Bocil Sombong Itu Adalah Suamiku

Bentley merasa bimbang karena dia tidak bisa melawan balik jika Zayn benar-benar menghajarnya bukan karena dia takut tetapi karena Zayn adalah saudara dari Zaynab. Dia tidak mau nama baiknya di depan Zaynab semakin hancur.

“Maaf honey. Aku pergi sekarang, silakan lanjutkan sarapan kalian”ucap Bentley sambil menatap ke arah Zaynab dan merasa bersalah kemudian menatap ke arah Izyan dengan tatapan cemburu dan setelah itu menatap ke arah Zayn sambil tersenyum tipis.

Setelah kepergian Bentley, Zayn dan Izyan menatap Zaynab yang sedang menunduk sambil memegang lengannya yang memerah.

“Apa pembicaraan kalian sudah selesai?”tanya Zayn merasakan khawatir dengan sang kakak.

“Sudah”jawab Izyan dengan singkat dan merasa sedikit bersalah kepada Zaynab.

“Baiklah. Aku dan Zaynab pulang dulu bro. Silakan lanjutkan sarapanmu”ucap Zayn hendak membawa Zaynab pergi.

Sebenarnya Zayn merasa sedikit kecewa kepada Izyan karena Izyan tidak memisahkan Zaynab dengan Bentley saat Bentley menarik lengan Zaynab.

“Aku juga sudah kenyang. Ayo kita balik bersama”ucap Izyan ikut berdiri kemudian pergi membayar pesanan mereka.

...❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️...

Kini Izyan sudah tiba di apartemennya ketika Zimran dan Ayesha sedang menonton serial drama melalui Netflix. Sementara adik perempuan Izyan sedang mengikuti kuliah online di salah satu kamar tamu di apartemen Izyan.

“Assalamu Alaikum”ucap Izyan sembari berjalan menghampiri orang tuanya yang sedang duduk santai

“Wa Alaikum Salam” jawab Zimran dan Ayesha bersamaan

“Sini duduk nak”sahut Ayesha menyuruh putranya untuk duduk di sampingnya.

Izyan patuh dan mendaratkan bokongnya di sofa dengan ekspresi datar seperti biasanya.

“Bagaimana kencanmu dengan Zaynab?”tanya Ayesha menggoda Izyan. Sebelumnya, Izyan memberi tahu orang tuanya jika dia ingin bertemu Zaynab dan Zayn.

Izyan yang mendengar kata kencan merasa kesal tetapi dia menyembunyikan kekesalannya di hadapan orangtuanya karena tidak ingin membuat orang tuanya kecewa.

“Bukan kencan ma. Lagian bukan hanya ada Zaynab disana. Zayn juga ikut meskipun dia duduk di tempat yang lain” jawab Izyan.

“Jadi apa keputusan kalian sekarang? Kalian setuju kan untuk dijodohkan?”tanya Zimran yang sedari tadi diam mendengar perbincangan antara putra dan istrinya.

Izyan tidak segera menjawab pertanyaan papanya karena keputusannya tetap sama dengan sebelumnya. Dia tidak ingin menikah dengan Zaynab dan begitupun sebaliknya Zaynab tidak ingin menikah dengannya.

“Apa Izyan boleh bertanya sesuatu tentang asal mula mama dan papa bertemu sampai memutuskan untuk menikah?”tanya Izyan dengan perasaan tak enak hati bertanya tentang kisah cinta orang tuanya yang membuatnya sedikit penasaran.

Zimran dan Ayesha menatap satu sama lain. Keduanya terdiam sesaat kemudian Zimran mulai menceritakan kisah cintanya dengan istri tercintanya.

“Dulu mamamu adalah junior papa waktu kuliah dan kami sering bertemu di klub yang sama” ucap Zimran memulai menceritakan asal mulanya dia bertemu dengan Ayesha.

“Papamu saat itu sangat tampan dan cuek sepertimu”celetuk Ayesha dan menatap sang suami penuh cinta.

“Tapi mamamu yang duluan jatuh cinta sama papa dalam diam”ucap Zimran lagi sambil mencubit gemas pipi sang istri.

Izyan yang melihat keromantisan orang tuanya yang lupa umur itu merasa geli dan sedikit menyesal dengan pertanyaannya sendiri tapi ia punya alasan menanyakan hal itu.

“Papa dan mama menikah karena saling mencintai kan?”tanya Izyan lagi

“Iyalah. Makanya kamu dan adikmu lahir”jawab Ayesha sambil tersenyum manis

“Tapi aku dan Zaynab tidak saling mencintai ma, pa. Bahkan kami terlihat seperti musuh”ucap Izyan membuat Ayesha dan Zimran yang awalnya raut wajah keduanya senang menjadi datar.

“Sayang”ucap Ayesha seraya menyentuh punggung tangan putranya.

“Mama dan papamu menjodohkanmu dengan Zaynab demi kebaikan kalian sendiri. Shanum sudah memberitahu kami semua tentang Zaynab punya kekasih yang berbeda keyakinan dengan kita dan dia dan suaminya menentang hubungan mereka”lanjut Ayesha

“Ini demi kebaikan Zaynab ma. Bukan Izyan. Izyan seakan menjadi korban disini”ucap Izyan dengan ekspresi kecewa.

“Bukan begitu nak. Kami sudah menjodohkan kalian sejak kecil. Papa juga sangat menyukai Zaynab menjadi menantu papa. Benarkan babe?”ucap Zimran kemudian menatap wajah cantik sang istri yang awet muda itu.

“Benar hubby. Shanum dan Ziyad adalah sahabat baik mama dan papamu. Zaynab adalah gadis yang baik, cantik dan pintar. Hanya dia yang bisa setara dengan ketampanan dan kepintaran anak mama yang cuek ini” ucap Ayesha menggoda putranya untuk mencairkan suasana.

Izyan benar-benar muak dan merasa kedua orangtuanya sangatlah egois dan tidak memikirkan tentang perasaannya.

“Terserah kalian saja. Izyan bahkan tidak ada pilihan untuk menolak perjodohan ini. Mama dan papa atur saja. Izyan ikut mau kalian saja”ucap Izyan kemudian berdiri dari sofa dan berjalan meninggalkan orangtuanya yang menatapnya dengan nanar.

Di lain tempat, Zaynab dan Zayn yang baru saja tiba di apartemen. Shanum dan Ziyad sudah menunggu kedatangan mereka sambil nyantai minum teh di depan TV.

Setelah memberi salam. Zaynab menghampiri kedua orangtuanya yang menatapnya dengan penasaran sedangkan Zayn memutuskan untuk menuju kamarnya dan membiarkan saudara kembarnya dan orang tuanya berbincang.

“Bagaimana?”tanya Shanum penasaran dengan pembicaraan Izyan dan Zaynab.

“Biarkan my baby girl duduk dulu sayang” ucap Ziyad gemas dengan sikap istrinya yang tidak memberi waktu sang putri untuk duduk terlebih dahulu.

Shanum menatap netra kedua orangtuanya silih berganti. Dia terlihat ingin mengatakan sesuatu tetapi dia takut untuk mengatakannya.

“Zaynab ingin mengatakan sesuatu kepada mommy dan Daddy”ucap Zaynab dengan serius

TBC🌹