NovelToon NovelToon
Love Me Please

Love Me Please

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Disfungsi Ereksi / trauma masa lalu
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

TAMAT 22 MEI 2024

Teruntuk para ibu tangguh, ingatlah kalian tidak lemah. Kalian manusia luar biasa yang pantas bahagia, novel ini untuk kalian semua.

Seorang wanita muda berusia 21 tahun benama Latica, harus menerima kenyataan pahit saat dia berada di bangku kuliah. Peme*rkosaan yang terjadi kepadanya telah membuntukan segala harapan yang dia miliki.

Derita yang luar biasa itu dapat di hadapinya meski tangis di setiap harinya terus menghampiri kehidupannya. Latica yang pada awalnya menganggap anak dalam perutnya sebagai bencana berubah menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keteguhan yang dia miliki menjadikannya kuat, dan sang anak menjadi kekuatannya. Namun dia tidak percaya akan pria, dia takut sesuatu yang mengerikan itu terulang.

Bagaimana jadinya bila pria dari masa lalunya kembali? Mampukah Latica menerima cinta pria itu?
Bagaimana pula bila Ayah dari Putranya muncul dengan segala ancaman yang dia layangkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"D-dari sedotan?" Gugup Latica, Elvin menghela nafas panjang, dia melihat wajah Latica yang kembali menunduk dan tangannya yang meremas gamis yang dia kenakan.

"Gak inget ya? Sayang sekali, padahal bunga plastik itu aku buat khusus buat kamu. Kamu saat itu pakai kerudung putih, cantik sekali." Latica merasakan kedua pipinya yang menghangat saat mendengar pengakuan Elvin.

"Saat aku tahu kamu sering melakukan sholat duha di mesjid Kampus, aku selalu berharap bertemu kamu, hingga pada akhirnya setiap jam duha aku berada di sana." Elvin yang telah membaca buku harian Latica, sangat tahu persis seperti apa yang di rasakan Latica kala itu. Dia juga terkekeh mengingat hal gila yang sering dia lakukan kala itu, hanya demi dapat melihat Latica.

"Meski aku sudah mulai menyusun skripsi, aku juga tetap di sana. Padahal bila di pikir ulang, aku sudah tidak ada lagi pelajaran kala itu. Kamu tahu Ca? Saat itu aku hanya ingin lihat wajah kamu yang manis." Dada Latica seketika berdetak sangat kencang mendengar pengakuan Elvin.

"M-maaf Kak, saya mau siapkan makan siang buat Abah." Latica akan beranjak dari duduknya.

"Ca? Perasaan ku dari saat itu hingga saat ini tidak pernah berubah." Tangan Latica di tahan oleh Elvin, Latica terpaku dan hanya tersenyum sekilas.

Latica melepaskan tangan Elvin dari tangannya dan beranjak ke dapur, Elvin menutup wajahnya dengan kedua tangan, dia juga mengacak-acak rambutnya yang semula telah rapi.

'Bego banget si, tadi ada yang salah ya?' Pikir Elvin, padahal kata-kata itu sudah dia pilih sejak dia berada di kamar mandi.

"Assalamualaikum?" Rayyan nampak menggunakan seragam PAUD dan masuk ke dalam rumah, dia mengecup punggung tangan Elvin dan mengeluarkan seluruh barang yang ada di kantong sekolahnya.

"Apa itu?" Tanya Elvin memperhatikan Rayyan yang nampak sudah siap dengan alat-alatnya.

"Ini pekerjaan rumah dari bu guru, setelah menggambar Ayan mau ke sawah." Ucap Rayyan mulai mengeluarkan pensil warna.

"Gak mau temenin Om ya?" Elvin memasang wajah memelas.

"Mau si, cuma kata Emak. Ayan di suruh nganter bekal buat Abah." Ucap Rayyan, Elvin mengerutkan keningnya.

"Tapi, Ayan masih kecil." Elvin tak dapat berfikir lagi, kenapa anak sekecil itu malah di suruh-suruh oleh orang dewasa.

"Karena Ayan masih kecil, makanya Ayan mau belajar. Biar pas Bunda gak bisa kerja, nanti Ayan yang cari uang buat Bunda." Elvin tertegun mendengar hal itu, mungkin ucapan Rayyan ini hanya ucapan anak kecil semata. Namun hal itu justru menunjukkan kedewasaan Rayyan yang menakjubkan.

"Ayan, bila kamu sudah berusaha membantu orang tua sejak kecil. Kapan kamu akan merasakan menjadi anak kecil? Kamu tidak harus dewasa di usia kamu, ngerti?" Ayan terdiam namun pada akhirnya menganggukkan kepala.

"Om Elvin bener sayang, kamu sebaiknya main sekarang. Jangan mikirin pekerjaan orang tua ya?" Latica yang tanpa sengaja mendengar percakapan Elvin juga menambahkan.

"Bunda? Apa Bunda udah ketemu Ayah?" Rayyan mulai mengoleskan pensil warna di atas gambarnya.

Deg!

Sejenak Latica tak dapat mengeluarkan satu patah katapun dari bibirnya, dia harus bilang apa pada Rayyan? Pertanyaan semacam itu memang sudah pasti akan di layangkan anak kecil, tapi Latica selalu saja tidak siap untuk menjawabnya.

"Belum, nanti juga ketemu kok." Senyum Latica terukir di bibirnya seraya mengusap kepala anak laki-lakinya.

"Kalo ketemu bilang aja sama dia, Ayan maunya On Elvin yang jadi Ayah Ayan." Latica tertegun, matanya langsung mengarah pada Elvin yang juga terkejut, dia juga menatap Latica kebingungan.

"T-tapi, nanti Om Elvin pasti bakal nikahnya sama Tuan Putri bukan sama Bunda sayang." Latica mulai beranjak kembali, Elvin mengangkat alisnya sebelah.

'Sok tau banget, padahal dia itu Tuan Putri bagi ku.' Gumam Elvin dalam hati.

Dering ponsel Elvin terdengar di kamar depan, Elvin beranjak ke kamar itu dan melihat nomor yang tertera. Sang Papa ternyata menghubunginya saat ini.

"Iya Pa?" Sapa Elvin saat layar berwarna hijau dia tekan.

"Papa sudah selesai di sini, apa Papa harus cari orang untuk mencari informasi mengenai Latica?" Tanya sang Papa yang mana pekerjaannya telah usai yaitu meresmikan Rumah sakit yang baru saja dia bangun.

"Enggak usah Pa, aku udah tau apa yang terjadi. Biar aku yang urus, karena Latica pasti mengalami tekanan yang sangat besar." Ucap Elvin, dia memang sudah mengira bila hal itu terjadi pada Latica.

"Apa dia menjadi korban kala itu?" Tanya Pak Bagaskara, secara sembunyi-sembunyi dia memang telah menyelidiki segala sisi mengenai Latica saat dia tahu bila Elvin tertarik pada wanita itu.

"Iya, tapi sepertinya dia mendapatkan ancaman Pa." Elvin duduk di bibir ranjang dan merebahkan tubuhnya hingga dia bisa melihat langit-langit kamar itu.

"Itu juga alasan yang mungkin membuat Latica pergi dari Universitas, bawa dia kembali ke rumah kita Vin. Papa ingin dia jadi menantu Papa apapun yang terjadi." Elvin menahan senyumnya, sang Papa memang selalu tahu apa yang dia pikirkan.

"Akan aku usahakan Pa, mohon kirimkan do'a agar jalan yang aku pilih bisa di permudah." Elvin mengangkat tangannya ke atas memperhatikan lengannya yang putih bersih.

"Aamin, bila kamu gagal dengan cara halus bisa di coba cara yang lebih halus lagi. Wanita tidak suka di paksa, tapi mereka juga selalu mendahulukan perasaan." Elvin terkekeh mendengar ucapan sang Papa.

"Baiklah, Papa sehat-sehat ya?"

"Iya, kamu juga sebaiknya jaga kesehatan dan jangan buat susah banyak orang. Kakak mu juga sudah menyiapkan tempat untuk kamu bila kamu gagal membawa Latica kembali." Elvin mengatupkan mulutnya, setidak mampu itukah dirinya?

Panggilan akhirnya di tutup dari Pak Bagaskara, sedangkan mata Elvin justru melihat sesuatu yang sangat menarik perhatiannya, di mana sebuah benda yang terletak di atas lemari baju yang terbuat dari kayu itu seolah menariknya untuk mendekat.

Elvin merasa sangat familiar dengan benda itu, dia meraih benda yang terbungkus plastik kecil itu dan mata Elvin terbelalak menatap benda tersebut.

Bibir Elvin menyunggingkan senyumnya yang menawan, dia mengelus benda itu dengan perlahan hingga tanpa sadar matanya kini terasa panas.

"Kamu masih simpan bunga ini ya Ca?" Gumam Elvin merasakan dadanya yang berdegup teramat kencang dan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Aku tak menyangka bila ternyata bukan hanya aku yang merasakan getaran hebat ini." Gumam Elvin menekan dadanya yang berdetak sangat cepat.

"Kak, Kakak belum makan sejak tadi pa-" Ucapan Latica tergantung saat melihat Elvin nampak memegang sebuah benda di tangannya, karena pintu kamar yang tidak di tutup membuat Latica dapat melihat Elvin yang kini berusaha tersenyum namun dengan mata yang berkaca-kaca.

1
Ani
jadi penasaran apakah Alvin ikut serta di malam naas Latica atau aduh jadi tambah deg degan nih.

semoga Rayan tidak apa apa 😣😣😣😣😣
Ani: lega rasanya
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): Gimana setelah baca kak?
total 2 replies
Ani
😆😆😆😆😆😆😆😆 jahil nih kk Author nya..
Ani: 😂😂😂😂😂😂
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): ngintip dong, kalo gak ngintip ya gak tau apa yang mereka lakukan🤣
total 2 replies
Ani
hahhh sukurlah bukan Latica wanita yang disukai Alvin sempat deg deg an bacanya.
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): kenapa deg degan kak?
total 1 replies
Ani
semoga Abah lekas pulih sedia kala
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): aamin
total 1 replies
Ani
😢😢😢😢😢😢😢😢
Khafiza Achmad
dapat surat cinta
𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS): iya kak, tapi zonk🤣
total 1 replies
Ani
otw sah
Uswatul Khasana
lanjutt
Uswatul Khasana
lanjut
Ani
siapa kah yang berani menyebarkan video itu. semoga cepat terselesaikan masalah Latica
Khafiza Achmad
nikah nikahi aku kak/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ani
bener bener 😡😡😡😡😡 .
gimana reaksi Wina setelah tahu kenyataan bahwa suaminya sendirilah yang menghancurkan sahabat baiknya
Ani
antara sedih dan gemes bacanya .
kesempatan dalam kesempitan ya Vin 😄😄😄😄😄😄
Khafiza Achmad
/Panic//Panic//Panic//Panic/
Khafiza Achmad
pak satpam cepat,tlpn bos
Ani
semoga pak Satpamnya gercep. dan Bagas dkk segera tertangkap . 😡😡😡😡😡😡😡
Ani
jadi benar kamu pelakunya.. siap siap terima balasan atas perbuatanmu.
Ani
kurang ajar 👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡😡
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
Ani
berarti benar dong salah satu nya pasti ada pelakunya . Semoga ini siasat Elvin untuk membongkar siapa sebenar nya yang buat Latica bersembunyi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!