Kebangkitan Istri Tersakiti [Mengejar Cinta Janda]

Leona hanya tersenyum menanggapi tingkah Veni.

"Baiklah, aku akan ke dapur terlebih dahulu,setelah itu aku mandi dan kita makan bersama"ucap Leona sambil tersenyum pada Veni.

"Baiklah, aku ingin mengkhayal kan Presdir itu sejenak, rasanya masih tidak terima dengan kenyataan"ucap Veni.

Leona pun meninggalkan veni dengan khayalan tingkat tingginya.

Leona berkutat dengan alat dapur, rasanya dia sudah lama tidak menyentuh alat-alat itu.

Sudah 1 jam Leona memasak beberapa macam makanan, kini ia menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri.

"Leona... kau memang is the best"teriak Veni dari arah meja makan.

Leona hanay tersenyum mendengar perkataan nya, dan segera ia menuju ke meja makan untuk mengisi perut nya yang sudah keroncongan.

"Kau sangat pintar memasak Leona, masakan mu lezat semua, aku pastikan semuanya akan habis malam ini"ucap Veni dengan gaya konyolnya.

Acara makan malam penuh drama sudah terlewati.

Saat Leona hendak mencuci piring, terdengar dering ponsel di sakunya, Leona melihat siapa si penelepon, ternyata Bu Tantri yang menelepon nya.

"selamat malam Bu" ucap Leona

"Malam na, mmmm ibu dengar kau mengundurkan diri dari perusahaan, kenapa na? apakah ibu kurang baik padamu?"ucap Bu Tantri.

"eh, bukan begitu bu, ini tidak ada sangkut-pautnya dengan ibu"ucap Leona.

"Lalu kenapa kamu mengundurkan diri na?" tanya Bu Tantri.

Leona menghela nafas dalam-dalam Seraya berkata:

"Aku hanya ingin mengejar cita-cita aku bu, dan juga aku ingin terlepas dari bayangan Arsa"ucap Leona.

Sejenak tidak ada suara dari balik ponsel itu.

"Leona,ibu masih sangat berharap kau akan lebih lama lagi di Perusahaan,tapi... cita-cita mu jauh lebih penting dari pada keinginan ibu yang sudah tua ini"ucap Bu Tantri secara dramatis, padahal ia masih belum menikah sampai sekarang.

"Ibu jangan bercanda..., ibu masih cantik begitu kok, doa kan saja Leona bu, semoga bisa melewati hari di sana, apalagi dengan keterbatasan yang Leona miliki, Leona tidak yakin dengan kemampuan Leona"ucap Leona.

"Berkata lah Aku mampu pasti bisa" ucap Bu Tantri.

"Terimakasih ya bu, selama ini Ibu sudah baik banget sama Leona, Leona tidak tahu bagaimana Leona di kantor tanpa ada ibu"ucap Leona.

"Baiklah, besok kau harus menghabiskan waktu bersama ibu,sebelum kamu benar-benar tidak ada di perusahaan,Leona... semangat"ucap Bu Tantri.

"Semangat"ucap balik Leona.

Pembicaraan mereka pun terputus, Leona langsung meneruskan pekerjaan nya, membersihkan piring yang kotor.

Bu Tantri sangat mengerti bagaimana perasaan Leona saat ini, ia pernah berada di posisi Leona, namun saat itu status bu Leona hanyalah seorang pacar, tapi sakitnya sudah sangat terasa, apalagi dengan Leona, yang sudah 4 tahun menjadi istrinya.

Bu Tantri sampai sekarang masih trauma menjalin hubungan lagi dengan seorang pria,tapi semoga Leona tidak mengalami trauma yang Bu Tantri alami.

Mengingat cinta mereka sangat besar, tapi harus mengorbankan perasaan yang besar pula, tapi... bagaimana pun perselingkuhan tetap tidak di benarkan.

Pagi pun telah tiba, Leona dan Veni kini sama-sama bersiap pergi ka kantor nya,

"Kita bawa mobilku saja Na,"ucap Veni.

"Ah baiklah, makasih ya Ven, kau sudah baik sama aku selama ini"ucap Leona.

"Sama-sama,kita sahabatan sekarang"ucap Veni seraya menggandeng lengan Leona.

*****

"Bagaimana keadaan nya?"tanya Tian.

"Kemaren mereka sempat bertemu kembali Tuan"ucap Asisten Li.

terdengar Tian mendesis,seraya pandangan nya tertuju pada arah jendela hotel yang kini ia tempati.

"Apakah kau yakin, dia akan keluar dari kantor hari ini?"tanya Tian.

"Jika ia terus berada di kota itu, aku tidak bisa menjamin kalau dia akan membuka hatinya lagi untuk si bajingan itu"umpat Tian.

Asisten Li hanya bisa menunduk, nama Leona kini harus benar-benar ia perhatikan juga.

"Apa yang harus saya lakukan untuk Arsa Tuan"ucap Asisten Li.

"Buat perusahaan nya sedikit sibuk, ahar ia tidak punya waktu untuk mengurus Leona, aku sangat yakin,jika ia tahu Leona akan pergi, ia akan menggunakan segala cara untuk membuat Leona gagal pergi, dan aku tidak menginginkan itu, aku mau Leona segera berada dalam kawasan mami"ucap Tian.

"Baik Tuan, akan segera saya lakukan"ucap Asisten Li seraya mengundurkan diri dari ruangan itu.

Asisten Li pun menelfon seseorang untuk membuat apa yang Tian inginkan segera terjadi.

"Tuan, pertemuan nanti akan diadakan jam 10 siang"ucap asisten Li.

Tian hanya berdehem untuk menjawab perkataan Asisten Li.

Detik berjalan dengan begitu cepat, Tian sudah siap dengan penampilan nya yang mampu membius semua mata, namun kini ia sudah siap dengan sarung tangan yang akana melindungi nya dari sentuhan para wanita.

Ia tidak ingin kejadian itu terulang kembali, dimana para pebisnis, menyodorkan putri-putri nya untuk menemani Tian, meski hanya sekedar menemani berdiri.

Tian mungkin orang hebat di kalangan mereka tapi ia tidak bisa minum-minuman yang berbau alkohol.

Wanita dan alkohol itu seperti dua kutukan baginya. sesuatu yang nikmat yang tidak mampu ia nikmati secara sembarangan.

"Li, pastikan tidak akan ada masalah nanti"ucap Tian.

"Tuan, tuan Alan juga datang,ia membawa nona kembali saat itu"ucap Asisten Li.

"Aku sudah tahu, bagaimana anak itu,apakah sudah ada kemajuan?"ucap Tian.

"Ya, dia sekarang masuk dalam perusahaan Nyonya besar, ia menjadi direktur di sana"ucap Assisten Li.

"Sejak kapan?"tanya Tian.

"Kemaren Tuan, setalah nyonya besar bicara dengan anda, beliau mengangkat Tuan Alan menjadi direktur"ucap Asisten Li.

Terdengar lagi desisan dari bibir manis Tian.

"Aku tahu mama alan menguji wanita itu, aku sudah mengatakan kalau aku yang mengejar nya, kenapa mama masih menggunakan trik ini untuk menguji wanita itu"ucap kesal Tian.

Asisten Li kini gelisah, karena jika mood Tian tidak baik, maka acara yang sudah ia susun dengan jauh hari akan gagal total.

"Nona Leona bukanlah wanita seperti itu Tuan, ia tidak akan tergoda oleh tuan Alan yang standar nya jauh di bawah anda,Tuan jangan memikirkan hal yang tidak penting"ucap asisten Li.

"Semua tentang nya kini menjadi penting bagiku, kau atur seseorang dalam perusahaan itu untuk menjaga Leona dan mengawasi si playboy Alan"ucap Tian

"Akan segera saya laksanakan Tuan"ucap Li mengangguk kan kepala nya.

Tian dan Li kini berangkat ke tempat dimana sudah mengadakan pesta dan membahas beberapa kesepakatan antara beberapa perusahaan yang berada di bawah naungan perusahaan Tian.

Di sana akan berkumpul beberapa orang penjilat hanya untuk memuaskan Tian, wanita-wanita yang mereka suguhkan tapi akan menghasilkan zonk jika di lemparkan ke Tian.

Dan Asisten Li lah yang harus kerepotan meladeni setiap anak dari pejabat yang menginginkan Tian.