Mencintai Ipar Ku Sendiri

Seperti biasa, setiap hari libur Daniel selalu berusaha menyempatkan diri untuk pulang ke rumah orang tuanya. Meskipun terkadang hampir jarang dia lakukan, karena ketika hari libur dia diharuskan untuk tetap kerja dan mengambil kerja lembur sehingga membuatnya harus mengikuti peraturan yang berlaku di tempatnya bekerja.

"Jangan lupa minggu depan kamu pulang lagi." ucap Ayah Daniel, saat ini keduanya sedang berada di halaman belakang yang ditumbuhi beberapa tanaman hijau yang menyejukkan mata disana. Sehingga siapapun yang berada disana ingin rasanya berlama-lama di tempat itu. Begitu pun yang dilakukan oleh dua lelaki beda generasi sekarang ini.

Karena rajinnya Ibu Daniel sehingga halaman belakang rumah mereka yang tidak terlalu luas itu beliau sulap menjadi taman.

"Memangnya mau ada acara apa Pah?" tanya Daniel yang memang belum diberitahu tentang rencana ulang tahun keponakannya itu.

"Andina kan mau ulang tahun dirayakan disini." jawab Ayah Daniel.

Daniel menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Tentu saja dia juga akan berpikir akan mencari kado untuk keponakan perempuannya itu yang suka sekali bermain boneka. Meskipun sudah memiliki banyak boneka, tetapi rasa sukanya dengan boneka-boneka itu tidak pernah hilang.

"Trus kapan kamu mau datang ke rumah dan mengenalkan teman wanita kamu?" tanya Ayah Daniel setelah mereka saling terdiam cukup lama.

Dan pertanyaan Ayahnya itu membuat Daniel menoleh ke arah sang Ayah. Dan sepertinya dia tahu kemana arah pembicaraan Ayahnya itu.

Daniel hanya menghela nafas panjang seolah tidak ingin menjawabnya tetapi jika dijawab pun akan dijawab seperti apa dia sendiri tidak mengerti karena memang keadaannya selalu seperti itu. Dia yang jarang sekali berinteraksi dengan perempuan. Bahkan dia sudah melakukan kesalahan terbesar kepada Adik Iparnya sendiri. Apakah mungkin ini waktunya dia menghilangkan rasa yang salah kepada Adik Iparnya itu? Tetapi bagaimana bisa dia semakin melupakan Lia setelah kejadian malam itu?.

"Hanya teman wanita Daniel, bukan pacar atau mungkin calon istri kamu. Karena selama ini Papa belum pernah melihat kamu memiliki teman wanita." lanjut Ayahnya lagi karena Daniel hanya diam saja dan merasa bahwa dia tidak menyukai dengan percakapan ini.

Daniel hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Ayahnya. Dan apalagi yang bisa dilakukan Ayah Daniel selain hanya mengembalikan kepada yang bersangkutan menjalani hidupnya.

***

Beberapa hari pun berlalu, ketika Daniel berada di kost tiba-tiba saja nomor ponselnya di masukkan le dalam grup reuni sekolah mereka dahulu. Dan cukup banyak percakapan yang mereka bahas karena memang saking lamanya mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Ketika sedang menyimak percakapan di grup, tiba-tiba saja ponselnya berdering tanda ada yang menghubungi. Sebenarnya Daniel merasa ragu untuk menerimanya karena yang menghubunginya adalah nomor baru yang tidak dia simpan dengan nama.

Tetapi karena terus berdering mungkin saja memang telepon penting, pikir Daniel. Akhirnya Daniel pun memutuskan untuk menggeser tombol hijau sehingga panggilan pun tersambung.

"Halo.."

Terdengar suara seorang laki-laki diseberang, dan Daniel cukup merasa asing dengan suara itu.

"Iya halo. Dengan siapa?" tanya Daniel yang memang tidak bisa menebak orang diseberang yang menghubunginya itu.

"Niel, ini aku Aan. Kamu masih ingat gak?" tanya nya setelah memperkenalkan diri.

Akhirnya percakapan itu terus berlanjut saling bertanya tentang kabar dan pekerjaan masing-masing. Aan mendapatkan nomor Daniel karena baru saja Daniel dimasukkan ke dalam grup sehingga memudahkan mereka menemukan nomor teman-teman yang ingin mereka cari.

"Oh ya, reuni nanti kamu datang gak?" tanya Aan.

"Belum tahu, belum ada rencana An." jawab Daniel karena memang sebenarnya Daniel tidak ada rencana untuk datang reuni.

"Udah datang aja, nanti Lia yang dulu kamu taksir itu juga datang kog. Dan kamu tahu gak, sekarang Lia janda ya mungkin aja kalian bisa nyambung. Jangan sia-siakan kesempatan kedua ini Daniel!" ucap Aan dengan semangat sekali ingin menjodohkan Daniel dan Lia lagi seperti saat mereka sekolah dulu.

Daniel mencoba mengingat-ingat nama Lia yang sempat dia lupakan beberapa belas tahun silam. Dan tiba-tiba saja Daniel teringat wajah Lia kala mereka masih sama-sama duduk dibangku sekolah. Dan juga seketika Daniel mengingat nama Lia yang sama, istrinya adiknya sendiri. Apakah itu sebabnya Daniel tidak bisa move on dari Lia yang dulu, sehingga sekarang pun harus mencintai orang dengan nama yang sama padahal dia istri orang?. Bahkan lebih brengseknya lagi itu adalah istri adiknya sendiri.

"Gimana, datang kan kamu Daniel?" tanya Aan lagi memastikan.

"Iya lihat nanti aja deh. Kalau datang aku kabari kamu." jawab Daniel yang tidak ingin berjanji dulu, karena takut dia tidak bisa menepatinya.

Akhirnya sambungan pun terputus setelah keduanya berpamitan dan saling mengucapkan salam satu sama lain.

Daniel pun terdiam sejenak, menimbang-nimbang apakah dia harus datang ke reuni atau tidak? Jika dia datang, apakah perlu dia mendekati Lia lagi dan mengajaknya untuk datang ke ulang tahun keponakannya minggu depan? Karena sebagai usahanya untuk menunjukkan kepada orang tuanya bahwa dia memiliki teman wanita. Meskipun nanti kedepannya akan seperti apa, akan dia pikirkan nanti. Karena seperti peribahasa mengatakan sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui, pikirnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa like, komen dan hadiah 🥰

Kepoin dan favoritin novel aku yang lain juga 😍