gagal nya pernikahan pertama belum membuat ku jera akan hidup berumah tangga. aku menerima lamaran seorang laki-laki yang baru saja ku kenal ku fikir dengan aku menikah lagi kehidupan ku bisa terjamin dan bahagia, ternyata aku salah kini pernikahan ke dua ku juga berderai air mata.
apakah pernikahan Ayu yang kedua masih bisa di perbaiki atau gagal lagi seperti pernikahan pertamanya.
yuk langsung baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nada gita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Aku dan Cika sudah berada di toko nya, kami baru saja sampai, dan langsung duduk di ruangan nya.
"Bawa kan minuman ke ruang mbak ya! ". Perintah Cika pada pegawainya.
Tak lama pegawai Cika pun datang lalu ia meletakkan dua minuman di meja, ia pun pamit undur diri, dan kembali mengerjakan pekerjaan nya yang sempat ia tinggal kan.
Aku dan Cika seraya tersenyum manis pada nya, setelah kepergian pegawainya tadi, aku dan Cika mengobrol membahas yang lain.
Membahas Mas Raka, aku menceritakan semua nya pada Cika perihal rumah tangga ku, sengaja tidak ku tutupi karna aku tak ingin stres dengan fikiran ku, karna beban yang tidak ku bagi.
Hanya pada Cika aku menceritakan nya, selain pada ibu, Cika sosok teman yang baik ia selalu memberi nasehat pada ku, ia selalu menyuruh ku untuk belajar ikhlas dengan jalan yang telah Allah berikan pada hamba nya.
Kadang aku membenarkan nya, tapi walaupun benar karna ego ku kuat, aku meneruskan semua perkataan nya, namun Cika tak pernah bosan untuk memberikan nasehat yang baik pada ku.
Sudah pukul 16.42 WIB.
Aku memutuskan untuk pulang karna hari juga sudah sore, aku pamit pada Cika.
" Gw pulang duluan ya Cik! ". Kata ku pada nya.
" Mau gw antar gak? ". Tanya nya menawarkan diri untuk mengantar ku.
Sebisa nya aku menolak nya dengan halus, biar lah aku bisa pulang sendiri, aku pun berlalu pergi dari toko Cika, Cika mengantar ku sampai depan saja.
Setelah aku keluar dari toko Cika, aku berjalan ke pinggir jalan menunggu taksi yang sudah ku pesan lewat aplikasi, biar langsung ke tempat tujuan.
Tak lama taksi yang sudah ku pesan akhir nya sampai juga, aku pun masuk ke dalam mobil.
Tak perlu menunggu lama, akhir nya setelah menempuh jarak waktu 36 menit akhir nya sampai juga di tempat ku.
Aku turun dari mobil tak lupa membayar nya terlebih dulu, setelah itu aku berjalan masuk ke dalam lorong, saat sampai di depan rumah. Terlihat rumah sepi, seperti nya Ibu dan Daffa belum pulang fikir ku dalam hati.
Aku pun mengambil kunci rumah dan membuka nya, saat aku sedang membuka pintu rumah, ibu dan Daffa baru saja sampai di rumah.
" Ibu". Panggil Daffa pada ku.
Aku menoleh dan tersenyum ke arah nya, lalu berkata "Dari mana sayang! ". Tanya ku pada Daffa sambil memeluk kan nya.
" Aku dan nenek habis jalan-jalan dari alun-alun kota Buk! ". Ujar nya memberitahu pada ku.
" Ayo masuk dulu! ". Kata ibu pada kami berdua.
Aku dan Daffa pun masuk ke dalam rumah, aku, ibu dan Daffa berjalan masuk menuju dapur dan duduk sebentar di meja makan.
Daffa bercerita kegiatan nya hari ini, aku mendengarkan nya dengan seksama, sedangkan ibu meletakkan belanjaan nya.
Setelah puas bercerita aku pun menyuruh Daffa untuk masuk ke kamar dan membersihkan diri nya.
Setelah kepergian Daffa, ibu pun melangkah masuk ke kamar lebih dulu, untuk membersihkan tubuh nya juga.
Sedangkan aku menyiapkan masakan terlebih dulu, untuk kami makan nanti malam, setelah berkutik dengan peralatan masak dan makan juga sudah tersedia dengan rapi di atas meja.
Aku berjalan masuk ke kamar untuk membersihkan badan ku juga. selesai mandi aku duduk di depan cermin sambil termenung dan berperang dengan fikiran ku sendiri.
Lama aku melamun, entah lah aku tak mengerti harus apa, saat ini fikiran ku sangat kosong tidak tau apa yang harus ku lakukan.
Aku mencoba menenangkan diri ku, aku ingin belajar ikhlas menerima semua nya, tapi kenyatan nya aku emosi, amara dalam diri ku masih sambat kuat.
Tak ingin larut dalam fikiran yang membuat otak ku rasanya ingin pecah saja, aku berjalan keluar kamar menuju ruang tamu, ikut duduk bersama ibu dan juga Daffa yang menonton acara TV.
Aku melihat jam yang sudah pukul 19.00 WIB. Aku mengajak Ibu dan Daffa untuk makan malam, kami bertiga pun berjalan menuju dapur.
Kediaman Cika dan Aldi.
"Tau gak Mas". Ujar Cika ingin memberi tahu suami nya Aldi.
Saat ini Cika dan Aldi, duduk di ruang keluarga sedang menonton TV, sambil menikmati cemilan yang di bawa Cika.
" Memang nya ada apa lagi sayang? ". Tanya Aldi sambil mengelus pukul kepala Cika dengan kasih sayang.
Cika memberi tahu jika tadi ia dan Ayu makan di cafe, tapi tiba-tiba saja Widia datang dan menyiram wajah Ayu, Cika menceritakan semua nya yang terjadi di cafe antar Ayu dan Widia.
Mendengar itu Aldi sempat kasih juga pada Ayu, namun ia tak bisa menyalahkan Widia, karna disini Ayu juga salah.
Walaupun Widia dan Raja suami Ayu, belum resmi bercerai tapi tetap saja, Ayu lah yang merebut nya.
Mendengar Aldi suaminya menyalahkan Ayu teman nya, Cika tak terima sehingga terjadi perdebatan kecil di antara mereka berdua.
Aldi yang merasa salah bicara, dan juga rasa cinta nya pada Cika yang begitu besar membuat nya harus mengalah, dan akhir nya Cika berkata dan menyalahkan Raka yang salah atas semua ini.
Aldi tersenyum melihat wajah kesal istri nya itu, ia tidak akan pernah terima jika orang-orang yang ia sayangi di salah kan, Aldi jadi ingat waktu sekolah dulu, dimana Cika pernh melabrak seorang wanita yang menjelekkan Aldi karna Aldi menolak nya sehingga membuat nya sakit hati, dan menjelekkan Aldi.
Cika yang mendengar nya langsung menemui gadis itu.
Tingkah Aldi yang senyum-senyum sendiri, membuat Cika bingung karna melihat suami nya itu.
"Kenapa Mas? ". Tanya Cika menyadarkan suami nya Aldi.
Aldi terperanjat lalu ia menggelengkan kepala nya kalau tidak ada apa-apa, seraya mencium pukul kepala Cika dengan bahagia.
Mereka pun menonton TV lagi, dengan fikiran Aldi yang tiba-tiba saja mengingat jika di fikir-fikir ia dan Cika tidak akan berjodoh, karna dulu mereka selalu putus nyambung. Tapi lihat lah sekarang ternyat mereka memang di satukan untuk bersama.
Kediam Wijaya.
Arga, Papa Rian dan juga Mama Sintya sedang makan malam bersama, Mama Sintya memberi tahu jika tadi Raka pulang ke rumah, Papa Rian acuh saja ia tetap fokus pada makanan nya, tapi dalam hati nya yang terdalam ia ingin sekali bertanya bagaimana kabar Raka.
Seakan tau apa yang sedang di fikirkan Papa Rian, Mama Sintya pun memberi tahu jika Raka baik-baik saja, dan ia juga menceritakan jika Raka sudah menikah lagi dengan seorang janda anak satu.
ayo widia cari kebahagiaan sendiri 😊
pengen raka kena karma aja deh 😅
tolong kasih jodoh lain buat widia thor 🙏🏻😘