NovelToon NovelToon
Cinta Suami Pengganti

Cinta Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Achakajayes

Sehari sebelum Dipta meninggal, ia meminta Liam untuk menikahi Vana, tunangannya.

Liam Mahendra adalah seorang dokter yang memutuskan hubungan bersama kekasih hampir empat tahun mengisi hatinya, ia memilih menepati janji yang ia buat di rumah sakit untuk menikahi Vana, calon istri sahabat baiknya Dipta.

Liam memang tak mencintai Vana, namun setelah menikah akankah bisa merubah perasaannya? Dan benarkah pilihan yang ia ambil memang ditentukan takdir?

Cinta, kecewa dan amarah mengisi penuh cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achakajayes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan Ke Pesta

Datang ke kediaman Mahendra tak perlu di tebak lagi seperti apa mereka menyambut kehadiran Vana.

Pelukan sampai nafas hampir habis menjadi kebiasaan rutin keluarga. Liam hanya bisa menggelengkan kepala saja. Tapi biarlah, momen ini amat mengharukan.

"Nanti langsung ajak istri kamu ke salon dan butik ya? Dia harus tampil memukau", Hamka memerintah putra semata wayang.

Setelah mengobrol sebentar ia lantas menghampiri Vana dan memberi pelukan hangat bagai papa dan anak.

Grep!

" Apa anak papa jagain menantu papa dengan baik?", beliau bertanya seraya mengusap kepala Vana yang kini melerai pelukan.

"Papa.... ", lirih Liam protes.

" Hahaha! Papa bercanda Liam, jangan serius begitu"

...----------------...

Amira puas tertawa menatap kedua manusia yang tengah dibuat malu oleh dirinya.

Lebih tepatnya kepergok sedang dalam satu ranjang yang sama. Siapa lagi kalau bukan Alex dan Wilona tentunya.

Slurp!

Perempuan itu sibuk menikmati kopi yang ia pesan dari restoran hotel. Sungguh ternyata rasa yang enak, tak kalah dengan restoran bintang lima lainnya.

"Jadi kalian main di belakang Liam? Wah! Wah! Gue gak tau obsesi lo udah sampai bisa dapetin hati Wilona ya? Keren... ", sindiran dibalik pujian. Gaya bicara Amira sangat bisa membuat orang lain merasa terintimidasi.

"Darimana lo tau gua disini? Dan... Gimana lo bisa buka kamar hotel? Hah!", kekesalan Alex diambang batas. Tak segan-segan menggertak.

Begitu pun Wilona yang mengepalkan tangan. Sial sekali, semua karena lo Lex...

" Gak usah teriak bego, lo lupa? Gue itu lebih cerdik daripada otak kecil lo. Lo dateng ke hotel milik bokap gue, jadi siapa yang lebih bodoh? Gue atau kalian... ", balas Amira tepat sasaran.

" Gimana kalau gue bilang ke Liam ya... "

Wilona terbelalak berdiri hendak memukuli Amira jika saja Alex tak sigap menahan pinggangnya.

"AWAS AJA LO SAMPE BONGKAR ITU SEMUA KE LIAM! HABIS LO DITANGAN GUE!", bentak Wilona berapi-api.

Ancaman nya sekali lagi tidak mempengaruhi Amira, dia memang perempuan yang berbeda dari yang biasanya. Hidup menye-menye penuh takut bukanlah jati diri Amira.

"Sayangnya gue bukan orang yang mau ikut campur. Cepat lambat juga ketahuan sendiri, pas itu gue cuman bisa ketawa aja sih... Udah lo pada chill aja!", Amira mendekati Wilona. Tepat berhadap-hadapan ia menepuk pundak Wilona. Kalau diperhatikan tinggi mereka cukup beda rupanya...

Malah Amira lebih tinggi dibanding Wilona, wanita sekecil dirinya nyalinya pasti ciut, pikir Amira.

Tapi benar, siapa yang tahu takdir...

Saat ini tujuanku hanya ingin mencari dimana makam Dipta. Maaf sahabat ku, aku pergi hanya karena ego dan meninggalkan penderitaan mu sendiri..

Entahlah, masalah mereka cukup kompleks. Dipta tak menyukai Amira dan mengaku telah jatuh cinta pada adik angkatannya. Dan disaat itu pertemanan renggang, Amira memilih pindah sejauh-jauhnya.

Saat hatinya siap kembali dan menyapa, harapannya hancur berkeping-keping. Dipta sudah tak ada di dunia, mengenaskan sekali..

"Ck, Alex tidak membantu sama sekali. Gue pasti nemuin lo Dipta"

Deg.

"Apa gue temuin Liam aja?"

...----------------...

Siang harinya,

"Mas Liam... Aku gak mau ke salon", menunggu di salon hanya untuk merawat tubuh. Lebih baik Vana berendam saja di kamar mandi rumah, daripada nunggu kan?

Buang-buang duit juga. . .

Saat masih tinggal di rumah Papa Damar, Vana akan mendapatkan omelan Nita setiap akan keluar rumah. Bahkan wanita itu tak segan membahas apa saja yang nanti akan dilakukan Vana.

"Awas saja uang itu habis hanya untuk ke salon, mama akan menghukum kamu"

"Tidak ada penolakan", Liam menggandeng lengan Vana menuju ruangan salon.

Benar tebakan Vana, dia hampir menghabiskan waktu dua jam untuk keramas, merapikan rambut juga memanjakan kulitnya.

" Hufh... Kapan selesainya"

...----------------...

Tepat pukul enam malam Liam dengan jas nya menunggu Vana selesai memakai dress yang tadi ia pilihkan. Dress berwarna pink dengan lengan terbuka, amat indah di mata.

"Mana menantu papa?", tanya Hamka bertanya menemui sang putra tepat di pintu kamarnya.

" Sebentar lagi pa... Mungkin dress susah dipasang", tebak Liam.

Tepat saat itulah pintu terbuka, menampakkan seseorang yang sedari tadi ia tunggu di ambang pintu.

Vana dengan dress cantik dan wajah cantik yang telah lengkap dengan riasan wajah. Jangan lupakan high yang ia kenakan, sangat pas dipadukan.

Bahkan untuk beberapa saat Liam hampir tak berkedip sedikit pun, ia sungguh terpukau. Tak seperti saat ia bersama Wilona, perempuan itu tidak mempunyai pesona yang ada dalam diri Vana. Jelas mereka berbeda.

Prediksi Dipta sekali lagi benar...

"Menantu papa cantik sekali... ", puji Hamka tak bisa tertutupi lagi.

Liam tanpa sadar mengangguk juga ikut bersuara, " cantik sekali.. ", pipi Vana memerah dibuatnya.

Kembali sadar Vana menggelengkan kepala untuk menetralkan kondisi dirinya, dia terpukau bukan main.

" Apa dress nya pas?", tanya pria itu memastikan.

Vana mengangguk, meski sebenarnya high heels menjadi pengganggu saat berjalan. Yah, Vana tidak terbiasa menggunakannya.

Tapi ia cukup tau diri untuk menghargai pemberian orang lain, terutama pemberian Liam. Sejujurnya ini kali pertama membelikan barang semacam itu setelah mereka menikah.

"Ayo berangkat", Liam meminta Vana untuk meletakkan tangan di lengannya untuk bergandengan.

Hamka lebih dulu turun ke bawah membiarkan sepasang suami-istri tersebut bersama.

Baru beberapa langkah Vana sedikit tersandung oleh high heels yang ia kenakan. Beruntung Liam sigap menangkap tubuhnya sampai tanpa sengaja jemari Vana menyentuh bagian dada Liam.

Jika tak salah, perempuan itu dapat merasakan detak jantung Liam yang cepat.

"Kamu baik-baik saja?", Liam kembali memastikan. Ia seperti sedang menebak penyebab Vana tak bisa berjalan.

" Akh sebenarnya... Aku belum terbiasa pakai sepatu hak tinggi", sontak Liam menatap ke arah kaki Vana.

Ia melepas tangannya dari pinggang Vana dan membenarkan posisi gadis itu, hal berikutnya kembali membuat Vana terkejut.

"Sini... Naik saja ke punggung ku, nanti saat di pesta aku bantu kamu terbiasa menggunakannya"

Liam menarik lengan Vana dengan lembut lalu memintanya merangkul di leher, ia pun mengangkat tubuh kecil Vana di balik punggungnya menuruni tangga.

Dengan langkah pasti tak terburu-buru Liam melakukan hal kecil yang amat berarti bagi Vana. Gadis itu dibalik punggung Liam menatap prianya lekat. Senyuman di bibir membuktikan seberapa ia kagum akan suaminya tersebut.

"Apa aku buat Mas Liam susah?", satu pertanyaan lolos.

" Tidak. Sepertinya kamu harus makan lebih banyak lagi, badanmu sangat ringan begini", dengan jahil Liam sedikit mengangkat bagian paha Vana sampai ia pun memekik.

"Mas Liam!"

"Kenapa? Takut jatuh?", Liam bertanya tanpa rasa bersalah.

Sesampainya di bawah, baik papa maupun mama tampak berteriak girang.

" AAAA!! SO SWEET! PA! GENDONG MAMA BEGITU DONG!"

Liam dan Vana saling menahan tawa, detik itu Liam berbisik lirih.

"Apapun yang terjadi jangan takut, aku lindungi kamu dari bahaya apapun. Pegang janjiku Vana", lirih Liam serius.

Mas... Sepertinya kamu berhasil. Aku merasa dicintai dan jatuh cinta padamu Liam Mahendra.

Bersambung.

1
maya ayu
thoorr kpn up lg
Dewi Fuzi
ada masalah apa antara alex, liam, dipta jd penasaran
maya ayu
thorr kpn up lg
maya ayu
lanjut thoorrr👍👍👍
Achakajayes
ada update lanjutan🙏ditunggu ya, internet lagi ga stabil
maya ayu
thooor kapan up lg thooorrr??
Achakajayes: nanti aku up yaa🤗
total 1 replies
maya ayu
ralat thoor mungkin 60thn kalii yaa.. klo misal 50thn masih mungkin kalii yaa.. klo 40thn trs si bapak dlu nikah umur brp thoor?????? 🤔🤔🤔🤔

ralat 60thn
Achakajayes: eh iya juga ya😭😭😭 oke ralat ya🙏
Achakajayes: hayo umur brp🙂
total 2 replies
maya ayu
lagiii thoooorr aku mendukungmu 👍👍
Achakajayes: Terima kasih, ditunggu ya💗
total 1 replies
Achakajayes
otw part 40✨
Achakajayes
dikit lagi aku update✨
Achakajayes
Update annya otw review!
Achakajayes
nanti update lagi, aku usahain cepet✨
Achakajayes
tunggu ya kelanjutan nya otw ✨
Achakajayes
Hai! Aku punya kejutan lagi untuk nanti, ditunggu ya. Hari ini up nya gak sekali aja^^
Achakajayes
nanti aku update lagi, maaf ya lama nunggu
Achakajayes
ditunggu ya update an nya
Achakajayes
Hai! Tunggu ya ada update lanjutan masih di proses^^
Achakajayes
nanti mau crazy update, ditunggu yaa^^
Achakajayes
Nanti update lagi🖤
Suviya Sheza Aqila
saya sangat suka dengan alur ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!