NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Jam 3 pagi Jinan masih meringsek kesebelahnya, ia tak sadar tengah memeluk seseorang. Bahkan orang itu juga justru makin mengeratkan pelukannya.

Hingga Jinan bangun, membuka matanya pelan, kepalanya masih terasa agak pusing.

Jinan membelalakan matanya ! JENG JENG JENG !

"WHAT !!! SIAPA LOE ?" Jinan masih setengah sadar karena lampu kamar yang remang-remang jadi ia tak sadar bahwa Shaka yang ada disebelahnya

Shaka bangun mendengar jeritan Jinan, dengan suara seraknya yang masih terbalut selimut, ia juga menyalakan lampu disebelahnya.

"Ini aku Jinan, semalam kamu ma-buk, aku bawa kamu kesini, jangan pikir yang macem-macem, ayo tidur lagi !"

Jinan reflek membuka selimut melihat bajunya masih lengkap, pang-kal pa-ha-nya juga engga sakit. Jinan menghela nafas, ia lega karena ia masih *gadis*

"Aku mau pulang !" Saat Jinan mau berdiri, tangan Shaka menarik Jinan kepelukannya lagi. Ia menyentuh pipi Jinan lembut, mencium keningnya lama.

Jinan terpaku mematung seperti anak kecil yang penurut.

"Kamu mau pulang dengan keadaan gini? Lihat baju kamu! Ini ... Baru jam 3 subuh ! Orang-orang pasti mengira kamu seperti ani-ani tahu hehehe !" Shaka terkekeh menggoda Jinan

Jinan gelapan sambil melihat bajunya, iya juga sih, kalau dipikir-pikir jika Jinan pulang jam segini orang lain pasti mengira Jinan habis melakukan *Pekerjaan* yang aneh-aneh.

"Tapi aku engga betah pakai baju ini !" Rengek Jinan

Shaka berdiri ke arah lemarinya, ia mengambil kemeja putih besar buat Jinan pakai.

"Pakai ini, meskipun besar, nanti pagi asistenku akan mengantarkan pakaian buat kamu!" Shaka menyodorkan baju ditangannya untuk Jinan

Jinan langsung ke kamar mandi, sekalian membersihkan dirinya. Ia memakai pakaian Shaka, badanya seperti tenggelam dalam pakaian itu. Jinan tersenyum renyah sambil berkaca.

"Aku udah ganti ! YA AMPUN !! ERICK !" Jinan menepuk jidatnya tiba-tiba jinan melupakan Erick

"Tas aku dimana?" Tanya Jinan

"Itu dimeja sana!" tunjuk Shaka kearah meja kerjanya

Jinan mengambil ponselnya, tapi sayang ponselnya mati. Pasti sudah banyak yang mencari dia, pikirnya !

Shaka menghampiri Jinan, ia hanya memakai celana joger panjangnya, dengan te-lan-jang dada. Tubuh atletisnya sangat menawan ditambah ada bulu halus sekitar dadanya

Jinan menelan salivanya, sekujur tubuhnya terasa panas melihat tubuh Shaka.

"Kenapa ,hmm ?" Shaka menyentuh pipi Jinan dengan ibu jarinya

"A-aku lupa ngabarin Erick, pasti dia cariin aku!" Jinan merengek manja menatap Shaka

"Lupain dulu, nanti pagi kamu bisa hubungin dia!" Shaka mengambil ponsel Jinan lalu menaruhnya diatas meja. Ia juga men-charge hp Jinan.

Ia membawa Jinan ke balkon kamarnya, menghirup angin sepoy di jam 3 subuh itu. Sungguh diluar nalar kelakuan Shaka.

"Sini, Nan ! Duduk, aku pengen peluk kamu !" Shaka langsung menarik tubuh Jinan duduk dipangkuannya dengan posisi Jinan yang miring. muka Jinan langsung bersentuhan dengan ceruk leher Shaka. Membuat Jinan berdebar, seakan jantungnya mau copot. Shaka mengeratkan pelukan dipinggang Jinan, menghirup aroma tubuh Jinan.

"Harus yaa posisinya kayak gini?"

"Iya ... Harus ! Aku kangen kamu, Nan ! Maafin aku !" Lirih Shaka

Shaka terdiam sejenak, Jinan menunggu Shaka untuk bicara lagi, ia menatap Shaka dengan lekat.

"Hmmm ... Maafin aku Nan ! Waktu itu, aku pergi untuk... Untuk berobat Nan ! Aku ... Aku ... Menjalani operasi, Nan. Papah waktu itu sibuk mencari pendonor, dokter memvonisku Sirosis hati. Dikarenakan kebiasaan minum al-ko-hol secara berlebihan dalam jangka panjang (kecanduan). Aku dulu sejak jaman SMA hingga kuliah memang sering mengonsumsi itu, bahkan saat kita pacaran, malamnya aku ke club. Tapi aku engga pernah main perempuan. Tama saksi hidup aku!"

Jinan berkaca-kaca mendengar penjelasan Shaka. Bagaikan disambat petir Jinan baru tahu keadaan Shaka sudah separah itu...

"Kenapa kamu engga pernah cerita? Kamu anggap aku apa huh!" Jinan menjawab dengan suara seraknya

"Aku ... Takut kamu ninggalin aku, dan...lebih baik aku yang pergi duluan !" Lirih Shaka.

"Ada banyak hal yang belum aku ceritain ke kamu, nanti ada waktunya kamu tahu! Aku mencintaimu, Nan. Daridulu sampai detik ini, dan selamanya! Jinan yang buat aku bertahan selama 2 tahun, hingga akhirnya aku menyerah. Senyuman kamu, perhatian kamu, aku selalu kangen!"

"Kasih aku kesempatan buat memperbaiki ini, Nan. Aku engga akan obral janji apapun! Aku hanya ingin kamu selalu ada dekat aku. Aku juga tahu kedekatan kamu sama Rega selama aku pergi !"

Jinan sedikit gelagapan saat Shaka bicara Rega.

"Iya ... Rega yang ngobatin sakit hati aku! Semenjak kamu pergi, Rega juga yang selalu ada buat aku, dia selalu manjain aku, dia juga ... !" Ucapan Jinan terhenti saaat Shaka mencium bibirnya.

"Jangan sebut lagi ! Hati kamu cuma boleh buat aku, mengerti ?" Tegas Shaka tak ingin ada bantahan.

Shaka mencium bibir indah itu, me-lu-mat-nya dengan lembut, Jinan juga seolah terbawa arus, ia malah membalas ciuman Shaka. Dengan lihai Shaka terus mengeksplore rongga mulut Jinan. Shaka membawa Jinan kekasurnya masih dengan ciumannya yang belum lepas. Mengukung Jinan dibawahnya. Shaka terus melahap bibir Jinan. Ciuman itu turun ke leher Jinan. Jinan berdesah pelan, tangannya meremas rambut lembut Shaka.

Ini pertama kalinya bagi mereka berdua, terutama Jinan. Ia merasakan sensasi luar biasa, seperti terbang ke awan. Ia terus mengerjapkan matanya, merasakan gejolak asmara bersama Shaka.

Mungkin saat ini leher Jinan sudah ada tanda merah dari Shaka. Tak lama Shaka menghentikan permainannya. Jinan membuka matanya ,seakan kecewa tapi Jinan tidak mungkin kan harus jujur.

"Maafin aku, aku engga akan melewati batas! Aku mau kita melakukannya saat sudah menikah !" Ucap Shaka yang sekarang ada disamping Jinan

"Menikah ?" Jinan kaget dengan pernyataan Shaka

"Iya sayang ... Aku akan segera melamarmu, tunggu aku sebentar lagi ! Aku masih harus menyelesaikan proyek, setelah itu kita bisa menikah !"

Jinan tak bisa menjawab, iya juga belum mengiyakan Shaka. Seakan dunia sedang mempermainkan Jinan.

Shaka menarik Jinan dalam pelukannya. Ia mengelus rambut Jinan, sambil mengecup kepala Jinan. Shaka tak ingin kehilangan Jinan.

Sudah cukup Shaka kehilangan mamahnya karena sebuah tragedi menyedihkan itu !!

1
dwi siswati
wah tambah 1 lagi fans jinan
senja
kalau ceritan cinta pertama ga bisa ilang itu seharus nya di jauh kan dari lawan jenis yh terlalu agresif apa lagi udah main fisik kesanya malah perempuan ga bener nrima sentuhan tapi sok nolak cinta tapi memberi harapan ke setiap laki laki
Desty Cynthia
keren
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!