NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Devan dan Ferdy kembali ke villa,di perjalanan Ferdy mulai angkat bicara tentang pemikiran yang mengganjal di hati nya.

" Tuan anda yakin anda sudah siap? Bagaimana dengan ayat yang cucu ustadz itu minta dan bagaimana dengan bahasa arab itu?" tanya Ferdy hati-hati,tak ingin menyinggung perasaan sang bos.

" Kamu meragukan kemampuan ku Ferdy? Mengucapkan ijab qobul dengan bahasa arab sudah sering aku mendengar nya, yang perlu aku hafal hanya surat yang di sebutkan tadi,surat An-Nisa kan?" tanya Devan santai.

" Iya tuan,surat An-Nisa,tapi tuan apa tidak apa-apa anda menikahi wanita itu? Dan mengapa tadi anda tidak mau melihat wajah nya terlebih dahulu?" tanya Ferdy penasaran.

" Hanya menikahi kan? Tidak harus memperlakukan nya sebagai istri,lagi pula wanita itu masih bau kencur Ferdy,tidak mungkin aku memperlakukan nya sebagai istri seperti pernikahan sesungguhnya,aku tidak berminat melihat wajah nya" jawab Devan santai.

" Siapa tau cantik tuan" ucap Ferdy tiba-tiba.

" Tetap saja dia masih bau kencur, wanita bisu dan tuli,lagi pula memang ada wanita cantik yang rela dinikahi dengan mahar di tentukan oleh mempelai pria, dimana-mana yang namanya wanita yang memiliki wajah cantik pasti akan meminta mahar yang tinggi, apalagi kalau ia juga pintar" jawab Devan.

" Iya juga sih " jawab Ferdy yang merasa setuju dengan apa yang Devan pikirkan.

Keduanya sampai di villa,Devan memutuskan langsung ke kamarnya,ia ingin istirahat seraya menghafalkan surat An-Nisa, sedangkan Ferdy memilih menonton TV seraya menunggu ketiga sahabat Devan yang belum kembali dari keliling kota tersebut.

Alex,Aldo dan Dewa memang sudah mengatakan akan pulang sedikit larut, karena setelah makan mereka memutuskan untuk mencari souvernir khas daerah tersebut, karena penerbangan mereka besok pagi-pagi sekali dan itu semua ulah Devan, karena ia tidak ingin para sahabatnya tau tentang pernikahan nya yang menurutnya sangat konyol itu.

*****

Sedangkan di lain tempat..

" Annisa masih terduduk di atas sajadah nya,air mata nya masih terus mengalir membasahi pipi mulus nya,tasbih masih dalam genggamannya dan Al-Qur'an masih di atas pangkuan nya, bibirnya masih terus bergerak, membacakan ayat demi ayat yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an.

Setelah dari masjid pesantren, Annisa menerima telepon dari sang kakek yang mengatakan bahwa sudah ada keputusan dan besok pagi pernikahan nya akan di langsungkan di masjid pesantren sang kakek, pesantren yang memiliki nama yang sama dengan pesantren tempat ia tinggal selama ini.

' Allah... mampukah hamba menjalankan semua itu, mampukah hamba melewati cobaan yang akan datang dalam ibadah terpanjang hamba ini nanti, hamba ingin menikah sekali seumur hidup, tetapi apakah itu akan mungkin ya Allah,ya Allah ampuni hamba yang pernah melakukan begitu banyak dosa, selamatkan lah hamba Dunia dan akhirat' Annisa berdoa dengan deraian air mata yang terus keluar tanpa bisa iya cegah.

Hingga suara azan di masjid pesantren menyadarkan Annisa yang ternyata tertidur di atas sajadah nya,ia membuka matanya yang terasa sangat berat, berusaha menyesuaikan dengan cahaya lampu kamarnya yang bahkan masih terang benderang karena memang ia belum menggantinya dengan lampu tidur semalam.

Annisa melangkah gontai menuju kamar mandi dengan mata yang sembab, kepalanya terasa sangat pusing dan tubuhnya terasa sangat tak bertenaga,tapi ia tetap harus menjalankan kewajiban dua rakaat nya.

Tok tok tok..

" Annisa..kamu tidak ikut umi ke masjid nak?" tanya umi Halimah dari depan pintu kamar Annisa,wanita berpakaian syar'i itu tau apa yang tengah dirasakan Annisa, karena habib Muhammad juga sudah menghubungi beliau semalam dan mengatakan keputusan nya.

" Ica shalat di rumah aja boleh umi?" tanya Annisa menjawab pertanyaan umi Halimah, setelah menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar nya.

" Oh...ya sudah,umi tinggal ya,Abi sudah menunggu"

" Iya umi..maaf Ica merasa tidak enak badan " jawab Ica sedikit berterus terang, padahal umi Halimah juga tau bahwa hampir semalaman sepertinya Annisa tidak tidur, terlihat dari lampu kamarnya yang masih menyala saat beliau terbangun untuk menunaikan shalat malam.

" Tidak apa sayang.. Shalat lah,kalau bisa istirahat lah sebentar setelah nya,mata kamu terlihat bengkak dan wajah kamu juga terlihat pucat nak" nasehat umi Halimah.

" Iya umi Ica usahakan " jawab Annisa patuh.

" Jangan terlalu dipikirkan,jalani semampu kamu, yang terpenting selipkan dengan doa diantara nya, insyaallah kamu mampu,lagi pula kata habib orang itu tidak akan menuntut mu banyak hal, karena ia hanya memenuhi persyaratan kakek kamu saja "

" Insyaallah umi,akan Ica usahakan untuk ikhlas menerima apapun keputusan orang itu di akhir nanti" jawab Annisa pasti.

" Insyaallah apapun keputusannya nanti pasti itu yang terbaik untuk kalian,selama ia tidak memperlakukan kasar kamu,maka bersabarlah sampai ia yang memberi keputusan,atau jika memang kamu yang merasa sudah tidak mampu lagi untuk bertahan maka bicarakan baik-baik "

" Iya umi "

" Ya sudah umi tinggal ke masjid ya,sudah hampir komat itu, assalamualaikum"

" Iya umi.. WaalaikumSalam..hati-hati Umi"

" Iya sayang.. terimakasih "

Annisa melihat punggung umi Halimah hingga hilang di balik pintu yang menuju ruang tamu.

Annisa kembali menutup pintu kamar nya dan bersiap untuk menunaikan ibadah dua rakaat nya.

Selesai dengan shalat nya, Annisa memutuskan untuk melanjutkan dengan berzikir, jantungnya semakin berdebar melihat jam di dinding kamar nya,sekitar Dua setengah jam lagi status nya akan berubah ,ia akan menjadi seorang istri.

Satu jam kemudian..

" Annisa..ayo sarapan nak" panggil umi Salamah dari balik pintu kamar nya.

" Iya umi,Ica bersiap dulu" jawab Annisa patuh.

" Umi tunggu di dapur ya" ucap umi Halimah.

" Iya umi,ini sudah selesai kok" jawab Annisa seraya mengganti piyama tidurnya dengan dress panjang sederhana dan hijab instan.

" Ayo sarapan, setelah itu ada yang ingin abi bicarakan dengan kamu" ucap umi Halimah lembut.

" Iya umi " jawab Annisa patuh.

Ketiga orang tersebut memulai sarapan pagi mereka dengan khusyuk,Annisa memakan roti,ia memang hampir tidak pernah memakan nasi di pagi hari.

Selesai makan Annisa bangkit dari duduknya mengikuti Abi Thalib dan umi Halimah yang katanya ingin berbicara dengan nya, ketiganya menuju ruangan yang memang di khususkan untuk membicarakan hal yang serius,agar tak terdengar oleh yang lain, karena di kediaman Abi Thalib selalu ada para santri yang bergantian melakukan pekerjaan rumah membantu umi Halimah, walaupun sudah ada seorang art yang Abi Ali pekerjakan di kediaman beliau,tapi para santri melakukan itu dengan senang hati, mungkin sebagai salah satu tanda bakti mereka terhadap sang guru.

" Duduk nak" perintah Abi Thalib pada Annisa, karena seperti biasa Annisa tidak akan duduk sebelum di perintahkan, terlebih orang itu lebih tua darinya.

" Iya Abi.. terimakasih" Annisa mendudukkan dirinya tepat di samping umi Halimah, sembab memang umi Halimah sendiri yang memintanya.

" Annisa... semalam habib menelpon Abi dan umi, pastinya juga sudah menghubungi kamu kan? "

" Sudah Abi,pagi ini pukul delapan setengah para santri melakukan shalat sunat Dhuha orang itu akan menikahi Ica" jawab Ica tertunduk.

" Apa yang kamu rasakan nak? Katakan sebelum semuanya terlambat,masih ada waktu satu setengah jam lagi " tanya habib Muhammad

" Katakan sayang " tambah umi Halimah lembut seraya mengusap punggung Annisa.

" Ica akan terima Abi,sudah beberapa kali Ica shalat istikharah dan semalam yang terakhir dan jawaban yang Ica dapatkan tetap sama Abi,wajah kakek yang terlihat di hati Ica" jawab Annisa apa adanya, karena ia memang sudah beberapa kali mencari jawaban pada sang maha tau segalanya.

" Kamu sudah yakin? Apakah kamu tidak ingin tau apapun tentang pria yang akan menikahi mu?" tanya Abi Thalib hati-hati.

" Tidak Abi" jawab Annisa pasti.

" Bahkan sedikit pun? Namanya saja mungkin?" tanya Abi Thalib seakan tak percaya,gadis yang sudah ia anggap sebagai putri nya itu terlihat begitu tenang.

" Saat ijab qobul Ica juga akan tau siapa namanya " jawab Ica singkat.

" Baiklah...pesan habib agar kita mengikuti menyaksikan acara ijab qobul itu melalui ponsel, apakah kamu ingin disini bersama Abi? " tanya Abi Thalib hati-hati.

" Ica di kamar saja Bi" jawab Annisa.

" Baiklah, bersiaplah.. jangan lupa berwudhu sebelum nya,dan selalu berdoa pada Allah semoga lancar dan ini yang terbaik"

" Ya Abi..kalau begitu Ica izin ke kamar ya Abi,umi"

" Iya nak, silahkan " jawab umi Halimah lembut, sedangkan Abi Thalib hanya mengangguk.

" Assalamualaikum"

" WaalaikumSalam" jawab Abi dan umi serentak.

Annisa melangkah menuju kamarnya, rasanya seluruh tubuhnya tak lagi bertenaga,setiap kali ia melakukan shalat istikharah mencari jawaban,selalu saja jawabannya sama,tapi mengapa hati dan pikiran nya merasa sangat berat untuk menerima semua nya.

Annisa memutuskan untuk berwudhu, mengikuti apa yang Abi Thalib sarankan padanya tadi,ia berharap bisa mendapatkan ketenangan jiwa setelah berwudhu,ia juga akan melakukan shalat sunat Dhuha.

1
Catur Wahyuningrum Ningrum
sebenernya yg ayahnya nabrak ortu Nisa itu,,ayahnya Alif apa risky kak?
Catur Wahyuningrum Ningrum
sebenernya yg ayahnya nabrak ortu Nisa itu,,ayahnya Alif apa risky kak?
Catur Wahyuningrum Ningrum
kapan Annisa bs ketemu sama devan kak?tanpa menggunakan masker,,tp aneh lho kak,,giliran dirumah sakit itu kan t4 umum,,Anisa g pake masker,,giliran mau ketemu sama asistennya devano malah pke masker
Khoirun Ni'mah
mungkinkah mereka ketemu nanti pas di jkta
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,ketemuin Anisa SM Devan donk Thor,,Devan jenguk kakeknya Anisa,,trs ketemu deh
Khoirun Ni'mah
gimana ya kalau rizki tau kalau papanya yang menyebabkan ortu Annisa meninggal secara kan dia polisi,,, apakah dia akan memperkarakan papanya atau diam saja
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy kak,,kayanya iya
Khoirun Ni'mah
sepertinya pemuda tadi anak pembunuh ortu Annisa polisi alif klau g salah
Khoirun Ni'mah
akhirnya tabir kematian ortu Annisa terbongkar siapa pelakunya,,,
Tele Vi
update banyak napa kak, GK sabar sama cerita selanjutnya/Grimace/
Khoirun Ni'mah
dinda adiknya devan bukan si
Catur Wahyuningrum Ningrum
yang banyak kak up ny,,udah g sabar pingin lihat Anisa ketemu sama devan
Catur Wahyuningrum Ningrum
jangan2 lluna mau jebak Devan,,semoga aja Devan g terjebak deh SM luna
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,,semangat💪🏻💪🏻
Khoirun Ni'mah
g sabar Annisa ketemu dg devan,,, penasaran reaksi devan seperti apa setelah mereka bertemu,,, apakah devan tetep melanjutkan pernikahannya apa tidak
Catur Wahyuningrum Ningrum
udah g sabar deh pingin lihat reaksi Dave saat bertemu anisa
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy bikin gemes ya kak,,kenapa g bicara ,,kan jd kesannya kaya bisu beneran
Catur Wahyuningrum Ningrum
karyanya bagus,,alur ceritanya sangat bagus
Khoirun Ni'mah
kok gemes ya lamaa aq,,, kenapa Annisa g bicara sekedar menghargai tamu...
Catur Wahyuningrum Ningrum
siap2 patah hati Ferdy,,kenapa g Devan aja yg jemput,,biar surprise😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!