Kisah Cinta Devanno dan Paula tidak berjalan mulus. Sang mama tidak setuju Devanno menikahi Paula yang bekerja sebagai waiters di sebuah diskotik. Sang mama berusaha memisahkan Devanno dan Paula. Ia mengirim Devanno ke luar negri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab: 17
Pikiran David masih terus melayang mengenai Paula. Kalau saja dia tidak menggantikan posisi Devano di kantor ini, mungkin saja dia tidak akan pernah tahu mengenai hubungan Paula dan adiknya itu.
Sekarang setelah mendengar suara Paula yang sepertinya sedang terguncang jiwanya, hati nurani David tergugah ada rasa ingin menolong gadis itu.
David menjadi betul-betul penasaran dan ingin tahu ada apa dengan Devano dan Paula. Apakah benar mereka putus?
Dia kembali berpikir dan bayangannya mundur ke belakang dimana waktu dia dan Prily harus berpisah karena penentangan sang mama.
Baginya, hancurnya sebuah hubungan percintaan, cukup dirinya sendiri saja yang mengalaminya. David tidak mau melihat kehancuran yang sama pada hubungan Devano dan Paula. Apalagi kalau sampai semua itu terjadi karena ulah mamanya.
Karena merasa terus terganggu dengan berbagai macam pikiran itu, David berpikir dia harus secepatnya bertindak. Lebih cepat lebih baik.
Karena pikiran-pikiran yang terus memaksa keingin tahuan nya, Malam itu setelah pulang dari kantor, David pergi ke tempat kerja Paula.
David banyak tahu tentang Paula dari Devano yang banyak bercerita padanya. Apalagi karena pekerjaan gadis itu telah tertulis sebagai daftar hitam atas penolakan mamanya.
Tidak sulit bagi David untuk menemukan tempat kerja Paula. Kemudian dengan diam-diam David mengambil posisi duduk di sudut ruang. Ia menyaksikan kekasih adiknya itu melakukan tugasnya.
Sambil menikmati minuman yang di pesannya, David melihat Paula yang sibuk melayani tamu tapi terlihat gadis itu begitu sopan terhadap tamu-tamu yang di layaninya dan tidak melakuka tindakan di luar tugasnya.
David mengakui, Paula memang gadis yang baik. Dia memang bekerja sebagai waiters dan tidak macam-macam seperti gadis-gadis lainnya.
David tidak melihat kekurangan pada diri Paula. Gadis itu cantik dan begitu menawan. Hanya satu kekurangan yang terlihat, wajah Paula tampak begitu sedih dan tatapannya begitu sendu.
Dan justru karena melihat kesedihan di wajah Paula, David semakin yakin kalau ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu. Dan ia bertekat untuk menolong gadis itu.
Ketika di dekatnya melintas seorang waiter, David memanggilnya dengan suara pelan. Lalu di sisipkanya selembar uang ke tangan lelaki muda itu.
"Tolong saya, berikan kertas ini pada Paula," bisiknya.
Waiter itu adalah Reza. Pria muda teman sepekerjaan Paula dan juga pengagum Paula sendiri.
Reza menolak permintaan David dengan halus. Karena dia tahu betul bagaimana sikap Paula.
"Maaf tuan, Paula tidak akan menerima kertas ini. Saya sangat mengenalnya dia tidak akan mau berkenalan dengan siapapun di tempat ini," tolak Reza sambil menyisipkan kembali uang yang di berikan David tadi ke tangan David.
"Jangan salah paham," kata David.
"Bukan begitu tuan, Paula akan marah sekali kalau saya mengabaikan aturannya, itu sudah prinsip dan pendirian dia," ungkap Reza lagi.
Mendengar penuturan Reza itu, David semakin menghargai Paula sekaligus mengecam kepicikan sang mama. Baginya sang mama tidak dapat melihat kebaikan-kebaikan yang Paula miliki.
"Jangan salah paham dulu, Paula sudah mengenal ku, karena aku adalah kakak kandung Devano kekasihnya Paula," ucap David, sambil kembali menyisipkan uang tadi ke tangan Reza.
Reza menatap wajah David. Dan benar saja dia menemukan kemiripan diantara wajah David dengan Devano. Dan akhirnya dia mempercayai David kalau memang benar David adalah kakaknya Devano.
Hampir semua karyawan di tempat itu memang sudah mengenal siapa Devano. Makan Reza pun akhirnya menerima kertas itu.
Lalu Reza menghampiri Paula yang sedang melayani tamunya.
"Dari kakaknya tuan Devano," bisik Reza cepat-cepat.
Reza sempat melihat perubahan raut wajah Paula saat gadis itu menatap kertas yang di bawanya.
Dengan rasa terpaksa Paula menerima kertas itu. Kemudian membaca tulisan di kertas itu dalam hati.
"Aku duduk di sudut ruangan ini, aku datang kesini khusus untuk menemuimu untuk melanjutkan pembicaraan kita tadi siang. Jika selesai tugasmu disana, ku mohon datang lah ke mejaku. Aku menunggu mu. Terimakasih. David!" Begitu isi kertas yang di berikan David itu.
Awalnya Paula ingin merobek kertas itu dan mengabaikannya. Tapi saat ia meraba perutnya dan teringat akan kehamilannya, maka niatnya itu di urungkannya.
Walaupun tidak banyak yang bisa Paula harapkan dari David. Tapi, mana tahu pria itu bisa memberikan jalan keluar untuk masalah yang sedang di hadapinya.
Paula sendiri sudah tidak mampu lagi untuk mengatasi masalahnya ini sendirian. Bahkan dirinya sendiri udah mulai putus asa.
Setelah menyelesaikan tugasnya di meja tamu yang di layaninya, Paula lalu menghampiri meja David.
Tak sulit bagi Paula untuk menemukan lelaki yang baru di kenalnya lewat telepon tadi siang itu. Sebab David hanya duduk sendirian di sana tanpa seorang pun teman. Dan Paula juga melihat kemiripan David dengan Devano.
David berdiri untuk menyambut kehadiran gadis itu. Kemudian dia mengulurkan tangannya.
Bersambung.....
Semoga Paula bisa melewati masalah ini. Hrus bgt di support keluarga sih....
tidak semua waitress club malam itu berstatus wanita gampangan....keren....
Poor girl. Semoga Paula ttap bisa mmpertahankan bayinya. Tapi aku takut ngebayangin gimana reaksi ibunya Paula...
Ingat ya kamu habis ngapain sama Paula !! Jgn habis manis, sepah dibuang 😤😤