarikan ke rumah sakit".

Mendengar kakaknya bercerita seperti itu membuat Ayu dan Ani ikut heran dan geram, kenapa manusia seperti itu bisa menjadi kepala sekolah.

" Lagian aneh, manusia bodoh seperti itu kok bisa diangkat menjadi kepala sekolah , sih? aneh" . Tukas Ani yang ikut kesel dengan sikap kepala sekolah.

" cek, cek, cek" Ayu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Ayu dan Ani lantas bertepuk tangan di hadapan Dandi yang masih meringis kesakitan.

" Tapi kakak sangat hebat, menjaga harga diri itu jauh lebih hebat ketimbang diinjak-injak". sambung Ayu.

" hei ini gimana? aku sudah kesakitan ". lanjut Dandi dengan menepuk tangan Ani.

" kalau sudah selesai nanti kita keluar makan malam, aku yang traktir".

" wah beneran nih ?" Tanya Ayu penuh semangat.

" Iya".

Ani lantas mempercepat gerakannya untuk membersihkan luka Dandi.

Kemudian bersamaan dengan itu, Tiba-tiba pintu rumah terbuka dari luar. Sontak atensi mereka tertuju kepada sosok yang baru saja masuk , mantan wali kelas Dandi datang untuk menjenguk kondisi Dandi.

Sosok wali kelas itu begitu perhatian kepada Dandi, meskipun sudah bukan anak didiknya lagi, tetapi perhatiannya begitu besar kepada Dandi. Ia tahu sebenarnya Dandi ini memiliki potensi di bidang lain diluar akademi. Dandi adalah anak yang seni, ia memiliki bakat yang begitu bagus di bidang kesenian. Tetapi apa boleh buat, Dandi sudah dikeluarkan dari sekolah, tanpa bisa berbuat apa-apa , sebab semua keputusan ada di tangan kepala sekolah.

" Dan, kondisimu sudah baikan?, tanya wali kelas tersebut yang bernama jono.

" sudah pak jono, tapi masih sedikit sakit ". Jawab Dandi dengan penuh senyuman.

" Syukurlah Dan ".

" Yu , Ni, siapapun dari kalian, tolong buatkan minuman untuk Pak jono". teriak Dandi dari arah ruang tamu.

Mereka berdua pun berbincang cukup lama, topik yang mereka bicarakan bukanlah mengenai sekolah, melainkan topik tentang kehidupan masing-masing, yang mempunyai kisah yang sama . Setelah satu jam berbincang akhirnya pak jono pamit pulang karena waktu juga sudah malam.

Dandi pun mengantarkan pak jono sampai depan pintu rumah, ia dengan senang hati menawarkan ke pak jono untuk datang lagi ke kediamannya jikalau ada waktu. pak jono pun memberikan isyarat jempol keatas kepada Dandi.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!