Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Nabila menoleh dan terkejut karena ada warga yang memergoki dirinya sedang berbicara sendiri. Dadang yang baru saja pulang dari rumah Ucup sudah dari jauh memperhatikan gadis satu ini.

"Mba Bila, sedang bicara sama siapa toh?" tanyanya sambil celingukan ke sekeliling. Tidak ada siapapun di sana kecuali Nabila sendiri.

"Mas Dadang, anu....aku sedang bergumam sendiri saja kok Mas," jawab Nabila beralasan.

"Oh begitu, jangan disini sendirian Mba. Nanti kesambet," katanya sedikit memperingati.

"I-iya Mas, ini aku mau pulang kok," ucap Nabila sedikit tersenyum dan mengangguk.

"Ya sudah aku duluan ya Mba," pamitnya.

"Si-silakan Mas." Nabila membuka jalan untuk Dadang lewat.

Pria paruh baya ini berhasil pergi dan membuat Nabila cukup lega. Saat hendak berbicara kembali pada arwah di depannya, mendadak pria paruh baya itu kembali lagi.

"Ada apa lagi Mas?" tanya Nabila padanya.

Dadang menjawab berbalik tanya. "Lupa saya mau tanya, mba Sella teman mba gak sama Mba kah?"

"Oh Sella, dia masih bekerja di kantor mas. Ada apa ya?" jawab Nabila.

"Gak ada apa-apa mba cuma mau titip salam aja untuknya, bilang sama Mba Sella ada salam dari mas Dadang yang guanteng ini ya," jawabnya berpesan.

Nabila rasanya ingin muntah mendengar pria yang di depannya berbicara seperti itu. Ia terpaksa mengiyakan salamnya agar pria tersebut segera pergi.

"I-iya Mas, nanti saya sampaikan," ucap Nabila padanya.

"Makasih ya Mba Bila yang cantik," balasnya.

Dadang telah berjalan menjauh kembali. Demian yang masih di sana mendadak memegang tangannya hingga dirinya menghilang bersamanya seketika. Dadang ternyata masih ada satu lagi yang belum disampaikan padanya. Saat berbalik ia terkejut karena gadis tadi sudah tak ada di tempatnya.

"Lho udah pergi ternyata, ya sudahlah." Akhirnya Dadang kembali berjalan walau merasa heran dengan Nabila yang pergi tanpa jejak itu.

Jumlah postingan karya milik Dania ternyata sudah hampir 1 ribu orang melihat dan mengomentarinya. Banyak netizen menyukai ceritanya yang bercerita tentang rumah tangga itu. Penulis satu ini sangat puas ketika mengetahui hal itu. Karena penasaran, ia mengintip postingan lawannya yang ternyata belum ada pembaca sama sekali.

Gadis yang sudah sama-sama kembali ini, tersenyum meremehkan saat tahu lawannya akan kalah.

"Sudah kuduga, para pembaca lebih menyukai karyaku yang bertema rumah ditimbang dirimu yang biasa saja itu," ucapnya.

Dania lalu beranjak untuk pergi mandi agar dirinya lebih segar. Saat gadis ini pergi ke kamar mandi, suatu yang tak terduga terjadi pada postingan lawannya itu.

Nabila terkejut karena tiba-tiba sudah sampai di depan rumahnya. Ia seketika menjadi bingung sambil memandangi arwah tampan di depannya itu.

"Apa aku tadi menghilang bersamamu?" tanyanya.

"Ya tumpangan yang cepat kan ditimbang pria itu," jawab Demian dengan sombong.

"Cepat tapi cukup mengejutkan, hampir saja jantungku copot," katanya.

"Maaf." Demian menggaruk kepalanya sambil terkekeh.

Gadis satu ini tak menanggapi arwah itu lagi dan langsung mengangkat telepon yang sudah bergetar sedari tadi.

"Halo Rang!" sapanya.

"Nabila kamu sudah sampai rumah?" tanya pria diseberang sana.

"Iya baru saja sampai," jawabnya. Demian yang masih berdiri di sana jadi merasa di abaikan karena panggilan tersebut.

"Yah aku masih di sini!" teriaknya kesal.

"Sudah kamu pulang saja, aku ada urusan," usir Nabila padanya sambil mengerakkan tangannya.

"Hah apa Bil?" Rangga yang mendengarnya menjadi bingung.

"Bukan bukan ada tetangga datang tadi," jawab Nabila berbohong.

"Oh, sebaiknya kamu cepat cek postingan mu," suruh Rangga padanya.

"Hey kamu mengusirku!" teriak Demian yang kesal padanya lagi.

Nabila mengangguk dan menggerakkan tangannya agar arwah tersebut segera pergi.

Demian sedikit kecewa karena Nabila tak mengucapkan terima kasih nya lagi. Ia sudah melupakan kata itu karena R_Star menelponnya. Tak mau berlama-lama ia memilih menghilang kembali lagi pula ia sudah di usirnya tadi.

"Nanti lah, dari tadi aku sudah mengeceknya masih sama belum ada yang berubah," jawab Nabila malas ditelepon.

"Lihat saja kamu pasti akan terkejut," ujarnya.

"Baiklah, aku cek sekarang," ucap Nabila menurut.

Sambil masuk ke dalam, Nabila mencoba mengecek postingan miliknya. Ia menuju dapur terlebih dahulu untuk minum. Seketika ia langsung menyemburkan air yang baru saja di minumnya ketika melihat hasil posting miliknya yang melonjak drastis.

"Apa 2 ribu komentar dan pembaca?" Nabila mengelap mulutnya dan kembali menghubungi Rangga.

"Rangga, postingan ku sampai 2 ribu. Ini benar kan?" tanya Nabila yang tak percaya.

"Iya Bila, postingan mu mendapat 2 ribu pembaca dan komentar di sana. Kamu senang?" jawab Rangga sambil tersenyum.

"Iya aku sangat senang. Terima kasih," balasnya yang senang.

"Sama-sama. Kamu memang terbaik," puji Rangga padanya. Gadis itu tersenyum senang saat mendengarnya.

"Ya sudah aku tutup dulu ya," pamit Nabila padanya.

Di seberang sana Rangga mengangguk karena mengerti dan menutup teleponnya.

Keduanya mengakhiri percakapan bersamaan. Baru menutup telponnya, Nabila kembali mendapatkan panggilan yakni dari sahabatnya.

"Halo Sel!"

"Bila, kamu berhasil!" pekik sahabatnya langsung ditelepon membuat Nabila terkejut sambil tertawa.

"Iya aku benar-benar tak menyangkanya, ku pikir mereka tak menyukai karyaku," ucap Nabila yang masih bersemangat.

"Ada satu komentar yang berbicara karyamu sangat menarik dan jarang ada. Ia merasa ceritamu itu seperti nyata," kata Sella sambil melihat komentar-komentar pada postingan sahabatnya.

"Hem aku juga sudah membalas beberapa komentar di sana," ucap Nabila yang juga sedang membalas dan membaca pesan-pesan di sana.

"Kamu hebat Bil, bahkan Dania cuma mendapat 1 ribu pembaca dan komentar saja," pujinya juga.

"Itu cukup bagus juga," ucap Nabila sedikit memuji seniornya.

"Tapi sepertinya ia sedang mengamuk sekarang karena tahu telah kalah darimu," katanya sambil menahan tawanya.

Benar saja, di rumah seorang penulis yang dikatakan telah senior itu, sedang mengacak-acak mejanya yang penuh dengan buku. Ia bahkan merobek hasil pekerjaannya karena ceritanya itu harus ia ganti dengan yang lebih menarik lagi.

"Aku ternyata kalah dari seorang pemula sepertinya. Aku boleh kalah sekarang tapi aku akan menghargainya. Junior ku sudah berkembang sekarang. Aku juga harus meningkatkan tulisanku agar bisa mengalahkannya," putusnya.

Dania memanglah membenci juniornya yang ternyata lebih hebat darinya. Ia tak suka berbalas dendam bersaing dengan cara yang buruk. Gadis ini akan memilih berjuang lagi sampai dirinya bisa mengalahkan juniornya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya, Nabila dan Dania di panggil oleh Cindy ke ruangannya. Mereka berdua sudah bisa menebak tujuan bosnya memanggil. Mereka berdua masuk bersamaan dan keduanya saling tatap terlebih dahulu sebelum masuk.

Dua penulis yang sama-sama hebat ini berdiri di depan meja menunggu respon baik dari bosnya.

"Saya sangat senang dan bangga pada kalian, selamat untukmu Dania karena berhasil mendapatkan 1 ribu komentar," ucap Cindy sambil memuji si penulis senior.

"Terima kasih Bu, saya cukup senang," katanya.

"Nabila, saya benar-benar tak menyangkanya postingan karyamu akan mengejutkan kantor kita ini. 2 ribu komentar dan pembaca itu respon yang luar biasa. Selamat untukmu!" Lanjut Cindy beralih memuji si penulis pemula sambil menjabat tangannya.

"Terima kasih Bu, saya juga tak menyangkanya," kata Nabila sambil menahan kesenangannya itu.

"Baiklah karena kalian berdua sama-sama hebat, ibu akan beri bonus pada kalian," ucap Cindy pada kedua penulis berbakatnya.

Seketika dua penulis cantik ini melebarkan senyumannya karena senang.

"Wah terima kasih lagi Bu," ucap Dania yang sangat senang.

"Terima kasih Bu, ini bonus pertamaku," ucap Nabila juga yang tak kalah senangnya.

Cindy mengangguk dan menyuruh mereka untuk kembali. "Ya sama-sama, sekarang kalian boleh kembali."

Mereka berdua mengangguk. Saat hendak berjalan keluar, Cindy kembali memanggil Nabila agar tetap di sana dan membiarkan Dania keluar sendirian.

"Ada apa lagi Bu?" tanya Nabila ingin tahu.

"Ini kamu ambillah." Cindy menyodorkan dua buah tiket padanya dimeja.

"Tiket bioskop?" Nabila cukup terkejut.

"Ya sebagai hadiahmu. Film itu cukup bagus dan romantis, kamu bisa pergi bersama temanmu atau yang lain," jelasnya.

"Wah terima kasih Bu, aku akan mengambilnya," ucap Nabila yang senang sambil mengambil dua tiket di meja bosnya.

Wajah berbinar-binar dari Nabila terus ditampakkan nya. Ia benar-benar sangat senang sekarang. Ia berjalan menuju tempatnya sambil memegangi dua tiket tadi. Gadis satu ini merasa bingung ingin mengajak siapa dan akhirnya mencoba bertanya pada temannya, Sella.

"Sel, kamu hari Minggu bebas tidak?" tanyanya.

"Yah Minggu tentu saja aku akan keluar bersama keluargaku," jawab Sella sedikit menyesal.

"Oh iya aku lupa, Minggu waktunya keluargamu kumpul. Terus aku mengajak siapa?" celetuknya yang mulai berpikir kembali.

"Memang ada apa?" Sella mencoba bertanya.

"Ini aku ada dua tiket bioskop dari Bu Cindy tapi aku masih bingung ingin mengajak siapa," jelas Nabila sambil menunjukkan dua buah tiket padanya.

"Ah kenapa kamu tak mengajak si orang baru," sarannya.

"Siapa? Rangga maksud mu," ucap Nabila sambil berpikir.

"Ya siapa lagi, kamu harus berterima kasih padanya lho," suruhnya.

"Haruskah? Dia tak sibuk kah?" tanya Nabila yang ragu-ragu.

"Sepertinya aku bebas." Suara pria yang terdengar lembut itu tiba-tiba menyahutinya dari belakang.

Pria yang sudah mencondongkan tubuhnya ke arah Nabila itu, langsung tersenyum ketika Nabila menoleh padanya. Wajah mereka menjadi dekat membuat gadis satu ini menjadi terpaku.

Bersambung....👻❤️👻