NovelToon NovelToon
Jodoh Setelah Hijrah

Jodoh Setelah Hijrah

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: As Cempreng

Ana Arista, gadis berusia 22 tahun yang hijrah dengan mulai memakai hijab. Namun, dia harus menerima kenyataan pahit saat pernikahannya dibatalkan dua minggu sebelum pernikahannya, karena alasan hijabnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon As Cempreng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Kamu nggak makan?" Tanya Azzam pada Ava yang memandangnya sedang makan, dia jadi kikuk.

"Ana puasa."

Duh, sekadar jawaban Ana saja membuat Azzam seperti terbang melayang sampai ke langit ke tujuh. Dia tak sadar lagi dengan bau busuk dan bisa makan lahap. Sepertinya lelah habis jalan 5 kilometer lebih, dari siang sampai sore.

"Puasa?" gumam Azzam makin terpincut. Bahkan saat wanita itu pergi, dia senyum-senyum pada makanannya. "Apa ini masakan Anna, enak sekali Abi!"

"Ya benar." Walau sejak tinggal di sini sudah tak pernah masak, Hamdan kenal rasa masakan putrinya.

Azzam langsung ijin pamit seusai makan.

Hamdan sendiri masuk ke dalam biliknya, diambil uang 60 ribu dari saku celana. Dia menarik juga kaleng dibawah tumpukan tas, toplesnya dibuka. Dia membalikkan kaleng tidak ada yang jatuh. Ditatapnya lekat-lekat tak mempercayai indra penglihatannya. Namun ,itu benar kosong!

"Astaghfirullahal adzim! Inalilahi wa inilahhi rajiun!"

"Ada apa Abi?" Anna langsung menyibak kain sprei. Dia melihat kaleng biasa tempat Abi menyimpan uang. "Kenapa?"

Setiap ke pengepul Hamdan biasa mendapat 40-60 ribu. Seminggu Hamdan paling dua kali ke pengepul. Hasil jualan hari ini dapat 120 karena yang kemarin belum dibayar.

"Uang Abi, hilang Nak!" suara Hamdan begitu lemas.

"Padahal sudah hampir 1.600.000, bila ditambah dengan uang hari ini, kita bisa ngontrak ....." suara Hamdan tak diteruskan. Sesusah itu dia mengumpulkan selama tiga bulan ini.

Anna mengesot di atas tikar dengan tatapan nanar. Dia tak kuat melihat kesedihan di wajah Abi. Dipeluknya Abi, yang tengah meremas-remas uang 60 ribu. "Tega sekali ada yang mencuri uangnya. Abi sabar, Insyallah akan ada ganti."

"Abi takut setiap pergi kerja karena ninggalin kamu sendirian. Sekarang Abi nggak tahu lagi," lirih Hamdan gemetar karena marah tetapi juga lemas lututnya.

"Abi, Anna akan mencari tempat yang aman. Anna sering ada di rumah Winda, jarang sendirian. Anna baru pulang kalau umi mau pulang, kalau nggak nunggu umi nyamperin."

"Nak? Sebaiknya memang ada yang menjagamu." Tatapan Hamdan kosong.

"Allah penjaga terbaik, Abi."

"Iyah." Hamdan meremas bahu putrinya. "Kamu lihat Azzam apa cukup dia meyakinkan?"

Hamdan teringat pada pemuda itu yang membela nama putrinya saat dihina, bahkan saat tidak di depan putrinya, Azzam tetap membela. Dia menyunggingkan senyum getir. "Tetapi dia bukan asli Indonesia, Nak. Abi takut ada apa-apa dengan kamu?"

"Abi bisa menitipkan aku pada Allah setelah aku menjadi istri Bang Azzam. Anna puasa untuk meminta petunjuk Allah. Dan entah rasanya melihat Bang Azzam Anna merasa bahwa dia orang baik."

"Ini sulit dipercaya, Nak. Kalian sangat berbeda. Kondisi kita begini. Kita tak tahu keluarganya. Dia_"

"Abi kebaikan itu datang dari Allah, Abi yang bilang sendiri? Apa Abi mau menolak kebaikan dari Allah dengan menolak Bang Azzam. Apa kita sesombong itu, Abi?"

Hamdan mengembuskan napas panjang. "Aku tak mau berhutang budi pada siapapun, Na."

"Abiiii ..... kita menerima kesulitan selama ini, bukankah harus imbang, kebaikan seharusnya juga kita terima. Bisa jadi kehilangan uang ini sebagai petunjuk agar kita mau menerima kebaikan dari orang lain. bang Azzam suka berbagi dan datang ke masjid, insyaallah Bang Azzam orang yang baik dan tulus."

*

"Mau kemana kita, Zam?" Damar bingung saat mengemudikan motor. Dari tadi penumpangnya tidak menunjukkan tujuan yang jelas.

"Itu! Cepat minggir! Rumah cat kuning!" Azzam menepuk bahu Damar lalu menunjuk sebuah warung.

"Yaelah, es duren! Bilang dong dari tadi? Di dekat komplek kan juga ada! Kamu ya!!"

"Ini tempat yang ramai di google!" Azzam turun dari kendaraan. Damar menyusul.

"Yang spesial di sini apa, Kak?" Tanya Azzam dengan antusias.

"Mabok durian, Bang!"

"Yaudah saya pesan ... " Azzam menghitung dengan jari. Anna, abi, umi, Bu Rini, Ustad, gue, Damar. "Tujuh," katanya sambil menunjuk tujuh jari.

"Yaelah banyak banget, buat apa! Mau dibagiin?" Damar menunggu jawaban Azzam. "Elo dari rumah Pak Hamdan jangan-jangan kamu mau kasih duren untuk beliau? Pak Hamdan nggak doyan!"

Azzam mengerutkan kening. Dia berpikir Damar tidak mendukung usahanya.

"Jadi berapa banyak, nih Bang pesanannya?" tanya pelayan perempuan berseragam hitam yang mencatat pada kertas.

"Es duren maboknya tujuh porsi. Ditambah sop buah dua. Cepat ya mau Adzan nih!"

"Siap, Bang!"

Damar mengelus dagu. Dulu ayahnya waktu perjalanan berhenti untuk makan duren saat Damar kecil, lalu Pak Hamdan muntah-muntah karena aromanya. "Gue udah kasih tahu ya, Zam. Awas kalau sampai Pak Hamdan muntah-muntah."

"Itu udah kupesankan sup buah." Azzam melihat sekitar. Ada penjual martabak manis yang ramai pembeli. Dia melirik jam tangannya. Sayangnya, sudah mau buka puasa.

*

Damar dan Azzam pun sampai di masjid saat suara adzan Pak Hamdan berkumandang.

Azzam dan Damar berebut untuk menuruni beton miring. Tentu Azzam menang tinggi dan langkahnya lebih besar jauh hingga dia bisa tiba lebih awal.

"Assalamualaikum!"

"Walaikum salam!" Bu Sarah yang telah memakai mukena bingung pada kehadiran dua pemuda itu. "Ada apa? Suami saya sudah di masjid, dengar kan adzan barusan?"

"IYA Bu tapi ini loh Azzam bawa es duren. Saya sudah memberitahu kalau Pak Hamdan nggak suka dengan buah duren!" kata Damar dengan bangga. "Tetapi dia ngeyel."

"Umi ini ada es buahnya kok, tak perlu khawatir. Kalau abi tak suka duren bisa pilih yang biasa. Yang penting Anna bisa buka puasa dengan yang manis-manis," ucap Azam lembut.

Mendengar panggilan Azzam, Damar membeku. Umi dan Abi?

1
Widi Widurai
kaya tau kisah inii.. tp dicritain siapa y 🤔
S. M yanie
semangat kak..
S. M yanie: sama sama kak, saling mendukung yah, karna aku baru belajar.
As Cempreng tikttok @adeas50: terimakasih kak yanie🙏 kakak juga semangat
total 2 replies
LatifahEr
Nyesek, Thor 😥
As Cempreng tikttok @adeas50: igh igk/Sob/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!