kisah ini menceritakan tentang seorang tuan muda dari klan besar yg di sebut sampa karena tidak bisa berkultivasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keberuntungan
Setelah memasukan Rubah Elemen kedalam invetory sistemnya.
Yan Liyan menoleh kearah Xiao Yi yang memandang dirinya dari tadi.
"Ada apa adik Yi? kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya Yan Liyan.
"Kakak Liyan, kenapa kau menaikkan harga rubah itu sampai dua kali lipat? sedangkan kau memarahiku ketika aku menaikkan harga dua kali lipat pada belati ini?" tanya Xiao Yi sambil memegang belatinya.
Yan Liyan yang mendengar itu tersenyum.
"Adik Yi, koin emas yang kau gunakan untuk menaikan harga belati itu milik siapa?" tanya Yan Liyan.
"Milik kakak Liyan." jawab Xiao Yi dengan wajah polos.
"Dan koin emas yang aku gunakan untuk menaikan binatang rubah itu milik siapa?" tanya Yan Liyan lagi.
"Milik kakak Liyan juga." jawab Xiao Yi masi dengan wajah polosnya.
"Jadi Aku punya hak untuk memarahimu karena koin emas yang kau gunakan adalah miliku
Dan terserah Aku untuk menaikkan harga sampai dua kali lipat karena koin emas itu miliku sendiri."
"jadi kau mengerti kan? Adik Yi."
Xiao Yi yang mendengar itu menatap Yan Liyan dengan mata merahnya.
"Kau sangat pelit padaku kakak Liyan." ucap Xiao Yi.
"Aku tidak pelit padamu adik Yi." Yan Liyan menyangga pernyataan Xiao Yi.
"Lalu apa.? tanya Xiao Yi dengan ekspresi kesal.
"Kau tidak mengerti juga ya, baiklah aku tidak keberatan untuk menjelaskan.
Dalam pelelangan ini semua orang menginginkan keuntungan."
"Yaitu mendapatkan barang yang kita inginkan dengan harga seminimal mungkin."
"Semua orang menginginkanya, tentu hal itu tidaklah mudah karena dipelelangan ini kita mempunyai banyak saingan yang menginginkan barang yang kita ingin miliki juga.
Dan itulah letak masalahnya yang menghalangi kita untuk mendapatkan keuntungan."
jelas Yan Liyan panjang lebar.
"Tapi itu tidak menjawab kenapa kau memarahiku ketika aku menaikkan harga dua kali lipat pada sebuah belati." ucap Xiao Yi.
"Penjelasanku tadi secara tidak langsung sudah menjawabnya Adik Yi."
"Sainganmu waktu itu dalam menaikan harga hanya para peserta lelang biasa, mereka tidak akan mengeluarkan banyak uang untuk belati yang tidak diketahui pasti apa tingkatanya."
"Sedangkan sainganku adalah orang yang berada di ruangan VIP nomor satu dan tentu Dia mempunyai banyak koin emas dan juga fungsi barang itu sangat berguna untuk meningkatkan kultivasi jika dikonsumsi."
"Maka dari itu, aku menaikkan Harga-nya sampai dua kali lipat agar dia tertekan dan menyerah."
"Sedangkan adik Yi hanya melakukan hal yang sia-sia dengan menekan para peserta lelang biasa dengan menaikan harganya sampai dua kali lipat,
Aku harap kau bisa mengerti adik Yi." Yan Liyan dengan sabar memberikan penjelasan pada Xiao Yi.
Xiao Yi yang mendengar penjelasan dari Yan Liyan merenung, mencoba memikirkanya.
Sedangkan Bing Hua yang mendengar penjelasan tuanya dari tadi.
Hanya memandang mereka berdua dengan ekspresi wajah datar dan mendengar jika barang nomor satu yang akan dilelang adalah sebuah pedang tingkat emas.
"Apa tuan tidak tertarik dengan pedang itu?" tanya Bing Hua mengilangkan suasana hening.
Yan Liyan yang mendengar itu tidak menunjukan rasa ketertarikan sama sekali.
"tidak, lebih baik kita pergi dari tempat ini sebelum datang masalah yang merepotkan."
"masalah yang merepotkan?" ucap Xiao Yi dengan ekspresi keheranan.
"Iya, aku tidak ingin dulu berurusan dengan mereka." ucap Yan Liyan.
"Setidaknya sampai tingkat kultivasiku berada di tingkat pertapa suci." gumam Yan Liyan.
"Adik Yi, Ayo kita pergi dari tempat ini." ajak Yan Liyan yang melihat Xiao Yi sedang memikirkan sesuatu.
Xiao Yi mengalihkan pandangannya kearah Yan Liyan.
"Baik kakak Liyan." ucap Xiao Yi melompat kearah Yan Liyan.
Yan Liyan tidak punya pilihan lain selain menggendongnya.
Setelah itu mereka melesat keluar dari pelelangan tanpa diketahui orang-orang karena Yan Liyan dan Xiao Yi bisa menyembunyikan aura keberadaan tanpa menggunakan artefak seperti Bing Hua.
Beberapa lama kemudian....
Mereka telah sampai di luar kota Alchemist tepatnya berada didalam hutan.
"Sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita ke ibukota kekaisaran karena turnamen akan dimulai dua minggu lagi." ucap Yan Liyan.
"Bukankah itu masih terlalu lama tuan? sebaiknya kita tidak perlu terburu-buru." Bing Hua memberi saran.
"Hmm.. kau benar juga, sebaikknya kita sampai ke ibukota lima hari sebelum turnamen diadakan karena pendaftaran masih dibuka." gumam Yan Liyan yang dapat didengar oleh Bing Hua.
"Huh... baiklah, Bing Hua kau pimpin jalan! terserah mau kemana yang membuatmu tertarik, Aku akan mengikutimu dari belakang sambil menggendong tukang tidur ini."
Ucap Yan Liyan dengan ekspresi bosan memandang Xiao Yi yang tertidur di gendongan dan bersandar dibahunya.
Bing Hua melihat ekspresi bosan tuanya dengan wajah datar.
"Aku bisa membawa tuan ketempat yang bisa menghilangkan rasa bosan yang anda alami tuan, dan ini searah dengan ibukota meskipun agak sedikit berbeda." ucap Bing Hua.
"aku berharap begitu ayo pimpin jalannya! ucap Yan Liyan
"semoga harapanku saat ini membawa manfaat untukku meskipun aku tidak yakin." batin Yan Liyan sambil mengikuti Bing Hua dari belakang.
"......................."
Sementara itu di luar bangunan pavilium emas, setelah lelang sudah selesai.
"Apa kau sudah menemukan informasi tentang siapa orang yang berada di dalam ruangan VIP nomor dua?"
Tanya Du Ming pada tetua pertama yang ditugaskan untuk mencari informasi tentang orang yang mendapatkan binatang Rubah.
"Sudah pemimpin, kata dari salah satu peserta lelang dipavilium emas, orang di dalam ruangan VIP nomor dua hanya tiga orang remaja yaitu satu laki-laki dan dua perempuan.
Mereka melihatnya ketika dikawal oleh perajurit penjaga gerbang Pavilium emas." ucap tetua itu."
"Begitu ya.. hanya bocah ingusan berani sekali berurusan denganku." gumamnya.
"Apa kau sudah mengetahui nama tiga remaja itu."
"Tidak tuan, pavilium emas ini melindungi privasi dari peserta lelang, sehingga kami kesulitan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang mereka." ucap tetua itu menunduk.
"Kau berikan saja 50.000 koin emas pada mereka supaya membocorkan detail identitas tiga remaja itu." ucap Du Ming.
Tetua kedua yang mendengar itu segera menghentikanya.
"Sebaiknya jangan pemimpin karena bisa saja mereka memalsukan identitasnya.
Apakah pemimpin tidak heran kenapa boca ingusan itu dengan beraninya melawan pemimpin kalau dia merasa aman akan diri dan identitas mereka supaya tidak diketahui?" ucap tetua kedua.
"Ucapanmu sangat masuk akal tetua kedua." ucap Du Ming.
"Sebaiknya kita membuat pil dengan tanaman herbal berusia 1000 tahun ini agar meningkatkan kultivasi tuan muda supaya bisa memenangkan turnamen."
Du Ming yang mendengar itu menganggukkan kepalanya.
"Hmmm.. Kau benar juga tapi tetap selidiki tentang tiga remaja itu!
"Baik pemimpin kami akan berusaha sebaik mungkin." ucap tiga tetua.
"................"
Sementara itu...
Yan Liyan mengikuti Bing Hua dari belakang, tampak Bing Hua bergerak dengan cepat dan itu membuat Yan Liyan bingung.
"Sebenarnya dia itu kenapa?" ucap Yan Liyan keheranan.
"Sudahlah.. terserah dia melakukan apa yang penting dia bisa membawaku ketempat yang bisa menghilangkan rasa bosan ini." batin Yan Liyan.
"Sistem! kenapa rubah itu belum sembuh juga?" tanya Yan Liyan bingung karena menurutnya air kehidupan merupakan sumber daya super langka yang mempunyai efek penyembuhan yang sangat baik.
[Ding.... spesies Rubah itu membuat proses penyembuhanya menjadi lambat tuan, dan juga rubah itu terluka sangat parah sebelum di tangkap oleh pavilium emas.]
"Jadi Dia memang terluka sebelum pavilium emas menangkapnya... itu berarti rubah itu mengalami sebuah pertempuran bukan karena baru lahir." pikir Yan Liyan.
"Aku sangat beruntung hari ini karena mendapatkan belati sunyi yang merupakan senjata tingkat surgawi serta topeng salju yang berasal dari klan Es yang sudah punah ratusan ribu tahun yang lalu.
Dan yang paling berharga adalah Rubah Elemen yang merupakan binatang tingkat mitos."
"Aku juga mendapatkan semua itu hanya dengan 5 poin sistem yang ditukarkan ke koin emas, itupun masih ada sisanya."
"Aku benar-benar beruntung hari ini."
gumam Yan Liyan sambil tersenyum karena merasa senang dengan keberuntungannya hari ini.
Penjelasan:
Barang kedua yang dilelang yaitu tanaman herbal berumur 1000 tahun di dapatkan oleh keluarga Du karena tidak ada saingan sehingga dia mendapatkanya dengan mudah.
Barang kesatu yaitu sebuah pedang tingkat emas yang bernama pedang angin didapatkan oleh sekte pedang putih.