Alena merupakan putri dari pasangan Abimanyu dan Zahra. Abimanyu merupakan pengusaha yang sangat sukses. Kekayaannya tidak main-main. Mungkin sampai tujuh turunan kekayaan itu tidak akan habis.
Alena merupakan anak tunggal. Dia selalu dimanja dan dilimpahi kasih sayang yang berlimpah. Meski begitu tidak membuat Alena menjadi sombong.
Kehidupan Alena berubah seratus delapan puluh derajat semenjak tragedi yang menimpah keluarganya.
Kedua orang tua Alena terbunuh saat mereka sedang merayakan ulang tahun Alena yang ke tujuh belas tahun. Keduanya di tembak di depan matanya.
Alena sendiri berhasil selamat dari kejaran pembunuh, karena loncat kedalam jurang. Beruntung nyawanya masih bisa terselamatkan.
Bagaiamana Alena melanjutkan hidupnya?
Akankah ia berhasil membalas orang yang sudah membunuh kedua orang tuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan mendadak
Alena merasa tidurnya terganggu saat Zahra memberitahu jika Arka datang. Entah apa yang ingin dilakukan si bos sampai mendatanginya di siang bolong seperti ini.
"Ngapain sih , ganggu orang tidur saja, " gerutunya sambil berjalan ke kamar mandi. Dia ingin mencuci mukanya terlebih dahulu sebelum keluar dari kamar.
Zahra yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala. kemudian Zahra keluar dari kamar untuk membuatkan minuman.
Arka dan Abimanyu berbincang di ruang tamu. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, nampaknya seru sekali.
"Tuan sudah lama? " tanya Alena begitu tiba di ruang tamu. Alena hanya mencuci muka tanpa mengganti pakaiannya. Dia nampak cantik meski hanya meski hanya memakai piyama .
Arka nampak terpukau melihat penampilannya. Meski tidak ada polesan wajahnya masih memukau.
"Tdak juga . Maaf kalau aku mengganggu tidur siang mu, " ucap Arka dengan tulus.
"Kok bajunya nggak ganti, Nak ? " tegur Abimanyu .
"Malas . Lagian Ale masih ngantuk Pa ."
"Ya sudah kalau begitu, Papa mau ke belakang dulu."
"Ngapain ke belakang memangnya papa mau masak? "
"Mau bantu mamamu sebentar, " ucap Abimanyu beralasan. Dia tidak mau jadi nyamuk diantara mereka.
"Ngapain ke belakang Pa. Mama sudah selesai kok urusannya . Nih minumannya. Di minum nak Arka. "
"Terimakasih Tante. "
Zahra pun duduk di samping Abimanyu. Inilah susahnya tinggal di apartemen. Yang sudah terbiasa tinggal di mansion, merasa kurang bebas saat tinggal di apartemen.
"Ada apa tuan kesini?"
"Hush... ngomongnya kok gitu? "
"Maaf."
"Sebenarnya kedatangan Saya kesini untuk mengajak Rara keluar."
"Kalau boleh kami tahu, mau bawah Ale kemana?" (Ada yang memanggil Rara, ada juga yang memanggil Ale)
"Salah satu investor memajukan jadwal pertemuannya. Jadi Saya minta maaf jika mengganggu waktu liburmu. Tapi tenang saja. Semuanya dihitung lembur."
"Dengar kan yang sudah di ucapkan nak Arka. Buruan ganti baju. Jangan lupa untuk mandi! "
"Baik Pa. Tunggu sebentar Tuan."
Alena dengan malas kembali ke kamarnya . Kemudian menyiapkan baju kerja yang akan ia pakai . seperti biasa Alina membawa baju itu ke dalam kamar mandi . Iya Letakkan baju itu di lemari kecil yang tersedia di kamar mandi .
Selesai mandi Iya langsung memakai baju kerja itu di dalam kamar mandi . Barulah setelah siap iya keluar . Iya memoles wajahnya sebentar . Tidak terlalu tebal yang penting dipoles. Setelah semuanya siap, barulah keluar dari kamar.
"Mari kita berangkat Tuan."
Ketiga orang yang sebelumnya asyik bercerita langsung memandang kearahnya.
"Kenapa kalian natap seperti itu? "
"Kok cepat amat. Nggak mandi Ya? "
"Mandi dong. Takutnya kalau lama kasihan Tuan Arka nunggunya lama."
"Oh... "
"Baguslah kalau begitu. Kami pamit dulu Om. "
"Silahkan, Hati-hati dijalan! "
"Sip."
Pertemuan kali ini memang cukup mendadak. Sebenarnya masih esok hari. Namun tiba-tiba keluarganya ada yang sakit. Mumpung masih ada di satu kota jadi investor itu mengajak pertemuan hari ini.
Investor itu aslinya orang Jerman. Di Indonesia pun dia tidak lama. Sebelum kembali ke negaranya, ia ingin segera menyelesaikan urusannya.
Saat ini Arka dan Alena sudah berada di dalam mobil. Arka masih menggunakan pakaian yang ia kenalan tadi. Suasana mobil cukup hening sampai Alena menanyakan sesuatu pada Arka.
"Kok pertemuannya mendadak sih Tuan? "
"Salah satu keluarganya ada yang tiba-tiba sakit dan masuk rumah sakit. Aku pun juga tadi kaget."
"Terus kita kemana nih? "
"Sebentar lagi juga sampai."
semangat terus berkarya kak author 🙏👍🏻
Tetap semangat kak author dalam berkarya 👍👍♥️