Aeleasha Alister gadis remaja, dipaksa menikah oleh keluarga hanya semata kerena uang. Aeleasha yang saat itu baru berumur 17 tahun mau tidak mau menyanggupi permintaan orang tuanya.
Aeleasha dinikahkan dengan putra sulung dari keluarga Carnier, Aciel Aarava Carnier, yang sering dikenal dengan tuan muda dingin. Aeleasha yang berpikir jika dia menikah dengan Acial akan mendapatkan kebahagian tetapi itu malah berkebalikan dari yang dia pikirkan. Aciel terus menyiksa Aeleasha dengan alasan yang tidak jelas, walaupun itu bukan perbuatan Aeleasha.
Aeleasha mulai muak dengan semua siksaan Aciel, dia tidak mau peduli lagi apa kata orang tentang dirinya, Aeleasha mengajukan surat cerai pada Aciel. Aciel tidak menolah bahkan dia sangat menerima perceraian ini karena Aciel menggangap Aeleasha hanya memanfaatkan dirinya dan nama keluarganya.
Selesai bercerai dengan Aciel, Aeleasha pergi keInggris melanjutkan belajarnya. Aeleasha kembali lagi ke Indonesia setelah 7 tahun lamanya di Inggris. Anehnya takdir malah mempertemukan mereka lagi dalam status yang berbeda dan penampilan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Acin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
"Selamat datang kembali ke Indonesia Aeleasha Brewster." Sapa Pria tadi yang tidak lain adalah Joe. Aeleasha tersenyum senang dengan sambutan Joe, Joe menurunkan Aeleasha dari gendongannya.
"Kakak apa kamu tidak merindukanku?" Goda Aeleasha memeluk Joe, dia sangat merindukan Kakaknya yang posesif ini.
Joe hanya berkunjung 2 kali dalam setahun ke Inggris, itu pun kalau dia adalah melakukan dinas, jika tidak maka hanya 1 kali saja kunjungan yang akan dilakukannya.
"Aku sangat merindukanmu. Tapi, apa Dady tau kamu kembali ke Indonesia?" Tanya Joe melepaskan pelukannya, menyelipkan anak rambut Aeleasha yang berterbangan.
"Tidak, kalau aku memberitahu Dady, aku mana mungkin ada disini." Gerutu Aeleasha bibirnya mengerucut kesal dengan pertanyaan Joe.
Aeleasha sudah bertemu dengan ayah kandungnya, dirinya tidak akan mengenal ayah kandungnya jika Joe tidak mengajaknya ikut makan malam bersama mereka berdua. Saat bertemu, Ayahnya mengira kalau Aeleasha adalah pacar Joe tapi Joe membantah dengan tegas kalau Aeleasha adalah adik kandungnya yang dia cari selama ini.
Tentu saja Ayahnya tidak langsung percaya seperti Awalnya Aeleasha. Joe mengeluarkan tes yang waktu itu diberikan pada Aeleasha walaupun sudah membaca dia tetap ngotot tidak percaya.
Joe juga tidak mau kalah, mengatakan kalau memang Aeleasha bukan adik kandungnya kenapa wajah Aeleasha sangat mirip dengan ibunya, Joe juga menyarankan ayahnya untuk memeriksa apa benar atau tidak Aeleasha adalah putri biologisnya.
Setelah itu Aeleasha dan Joe pulang kerumah. Dan seminggu berlalu ayah Joe datang kerumah Joe dengan rawut wajah yang sangat aneh, dia bahkan langsung memeluk Aeleasha dengan erat saat itu juga.
Dan dimana saat itu dimulai, Aeleasha harus memanggilnya Dady, dan bahkan Aeleasha juga disuruh untuk pindah ke mansion Dadynya. Aeleasha juga dijaga dengan ketat tanpa tau alasannya, Dady-nya juga tidak mengizinkan Aeleasha untuk pulang ke Indonesia.
"Iya.. Maafkan Kakakmu yang tidak peka ini." Kekeh Joe, Aeleasha menatapnya datar karena masih kesal dengan sikap Joe yang selalu tidak peka.
"Ayo kita pergi." Joe mengambil alih koper Aeleasha dan mendorongnya menuju mobilnya. Aeleasha merinding karena mendapatkan tatapan menusuk entah datang dari arah mana. Joe memasukan koper Aeleasha kedalam bagasi, dia juga membukakan pintu mobil untuk Aeleasha.
Bukannya Aeleasha yang masuk tapi dia malah terjatuh karena didorong orang. Seorang wanita masuk kedalam sana, Aeleasha melirik Joe dan Joe juga meliriknya.
"Kakak jangan bilang kalau dia itu pacarmu?" Bisik Aeleasha, dia menatap Joe dengan tersenyum simpul.
"Sejak kapan aku punya pacar?" Bisik Joe, mereka berdua terkejut karena wanita itu keluar dengan sendiri-nya dari mobil dengan muka memerah.
"Maaf saya salah mobil." Katanya berjalan pergi. Aeleasha dan Joe saling melirik lagi, lalu mereka berdua tertawa masuk kedalam mobil.
...****************...
"Kakak aku rasa wanita tadi itu mengikutimu." Aeleasha tersenyum meledek, disaat bersamaan Mereka sudah sampai di apartement milik Joe.
"Enak saja." Bantah Joe tidak terima, tanganya dengan lihai memasukan kata sandi dan membuka pintunya. Joe menarik koper dan masuk kedalam diikuti dengan Aeleasha.
"Kamarmu yang itu dan kata sandinya adalah Brewster." Joe menunjukkan pintu kamar yang bergantung papan nama dengan warna pink muda.
"Kalau begitu aku mau istirahat du..."
Drett...
Aeleasha tidak melanjutkan kata-katanya, tangannya mengeluarkan ponselnnya dari tas jinjingnya. Joe melirik ponsel Aeleasha, siapa yang menelepon adikknya hingga membuat adiknya itu terlihat ragu untuk menjawabnya.
"Dady?" Gumam Joe dalam hati, kini senyuman aneh menghiasi wajah Joe.
"Hallo Dady." Sapa Aeleasha, tersenyum manis karena mereka sekarang tengah melakukan panggilan video. Aeleasha bisa melihat kerutan yang terlipat didahi Dadynya itu.
"Dimana kamu sekarang Aelea?" Tanya Dady Aeleasa yang tidak lain bernama Wili Brewster. Melihat ada kesempatan Joe langsung merebut ponsel Aeleasha.
"Hallo Dad, apa kamu tidak merindukan putramu ini?" Goda Joe, Bukan menjawab Joe Wili malah memarahinya. Joe mengembalikan ponsel Aeleasha setelah telinganya panas mendengar ocehan Wili.
Aeleasha terkekeh kecil, "Dady, aku dipindahkan kecabang yang ada di Indonesia jadi makanya aku ada disini." Jelas Aeleasha, kini giliran Aeleasha yang mendengar ceramah panjang dari Wili.
Joe menertawakan adiknya setelah panggilan itu ditutup, karena Wili harus melakukan rapat dadakan. Aeleasha mendengus kesal, dirinya mungkin akan terus mendengarkan ceramah Wili jika saja sekertarisnya tidak datang menyelamatkan telinganya yang berharga ini.
"Pftt... Udah kenyang belum?" Ledek Joe karena kebiasaannya adalah mengganggu Aeleasha yang entah sejak kapan mulai muncul.
"Sangat kenyang sampai-sampai perutku akan berbunyi lagi." Keluh Aelasha, dia duduk manis dibangku meja makan menatap Joe dengan tatapan binar. Joe tersenyum mengerti arti tatapan adiknya ini, memulai membuat masakan untuk adiknya.
tak tertata
gk bisa komen lah....