Pernikahan Rahasiaku

Nak Fatma pun pergi menemui anaknya Dewi Ayu yang sedang berada di vavilliun. Meskipun dia sudah bercerai dengan suaminya,tetapi ruamhnya itu sangat besar dan sayang juga kalau dia meninggalkan rumah ini nanti akan dikuasai oleh istri baru Prasetyo.

"Ayu..kenapa kamu membiarkan Ayla menikah dengan laki-laki pilihan Ayahnya?"tanya Fatma.

"Bu, aku gak bisa berbuat apa-apa...lagi pula Rakha itu pria baik,kaya dan bertanggung jawab. Jadi Ayla akan bahagia menikah dengannya dan tidak akan kekurangan satu apapun." Ucap Dewi ayu.

"Hufff...kalian itu gak memikirkan perasaan Ayla. Dia masih kecil dan belum lulus SMA juga!"

"Sudahlah buk,, Ayu pastikan Ayla tidak akan hidup sengsara."

"Percuma ibu ngomong sama kamu juga! Ibu ingin tahu pria yang menikahi Ayla seperti apa."

Dewi Ayu pun menunjukkan foto Rakha di ponselnya. Ternyata Rakha itu bukan saja bekerja sebagai guru SMA tetapi Direktur utama di perusahannya. Dan sebagai pembisnis muda dia mempunyai cabang dimana-mana bahkan cabangnya sudah sampai ke Luar Negri.

"Gak begitu buruk,tetapi ibu harus tahu aslinya langsung. Kapan ibu bisa bertemu dengannya?" tanya Fatma lagi.

"Nanti sore dia akan kesini lagi karena akan menjemput Ayla untuk tinggal di Apartemennya."

"Apa? Baru saja aku datang dia sudah berani ingin membawa cucu kesayangannku! "

"Bu,mengertilah Ayla sudah menjadi tanggung jawab dia sekarang,kita tak boleh ikut campur urusan rumah tangga mereka."

Nek Fatma pun terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa. Hatinya sesak sekali melihat cucu kesayangannya akan dibawa oleh orang lain. Dia langsung pergi ke kamar Ayla dan tidak akan melewatkan moment yang tersisa bersamanya.

"Sayang...kenapa kamu gak bilang kamu akan dibawa oleh lelaki itu nanti,,,nenek sudah menunggu hari ini dengan lama,tak bisakah kau tinggal sebentar saja disini bersama nenek?" Nek Fatma pun tak bisa menahan air matanya.

"Oooui Nek,,jangan bersedih,aku akan selalu berasamamu. Dan akan selalu berada dekat denganmu disini." sambil menunjuk letak hatinya.

"Tapi kamu harus ingat pesan nenek. Kamu tak boleh sampai hamil anak nya. Kalau bisa jangan sampai kamu satu ranjang dengannya."ujar Naek Fatma memprovokasi.

"Tenang aja Nek,aku gak bakalan mau tidur sama dia dan gak akan pernah! Karena dia bukan orang yang aku cintai." Tegas Ayla.

Nek Fatma pun percaya dengan cucu kesayangannya. Waktu pun terasa cepat, mobil Rakha pun tiba di depan rumah Ayla.

"Assalamu'alaikum.." Ucap Rakha lalu masuk ke dalam rumah.Seperti biasa yang menjawab salamnya hanya pelayan yang ada dirumah.

Rakha langsung menuju kamar Ayla dan disana terdapat Nek Fatma dan Ayla yang sedang asyik bercerita. Meskipun sudah menikah, Rakha selalu mengetuk pintu dahulu sebelum masuk.

Rakha pun masuk kedalam kamar dan mereka yang tengah asyik mengobrol pun seketika terdiam karena melihat Rakha datang.

"Ohh jadi ini orang yang menikah dengan cucuku?" Ujar Nek Fatma.

Wanita paruh baya itu menatap Rakha dengan tatapan tajam. Rakha pun bermaksud ingin bersalaman sebagai tanda hormat kepada neneknya Ayla.

"Gak usah sok baik! jangan panggil saya nenek karena saya bukan nenek kamu!" Ucap Nek Fatma dengan wajah sinis.

"Meskipun anda bukan nenek saya, tetapi kita akan menjadi kerabat dekat karena saya sudah menikah dengan cucu anda."

"Kamu tahu? Kamu tidak pantas menikah dengan cucuku! Dia masih bersekolah dan gak seharusnya dia menikah sebelum sekolahnya lulus."

"Saya tahu itu. Tetapi perjodohan ini tidak bisa dibatalkan." Ucap Rakha.

"Kenapa tidak bisa? kalau saja pada hari itu saya ada disini,mungkin pernikahan ini tak akan pernah terjadi."

"Saya yakin pernikahan kami ini memang bukan karena saling mencintai,tetapi saya akan membuat Ayla jatuh cinta seiring berjalannya waktu." Ucap Rakha.

Ayla pun terdiam menyaksikan perdebatan antara Rakha dan neneknya,karena dia bingung harus memihak kepada siapa disatu sisi neneknya sangat menyayanginya dan tidak mungkin dia akan membuat cucunya sengsara. Dan disisi lain sekarang yang menjadi imamnya adalah Rakha.

"Ayok Ayla kamu sudah siap-siap mengemas barang yang akan kamu bawa?" tanya Rakha.

"Siapa yang akan pergi,jangan harap kamu akan membawa cucuku jauh dariku! Aku ini neneknya yang menyayangi dan merawatnya dengan penuh kasih sayang sejak kecil!"

"Saya berterimakasih banyak karena anda sudah merawatnya dengan baik. Tetapi sekarang dia adalah tanggung jawab saya. Saya akan membawanya bersama saya."Ujar Rakha.

"Nek...maafkan aku, aku janji akan selalu memberi kabar kepada neneku ini yang aku cintai. Izinkan aku pergi,aku akan baik-baik saja." dengan memberi senyuman yang manis agar neneknya percaya padanya.

"Amboyy...ya sudah kalau itu keinginanmu nenek tak bisa menahannya. Jaga dirimu baik-baik sayang,kalau dia membuatmu sedih kembalilah kesini jangan sampai kamu tersiksa karena bertahan dengan satu orang saja." Ucap Nek Fatma.

"Tenang nek,aku akan jaga diriku baik-baik." sambil memeluk erat wanita paruh baya itu.

Para pelayan pun bergegas membereskan barang-barang milik Ayla. Mereka melipat baju yang sudah Ayla pisahkan dan dia tak lupa membawa boneka beruang kesayangannya yang diberi nama bobo. Setelah selesai berkemas,Ayla langsung turun dan kopernya dibawa oleh Rakha.

Dibawah,sudah ada Prasetyo dan Dewi Ayu menunggu putrinya yang akan pergi. Perpisahan ini merupakan moment pertama bagi Ayla yang harus berpisah jauh dari keluarganya. Apalagi ini akan menjadi seumur hidupnya tinggal bersama sosok yang dia panggil suaminya.

"Nak...Mama akan selalu merindukan putri kecil mama ini. Kamu jangan sungkan untuk datang kesini karena rumah ini terbuka untukmu sampai kapan pun." Ucap Dewi Ayu.

Ayla pun meneteskan air matanya dan memeluk wanita yang sudah melahirkannya ke dunia. Dia berusaha tegar agar tidak lemah dihadapan orangtuanya tetapi air matanya tidak bisa berbohong. Sontak membuat semua orang ikut bersedih dan menangis.

"Ma..maafkan Ayla karena selalu membantah perintah mama."

"Mama sudah maafkan nak,kamu harus patuh terhadap suamimu ya." pesan Dewi Ayu kepada putrinya.

"Ayla, papa akan selalu ada disaat kamu rapuh. Papa sangat mengenal putri kecil papa ini. Mulai sekarang Rakha yang akan menggantikan posisi papa sebagai tempat sandaran kamu saat kamu terluka. Tolong jaga dia dengan baik ya..Aku akan mempercayakan Ayla kepadamu." Ucap Prasetyo.

Ayla pun memeluk Papanya dengan erat meskipun setiap hari dia terus saja diceramahi tetapi saat dia akan berpisah air matanya tak bisa terbendung.

"Saya akan berusaha menjaganya dengan baik lebih dari diri saya sendiri." Jawab Rakha.

"Nek...aku pamit dulu ya,terimakasih banyak nenek sudah datang untuk bertemu denganku. Aku sayang nenek." sambil memeluk yang ke dua kali kepada neneknya.

"Sayang...jangan menangis,nenek akan selalu ada buat kamu."Ucapnya sambil menghapus air mata cucu kesayangannya itu.

Rakha pertama kalinya dia ikut bersedih melihat Ayla menangis dan sangat rapuh saat akan meninggalkan keluarganya. Yang biasanya dia melihat Ayla yang keras kepala dan bar-bar saat ini tampak berbeda.

Mereka semua mengantarkan Ayla sampai depan rumah dan menyaksikan Ayla menaiki mobil. Ayla pun tak kuasa menatap mereka, dia hanya bisa meneteskan air mata saat mobil melaju dan mereka melambaikan tangan sebagai salam perpisahaan.

"Ini untukmu.." Ucap Rakha sambil menyodorkan tissue untuk Ayla.

Ayla pun mengambil tissue tersebut dan mengusap air matanya. Sekarang matanya menjadi bengkak dan ini tidak akan hilang sampai pagi datang.

"Jangan bersedih,kamu bisa kesini lagi kapan pun kamu mau." Ujar Rakha lagi untuk menenangkan Ayla.

"Kenapa sih,bapa harus ngajak aku pergi? Kenapa gak tinggal disini? " tanya Ayla.

"Saya ingin membangun rumah tangga denganmu tanpa campur tangan siapapun. Nanti kamu akan terbiasa bersama saya dirumah kita."

Percuma saja dia bertanya jawabannya pasti akan begitu. Dia pun memalingkan wajahnya dan menatap kearah jendela mobil. Dia harap semua ini hanya mimpi buruk dan akan bangun esok hari.