( Cinta Tak Di Restui) Mengandung Anak Iparku
Di dalam rumah mewah itu, seorang wanita yang cantik dan anggun duduk di sebuah kursi di ruang keluarga. Wanita itu berusia lima puluh tahunan. Gayanya sangat modis dan elegant.
"Devano....!" suara keras dan kesal wanita paruh baya itu menyembur ke arah pria muda yang sedang duduk tidak jauh darinya.
"Kamu mendengar apa yang mama bilang tidak!" bentaknya lagi, pada laki-laki muda yang tak lain adalah putra bungsunya itu.
Cepat-cepat lelaki muda yang bernama Devano Mahendra itu menoleh pada ibunya, kemudian tersenyum tipis.
"Iya ma, Vano mendengarkan," lelaki bernama Vano itu menjawab dengan suara pelan sekali dan bernada enggan.
"Kalau begitu bilang, apa yang mama katakan tadi!" sang mama menuntut bukti. Suaranya yang keras dan melengking membuat Devano terdiam sejenak.
"Mama mengatakan kalau Vano tidak boleh berhubungan dengan Paula, bukankah begitu mah?" Devano menjawab dengan malas.
"Benar sekali Devano," sang mama mengangguk puas.
"Tapi kenapa ma? apa alasannya sampai mama melarang Vano berhubungan dengan Paula?" Devano menatap wajah sang mama yang cantik dan penampilannya yang glamour itu.
Dulu Devano sangat merasa bangga atas kecantikan mamanya. Tapi kini ia merasa sedih. Kecantikan sang mama hanya terlihat dari luar saja, tidak dengan hatinya.
Dia selalu mengatur anak-anaknya. Apalagi perihal jodoh anaknya, tidak ada satu gadis pun yang di nilai cocok buat kedua anaknya. Semua pasti ada cacatnya di mata sang mama.
"Kamu bertanya apa alasannya?" mama Devano yang biasa di panggil dengan sebutan nyonya Gayatri itu mengangkat kedua alisnya.
"Apa kamu tidak tahu? atau kamu sengaja membutakan matamu dan menulikan telingamu? bukankah gadis pujaanmu itu adalah wanita malam?" teriak nyonya Gayatri yang memekak kan telinga Devano.
"Paula bukan wanita malam ma," Devano membantah ucapan sang mama.
Raut wajah nyonya Gayatri berubah. Ia tampak murka sekali pada Devano.
"Dia itu wanita malam, tidak ada bedanya dengan pelacur!" teriak nyonya Gayatri lagi.
"Mah, cukup ma. Jangan mengatakan Paula pelacur, dia wanita baik-baik. Paula hanya bekerja sebagai waiterss di sana," Devano masih menjawab mamanya dengan sabar, meski hatinya sangat tidak terima dengan ucapan sang mama.
"Wanita baik-baik tidak akan berada di tempat seperti itu!" tegas nyonya Gayatri.
"Terserah mama mau mengatakan apa tentang Paula," Devano mendengus kesal.
"Asal mama tahu, kalau Paula bekerja demi membiayai hidup keluarganya," kesabaran Devano mulai menipis.
"Justru itu, dia mencari uang dengan cara yang memalukan," ucap Gayatri.
"Memalukan mama bilang, Paula mencari uang dengan cara yang halal mama bilang memalukan? Devano mengerutkan dahinya, dan menatap tajam sang mama.
Gayatri bangkit dari duduknya dan berdiri menatap lurus ke depan.
"Pokoknya mama mau, kamu jauhi gadis itu."
"Ma, cobalah untuk mengenal Paula, Paula itu gadis muda yang pemberani. Ia berani menghadapi apapun demi keluarganya. Dan dia juga yang mengambil alih tanggung jawab ayahnya."
"Nah itu, ayahnya di penjara karena tindakan kriminal," seru nyonya Gayatri.
"Dari mana mama tahu hal itu?" tanya Devano, dan ia kembali menatap tajam sang mama.
"Teman mama rumahnya tidak jauh dari rumah wanita malam itu!"
"Oh, jadi mama mengorek keterangan tentang keluarga Paula dari teman mama itu? tindakan mama sangat memalukan!" kesabaran Devano semakin menipis.
Nyonya Gayatri melengos. Wajahnya yang cantik dan anggun terlihat marah dan kesal. Namun Devano tidak mau berhenti sampai di situ.
"Jangan menyebut Paula dengan sebutan wanita malamku. Namanya Paula, ma. Paula Anastasya. Dan jika mama ingin mengetahui tentang keluarga Paula, maka bertanyalah mama pada Vano, Vano lebih mengetahui semuanya tentang keluarga Paula dari pada teman mama atau orang suruhan mama itu," terang Devano.
"Oh, begitu ya, jika mama bertanya padamu tentunya kamu hanya akan menceritakan yang baik-baik saja tentang wanita malam itu!"
"Ma, Vano sudah cukup dewasa untuk bisa menilai mana yang baik dan buruk!" Devano menjawab perkataan sang mama dengan nada kesal yang terang-terangan ia tunjukkan.
"Ayah Paula di penjara karena membela dirinya yang di ancam akan di bunuh oleh atasannya karena beliau mengetahui sebuah rahasia besar. Beliau di penjara sejak Paula dan adik-adiknya masih kecil-kecil," jelas Devano.
"Kemudian ibunya menjual diri untuk menghidupi anak-anaknya, bukan begitu? ayah seorang narapidana, dan Ibu nya pelacur karena kehidupan mereka yang sangat miskin," nyonya Gayatri bicara dengan nada mengejek kemudian ia menaikkan sudut bibirnya.
"Mama jangan terlalu merendahkan mereka ma. Ibunya Paula tidak seperti itu. Beliau juga seorang ibu sama dengan mama. Dan ayahnya hanyalah lelaki biasa yang bekerja dan sangat bertanggung jawab pada keluarganya," kata Devano.
"Bertanggung jawab kok masuk penjara!" sinis nyonya Gayatri.
"Justru itu ma, karena beliau membela harga diri dan kehormatan istri serta keluarganya makanya beliau sampai di penjara, bukan seperti papa yang baru menikah selama enam tahun dengan mama sudah punya wanita simpanan."
Brakk!!!
Devano menghentikan ucapannya ketika nyonya Gayatri menggebrak meja di depannya.
"Jangan sekali-sekali kamu mengucapkan dan membahas masalah itu lagi, Devano!" teriak nyonya Gayatri setelah ia menggebrak meja.
"Kamu tidak pernah mama didik untuk kurang ajar terhadap mama!" lanjutnya.
Devano terdiam. Ia tahu cintanya terhadap Paula tidak mendapatkan restu dari sang mama.
Devano berdiri kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Tak lama kemudian ia keluar lagi dengan sudah mengenakan jaket.
Devano keluar rumah, kemudian terdengar suara mobilnya keluar halaman.
Mendengar hal itu sang mama menarik nafas panjang dan kebenciannnya terhadap gadis yang bernama Paula itupun semakin menebal.
to by continued...
❤❤❤
Guys, dukung karya baru author ya...dengan like, komen dan subscribe...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Hera Imoet
join yupzzz... cemungutzz thoor 😘🥰
2024-05-29
1
Spyro
Novel baru.. Ak mampir thor 😍
2024-05-22
1
LISA
Aq mampir Kak
2024-05-19
1