NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:48.4k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sempurna

Roy meluncur ke kantor polisi sedangkan Awan, Nala, dan tiga anak buahnya Anggasta yang lain meluncur ke markas mereka yang berada di kaki gunung Bromo.

Roy menggeram kesal ke Delia, "Bisa nggak kamu berhenti nangis?!"

Delia langsung menghentikan isak tangisnya dan Bagas menoleh tajam ke Roy, "Kamu akan menyesal setelah bertemu Pamanku. Sebentar lagi aku pasti bebas"

"Apa aku juga akan bebas, kan, Gas?" Tanya Delia.

Bagas menoleh tajam ke Delia dan menyemburkan, "Urus urusanmu sendiri, cih!"

"Hei! Aku hamil anak kamu dan kamu masih harus bertanggung jawab setelah ini dan......"

"Aku sudah katakan gugurkan saja! Jangan ngeyel dan ......."

Plak! Roy memukul kepala Bagas sambil menyemburkan, "Pria sejati kalau sudah berbuat harus berani bertanggung jawab!"

Bagas menoleh kaget ke Roy.

"Kenapa kau pukul kepalaku, hah?! Aku ini anak Sultan dan Pamanku konglomerat nomer dua di Asia setelah Kakeknya Intan. Kau akan kehilangan pekerjaanmu setelah ini karena kamu udah lancang ........"

Plak! Roy kembali memukul kepala Bagas dan menyemburkan, "Mau enaknya nggak mau bertanggung jawab, Lo!"

"Iya bener banget!" Teriak Delia.

Bagas langsung mendelik ke Delia lalu ke Roy, "Kau....."

"Apa?! Aku ini tim pasukan khusus. Nggak ada yang bisa menjamah anggota tim pasukan khusus bahkan Paman kamu, cih!" Roy melotot kesal ke Bagas.

"Kau benar-benar brengsek!"

"Hei, kau yang brengsek! Kau yang sudah lancang menyinggung Kaptenku" Roy bersedekap dan mendengus kesal.

"Aku nggak menyinggung Kapten kamu! Aku nggak kenal sama kapten kamu! Dia yang tiba-tiba muncul di depanku dan menggeledah aku" Bagas mendengus kesal.

"Itu benar"Sahut Delia.

"Kalau kamu nggak menyinggung Kapten, lalu kamu menyinggung siapa? Kapten tidak mungkin bertindak dadakan kecuali kamu menyinggung Kapten atau menyinggung orang yang sangat penting bagi Kapten"

"Hei! Dengar, ya! Aku tidak kenal sama kapten kamu. Kau pikir siapa yang sudah aku singgung, hah?!" Bagas berteriak kesal di telinga Roy dan Plak! Roy kembali memukul kepala Bagas sambil berteriak, "Jangan teriak-teriak di kupingku, brengsek!"

"Itu karena kamu udah bikin aku kesal setengah mati. Pamanku kebetulan ada pertemuan bisnis di Malang. Aku rasa Pamanku udah sampai di kantor polisi saat ini. Dia pengusaha muda sekaligus pengacara ternama di negri ini. Siap-siap mampus kau!"

Roy terkekeh geli lalu dia berteriak ke temannya yang tengah fokus menyetir, "Percepat laju mobilnya! Aku nggak sabar pengen lihat siapa yang akan mampus nanti"

Sementara itu, di lantai dua toko oleh-oleh, Anggasta tengah berdiri di depan meja kasir dan mengeluarkan lima lebar uang berwarna merah lalu menyerahkannya ke penjaga kasir kemudian dia menjinjing paper bag yang berisi camilan khas Malang pilihannya Intan lalu dia berbalik badan untuk melangkah ke mejanya.

Pramusaji resto yang tadi melirik Intan sontak menyemburkan, "Untung aku cuma melirik Istrinya tadi. Untung nggak sampai minta nomer ponsel. Dia ternyata Kapten polisi, hiiihhh!"

Semua karyawan resto sontak menoleh ke pramusaji resto yang tadi berani melirik Intan dengan tatapan penuh amarah dan pramusaji resto itu langsung berkata, "Hehehehe, maaf"

"Kita naik apa ke Bromo?"

"Naik mobil jeep-ku. Kenapa?"

"Aku pengen naik kereta api. Aku belum pernah naik kereta api"

Anggasta sontak memijit pangkal hidungnya dan menghela napas panjang lalu berkata, "Kereta api ke Bromo ya nggak ada, Tan"

"Kok nggak ada? Harusnya ada. Aku pengen banget naik kereta api"

"Nanti pas pulang ke Jakarta kita naik kereta api"

"Baiklah. Tapi, janji, ya, pulang ke Jakarta kita naik kereta api"

"Iya"

Intan lalu menarik tangan Anggasta dan menautkan kelingking suaminya dengan kelingkingnya lalu menempelkan ibu jarinya ke ibu jari Anggasta.

"Kekanak-kanakan"

"Harus begini biar kamu ingat terus sama janji kamu" Intan menggenggam tangan Anggasta dengan senyum lebar.

"Aku selalu ingat sama janjiku" Anggasta menarik tangannya dari genggaman tangan Intan karena jantungnya kembali berdegup kencang dan hatinya berdesir hebat seperti terkena kejutan listrik.

Intan tiba-tiba duduk di atas pangkuan Anggasta dan sambil merangkul leher kokoh suaminya, Intan tersenyum lalu berkata, "Benarkah? Apa saja janji kamu?"

"Aku nggak akan pernah meninggalkan kamu. Lalu, besok kita pulang naik kereta" Anggasta menatap wajah istri kecilnya tak berkedip.

"Baguslah" Di saat Intan hendak bangkit berdiri, Anggasta langsung membopong Intan dan berlari keluar sambil berkata, "Kita harus segera ke Bromo"

"Ta.....tapi kenapa harus dibopong begini? Turunkan aku, Mas!"

"Salah sendiri kenapa kamu naik ke pangkuanku tadi"

Intan langsung menyusupkan wajahnya yang merona malu di dada Anggasta.

Ketika Anggasta meluncur ke Bromo bersama Istri cantiknya, Bagas sudah bertemu dengan pamannya.

Pamannya Bagas bertanya, "Kamu bertemu siapa sebelum Kapten Anggasta menemui kamu"

"Bertemu pacarku"

"Dia?" Pamannya Bagas menunjuk ke sebelah tanpa menoleh.

"Dia bukan pacarku, Om"

"Kalau bukan pacar kamu kenapa dia bisa hamil anak kamu?"

"I......itu........sia! Belum tentu juga dia anakku"

"Dia anakmu, Gas! Aku berani bersumpah!" Pekik Delia dengan wajah mendelik kesal.

"Lupakan dulu soal anak kalian. Kamu bertemu siapa sebelum kamu bertemu dengan Kapten Anggasta?"

"Pacarku, Om. Namanya Intan Putri Hartawan"

"What?! Intan Putri Hartawan?" Pamannya Bagas lalu menoleh ke asisten pribadinya dan asisten pribadinya langsung berbisik, "Intan Putri Hartawan adalah gadis yang kabur di pernikahan Anda, Tuan dan pernikahan Anda sudah dibatalkan oleh Tuan Abimanyu Hartawan"

Pamannya Bagas yang bernama Arjuna sontak mematung, namun membatin, Bagas berpacaran dengan gadis yang hampir saja menjadi Istriku dan Bagas justru menghamili gadis lain? lawakan model apa, nih, Thor? Nggak lucu sama sekali. 🙈😂

Arjuna Tejo Herlambang lalu berbisik di telinga asisten pribadinya, "Aku masih menginginkan Intan. Cari tahu info soal Intan"

"Baik" Sahut Asisten pribadinya Arjuna Tejo Herlambang.

Sementara itu, Intan tengah berlari kecil di dalam sebuah toko pakaian.

Intan menoleh ke Anggasta lalu berbisik, "Baju di sini murah banget. Goban udah dapet baju bagus dan satu set baju dan celana ini cuma cepek. Terus aksesoris cantik-cantik ini cuma ceban. Eh! Bucket hat cuma si ban go"

Anggasta sontak menautkan alis, "Goban, cepek, ceban, si ban go? Aku nggak paham omongan kamu, Tan"

Intan menatap Anggasta sambil terkekeh geli lalu dia berkata, "Goban itu lima puluh, cepek itu seratus, ceban itu sepuluh ribu, dan si ban go itu empat puluh lima. Itu bahasa gaulnya kalau bahasa Mandarin resminya aku nggak tahu. Soalnya Kakekku seringnya pakai bahasa gaul itu"

"Aku tahunya cuma goceng, lima ribu, kan, soalnya ada di menu resto ayam crispy" Sahut Anggasta dan Intan kembali terkekeh geli.

Lalu Intan berkata, "Aku mau beli bucket hat sepasang untuk kita berdua kamu mau warna apa?"

"Aku suka semua warna"

"Kalau suka semua warna kenapa baju kamu warnanya hitam semua?"

"Ini tuntutan kerja" Anggasta menunduk sejenak untuk melihat bajunya.

"Oke, aku pilih bucket hat warna ijo karena aku suka warna ijo. Aku lihat baju kamu semuanya berwarna hitam maka aku akan beli beberapa kaos warna-warni untuk kamu dan beberapa kemeja dengan warna cerah pastel. Apa ukuran baju kamu?"

"Nggak usah, Tan"

"Katakan!" Intan melotot ke Anggasta dan Anggasta terpaksa menjawab, "XL"

"Oke. Tunggu di sini aku akan coba beberapa baju dulu" Intan mengambil beberapa baju dan seorang pramugari toko baju itu mengikuti langkah Intan.

Anggasta pun mengekor langkah Intan lalu dia duduk di kursi berbantalan dan setelah menyelonjorkan kaki di meja bundar kecil yang terbuat dari kayu, Anggasta mengamati beberapa ruang ganti yang tertutup tirai. Di balik ujung salah satu tirai, dia melihat sepasang kaki kecil yang langsing. "Itu pasti kakinya Intan"

Intan meminta mampir ke toko baju karena dia tidak membawa baju dan dia menolak dibelikan oleh Anggasta karena dia tahu suaminya sudah mengeluarkan banyak uang untuk tiket pesawat dan makan di resto tadi.

Anggasta melihat sepasang kaki itu mulai bergerak dan pria tampan itu sontak menahan napas saat tirai tersibak dan dia melihat punggung indahnya Intan. Intan berjalan mundur lalu berdiri membelakangi Anggasta.

Tanpa sadar Anggasta menurunkan kakinya ke lantai lalu duduk membungkuk sambil berkata, "Berbaliklah biar aku menilainya"

Dress yang melekat ketat di badan Intan dengan mode off shoulder dan punggung terbuka lebar membuat Intan berbalik badan dengan perlahan karena belahan dress di bagian depan pun cukup lebar.

Intan tampak memutar bola mata dan berdiri canggung di depan Anggasta.

Ya, Tuhan gadis ini memiliki tubuh berlekuk indah dan sensualitas yang menakjubkan. Hampir tidak ada kekurangan yang tersembunyi, meski tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, namun Intan tidak memiliki kekurangan. Dia adalah kesempurnaan. Batin Anggasta.

Seketika itu juga di balik kulitnya Anggasta membara. Otot-ototnya berkedut dan mengencang. Mulut Anggasta terasa kering dan pria tampan itu kemudian berkata dengan suara serak menahan gairah, "Dress itu mau kamu pakai ke mana?"

"Entahlah. Aku ingin beli dress ini karena cantik warnanya, pink pastel. Modelnya sederhana lalu yang terpenting ini murah banget cuma sembilan puluh lima ribu harganya dan cocok dipakai dengan sepatu ini" Intan menunjukkan sepatu sneaker berwarna putih tulang.

Cleguk! Anggasta kemudian bangkit berdiri dan mendorong Intan masuk ke dalam kamar ganti sambil menarik tirai.

1
Rahma AR
like plus iklan
Nabil abshor
ciiiieeee ciiiieeee,,,,,,,,,
F.T Zira
minta up itu harus🤭🤭🤭
5iklan buat ka author😁😁🤭🤭
F.T Zira
2🌹🌹 buat ka author
F.T Zira
intan yg deg deg an aku yg senyum seyum sendiri🤭🤭
F.T Zira
rasain...🤣🤣🤣🤣
anggita
👍👌.. iklan
F.T Zira
prmintaan up dan 2🌹😁😁✌️✌️✌️
Rahma AR
selamat y intan anggasta
🌺Fhatt Trah🌺
awas jangan sampe keterusan ya
🌺Fhatt Trah🌺
benar sekali. gk sia² ya punya teman kek gini☺️
anggita
like+🌹bunga utk intan/cinta? 🤔
F.T Zira
🌹 buat ka author
F.T Zira
yg gini kan bikin iri
Nabil abshor
lanjuuuuttttttt,,,,,,, truuuuuussssss,,,,,, pantang mundurrrrrrrr
Rahma AR
like sama iklan
Nabil abshor
haaaaah seru bangetttt,,,,,,, tak kumpulin mpe 10 bab baru tak baca, gegara g sempet baca.😁😁😁✌️✌️
Nabil abshor: 😁😁😁 sama²,,,,,, 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Elisabeth Ratna Susanti: 🤣iya santai saja, baca pas longgar dan santai biar lebih dapat deg-degannya 😂 makasih banyak untuk supportnya selama ini 🙏🤗
total 2 replies
🌺Fhatt Trah🌺
ketemu lagi dong setelah 5 tahun
🌺Fhatt Trah🌺
siapa sih nih orang😲
F.T Zira
5iklan untukmu kaka🫰🫰
Elisabeth Ratna Susanti: waaah banyak banget😍terima kasih banyak untuk supportnya 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!