NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Gus Hamzah

Cinta Terakhir Gus Hamzah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anowmuri3__

PERHATIAN!!!
USAHAKAN SELALU BACA SETIAP KALI AKU UPDATE, DAN USAHAKAN JANGAN NUMPUK ATAU NAMBUNG BAB.

Tidak pernah terpikirkan oleh Gus Hamzah ia harus menikahi seorang gadis yang lebih muda darinya.

Bahkan usia mereka terpaut enam belas tahun.

Bagaimana kisahnya? Ikuti terus kisahnya hanya di "Cinta Terakhir Gus Hamzah."

Mentahan cover from : Canva.

Nb : Kisah ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan dlm alur, nama, tempat, dll, itu tidak di sengaja🙏🙏

Follow ig: Pri_vasyjigeum.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cafe.

Sementara itu didalam mobil, kini kedua pasangan suami-istri itu sama-sama saling diam.

Mereka pun tidak tau harus berkata apa, hingga Gus Hamzah pun mulai bertanya lebih dulu.

"Katanya ada dua mata pelajaran, kok sekarang sudah pulang?" tanya Gus Hamzah, kali ini mereka berada di lampu merah.

"Ohh itu, dosen yang mengajar tidak datang. Dan hanya menyuruh kita untuk mengerjakan tugas rumah, nanti dikumpulkan besok lusa," jawab Fatimah.

"Begitu."

"Gus," panggil Fatimah.

"Ya."

"Boleh kita makan siang bersama di luar?" tanya Fatimah.

"Boleh dong. Tapi kita makan siang di cafe milik saya saja ya, soalnya masih ada beberapa sedikit yang harus saya kerjakan, tidak pa-pa kan?" jawab Gus Hamzah, sekaligus bertanya.

"Tidak pa-pa dong Gus," jawab Fatimah.

Gus Hamzah pun tersenyum, dan ia pun kembali melanjutkan mobilnya, lantaran lampu sudah berubah menjadi hijau.

Tak lama mereka pun sampai di cafe milik Gus Hamzah, keduanya pun turun setelah Gus Hamzah memarkirkan mobilnya di tempat parkir.

Gus Hamzah pun turun dari mobil lebih dulu, ia pun memutar mobil dan membuka pintu mobil untuk istrinya.

"Terima kasih Gus," ucap Fatimah, ketika suaminya itu membukakan pintu mobil untuknya.

Gus Hamzah pun menutup kembali menutup pintu mobil itu, setelah istrinya turun dari mobil.

Setelah itu, keduanya pun sama-sama masuk kedalam cafe.

Saat mereka didalam cafe, banyak pegawai yang bekerja di sana menyapa mereka.

"Assalamu'alaikum Gus." Sapa beberapa orang yang kebetulan berpapasan dengan Gus Hamzah dan juga Fatimah.

"Wa'alaikumusalam," jawab keduanya.

Gus Hamzah pun mengajak istrinya itu untuk pergi ke bagian dapur, saat di dapur juga banyak orang yang menyapa keduanya.

"Assalamu'alaikum," ucap Gus Hamzah dan Fatimah, saat mereka sudah berada di dapur.

"Wa'alaikumusalam," jawab semua orang yang ada di sana.

"Eh Gus, ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu pegawai yang bertugas sebagai koki di sana.

"Iya. Tapi sebelum itu, perkenalkan, ini istri saya, namanya Fatimah," ujar Gus Hamzah.

"Assalamu'alaikum, salam kenal," ucap Fatimah seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada, tak lupa ia pun tersenyum tipis pada mereka.

"Wa'alaikumusalam," jawab mereka.

"Walah, ternyata istrinya Gus Hamzah masih muda toh. Tak kirain seumuran dengan Gus, beruntungnya Gus Hamzah memiliki istri secantik si Eneng," ucap salah satu pegawai wanita yang usianya memang lebih tua dari Gus Hamzah, yang memang suka ceplas ceplos ketika bicara, pegawai itu memang tidak hadir di pernikahan Gus Hamzah dan Fatimah kali itu.

Gus Hamzah dan Fatimah pun hanya tersenyum mendengar ucapan dari salah satu pegawainya.

"Iya, benar mbak. Istri saya memang jauh lebih muda dari saya, dan saya memang beruntung memiliki istri seperti dia," ujar Gus Hamzah seraya melihat ke arah istrinya itu.

"Gus bisa aja, justru Fatimah lah yang beruntung, bisa memiliki suami seperti Gus," ujar Fatimah.

"Maa syaa Allah, si Eneng kalau ngomong maniken lembut pisan ey," puji pegawai tadi.

"Iya benar," ucap yang lainnya, membenarkan apa yang dikatakan oleh pegawai itu.

Sementara Fatimah, ia pun hanya tersenyum.

"Apa kalian sudah selesai menggoda istri saya?" tanya Gus Hamzah, dengan bercanda.

Mereka yang mendengar pertanyaan dari bos mereka pun seketika terkekeh.

"Astaga, maafkan kami Gus," ujar salah satu orang yang mewakili teman yang lainnya.

"Tidak pa-pa, saya juga cuman bercanda," ucap Gus Hamzah.

"Oh ya, pak Anton. Saya minta tolong, tolong buatkan makanan untuk makan siang saya dan istri saya, dan tolong salah satu di antara kalian bawakan ke ruangan saya, ya," lanjutnya.

"Siap bos," ujar mereka serempak.

"Yasudah kalau gitu, saya dan istri saya pergi ke ruangan saya dulu, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumusalam."

Gus Hamzah dan Fatimah pun pergi ke ruangan Gus Hamzah yang ada di sana.

Sementara mereka, mereka pun kembali bekerja, lantaran jam istirahat sudah habis.

"Fatimah, kamu bisa duduk dulu disini, saya mau menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai," ucap Gus Hamzah pada istrinya itu, dan menyuruh istrinya itu untuk duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan nya.

"Iya." Fatimah pun duduk di salah satu sofa, sementara Gus Hamzah ia pun duduk di kursi kerjanya.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangan pun diketuk dari luar.

"Masuk," ucap Gus Hamzah, menyuruh seseorang yang berada di luar ruangannya untuk masuk.

Tak lama masuklah seorang pegawai pria, seraya membawa nampan yang berisi makanan untuk kedua pasangan suami-istri itu.

"Assalamu'alaikum, Gus. Ini saya mau mengantarkan makan siang Gus beserta istri Gus," ucap pria itu.

"Wa'alaikumusalam," jawab Gus Hamzah dan Fatimah.

"Taruh saja di meja itu, terima kasih ya," ujar Gus Hamzah, seraya meminta pegawai itu untuk menaruh makanan itu di atas meja.

Pegawai itu pun, menaruh makanan itu di atas meja, setelah itu ia pun pamit keluar.

Sepeninggalan pegawai itu, Gus Hamzah pun menutup laptopnya dan berjalan ke arah istrinya itu.

"Ayo makan," ucapnya.

"Iya Gus."

Mereka pun mulai menyantap makan siang mereka dengan tenang.

"Taruh saja disitu, biar saya hubungi salah satu pegawai untuk membawa bekas makan kita ke dapur. Kamu duduk saja," ujar Gus Hamzah, saat melihat istrinya itu hendak membawa bekas makan mereka ke luar.

"Tidak pa-pa, biar aku yang bawa ke dapur."

"Tidak usah." Gus Hamzah pun segera menghubungi salah satu pegawai untuk membawa bekas makanya dan istrinya itu.

Tak lama, salah satu pegawai pria pun datang, dan langsung membawa bekas makan itu dari sana.

"Fatimah, kita disini dulu tidak pa-pa? Atau kamu mau pulang? Jika kamu mau pulang, biar saya antar," ujar Gus Hamzah.

"Memangnya Gus masih banyak pekerjaan ya?" tanya Fatimah.

"Iya, kamu kalau bosan dan pingin pulang, biar saya antar."

"Tidak Gus, aku masih mau disini, nanti saja pulangnya bareng Gus."

"Yasudah kalau gitu, tapi kalau kamu mau istirahat, kamu bisa istirahat di ruangan itu," ucap Gus Hamzah, seraya menunjuk ke salah satu ruangan yang ada di sana.

"Memangnya itu ruangan apa?" tanya Fatimah.

"Itu kamar pribadi saya. Jika sewaktu-waktu pekerjaan saya banyak, dan saya tidak sempat untuk pulang ke apartemen, saya biasa tidur disini," jawab Gus Hamzah.

"Begitu."

"Kamu kalau mau tidur siang, tidur saja di sana. Oh ya, kamu sudah sholat, kan?"

"Sudah kok Gus, tadi waktu masih di kampus," jawab Fatimah.

"Alhamdulillah. Ya sudah, saya lanjutkan pekerjaan saya dulu."

"Iya."

Gus Hamzah pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

1
Zuny Achmad
lanjut kak
Marya Dina
ini maryam yg judul diari marya. bukan ya
Riee 🕊️: Iya kak
total 1 replies
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak)
Riee 🕊️: Terima kasih kak, aku sudah mampir ya🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!