Novel author ke empat launching 😘( cerita ini hasil karangan othor sendiri ya ). Silahkan mampir kak, jika tidak suka di skip aja ya, jangan kasih rating jelek. Ntar othor ngambek loh 😁.
Jeffander Smith lelaki dewasa dengan status duda kaya raya, tengah jatuh cinta pada gadis belia bernama Queensha Claire. Gadis cantik dan sedikit bar-bar itu telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun sayang, cinta jeffander bertepuk sebelah tangan. Lalu bagaimana usaha duda tampan itu untuk mendapatkan cinta sang gadis pujaan hatinya. Kepoin yuk kakak-kakak cantik dan ganteng. jangan lupa tinggalkan dukungan agar othor semangat up datenya. Terima kasih.
Happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Setelah drama di pagi hari, kini keduanya tengah sarapan pagi dengan posisi duduk saling berhadapan.
" Apa hari ini kau akan kuliah ", tanya Jeff membuka pembicaraan, karena sedari tadi Queen tampak diam saja. Gadis cantik itu rupanya tengah sibuk meraba isi hatinya yang mulai luluh akan pesona Jeffander. Queen belum yakin jika itu perasaan suka. Mungkin hanya perasaan gugup, karena selama ini ia tidak pernah kontak fisik sedekat itu dengan lelaki manapun.
" Queen ", panggil Jeff karena Queen tidak menyahuti pertanyaannya.
" Ya tuan ", Jawab Queen yang tersadar dari lamunannya.
" Apa kau hari ini akan kuliah ",
" Tidak tuan. Saya ijin tidak masuk , kepala saya masih sedikit pusing ", bohong Queen. Sejujurnya Queen masih belum siap jika harus bertemu Rexton di kampus. Hatinya masih terasa sakit jika mengingat kejadian di toilet kampus kala itu.
" Baiklah, beristirahat lah di rumah. Jika kau bosan kau bisa mengundang kedua temanmu untuk datang kesini ", ucap Jeff yang membuat mata Queen langsung berbinar.
" Benarkah tuan ",
" Hmm ",
" Apa boleh saya keluar untuk jalan-jalan bersama mereka ",
" Tidak ",
" Kenapa? ", tanya Queen seraya mengerucutkan bibirnya kesal.
" Bukankah kau sedang pusing ", ucapan Jeff sontak membuat Queen Terdiam.
" Sial, aku salah mencari alasan ", umpatnya dalam hati.
" Sebaiknya kau beristirahat saja di rumah. Jangan kemana-mana jika tidak ingin aku menghukummu lagi ", ucap Jeffander seraya berdiri dari duduknya. Ia berjalan mendekat ke arah Queen duduk. Gadis itu menjadi was-was saat jeffander mencondongkan tubuh ke arahnya. Queen reflek memundurkan kepalanya.
" Tuan mau apa? " Jeff tampak tersenyum melihat queen panik.
" Aku hanya ingin menyeka sisa makanan di bibirmu ", ucap jeffander seraya mengusap lembut sudut bibir Queen. Kemudian lelaki tampan itu menjilat jarinya sendiri dengan gaya menggoda.
" Manis ",
Queen yang melihat itu segera memalingkan muka. Ia tidak ingin Jeff melihat rona merah di kedua pipinya. " Sial, kenapa dadaku berdebar-debar lagi ", umpat Queen merutuki perasaannya sendiri.
" Baiklah kalau begitu aku berangkat ",
" Ya tuan ", jawab Queen singkat.
" Apa kau tidak ingin mengantarku sampai depan? ",
" Untuk apa? ", tanya Queen heran.
" Tentu saja untuk berlatih menjadi istri yang baik ", jawab jeffander seraya mengulum senyumnya.
" Cih, siapa juga yang mau menjadi istri anda ",
" Kenapa tidak mau, aku tampan, kaya, punya segalanya ",
" Tapi anda sudah terlalu tua untuk saya ",
" Tapi aku masih tampan dan awet muda. Bahkan aku masih bisa membuatmu lemas tidak berdaya di atas ranjang ", ucapan Jeff sontak membuat Queen kesal.
" Dasar duda mesum ", Queen segera berdiri dari duduknya dan berlari naik ke lantai atas meninggalkan jeffander. Meladeni omongan tuannya itu tidak akan ada habisnya. Melihat gadis nakalnya melarikan diri, jeff malah terkekeh puas.
" Sungguh menyenangkan sekali menggoda gadis nakal itu ", Guman Jeff seraya berjalan keluar menuju mobilnya.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Setelah mobil yang di tumpangi Jeff sudah keluar dari halaman mansion, Queen yang mengintip dari jendela kamar tampak menghela napasnya pelan. Kemudian ia berjalan menuju ranjang dan mengambil handphonenya untuk menghubungi Emma dan Olivia. Ia meminta kedua sahabatnya itu untuk datang ke mansion Jeff setelah selesai dengan jadwal kuliah mereka.
Sambil menunggu kedatangan sahabatnya, Queen kembali tertidur karena kepalanya masih terasa sedikit pusing.
.........
Tok tok tok
Ketukan pintu dari luar membuat tidur Queen yang nyenyak itu terganggu. Gadis cantik itu tampak menggeliat seraya membuka mata.
" Nona ada dua orang teman anda di depan ",
Mendengar hal itu Queen segera melompat dari tempat tidurnya.
Ceklek
" Di mana mereka bi ? ",
" Mereka ada di ruang tamu nona ",
" Baiklah ", ucap Queen bergegas turun menemui kedua temannya. Saat sudah tiba di lantai bawah, Queen dapat melihat kedua sahabatnya itu yang tengah terkagum-kagum dengan mansion Jeffander.
" Hey, tidak usah sampai melongo begitu ", sapa Queen seraya mengulum senyumnya. Emma yang mendengar suara Queen segera menoleh.
" Oh my God, rumah tuan jeff benar-benar seperti lapangan sepak bola Queen, luas sekali ",
" Benar, bahkan halamannya saja seluas taman di komplek perumahanku ", celetuk Olivia yang membuat beberapa pelayanan yang tengah membersihkan ruangan di sekitar itu menahan tawanya mendengar ucapan polos Olivia.
" Hay, berhentilah mengagumi kekayaan orang lain. Ayo ikut aku ke kamarku ", ajak Queen seraya menarik tangan kedua sahabatnya.
Saat sampai di kamar Queen, Olivia dan Emma kembali di buat kagum dengan luasnya kamar itu.
" Astaga ", gumam Emma yang tampak kagum dengan kamar Queen yang begitu luas dan mewah.
" Kau tidur di sini Queen? ", tanya Olive tidak percaya.
" Tidak, aku tidur di ruang tamu ", jawab Queen kesal. " Tentu saja aku tidur di sini Olive, aku tadi kan sudah bilang ini kamarku ".
" Kau beruntung sekali Queen. Sebaiknya kau nikahi saja tuan Jeff mu itu, biar kau bisa kaya raya ", ucap Emma yang membuat Olive tertawa.
" Benar itu Queen, dengan begitu kau tidak perlu memusingkan masalah perusahaan daddy mu lagi ", timpal Olive yang di angguki Emma setuju.
" Kalian itu bicara apa, aku di sini sedang bekerja, bukan sedang menggoda duda tua itu ", kesal Queen seraya duduk di tepian ranjang.
" Tapi sepertinya tuan Jeff menyukai mu Queen "
" Kalian jangan ngawur, lelaki tua itu sudah punya calon tunangan ", jawab Queen yang entah kenapa raut wajahnya berubah sendu saat mengatakan itu.
" Benarkah? ",
" Benar, bahkan aku sudah melihatnya sendiri. Perempuan itu sangat cantik dan seksi ",
" Apa kau sudah menanyakan itu pada tuan Jeff langsung ", tanya Emma yang langsung di jawab gelengan oleh Queen.
" Kalau begitu kau harus menanyakannya ",
" untuk apa? "
" Tentu saja untuk memastikan kebenarannya ",
" Tidak penting sekali ", jawab Queen malas.
" Baiklah kalau itu tidak penting maka ceritakan lah kejadian semalam saat kau mabuk. Apa yang terjadi selanjutnya ", tanya Emma dengan antusias. Bahkan Olivia yang tadinya duduk di kursi meja rias, kini berpindah duduk di samping Queensha.
" Iya benar, katakan queen, apa kau dan tuan Jeff melakukan ehem ehem", ucap Olivia semangat. Gadis itu selalu paling antusias jika membicarakan masalah seperti itu. Queen yang kesal langsung menjitak kepala sahabatnya itu.
" Buang jauh-jauh pikiran mesummu itu Olive. Tidak ada yang terjadi antara aku dan duda tua itu ",
" Ah yang benar ", goda Olive kembali.
" Tidak ", jawab queen sambil melengos. Queen tampak tersenyum malu-malu saat mengingat ciuman pertamanya.
" Hey kau bilang tidak, tapi kenapa tersipu malu begitu ", tanya Emma seraya menarik queen agar menghadapnya. " Ayo ceritakan pada kami ",
" Tidak ",
" ceritakan ",
" Tidak, aku bilang tidak ada yang terjadi ",
" Kami tidak percaya ",
" Terserah ", jawab Queen seraya berdiri dari duduknya.
" Mau kemana kau Queen? ",
" Makan, apa kalian tidak lapar? "
" Tentu saja lapar ", jawab Emma dan Olivia bersamaan. Kemudian keduanya pun mengekor Queen menuju ruang makan. Akhirnya ketiganya pun makan siang bersama dengan saling bercerita.
*********
Jangan lupa dukungannya ya reader 😘😘
Terima kasih 😘😘