NovelToon NovelToon
CINTA PERTAMA AZALEA

CINTA PERTAMA AZALEA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Risky Rafiyani Sembiring

Azalea gadis pendiam yang bekerja disebuah penerbitan buku. Hidupnya berubah ketika dia bertemu laki-laki bernama Ray.Pada satu malam yang tidak disengaja mereka terjebak dalam jalinan cinta yang lebih intim yang mengawali hubungan terlarang. Azalea terjebak diantara pilihan yang sulit,melanjutkan hubungan atau berpisah. tapi sanggupkah dia meninggalkan Ray, laki-laki pertama yang mengenalkannya pada dunia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risky Rafiyani Sembiring, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disini semua dimulai

Azalea pernah mendengar dari seseorang pertemuan pertama dan kedua adalah kebetulan tapi jika suatu saat nanti tiba-tiba tanpa sengaja ada pertemuan lainnya. mungkin bisa jadi itu takdir. saat itu Azalea hanya menghela napas dan bergumam dalam hati 'kuharap itu bukan takdir buruk'

Brakk Azalea menjatuhkan beberapa buku kebawah lantai sehingga menimbulkan suara yang bising. Beberapa orang diruang baca menoleh kearah gadis itu dan sebagaian lagi tampak tak terlalu peduli. Azalea dengan sedikit tergesa-gesa merapikan buku-buku itu dari lantai, ia hanya benci menjadi pusat perhatian.

Azalea pernah membaca buku bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi tatapan, gadis itu rasa itu yang sedang ia rasakan. Azalea sedang membalas tatapan seorang pria diseberang meja belajar yang terus menatapnya lekat, tampak bingung mengkerutkan alis tebalnya seolah berpikir keras. Ada yang gadis itu tangkap dari tatapannya"dimana aku pernah melihat gadis aneh itu? "

Azalea cepat mengenalinya, seorang pria yang menyebalkan yang ditemuinya tempo hari. Azalea buru-buru berlalu tanpa sempat memberinya jawaban.

"gak makan siang, lea? " seseorang menyentuh pelan bahu Azalea. Dia Misel, rekan satu kerjanya yang sekarang berdiri disebelahnya.Misel, seorang wanita cantik berperawakan lembut yang tak banyak bicara sama seperti Azalea. entah kepribadiannya memang seperti itu atau hanya berusaha menyeimbangkan Azalea. entahlah, tetapi Azalea lebih senang dengan situasi seperti itu.

Azalea bekerja di percetakan itu tahun lalu dan Misel sudah bekerja lebih lama, tak tau kapan pastinya. tak ada yang gadis itu tau tentang misel, hanya sedikit seperti dia seorang wanita singel berusia 30-an, hanya sebatas itu. Mereka tak banyak mengobrol, terkadang hanya membahas hal-hal penting dan Azalea rasa itu lah yang membuat mereka tetap akur hingga saat ini. Misel tidak perlu tau tentang Azalea begitupun sebaliknya.

Azalea kembali tersentak ketika misel memegang bahunya pelan

"ya? " ucap Azalea pelan hampir tak terdengar

Misel tak melanjutkan percakapan mereka. wanita itu duduk kembali disebelah Azalea dan sibuk dengan layar komputernya. Azalea sibuk membereskan beberapa nota di mejanya sebelum pergi makan siang.

Bukk Azalea masih menenteng tas selempang nya ketika seseorang meletakkan beberapa buku diatas meja didepannya. Azalea spontan melihat kearah pemilik buku yang tampak sedikit kasar. Dan lagi-lagi pria itu lagi, pria menyebalkan dihalte bus tempo lalu. ya, pria yang sama yang beradu tatap dengannya diruang baca.

Pria itu sekarang tampak lebih rapi dengan jas berwarna silver. Azalea menebak bahwa pria itu berusia sekitar 30-an dan bekerja di sebuah perusahaan disekitar sini. perawakannya tampak tegas dengan tatapan datar

"itu kamu kan? " ujar pria itu terlalu bersemangat seperi anak-anak yang baru saja menemukan jawaban dari sebuah kuis paling sulit.

Azalea tak menjawab dan ia rasa pria itu pun tak menunggu jawabannya.

"gadis yang hampir tercebur digot stasiun kan? " ucap pria itu lagi, dan entah kenapa itu terdengar mengesalkan.

Azalea hanya menatapnya, melihat pria itu menaikan alisnya sebelah, pria itu sekarang melempar senyuman dan entah mengapa ia terlihat sangat tampan.

"heii, kok kamu malah melamun" ujar pria itu kembali menyadarkan Azalea, ekspresi sang pria tampak sedikit tak sabaran melihat tingkah gadis didepannya yang lebih memilih membisu.

"Anda bisa melakukan pembayaran dengan saya pak, jam kerja nya sudah selesai"ucap misel tiba -tiba muncul dari belakang Azalea dan dengan cepat meraih buku-buku milik pria itu.

Azalea masih berdiam diri sebelum akhirnya misel mendorong pelan lengannya dan mengisyaratkan gadis itu untuk segera pergi dari tempat itu.

Azalea berlalu dari tempat itu di iringi tatapan tak rela pria didepannya.

senja belum lama datang namun hujan begitu ter buru-buru menghampirinya. Hari ini Azalea lebih memilih pulang kerumah dengan berjalan kaki. tidak ada alasan khusus, tapi ia benci pulang lebih awal.Pulang lebih cepat hanya terlihat seperti beban yang datang lebih awal, Apa yang akan ditemuinya dirumah? hanya pemandangan yang sama setiap harinya, Ayah pemabuk yang tampak menyedihkan dengan suasana rumah yang begitu dingin. tidak ada apa -apa disana selain dia yang mencoba bertahan, entah untuk apa, entah untuk siapa? tapi hidup tetap harus berjalan bukan?

Namun hari ini tampak berbeda, entah kenapa hari ini situasi hatinya terasa suram.Apakah mungkin hujan sore itu benar-benar mempengaruhi Moodnya. sepertinya bukan karena itu, hari ini adalah ulang tahunnya. sekarang setiap tahun,bulan Desember adalah waktu yang begitu dibencinya. ia benci kepada dirinya sendiri yang setiap tahun terus mengharapkan wanita itu akan datang dan memeluknya atau ayahnya yang dalam satu hari sadar dari pengarnya dan kembali menyayanginya. Hanya ada harapan dan doa yang selalu dikirimkannya kepada tuhan, namun sepertinya kali ini tuhan juga benar-benar meninggalkannya, tidak ada siapa-siapa yang datang.

Air mata mengalir dari balik mata indah Azalea, Ia benci ketika ia bersikap melankolis seperti hari ini. Bukankah jika ia diberi kehidupannya yang menyedihkan setidaknya ia harus dihadiahkan hati yang lebih tegar.Tidak seharusnya ia bersikap lemah seperti ini. Diantara gerimis mendung yang menerpanya ia mendesah pelan dalam hati"Aku tak meminta apa-apa tahun ini, kirim satu saja kebahagiaan kepadaku, satu aja..tak apa dalam wujud apa pun"

Tak lama setelah meminta penuh harap dalam hati,Angin bertiup kencang seolah alam mendengarnya.

Brumm, sebuah mobil melintas cepat,tepat disebelah trotoar tempat Azalea sedang berjalan sambil menggenggam payungnya. seketika baju dan roknya basah terkena cipratan air becek dibadan jalan.

Azalea memandang kedepan dan melihat mobil berhenti tak jauh didepan sana. tak lama seseorang keluar dari mobil, Pria itu ada disana lagi.

Azalea masih berdiri sambil menatap pria didepan sana yang juga balik menatapnya dengan tatapan lekat penuh arti.

pria didepan sana bernama Ray, ia menatap lekat kearah gadis kecil didepan sana yang tampak begitu menyedihkan, mata nya terlihat sembab dengan pandangan yang sayu. Ada apa dengannya? kenapa gadis itu benar-benar terlihat rapuh dan menyedihkan.Ini pertemuan ketiga mereka namun Ray tak pernah melihat gadis itu terlihat bahagia sedikit pun.

Ray menghampiri Azalea yang masih berdiri terpaku tanpa merespon apapun.Ray buru-buru melepaskan jas hitam nya ketika melihat baju gadis itu sekarang basah dan terlihat transparan yang menyebabkan lekuk tubuhnya membayang jelas.

Gadis kecil masih menatap lekat kearah Ray,Ia terlihat seperti bunga dandelion yang rapuh, Ray cepat mendekapnya dalam pelukan.

1
paulina
Jelas banget ceritanya!
bb_yang_yang
Hahahaha aku baca dari tadi sampe malam, mana next chapter nya thor?!
Risky Rafiyani Sembiring: next bakal lebih sering upload, mohon dukungannya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!