NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

12

Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.

Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Xavier mengemudikan kendaraannya untuk pulang. Saat sedang perjalanan pulang, ia melihat gerobak sate di pinggir jalan. Tanpa pikir panjang, Xavier menepikan mobilnya dan membeli satu porsi sate. Setelah mendapat Sate yang ia inginkan. Xavier kembali melanjutkan jalan pulang. Tiba di rumah, ia melihat Sabila yang tengah berada di depan kulkas seperti tengah mencari sesuatu.

"Mencari apa?" tanya Xavier.

"Aku kelaparan, tapi stok telur habis," jawab Sabila.

Xavier melirik isi kulkas. Memang, telur dan berbagai makanan siap saji sudah kehabisan stok, hanya tersisa sayuran hijau dan daging saja di dalam sana. Tapi, Sabila sama sekali tidak bis mengolahnya.

"Aku membelikanmu sate tadi, makan ini dulu saja untuk mengganjal lapar," Xavier menyerahkan bungkusan satenya.

"Kau, apa tidak lapar?" tanya Sabila.

"Mmm sebenarnya aku juga lapar, tapi aku bisa membeli lagi nanti." Xavier mengambil piring dan memindahkan sate tersebut ke piring, lalu menghidangkannya di meja makan. Setelah selesai, Xavier akan berbalik menuju kamar, tapi ditahan Sabila.

"Makan berdua saja. Aku tidak mau kau sakit dan menyusahkanku nantinya."

Xavier mengulum senyumnya. Walaupun ucapan Sabila terdengar pedas, tapi Xavier tetap bahagia karena Sabila memperhatikan kesehatannya. Xavier melepas jas-nya, lalu menggulung lengan kemeja yang ia kenakan. Setelah itu, ia duduk bersama Sabila dan memakan sate bersama-sama.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanya Xavier.

"Biasa saja."

"Oh," Xavier mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan makannya. Namun, ketika melihat Sabila, ia tersenyum lucu karena mendapati bumbu kacang yang menempel di sudut bibir istrinya tersebut.

"Kenapa tertawa begitu? Ada yang aneh denganku?"

"Hm."

Xavier mengambil tissue dan tanpa banyak kata langsung membersihkan bumbu kacang di sudut bibir Sabila. Sejenak, waktu seakan terhenti kala sepasang mata mereka bertemu. Hingga di detik berikutnya, Sabila membelalakkan matanya saat merasakan ciuman lembut Xavier di sudut bibirnya.

"Kurang bersih kalau hanya memakai tissue." ucap Xavier santai dan kembali melanjutkan makannya tanpa peduli dengan ekspresi Sabila yang masih terkejut.

*

Xavier terlihat cukup fokus menatap laptop-nya sembari membaca setiap detail dari berkas yang Romi kirimkan. Ada banyak sekali informasi mengenai beberapa nama desainer yang Romi rekomendasikan untuk memegang project yang akan diselenggarakan oleh perusahaan Xavier.

Setelah membaca informasi tersebut, Xavier tidak langsung memutuskan untuk mengambil salah satunya. Ia justru kembali ke kamar untuk menemui sang istri dan menanyakan pendapat istrinya. Namun, begitu sampai di kamar, ternyata Sabila sudah terlelap. Akhirnya, Xavier memilih menyimpan laptop-nya dan ikut tidur bersama sang istri dengan saling memeluk.

"Selamat tidur, istriku."

*

Xavier terbangun sangat pagi seperti biasa. Ia lekas menuju dapur dan mengolah sayuran yang ada di kulkas menjadi makanan untuk dirinya dan sang istri sarapan pagi ini. Selesai dengan masakan, Xavier dengan cekatan mencuci piring dan menyapu area dapur. Setelah siap menghidangkan semuanya, Xavier kembali ke kamar dan melihat Sabila yang masih mengucek mata karena baru bangun dari tidur.

"Good morning," sapa Xavier.

"Kau memasak lagi?" tanya Sabila saat mencium bau masakan.

"Hm, lekas mandi dan kita sarapan bersama."

Sabila bangkit dari ranjang dan membereskannya sedikit. Sementara Xavier telah lebih dulu menuju kamar mandi. Sabila memandang pintu kamar mandi yang tertutup itu cukup lama. Sedikit banyaknya, ia merasa cukup beruntung karena Xavier sama sekali tidak menuntutnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah sedikitpun, padahal kedunya sama sekali tidak mempekerjakan pembantu di rumah ini. Semua pekerjaan rumah tangga selalu dilakukan Xavier tanpa ada mengeluh sedikitpun.

Cklek!

"Mandilah, bathtub sudah aku penuhkan." ucap Xavier sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Lihatlah, hal sekecil mengisi bathtub saja laki-laki ini lakukan untuknya. Entahlah, Xavier benar-benar menunjukkan perhatian yang luar biasa padanya, bahkan dengan hal paling sederhana sekalipun. Sabila lekas menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk kembali menjalani rutinitas melelahkan di boutique.

Selesai dengan semunya, Xavier dan Sabila keluar bersama menuju mobil masing-masing untuk berangkat ke tujuan mereka. Namun sayang sekali, ban mobil Sabila terlihat kempes.

"Ada apa?" tanya Xavier saat melihat istrinya tidak kunjung masuk ke mobil.

"Ban mobilnya kempes."

Xavier melirik jam di pergelangan tangannya. Hari sudah semakin siang, dan mengganti ban atau mungkin menambah angin juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Akhirnya, ia memilih menawarkan diri untuk mengantar istrinya.

"Tapi, mobilku?" tanya Sabila.

"Biar nanti aku minta Romi mengirim montir ke sini. Ayo!"

Untuk pertama kalinya, Xavier dan Sabila berangkat bersama dalam satu mobil. Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya mobil 'pun tiba di depan Mutiara boutique.

"Terima kasih," Sabila membuka seatbelt-nya hendak keluar.

"Terima kasih saja?" pancing Xavier.

"Lalu?"

Xavier berdecak sebal karena istrinya ini benar-benar tidak peka. Akhirnya, Xavier keluar dari mobil lebih dulu, lalu membukakan pintu mobil untuk Sabila. Setelahnya, ia langsung mencium kening Sabila cukup lama, hingga membuat riuh para karyawan boutique. Tidak sampai di situ saja, Xavier juga mengecup singkat bibir Sabila sebelum Sabila akhirnya pergi melarikan diri karena malu menjadi tontonan para karyawannya.

"Lily, titip bos-mu." teriak Xavier keras agar didengar oleh Lily.

"Siap, Pak Bos, laksanakan!" Lily memberi hormat pada Xavier, selaku suami dari atasannya.

Setelah berhasil membuat keriuhan karyawan istrinya, Xavier langsung melajukan kendaraannya menuju perusahaan. Di lobi, Romi sudah berdiri tegap menunggu kedatangan sang bos. Keduanya lekas masuk ke perusahaan bersama-sama, hingga membuat banyak karyawan menatap kagum pada kedua pria tampan itu.

"Tuan, aku sudah mengirimkan semua yang anda minta ke email anda." ucap Romi, takut kalau Tuannya belum membaca apa yang tadi malam ia kirimkan.

"Hm, aku sudah membacanya."

"Lalu bagimana, Tuan? Ada yang menarik?"

Xavier masuk ke dalam lift, diikuti oleh Romi. "Aku belum membicarakannya pada Sabila, jadi aku akan meminta persetujuannya lebih dulu nanti. Setidaknya, dia jauh lebih tahu kemampuan mereka dibanding aku."

"Tuan ini sangat mencintai Nyonya ya ternyata, sampai-sampai kerja sama perusahaan saja harus izin dengannya."

Xavier tidak menjawab, ia hnya tersenyum manis mendengar pujian Romi. Ya, apa yang Romi katakan benar, bahwa ia sangat mencintai istrinya, dan wujud cintanya akan ia tunjukkan melalui perbuatannya. Termasuk, meminta izin sebelum melakukan apapun.

"Oh iya, bagaimana dengan Sheryl, apa dia membalas pesanmu?" tanya Xavier, teringat akan aduan sekretarisnya ini yang kemarin diacuhkan sang adik.

"Belum, Tuan. Aku rasa, mungkin adik anda sedang banyak pekerjaan, hingga dia tidak sempat membuka ponsel. Jadi, beliau belum membalas pesanku."

"Hm, mungkin saja," angguk Xavier dengan tersenyum tipis. Dalam hati, ia menertawakan sikap positive thinking sekretaris Romi, karen ia yakin Sheryl sengaja tidak membalas pesannya, karena adiknya itu sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

Hah! Lunas 2 bab hari ini. Selamat membaca❤

1
murni l.toruan
Bahagia dan terus berusaha untuk yang lebih baik dari sebelumnya
murni l.toruan
Santuy Bil, biar saja mertua tau kamu tidak bisa masak, ntar disuruh masak benar-benar baru tau rasa loh
charis@ŕŕa
semangat vier buat dedek bayi ny....
Cinnn
Selamat hari raya idul adha semuanya.
Cinnn
Tunggui ya, ia 2 bab meluncur.
charis@ŕŕa
selalu ku terima thor ....
lanjut
Aqil Aqil
vote untkmu thor smngt lnjtkan
Triple
wih sudah 16 eps aja. pelan-pelan oy haha cepat amat nulisnya.

tapi baguslah daripada nanti penasaran terus nanggung jadi lebih baik aku tabung aja HAHA.
Triple
jangan bilang kakaknya doyan sama xavier.
Cinnn: Ngakak😁😁
Baca kelanjutanny di bab seanjutnya, Kak.
total 1 replies
Cinnn
Inshaa Allah satu bab lagi nyusul ya, tungguin.
charis@ŕŕa
mencari kesemptan anda xavier
Triple
haha
Nurhayati Nia
Hai _haii aku singgah lagi di karyamu setelah dokter anggi dan dokter njoyyy aku nyimak cerita yng niii.. lanjutttt
Cinnn: Terima kasih, Kak. Semoga betah ya❤
total 1 replies
Triple
adegan ekstrim gk ada?, haha
Triple
caper bet
Kadek Bella
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Cinnn: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!