Istri Serasa Janda

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Kenapa? Itu barusan yang menelpon, ibu mertuamu?" Tanya Leora sambil memegang bahu Kendra perlahan-lahan.

Tubuh wanita itu dalam keadaan polos. Hanya tertutup selimut tebal, karena semalam keduanya tertidur usai bercinta dengan penuh gairah.

"Iya, ini Mama Siska, mamanya Najwa" Jawab Kendra lirih sambil meletakkan kembali ponselnya diatas nakas.

"Kamu berbohong padanya, kalau kamu sedang bersama Najwa saat ini?" Tanya Leora prihatin.

"Aku tidak punya pilihan lain Le. Aku sangat kalut. Tidak mungkinkan, aku mengatakan pada mama mertuaku, kalau saat ini Najwa sedang diculik? Dan penculiknya adalah mantan suami kekasihku. Aku benar-benar bingung Le, bagaimana caraku menyelamatkan Najwa dari monster itu" Jawab Kendra kalut.

"Kamu tidak perlu bingung Ken. Serahkan saja aku pada Chiko. Maka Najwa juga akan selamat" Lirih Leora dengan wajah menunduk sedih.

Ada rasa cemburu dihatinya, melihat Kendra yang tampak begitu frustasi mengkhawatirkan Najwa.

Meski dia sadar kalau Najwa adalah istrinya Kendra. Dan hidupnya adalah tanggung jawab Kendra. Yang membuatnya gelisah adalah, apakah pada akhirnya Kendra akan menyerahkannya pada Chiko demi menyelamatkan istrinya?

Entah dia akan melakukannya karena tanggung jawabnya sebagai seorang suami, atau memang karena cintanya kepada istrinya itu?

Meskipun Kendra selalu mengatakan masih sangat mencintainya, namun waktu enam tahun tidak bisa menjamin untuk Najwa tidak bisa mendapatkan tempat dihati Kendra.

Entahlah. Leora hanya bisa pasrah jika Kendra lebih memilih Najwa, dan mengembalikannya ketangan Chiko. Mungkin memang sudah takdirnya untuk hidup menderita bersama pria kejam itu.

Namun jawaban Kendra menyingkirkan rasa kegelisahannya, meski menyisakan rasa bersalahnya terhadap Najwa.

"Le sudah. Bukankah kita sudah pernah membahas masalah ini sebelumnya? Aku tidak akan pernah membiarkanmu jatuh ketangan pria buas itu lagi. Titik!" Tolak Kendra tegas dengan tatapan tajam.

"Tapi Ken, Najwa....."

"Sudah kamu tenang saja. Aku punya ide untuk menyelamatkan Najwa, tanpa harus mengorbankanmu" Jawab Kendra yakin dengan wajah yang mulai berbinar-binar.

"Ide? Ide apa?" Tanya Leora dengan kening mengernyit penasaran.

💮💮💮💮💮

Kendra pun takluk pada ancaman Chiko untuk menyerahkan Leora demi membebaskan Najwa darinya. Itulah yang dikatakannya pada Chiko. Dia bersedia menyerahkan Leora asalkan pria itu membebaskan Najwa.

Karena kedua pihak telah sepakat, mereka pun melakukan pertemuan ditaman kota sekitar jam sembilan pagi saat suasana ditempat itu sedang sepi.

Sesuai dengan ancaman Chiko, Kendra tidak melibatkan polisi dalam kasus itu. Dia hanya mengutus para bodyguardnya ketempat itu.

Dua mobil yang dihuni oleh orang-orang Kendra sampai terlebih dulu. Sekitar lima menit kemudian, iringan mobil Chiko pun sampai.

Pria berbadan tinggi dan kekar dari kedua belah pihak itu pun akhirnya bertemu, dan saling berhadapan dengan tatapan bengis yang ditujukan oleh satu sama lainnya.

"Dimana bos kalian? Dia tidak punya nyali, atau tidak punya muka untuk menemuiku secara langsung, sehingga hanya bisa mengirim kacungnya seperti kalian?" Tanya Chiko sinis saat dia tidak melihat sosok Kendra diantara para kacungnya itu.

Padahal dia juga berniat untuk menghajar dan menghabisi pria itu, karena sudah berani membawa kabur dan menyembunyikan istrinya.

"Bos kami sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jadi dia hanya bisa mengirim kami untuk mewakilinya. Bukankah yang terpenting kami membawa apa yang anda inginkan? Dan anda tidak menginginkan bos kami bukan?" Jawab kepala bodyguard Kendra datar.

"Benarkah? Lalu dimana istriku? Cepat bawa kehadapanku. Aku ingin melihatnya dengan mata kepalaku sendiri"

Kepala bodyguard bernama Ilham itu melirik salah satu anak buahnya, lalu memberi perintah.

"Bawa dia"

Pria yang mendapat perintah untuk membawa Leora pun mengangguk. Lalu mengajak beberapa teman sesama bodyguardnya menuju mobil yang ada dibelakang.

Mereka kembali dengan membawa seorang wanita berambut panjang sebahu lurus hitam, badan mungil mengenakan t-shirt dress motif stripes dipadukan dengan jaket jeans sebagai outer.

Chiko menyipitkan matanya. Memperhatikan wanita itu dengan seksama. Postur tubuh serta warna kulit wanita itu sama persis dengan Leora. Namun dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, karena tertutup rambutnya yang terurai hingga kewajahnya.

"Sekarang tunjukkan dimana Nyonya Najwa" Titah Ilham yang membuat Chiko tersentak, hingga fokusnya yang sedang menatap wanita itu buyar.

Chiko melirik anak buahnya dan memberi isyarat melalui gelengan kepala. Kelima anak buah Chiko pun berjalan menuju salah satu mobil mereka.

"Ayo!" Mereka kembali dengan menyeret Najwa kasar.

"Eemmmmmm!! Eemmmmmm!!!" Najwa yang diseret dengan keadaan tangan terikat kebelakang dan mulut yang tertutup sehelai kain panjang pun, berusaha meronta-ronta dan berteriak-teriak.

"Diam!!" Teriak salah satu anak buah Chiko, yang membuat Najwa tersentak dan terdiam seketika dengan tubuh yang gemetar.

Penampilan wanita itu tampak amburadul. luka-luka lebam pun terlihat disekujur tubuhnya. Selama ditawan wanita itu mendapatkan perlakuan buruk dari Chiko dan gerombolannya. Dan itu membuatnya sangat ketakutan berada ditangan mereka.

Ilham yang merasa khawatir melihat Najwa, berjalan hendak mendekati nyonya majikannya itu. Namun Chiko langsung mengangkat tangannya dan berseru.

"Berhenti! Ingat, sesuai perjanjian, wanita ini akan aku kembalikan, hanya jika istriku kembali padaku. Jadi kalian jangan macam-macam. Atau aku tidak akan segan-segan untuk menghabisinya"

Ancam Chiko sambil mengeluarkan pistol dari dalam saku jaket kulitnya, dan menodongkannya pada kepala Najwa.

Melihat ujung pistol yang menyentuh rambut dikepalanya, tubuh Najwa menjadi tegang dan gemetar ketakutan membayangkan peluru pistol itu sampai menembus kulit kepalanya. Najwa bergidik ngeri. Dia belum siap untuk mati sekarang!

Ilham yang mencoba mendekati Najwa pun langsung berhenti seketika, dan mengangkat kedua tangannya kebelakang. Memberi isyarat pada para anak buahnya untuk ikut berhenti, demi keselamatan nyawa nyonya muda mereka.

Meski merasa takut, namun Najwa juga merasa lega melihat perempuan dihadapannya itu. Harapannya terkabul. Dia senang karena Kendra lebih memilihnya ketimbang Leora. Dia bersedia menyerahkan Leora pada suaminya demi menyelamatkannya.

Rasa haru menyelimuti Najwa, karena ternyata dia masih memiliki cinta dari suaminya.

"Bawa Leora padaku. Dan aku juga akan membawa dia pada kalian" Titah Chiko dengan tatapan tajam dan menakutkan.

Membuat anak buah Kendra tidak bisa berkutik, karena mereka telah diberi perintah oleh Kendra untuk membebaskan istrinya dalam keadaan hidup. Ilham tampak berpikir sebelum akhirnya berkata dengan berat hati.

"Baiklah"

Chiko mencekal lengan Najwa yang terikat dan menyeretnya dengan kasar. Sedangkan Ilham memapah wanita yang menurut mereka adalah Leora. Kedua pria itu berjalan dari arah berlawanan untuk mendekat sambil membawa wanitanya masing-masing.

Sedangkan anak buah mereka yang berjumlah belasan orang itu masih berdiri ditempat. Didekat mobilnya masing-masing.

Sambil berjalan dalam keadaan diseret oleh Chiko, Najwa mengamati wanita yang akan ditukar dengannya itu. Entah kenapa hatinya merasa ragu kalau wanita itu benar-benar Leora.

Wajah wanita itu tertutup rambutnya. Sehingga dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

BERSAMBUNG