NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Rakina Yura Izzati hadis 22 tahun harus menelan pil pahit dalam pernikahan yang dia jalani.
Lahir dari keluarga yang taat agama. Yura di jodohkan Abinya dengan teman Abi dan yang tak lain adalah bos Yura di kantor.
Aviansyah Rayyn Biadama. Putra satu-satunya dari Biadama yang mau tidak mau harus mengikuti perjodohan yang di tentukan untuknya.

Avian yang awalnya tertarik dengan Yura sebelum pernikahan. Tetapi entah apa yang membuat Avian berubah menjelang pernikahan dan bahkan menikah dengan Yura karena membenci Yura.

Pernikahan yang indah seperti bayangan Yura ternyata berbanding terbalik. Air mata serta hati yang semakin sakit yang dia terima dari suaminya yang sangat membenci dia.
Apakah Yura sanggup menjalani pernikahan itu?
Lalu bagaimana dengan Avian. Apakah Avian akan berubah dengan seiring waktu berjalan.
Mari kita baca ceritanya dan mohon untuk semua dukungan para readers untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak. Terima kasih.

Follow Ig saya.
aninunharahap12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 Di lihat orang tua.

Avian dan Yura sama-sama pulang ke rumah. Tetapi mereka tidak pulang satu mobil pastinya. Jika Avian dengan menggunakan mobil sendiri dan berbeda dengan Yura yang menggunakan Taxi. Avian seperti biasa sangat cuek yang memasuki rumah begitu saja dengan Yura yang mengikut di belakang.

Yura melihat kepergian Avian, wajah Yura sangat jelas seperti ingin mengatakan sesuatu. Tetapi seperti tidak ingin mengatakan hal itu yang membuat Syira terlihat bingung dan takut.

"Kamu mengenal kak Syira!" langkah Avian terhenti ketika mendengar pertanyaan itu. Yura yang akhirnya berani ingin mempertanyakan hal itu sejak tadi.

Avian berbalik badan melihat Yura yang terlihat takut sudah mengeluarkan kata-kata itu.

"Itu bukan urusanmu!" jawab Avian ketus.

"Mau aku mengenal Syira atau tidak ada. Kau tidak harus tahu dan jangan pernah mencampuri urusan ku!" tegas Avian.

"Jelas semua itu menjadi urusanku. Aku adalah istrimu. Kamu sudah menikah dan kamu sangat tidak pantas melakukan hal seperti itu di tempat umum dengan wanita yang bukan muhrim kamu!" tegas Yura memberikan nasihat.

"Hah! Apa katamu muhrim. Jadi sekarang kau sudah berani menceramahiku dengan kata-kata muhrim yang kau katakan itu. Kau ngaca siapa dirimu yang kalau kau jauh lebih parah daripada apa yang aku lakukan hah! Jadi Berkaca, jangan menasehati orang lain dengan tingkah laku kamu yang lebih buruk," ejek Avian dengan sinis.

"Selalu mengatakan hal itu seolah aku menjadi wanita yang sangat buruk dan salah. Kamu menuduhku tanpa bukti dan sementara kamu sudah jelas di depan mataku melakukan hal seperti itu dengan wanita yang bukan muhrim kamu!" tegas Yura.

Yura berbicara masih berusaha untuk tenang. Walau tubuh itu bergetar saat mereka harus memperdebatkan masalah seorang wanita yang harusnya Yura memang tidak ingin ikut campur. Tetapi, hati Yura mendadak tidak tenang.

"Jadi apa yang kamu lakukan di depan umum itu hal yang sangat memalukan!" lanjut Yura.

"Jangan menceramahiku di sini dengan kata-kata kotor kamu!" sentak Avian dengan menunjuk tepat di wajah Yura.

"Aku tidak ceramah. Hanya mengingatkan Apa yang kamu lakukan sangat tidak pantas. Kamu sudah menikah dan tidak seharusnya tidak melakukan hal seperti itu!" tegas Yura dengan meninggikan suaranya sedikit.

"Apa katamu. Menikah!" desis Avian dengan mengejek, "apa kau tuli dan pura-pura lupa hah! Jika aku sama sekali tidak pernah menganggapmu sebagai seorang istri!" tegas Avian.

Deg.

Hati Yura hanya semakin sakit dengan pertengkaran mereka yang akan terus mendengar kata-kata yang menyakitkan dari Avian.

"Jadi apapun yang aku lakukan itu adalah urusanku dan jangan sekali-kali kau ikut campur atau berani menegurku, menceramahiku, dan berbicara soal dosa. Kau tidak jauh lebih kotor dari pendosa!" tegas Avian. Yura terdiam dengan mata berkaca-kaca.

Jika dia yang memulai keributan pasti hanya akan semakin sakit karena akan mendengar kata-kata yang membuat tubuhnya bergetar hebat.

"Jadi aku tegaskan kepadamu untuk yang pertama kali dan yang terakhir kali. Jika apapun yang aku lakukan dan dengan wanita manapun itu tidak berkaitan denganmu. Pernikahan ini hanya status dan ini tidak akan mengubah apapun dari diriku! tegas Avian yang langsung pergi dari hadapan Yura.

"Apa kamu tahu siapa wanita itu?" langkah Avian kembali terhenti ketika mendengar pertanyaan Yura.

"Dia adalah mantan kakak iparku. Dia ibu kandung keponakanku," jelas Yura. Avian menyunggingkan senyum yang kembali membalikkan tubuh.

"Lalu kenapa iya?" sahut Avian menantang.

Yura berpikir Avian akan kaget dan mungkin tidak akan menjalin kedekatan dengan wanita yang pernah menjadi bagian hidup Yura.

"Aku memang tahu itu. Lalu kenapa hah! Aku jelas jelas sangat tahu siapa Syira. Aku juga tahu dia adalah korban dari keluargamu. Keluargamu yang sok suci itu telah membuang dia dari kehidupan kalian, membuat dia kehilangan arah. Dia menderita bertahun-tahun karena orang-orang seperti kalian!" tegas Avian.

"Tidak! Itu tidak benar!" bantah Yura dengan tuduhan Avian.

"Kau dan keluargamu sama saja. Kalian sama-sama orang yang terlihat suci dan tidak punya dosa dan tidak akan pernah mengakui kesalahan yang kalian lakukan yang hanya bisa mengelak!" tegas Avian.

"Jika kamu membenciku, maka benci aku dan hina aku. Tetapi jangan kamu menghina orang tuaku!" tegas Yura dengan amarah memuncak

Avian mendengus kasar mendengarnya.

"Kenapa? bukankah kau dan orang tuamu sama saja!" sinis Avian dengan senyum mengejek yang terlihat merendahkan Yura.

"Kamu seperti seorang pengecut. Kamu hanya memiliki masalah terhadap ku. Tetapi kamu melibatkan orang tuaku dalam hal ini. Kamu juga seorang pria yang sangat mengerti dan patuh agama. Kamu tahu apa yang kamu lakukan adalah salah. Aku disakiti olehmu tapi tidak sekalipun aku mengaitkan semua dengan orang tuamu. Tetapi, kamu melibatkan orang tuaku. Mereka tidak salah apa-apa!" tegas Yura.

"Kau semakin lama benar-benar semakin berani kepadaku. Kau bukan hanya berani menjawab-jawab dan sekarang kau juga sudah berani menceramahiku dan sekarang mengatakan aku sebagai seorang pengecut!" sinis Avian yang tidak terima dengan apa yang dia dengar.

"Kau harus diberi pelajaran!" Avian langsung menghampiri Yura dan tiba-tiba mencengkram pergelangan tangan Yura begitu kencang.

"Lepaskan aku! Apa yang kamu lakukan!"

"Lepaskan aku!" tegas Yura.

"Kau semakin lama semakin tidak punya sopan santun kepadaku!" bentak Avian.

"Aku ini atasanmu seharusnya kau bisa berbicara sopan kepadaku!" tegas Avian menekan suaranya yang menarik paksa Yura.

"Aku berusaha untuk berbicara baik-baik kepadamu, tapi kau yang tidak bisa menghargaiku!" Yura membalas teriakan itu.

"Kau harus di beri pelajaran!" Avian menarik tangan Yura semakin kasar.

"Lepaskan aku!"

"Lepas!"

"Aku benar-benar menyesal menikah dengan wanita kotor seperti mu!" bentak Avian.

"Kau itu wanita sok suci yang sangat menjijikkan!"

"Wanita murahan yang menutupi dirimu dengan penampilanmu seperti ini!"

"Kau sama saja seperti pelacur!"

"Avian!" tiba-tiba terdengar suara sentakan yang membuat Avian kaget.

Avian melihat ke arah pintu yang terkejut melihat Biadama dan Artika yang sudah berdiri di depan pintu dan terlihat sangat schok. Avian juga sangat terkejut dengan kedatangan orang tuanya.

Avian kesulitan menelan salivanya dengan nafas yang naik turun. Sementara Yura sudah kembali dipenuhi dengan air mata yang mendapatkan kata-kata penghinaan dan belum lagi perlakuan kasar Avian. Nafas Yura yang naik turun yang tidak stabil.

"Apa-apaan kamu Avian!" bentak Biadama dengan mata memerah yang masih sangat tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Avian apa yang kamu lakukan?" tanya Artika.

Avian yang masih diam saja yang tidak bisa berbicara apa-apa, seolah schok dan tidak menyangka Biadama dan Artika akan melihat apa yang dia lakukan.

Tangan Yura langsung melepaskan tangannya dari Avian dan Yura berlari yang memasuki kamar tamu. Artika, Biadama dan Avian melihat kepergian Yura yang tidak mengatakan apa-apa. Mungkin Yura malu dengan pertengkaran yang harus di saksikan orang tua Avian.

"Yura kenapa masuk ke dalam kamar tamu. Yura tidak tidur di kamar tamu kan?" Artika bertanya-tanya. Namun Avian diam saja yang sejak tadi kesulitan menelan salivanya.

Biadama semakin terkejut dan menatap Avian dengan tatapan yang sangat tajam yang seolah ingin tahu apa yang terjadi.

Bersambung

1
Bandar Jayalampung
makanya jgn tolol
Holipah
yura bego masih bertahan d situ
Bandar Jayalampung
udah deh Yura pisah aja dulu. biar tau rasa suami kmu yg goblok tolol itu 😡
Wiwit Wilowati
klu bicara pakai akal sehat Avian bukan emosi yg gak jelas...
Bandar Jayalampung
nah Lo mampus kau Alvian ayo Adam bawa Yura pergi . biar dia nyesel
Siti Khoiriah
kesel banget thor sama avian
gedeg....
Bivendra
syirik aja lu knp lu tkt tersingkir dgn kdtgn yura drmh ortunya
menantu koq belagu bgt
Milla
next
Milla
next
Zenakhayra
penulisan nama kadang salah...novelnya menarik
ainuncepenis: Kak boleh di kasih tahu di bagian mana kak. biar di revisi kak
total 1 replies
Milla
min doubel up donk
Dian Fitriana
up
Lebrianty ayu
mampir ya Thor
Milla
min doubel up yaa
Bivendra
syira ini manipulayif palingan dy suka suka sm cat avian ini mknya gatel
ni pun cat avian ladenin
Milla
next min
Saini Jamudin
lanjuuut
Bivendra
ini penyebab salah paham nya ternyata
muna aprilia
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!