NovelToon NovelToon
Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rifan Darmawan

Rifan adalah seorang remaja yang pendiam dan cenderung tertutup. Sejak kecil, ia selalu menjadi sasaran empuk bagi para pembully di sekolahnya. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan rasa rendah diri, Rifan sering merasa putus asa dan tidak berharga. Namun, di balik kelemahannya, tersembunyi semangat dan potensi besar yang menunggu untuk ditemukan.

Suatu hari, Rifan bertemu dengan seorang guru bela diri yang melihat potensi tersembunyi dalam dirinya. Dengan bimbingan dan latihan keras, Rifan mulai mengasah keterampilan fisik dan mentalnya. Proses ini tidak hanya mengubah tubuhnya menjadi lebih kuat, tetapi juga membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya.

Dalam perjalanannya, Rifan bertemu dengan tiga wanita yang mengubah hidupnya secara signifikan yaitu aiko, miyu, dan sakura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifan Darmawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 17

Keesokan harinya, Rifan diberikan satu hari oleh guru untuk beristirahat. Ia berbaring di samping pohon di atas bukit. Saat ia hampir tertidur pulas, tiba-tiba wanita itu menghampirinya.

"Hey, sedang apa kau di sini? Sepertinya nyaman sekali. Apa aku boleh ikut berbaring?" tanya wanita itu dengan nada ceria.

Rifan, yang hampir tertidur namun digagalkan oleh wanita itu, merasa kesal. Wajahnya terlihat tidak senang, namun ia tetap menjawab pertanyaannya.

"Terserah," jawab Rifan dengan nada datar.

"Mengapa kau tidak senang? Apa kau tidak suka aku ikut berbaring bersamamu?" tanya wanita itu heran, melihat sikap Rifan yang begitu cuek.

Namun wanita itu tetap berbaring di samping Rifan.

"Mau bagaimana lagi aku menjawabnya? Aku hampir tertidur tadi, dan kau menggagalkannya!" jawab Rifan dengan nada suara yang sedikit berteriak, menunjukkan frustrasinya.

Wanita itu terkejut mendengar Rifan berteriak. Ia merasa bersalah karena telah mengganggunya. "Maaf, aku tidak bermaksud mengganggumu," ucap wanita itu dengan suara lirih.

"Mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi," jawab Rifan tetap cuek, tanpa melihat ke arah wanita itu.

"Kalau kau tidak suka, aku akan pergi saja," ucap wanita itu sambil hendak bangkit berdiri.

Namun saat wanita itu ingin berdiri, Rifan tiba-tiba menarik tangannya, membuat wanita itu terjatuh ke arah Rifan. Mereka saling bertatapan, mata mereka bertemu dalam kebingungan dan kecanggungan.

Mereka langsung memalingkan wajah karena malu, wajah mereka sama-sama merona. "Sepertinya aku akan pergi saja," ucap wanita itu dengan malu atas kejadian tadi.

Namun Rifan menahan tangannya kembali. "Kau sudah menggangguku, kau tak bisa pergi begitu saja. Lagi pula, yang sudah terjadi biarlah terjadi. Lupakan saja. Terserah kau mau lakukan apa," ucap Rifan dengan nada yang lebih tenang, meski masih terdengar sedikit kesal.

Wanita itu terkejut dengan perkataan Rifan, namun ia memutuskan tetap berbaring bersama Rifan. Saat ia ingin berbaring, pas sekali Rifan melentangkan tangannya.

Hal ini membuat Rifan tampak seperti ingin wanita itu tidur di atas tangannya. Yang membuat Rifan terkejut adalah wanita itu malah menaruh kepalanya di tangan Rifan.

"Terima kasih," ucap wanita itu dengan senyum manis.

"Sial, mengapa tangan ku ini bodoh sekali? Mengapa kejadian memalukan terjadi dua kali? Pertanda apa ini!" gumam Rifan sambil memalingkan wajahnya, mencoba menghindari wanita itu karena takut ketahuan pipinya memerah.

Wanita itu semakin menempelkan tubuhnya ke arah Rifan, membuat kehangatan tubuhnya terasa. Rifan merasa bingung dan heran mengapa wanita itu mendekatkan dirinya.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau tak takut aku melakukan sesuatu pad?" tanya Rifan dengan nada bingung dan sedikit cemas.

"Apa ada yang harus kutakuti darimu? Aku yakin orang baik sepertimu tak akan melakukan apa pun padaku," ucap wanita itu sambil menatap Rifan dengan tatapan percaya diri.

Rifan terdiam, merasa canggung namun juga tersentuh oleh kepercayaan wanita itu.

"Maaf membuatmu merasa tak nyaman, aku hanya kedinginan. Aku hanya memakai pakaian tipis," ucap wanita itu sambil menggosok lengannya, mencoba menghangatkan diri.

""Aku tak pakai baju, aku hanya memakai jaket. Kau lebih mendekatlah agar hangat," ucap Rifan, menggigil kedinginan.

Wanita itu langsung mendekat. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih, namun Rifan segera merasa menyesal mengatakan itu.

"Sial, mengapa aku mengatakan hal bodoh? Situasi ini memalukan sekali," gumam Rifan sambil menunduk, wajahnya memerah.

Wanita itu mendengar gumaman Rifan. "Ada apa? Apa kau tak nyaman? Jika begitu aku pindah saja," tanyanya, cemas.

Namun saat wanita itu hendak pergi, Rifan langsung menghentikannya. "Tak perlu, kau kedinginan. Kau akan sakit nanti," ucap Rifan, nada suaranya berubah lembut.

Wanita itu terkejut melihat perhatian Rifan padanya. "T-terima kasih," ucapnya lirih, matanya berkaca-kaca.

Waktu pun berlalu, mereka menikmati angin sepi yang sejuk bersama. Namun sebuah pertanyaan melesat di pikiran Rifan.

"Namamu siapa? Kita sudah bersama, namun aku tak tahu namamu," tanya Rifan, matanya memandang penuh rasa ingin tahu.

"Aku Sakura," jawab wanita itu dengan senyum kecil.

"Hmm, dan kau belum menjawab pertanyaan kemarin. Mengapa kau bisa di sini?" tanya Rifan lagi, kali ini dengan nada lebih serius.

"Kau mau pertanyaan serius atau bercanda?" tanya Sakura, mencoba menggoda Rifan.

"Aku sedang tak ingin bercanda sekarang, aku ingin serius," jawab Rifan, sedikit ketus.

"Baiklah, karena kau yang menyelamatkanku, aku akan menjawab jujur. Aku bisa di sini karena dikejar oleh mereka," jawab Sakura, wajahnya serius.

"Mengapa kau dikejar? Tak mungkin jika tak ada masalah tiba-tiba mengejar kan? Ya, walau mereka penjahat sih," tanya Rifan, heran.

"Aku... sebenarnya mencuri dari mereka, hehe," jawab Sakura, tersenyum lebar.

Rifan terkejut mendengar itu, bahwa ia malah menyelamatkan seorang pencuri. Ia langsung berdiri. "Apa! Kau mencuri dari mereka?" tanya Rifan dengan suara meninggi.

"Iya, tapi kau tenang saja, aku tak akan mencuri darimu," ucap Sakura, berusaha menenangkan.

Rifan sangat terkejut sampai ia terdiam beberapa menit. "Begini saja, aku akan membiarkanmu, dan tak memberi tahu guru. Karena jika ia tahu pasti ia mengusirmu," ucap Rifan setelah berpikir sejenak.

"Kumohon jangan beritahu Pak Tua Ifu, aku tak tahu harus tinggal di mana lagi. Aku akan melakukan apapun," ucap Sakura memohon, matanya penuh harap.

"Kalau begitu, mari kita buat janji kelingking bahwa kau tak akan mencuri apapun dari kami," usul Rifan.

"Baiklah," ucap Sakura menyetujui usulan Rifan.

Mereka pun menyatukan kelingking dan membuat sumpah. Saat selesai bersumpah, Rifan menarik tangannya dengan keadaan tangan mereka masih saling menggenggam.

Rifan pun mencium tangannya sendiri. Sakura hanya terdiam terkejut. "Mengapa kau diam saja? Cepat cium tanganmu juga," perintah Rifan.

Sakura menuruti walau masih kebingungan. "Rifan, bukankah mencium tangan setelah janji kelingking adalah untuk sepasang kekasih?" tanya Sakura, heran.

Rifan terkejut karena sebelumnya ia tak pernah berjanji kelingking. "Benarkah? Lalu bagaimana? Kita sudah bersumpah, apa kita harus jadi kekasih juga?" tanya Rifan, panik.

"Kalau begitu, mari jadi kekasih," ucap Sakura, tegas.

Rifan terkejut mendengar pernyataan Sakura. "Apa! Aku tak mau menjadi pacar seorang pencuri," ucap Rifan, tegas.

"Aku bisa berubah, Rifan," ucap Sakura dengan penuh keyakinan.

Namun Rifan makin terkejut. Saat Rifan bingung dan keheranan, tiba-tiba Sakura mencium Rifan, membuat Rifan tak bisa berkata apapun, seakan nyawanya sedang ditarik ke atas.

"Aku akan berubah untukmu, Rifan. Aku akan selalu bersamamu ke mana pun kau pergi," ucap Sakura sambil memeluk erat Rifan.

Rifan hanya bisa terdiam, bingung bagaimana harus menjelaskan ini kepada Miyu yang sedang menunggunya nanti saat ia pulang ke kota. Wajahnya bercampur aduk antara kebingungan, keterkejutan, dan sedikit takut.

Hari yang banyak sekali terkejutan pun berlalu

1
Mhila izuna
semangat rifann
Mhila izuna
rifan anak yang rajin/Joyful/
Mhila izuna
baca dari sini deh
Mhila izuna
semangat untuk jadi kuat rifan
piyo lika pelicia
satu iklan untuk kakak
piyo lika pelicia: seru kok
Ryoma: makasih, gimna ka, seru ga
total 2 replies
piyo lika pelicia
sabar miyu aku tau itu sangat menyakitkan
Nino Ndut
rada lambat ceritanya y..tp gpp asal jgn putus ditengah jalan aj..klo dah lambat plus putus tengah jalan mah kebangetan bgt thor..
Ryoma: tensng aja kaka, walaupun lmbt, suthor skan membuat yg lebih seru tenang juga aku usahain update setiap hsri demi kk, support terus ya/Scowl/
total 1 replies
S. M yanie
2 bunga untuk author
S. M yanie
kmu sukanya gitu...
S. M yanie
modus
S. M yanie
setipis apa???
Ryoma: tisu kaya nya/Facepalm/
total 1 replies
S. M yanie
tidaaakkk jangan pergi romaaaa...
Aiyuki
sampai sni dlu ya, kalimatnya banyak yg masih rancu, tpi kmu bisa kok lebih menyederhanakan klimat2nya.. over all bagus, krna aku juga masih belajar kita sama2 saling dkung ya 2 iklan +🌹 biar makin semangat 🔥🔥😉
Ryoma: baik kaka aku akan memperbaiki nya
total 1 replies
Aiyuki
urgensi itu apa?
Ryoma: mendesak kaka
total 1 replies
Aiyuki
tanda kutipnya kebnyakan thor 😉
Aiyuki
yok bangkit fan, kmu bisa 🔥
Aiyuki
kmu gk culun, hanya kurg perawatan 🥲
thor
Miyu kalian belum halal😭
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
kopi aja ya.. belum sempat nambah bacaan soalnya
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️: sama-sama
Ryoma: Makasih kaka slalu support aku, dengan adanya kaka slalu buat aku semangat/Sob/
total 2 replies
Jazzy Bold
udah mampir nih.. semangat berkarya /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!