NovelToon NovelToon
Suami Untuk Alea

Suami Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Gara-gara sahabat baiknya hamil menjelang kenaikan kelas 12, impian Alea untuk mengukir kisah kasih di sekolah dengan Dion, kakak kelasnya, harus buyar sebelum terwujud.

Dengan ancaman home schooling dan dilarang melanjutkan kuliah, Alea harus menerima keputusan ketiga kakak laki-lakinya yang mengharuskan Alea menikah dengan Yudha, sahabat Benni kakak keduanya.

Pernikahan tanpa cinta itu membuat hidup Alea kacau saat tidak satu pun dari kakaknya yang mau percaya kalau Yudha memiliki rahasia kelam sebelum menikahi Alea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Sakit

Yudha baru saja membuka gerbang saat mobil sedan hitam itu berhenti persis di depan rumahnya. Bukannya menyambut Karina yang turun dari pintu sopir, Yudha malah masuk ke dalam mobil yang sudah menyala, mengeluarkannya dari garasi dan turun kembali untuk menutup gerbang.

“Yudha mau kemana ? Tante bilang kamu lagi sakit.”

Yudha tidak menggubris Karina yang mendekatinya bahkan menoleh pun rasanya enggan. Perasaan benci yang sudah lama dipendamnya mencuat kembali bahkan menjadi berkali-kali lipat. Wanita itu sudah membuat mama Kinasih tiba-tiba saja meragukan keputusan Yudha soal Alea.

“Yudha jangan memaksakan diri kalau memang belum sehat.”

Dengan kasar Yudha menepis tangan Karina yang menyentuh lengannya sementara dari dalam rumah mama Kinasih baru saja keluar dan berdiri di teras melihat keduanya yang masih berdiri di luar gerbang.

“Jangan pernah datang kembal ke rumah ini dengan alasan apapun ! Kamu hanya perusak hidup orang dan tidak ada tempat untuk orang semacam itu di sini !”

“Yudha bukan maksud aku….”

Yudha langsung masuk ke dalam mobil tanpa berpamitan lagi pada mama Kinasih. Ia juga tidak peduli pada Karina yang bergeming menatap kepergian Yudha.

Kedatangan Karina membuat suasana hati Yudha semakin buruk karena pagi ini ia sempat adu mulut dengan mama Kinasih masalah pernikahannya.

Sampai di kantor dengan wajah masih emosi, Yudha menyuruh Imam masuk ke ruangannya. Pria yang lebih muda 4 tahun darinya adalah orang kepercayaan Yudha sekaligus berperan sebagai tangan kanannya.

“Mereka komplain apalagi ?”

“Pak Kemal minta Mas Yudha menemuinya di Yogya hari Senin depan. Bilangnya mau mencari jalan keluar untuk masalah-masalah yang timbul belakangan ini supaya tidak ada pihak yang dirugikan.”

“Percuma berkali-kali ketemu sama Kemal, ujung-ujungnya keputusan diserahkan pada David juga. Daripada kita dibuat pusing oleh mereka, mulai sekarang semua permintaan revisi materi dan perubahan kerangka promosi yang sudah disepakati harus diajukan secara tertulis via email dan yang paling penting harus mendapat persetujuan dari David bahkan kalau perlu Kemal sekalian. Kalau tidak ada tandatangan salah satu dari keduanya, tidak usah melakukan perubahan sekecil apapun.”

“Apa Mas Yudha bisa menyampaikan secara resmi soal ketentuan ini ?”

“Aku akan kirim email langsung ditujukan untuk Kemal, cc David, kamu, Umar dan tim mereka. Jangan berpikir karena klien VIP, mereka bisa seenaknya memperlakukan kita melebihi kontrak yang sudah disepakati. Ada masalah apa lagi ?”

“Yang lainnya masih bisa saya atasi, Mas.”

Handphone Yudha bergetar dan tanpa sadar pria itu langsung tersenyum saat membaca nama yang terpampang di layar membuat Imam langsung menautkan alisnya. Belum pernah ia melihat emosi Yudha berubah secepat itu namun rasanya sungkan untuk bertanya alasannya.

“Sudah beres semuanya kan ? Kamu boleh lanjut kerja.”

Imam yang masih bingung beranjak bangun sambil menganggukan kepala. Ia pun keluar dari ruangan Yudha dan menebak-nebak kalau yang menghubungi Yudha adalah calon istri yang pernah dibanggakan boss-nya itu.

***

Alea terlonjak di sofa saat mendengar bel dibunyikan beberapa kali. Lelah menunggu balasan pesan dan telepon dari Yudha, Alea akhirnya tertidur di sofa ruang tengah. Handphonenya tergeletak di lantai dan belum ada balasan apapun dari Yudha.

Suara bel kembali berbunyi berkali-kali membuat Alea yang masih sempoyongan berjalan ke pintu depan sambil menggerutu. Matanya menyipit, mencoba melihat sosok yang berdiri di luar gerbang.

Efek kagetnya belum hilang dan orang bilang nyawanya belum kumpul hingga Alea harus berjalan mendekati gerbang untuk melihat siapa yang datang sore-sore begini.

“Mas Yudha ?”

Mata Alea membola, kesadarannya langsung balik sempurna saat melihat sosok yang sejak tadi dipikirkannya tahu-tahu sudah berdiri persis di hadapannya.

“Katanya masih sakit, kok udah di sini aja ?”

Alea melongok ke samping tubuh Yudha yang tinggi besar dan dahinya berkerut saat memastikan kalau tidak ada orang lain yang datang bersama pria itu.

“Mas Yudha nyetir sendiri kemari ?” Yudha mengangguk sambil tersenyum.

Tanpa terduga, Alea menarik kerah kemeja Yudha hingga wajah mereka sejajar dan telapak tangan gadis itu sudah menempel di keningnya lalu turun ke leher membuat wajah Yudha langsung memerah.

“Mas Yudha udah gila ya ? Badan masih demam begini berani bawa mobil sendiri ke Jakarta. Nggak mikir gimana bahayanya kalau mendadak pusing atau ngantuk di jalan ? Apa Mas Yudha….”

Cup ! Mata Alea langsung membola saat bibir pria itu menyentuh bibirnya. Hanya sekilas tapi mampu membuat tubuh Alea langsung membeku.

Ciuman pertamaku ! Kenapa harus orang yang paling menyebalkan ini mengambil ciuman pertamaku ? Rasanya pasti akan berbeda kalau Dion yang melakukannya.

“Ternyata kamu bawel banget seperti yang diceritakan Benni. Aku mau numpang tidur dulu, baru berasa capeknya.”

Tanpa menunggu jawaban Alea, pria itu sudah berjalan masuk ke dalam rumah sementara Alea masih menutup gerbang tanpa menggemboknya.

“Apa Kak Benni…”

“Sudah tahu semua. Aku sudah laporan di grup.”

“Grup ? Grup apaan ?”

“Grup keluarga.”

“Kenapa aku nggak di-invite juga ?”

“Khusus cowok-cowok. Kak Lia juga nggak ada.”

“Ternyata kaum lelaki suka gibah juga.”

Yudha hanya tertawa sambil mengambil minum di dapur. Alea yang sejak tadi mengikutinya mulai mengerutkan dahi melihat kening Yudha mulai dibanjir peluh.

“Punya obat penurun panas ? Aku lupa membawa obat-obatan,” pinta Yudha usai meneguk air putih untuk ketiga kalinya.

“Ada.”

Alea bukan hanya mengambilkan obat tapi juga tisu untuk Yudha.

“Kenapa maksain ke Jakarta kalau memang masih demam?” tanya Alea menatap Yudha yang sedang menelan obat.

“Kangen sama kamu.”

“Nggak tepat banget buat nge-gombal.” Yudha tertawa pelan, tubuhnya mulai lemas.

Entah karena iba atau sekedar basa-basi, Alea mengusap peluh di wajah Yudha sampai ke lehernya. Matanya membola saat Yudha beranjak dan melepas kemejanya di depan Alea.

“Aku mau mandi dulu.”

“Eh nggak boleh ! Mamaku bilang kalau sedang demam tinggi nggak boleh mandi. Lebih baik Mas Yudha tidur dulu di kamar Kak Benni.”

“Maunya di kamar kamu, boleh ?”

Alea memutar bola matanya lalu mencibir membuat Yudha tertawa melihatnya. Perubahan sikap manis Alea terlalu tiba-tiba, entah karena Yudha sakit atau memang gadis itu mulai sayang pada calon suaminya tapi apapun alasannya hati Yudha benar-benar bahagia. Ia berharap Alea tidak akan berubah seperti sebelumnya yang menganggap Yudha sebagai musuh.

“Eh, kok malah tidur di sofa ?”

“Nggak sopan masuk kamar orang di saat yang punyanya lagi nggak ada.”

“Kak Benni pasti nggak akan keberatan.”

“Nggak usah, aku cukup di sini dulu aja. Kamu mau temani aku ?”

Alea ingin menolak supaya Yudha tidak salah paham. Hatinya belum bisa mencintai pria itu sebagai laki-laki dewasa. Sikapnya saat ini hanya didorong rasa khawatir kehilangan kasih sayang mama Kinasih dan melihat Yudha hanya sebagai salah satu kakaknya yang sedang sakit.

Yudha tidak memaksa saat Alea malah pergi menjauh. Tubuhnya sudah terlalu lemas dan matanya mulai mengantuk.

Ternyata Alea mengambil saputangan handuk di kamarnya dan pergi ke dapur untuk mengambil air dalam wadah baskom.

Gadis itu menghela nafas dengan tatapan iba saat melihat Yudha sudah pulas tidur di sofa disertai dengkuran halus. Alea mendekati pria itu dan dengan sangat hati- hati ia mulai mengompres kening Yudha

1
Devi Nurdianti
aduhh siapa LG ini...
ficano
hingga bab ini aku salut atas kesabaran yudha
Baretta: Jarang ketemu Kak 😊😊😊
total 1 replies
Putri Chaniago
sumpah thor benci banget gue dg Alea, suami sendiri g keurus KEPO dg urusan n masalah kebuntingan Prita kalo Prita g pelakor n JALANG g mungkin hamil akibat pergaulan bebas
ficano
next
Devi Nurdianti
sebener ny Prita hamil ank siapa..kok kayak ada sesuatu yg d sembunyikan oleh Yuda..apa jngn2 ank yuda
ficano: kok yudha yg nyembunyikan sih kak?
total 1 replies
Fera Susanti
kenapa Yudha bilang "mdh2an jgn ketemu Prita"....ow..ow misteri nech
lanjut..lanjut
YaT
jangan jangan " rahasia kelam" nya si Yudha, berkaitan dgn Pritta .... jgn bilang Yudha yg menghamili Pritta. 😭
Baretta
Terima kasih Kak 😊😊🙏
ficano
ditinggu up-nya selalu
Karlina S. Wiratmadja
baru mampir thor
Baretta: Santai Kak 😊😊 Ceritanya masih terus di noveltoon
Karlina S. Wiratmadja: sama2, maaf, bacanya gak bisa marathon... karena kesibukan ibu rt..
total 3 replies
Fera Susanti
mdh2an Yudha bersikap tegas seterusnya..good yudha
Aan
Sangat menarik utk dibaca, ceritanya bagus, gaya othor juga okay, sukses selalu ya 😍
Baretta: Terima kasih susah mampir Kak 😊🙏
total 1 replies
Aan
Aku suka ceritanya, gaya penulisannya juga apik, tdk membosankan, salam sukses selalu utk Othor 🥰
ficano
ceritanya menarik, penulisannya bagus banget gak belepotan
Devi Nurdianti
mksh Thor udh up 2x..ttp smngt up ny💪
Devi Nurdianti
yahh...yg d tnggu2 MLM prtm ny malah d tunda🤦
Baretta: Yudha masih menunggu Alea menerimanya sebagai suami Kak, biar bahagia dua-duanya 😊😊
Devi Nurdianti: kalok msh sklah g BLH LBH baik g usah nikah dulu
total 3 replies
Putri Chaniago
kalo g Karina pasti Dion lebih berat k Karina sih
Fera Susanti
deuh siapa lagi ini..
Herman Lim
wah sapa u sok keberatan mank puny hak apa keberatan lagian dah sah kog 🤪🤪
Devi Nurdianti
siapa tu yg kbrtan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!