Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakak Cantik
Erina PoV.
Aku datang ke mall ini bersama dengan teman-temanku untuk menonton film, yah... Lebih tepatnya aku diseret kemari untuk ikut menonton film yang ingin mereka tonton di bioskop. Mereka memaksaku hingga akhirnya aku tidak punya pilihan lain selain menyetujui permintaan mereka ini karena aku juga bosan berada di rumah. Saat sampai di dekat area bioskop itu, mereka langsung memesan tiket, popcorn, minuman dll. Aku duduk menunggu mereka berdua mengantri disana, Wendy mengantri untuk memeesan tiket masuknya sedangkan Joselyn mengantri untuk membeli popcorn dan minuman, sementara Eric dan Rayhan belum sampai disini karena katanya masih terjebak kemacetan.
Saat bosan menunggu aku melihat ke sembarang arah dan melihat sosok yang terlihat begitu familiar bagiku, aku cukup terkejut karena ternyata orang itu adalah Jonathan namun saat ini dia bersama dengan seorang anak kecil. Jangan bilang kalau dia sudah punya anak? astaga! Tanpa berpikir panjang aku langsung berjalan mendekati mereka yang saat ini ada di toko mainan itu. Aku mau menanyakan padanya secara langsung karena aku tidak mau berasumsi apapun sebelum mendengar jawaban dari Jonathan secara langsung.
"Kamu mau kemana Rin?" Tanya Rayhan yang baru saja datang sambil menahan tangan Erina,
"Wow, apa aku tidak salah lihat? bukankah pria yang bersama dengan seorang anak disana itu adalah Jonathan? apa bocah kecil imut itu adalah anaknya?" ujar Joselyn yang menghampiri Erina dengan tangannya yang dipenuhi minuman dan popcorn berukuran besar.
"Apa yang kamu katakan? Jose... Mungkin saja itu adalah saudaranya kan? Setahuku Jonathan masih belum menikah" ujar Wendy sambil menatap Erina yang mungkin akan terpengaruh oleh perkataan Joselyn yang barusan itu,
"Kenapa kalian selalu saja membicarakan si kutu buku sialan itu sih?" ujar Rayhan dengan wajah kesalnya karena ia benar-benar merasa terganggu karena para gadis cantik itu selalu saja membahas si kutu buku bernama Jonathan itu. Saat Rayhan hendak berteriak pada Jonathan yang berada tidak jauh dari mereka namun ia sama sekali tidak memperhatikan keberadaan geng bully ini yang ternyata ada di dekatnya saat ini, tiba-tiba pengumuman bahwa film yang akan mereka tonton saat ini sudah dimulai hingga mereka semua bergegas masuk ke dalam theater bioskop itu.
"Kalian cepat masuk duluan aku akan ke toilet sebentar" ujar Erina sambil mendorong mereka semua agar segera pergi dari sana dengan cepat.
"Kamu tidak akan menemui kutu buku sialan itu kan Rin?" tanya Rayhan dengan wajah kesalnya,
"Jangan coba-coba mengaturku Rayhan, jika kamu ikut campur dalam urusan pribadiku maka jangan pernah berpikir bahwa kita masih memiliki hubungan pertemanan lagi" ujar Erina sambil menatap Rayhan dengan tatapan tajamnya dan dengan nada suaranya yang sangat dingin seolah ia benar-benar tidak segan-segan akan memutus hubungan pertemanan mereka selama ini jika Rayhan mencoba melewati batasan yang ia buat untuknya.
"Apa?! kamu mau memutuskan hubungan yang kita miliki selama ini hanya karena si kutu buku sialan itu? yang benar saja Rin!" sahut Rayhan yang langsung di dorong pergi oleh Erina lagi,
"Aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan, cepat pergi dari sini sebelum aku benar-benar melupakan bahwa kita adalah teman saat ini juga" ujar Erina lagi dan Rayhan hanya bisa pergi dengan kesal,
Setelah Rayhan pergi, Erina dengan cepat mencari keberadaan Jonathan dan anak kecil itu. Ia sudah tidak dapat melihat mereka di toko mainan itu lagi yang membuatnya merasa cemas dan mulai mencari keberadaan mereka lagi secepat mungkin. Saat menuruni lift tangga yang menghubungkan antar lantai itu, pandangan Erina tertuju pada dua orang yang terlihat sedang duduk di kursi dekat dengan toko milksake dan es krim yang ada di dalam mall itu. Erina langsung mendekati anak itu ketika Jonathan pergi untuk membelikan anak itu es krim, dengan senyum manis yang ia terapkan di wajahnya ia dengan santai duduk di samping anak itu.
"Hay, kakak lihat kamu tadi bersama dengan Jonathan... Kemana dia kok kamu sendirian?" tanya Erina sambil tersenyum manis pada bocah imut itu untuk mulai mencoba mengobrol dengannya meskipun sebenarnya ia sudah tahu kalau Jonathan pergi ke toko es krim itu,
"Ah, maafkan kakak... Kakak belum memperkenalkan diri, kakak teman dekatnya Jonathan, nama kakak Erina... Nama kamu siapa sayang?" tanya Erina dengan penuh kasih sayang,
"Oh, hallo kak Erina, aku Jackson keponakan paman Nathan... Itu paman sedang mengantri untuk membelikan aku es krim" sahut Jackson sambil tersenyum manis pada kakak cantik yang ada di depannya ini,
"Oh, jadi kamu adalah keponakannya ya... Aduh Manisnya..." ujar Erina sambil mengelus pipi Jackson dengan lembut lalu mencubitnya pelan karena ia tidak bisa menahan perasaan gemasnya pada bocah kecil tampan nan imut ini. Ia juga merasa sangat lega karena secara tidak langsung ia sudah mengetahui kalau bocah kecil ini bukanlah anak Jonathan melainkan ia adalah keponakannya.
"Hehehe... Kakak dekat dengan paman Nathan ya? aku belum pernah melihatnya dekat dengan seseorang" tanya Jackson dengan polosnya yang membuat Erina semakin tersenyum senang mendengar apa yang barusan disampaikan oleh bocah ini, mereka pun mulai asik mengobrol hingga akhirnya Jonathan datang sambil membawa 2 buah es krim di tangannya.
Jonathan berjalan sambil tersenyum membawa 2 buah es krim ke arah dimana keponakannya itu duduk menunggunya, namun ketika ia menoleh kearah dimana Jackson duduk ia langsung terkejut karena melihat Jackson berbicara dengan begitu gembira dengan seorang gadis cantik yang tidak lain adalah Erina.
"Jack tidak pernah berbicara seperti ini dengan orang yang tidak ia kenal, tapi kenapa ia bisa langsung seakrab ini dengan Erina? karena tidak mungkin kalau mereka pernah bertemu sebelumnya" gumam Jonathan dalam hatinya sembari terus berjalan mendekati mereka berdua.
"Ini es krim yang anda pesan tuan muda Jackson" ujar Jonathan sambil tertawa kecil menggoda keponakannya seperti biasanya,
"Hmmmm, kamu mau?" tanya Jonathan sambil menawarkan es krim yang satu lagi pada Erina yang langsung dengan cepat diterima dengan senyuman lebar oleh gadis itu,
"Awww... Terima kasih sayang... Kamu tahu kalau rasa ini adalah favoritku ya?" ujar Erina sambil mengedipkan matanya menggoda Jonathan,
"Jack, apa kamu tahu kalau aku menyukai pamanmu ini? tapi dia tidak menyukaiku, bagaimana ini..." ujar Erina dengan imutnya pada Jackson sambil menikmati es krim mereka masing-masing.
"Kenapa? Hey paman, kenapa kamu tidak menyukai kakak cantik ini? Dia cantik dan sangat baik, aku sangat suka dia untuk paman, kalian pasti terlihat sangat cocok tahu..." ujar Jackson seolah-olah ia sedang memberikan restunya kepada Jonathan padahal Jonathan jauh lebih tua dari dirinya.
