NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelakor

Aku Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:876.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.


"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.


"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.


"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.


Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Sayang... lagi masak apa?" tanya Alex yang sudah di belakang Arimbi, memeluk sang istri dan meletakan dagunya di bahu sang istri.

"Aku masak opor ayam sama balado telur kak." sahut Arimbi.

"Enak kayanya sayang, jadi pengen." ujar Alex ambigu.

"Ya sudah sabar sebentar, ini juga udah mau matang kok, kakak duduk anteng di sana." ujar Arimbi.

"Baiklah..." sahut Alex sambil mengecup sayang pipi sang istri.

"Yang, klau di rumah hanya kita berdua, pake daster kaya semalam aja ya, trus ngak usah pake dalaman." ujar Alex.

Blusss...

Wajah Arimbi lansung memereh, mendengar permintaan konyol sang suami.

"Kakak ini permintaannya aneh aneh aja." cibik Arimbi.

"Ngak aneh kok sayang, klau kakak pengen Nen kan ngak ribet, trus klau pengen nyobolos udah ngak harus buka buka lagi." ucap Alex tak tau malu dengan wajah mesum nya.

"Dasar mesum!!" kesal Arimbi dengan muka memerah.

"Mesum sama istri sendiri itu pahala Yang, klau mesumin istri orang ntar kakak bisa di hajar lakinya." kekeh Alex.

"Emang mau mesumin istri orang!" pekik Arimbi sambil memelotototkan matanya.

"Ngak Yang, bercanda doang." cengir Alex.

"Awas aja klau benaran, itu si joni aku potong jadi dua." sungut Arimbi sambil mengacungkan pisau.

"Ngak Yang, bercanda doang ihh.... Tarok pisau nya atuh Yang, serem amat kamu." ujar Alex takut takut, dia lansung memegang si joni yang berasa ngilu melihat pisau yang di pengang Arimbi.

"Ini belum saberapa loh... baru kasih lihat pisau nya, kalau benar kejadian kamu mau mesumin istri orang, lansung aku bedah si joni kak." ujar Arimbi galak.

"Iya iya. Kakak ngak akan goda siapa pun, mesum kakak hanya untuk istri kakak doang." ujar Alex bergidik ngeri.

"Huuufff.... baru bercanda doang sudah di acungin pisau lu jon, apa lagi beneran, hilang kamu separoh jon, ngak kebayang deh gue jon, loe jangan lirik lirik cewek lain ya jon, klau masih mau selamat." gumam Alex menatap si joni yang lagi mengkerut di dalam sangkarnya.

"Ngapain ngedumel sendiri kak, buru makan." titah Arimbi datang datang mengangetkan Alex.

"Haaa...." kaget Alex.

"Kenapa mukanya pucet gitu?" tanya Arimbi.

"Kamu ngagetin Kakak tau Yang, dan kapan ini makanan sudah ada di atas meja? perasaan tadi masih kosong." tanya Alex.

"Makanya kerjaan jangan ngelamun mulu, jadi ngak tau orang sudah mondar mandir dari tadi, sudah ayo makan." oceh Arimbi meletakan kepiring nasi berikut lauk pauknya di depan Alex.

"Makasih istri ku." ujar Alex sambil menyantap makanannya.

"Yang, nanti kakak jemput ke rumah sakit ya," ujar Alex.

"Ngapain?" bingung Arimbi.

Mau cari baju pengantin sayang, lusa kita akan mengadakan pesta pernikahan kita." jawab Alex.

"Haa... Kakak serius mau ngadain pesta pernikahan kita, apa mama sudah mau nerima aku, sebagai menantunya?" tanya Arimbi, takut takut.

"Kamu ngak usah mikirin itu, yang penting Kakek dan papa sudah merestui kita, lagian memang kamu kok yang seharusnya di jodohkan sama kakak." ujar Alex.

"Masa sih aku?" heran Arimbi.

"Sudah ngak usah di pikirin, nanti yang ada pusing, itu urusan kakek sama kakekmu, jadi kita yang muda ngak usah ikut campur, kita mikirin kapan kasih cucu untuk mereka aja." kekeh Alex.

"Ck..." ujar Arimbi sambil menatap malas sang suami.

"Sudah mandi gih sana, apa mau kakak mandiin?" goda Alex menaik turunkan Alisnya.

"Mandi sendiri aja, klau bareng kakak bukan hanya mandi, pasti aku di garap sampai lemas!" ketus Arimbi meninggalkan Alex yang terkekeh melihat tingkah menggemaskan sang istri.

"Gimana ngak mau garap kamu terus sayang, melihat bibir mi saja, si joni sudah klepek klepek, entah pelet apa yang kamu pakai, sampai sampai aku dengan mudah mencintai kamu, biasaya adek cewek cantik mendekati aku saja, aku sudah jijik duluan, lah sama kamu kakak ngak bisa nahan diri." gumam Alex menatap pintu kamar mandi.

Alek dan Arimbi keluar dari apartemennya dengan bergandengan tangan, tak sedikit pun Alex mau melepaskan tangan sang istri.

"Kakak, sudah di mobil ngapain masih di gandeng sih," keluh Arimbi.

"Ngak tau, kayanya ada lemnya deh, makanya ngak bisa lepas." acuh Alex.

Arimbi hanya memutar mata malas, mendengar jawaban dari sang suami.

"Tuan, wajahnya cerah amat," kekeh sang sopir.

"Iya dong, soalnya sekarang selalu dapat vitamin makanya jadi cerah." jawab Alex tanpa malu.

"Astaga, apa begini ya sifat dia." gumam Arimbi.

Sopir Alex turut senang melihat perubahan sang majikan, dulu senyum di bibirnya sangat susah di lihat, di tanya pun jawabannya hm... hmm sudah kaya nisa sabyan.

"Ini sudah sampai loh kak, tangan aku kenapa masih di pegang sih." keluh Arimbi.

"Ngak usah kerja ya, ikut kakak ke kantor aja, temanin kakak." rengek manja Alex.

"Astaga kak, pasien aku kasihan, mereka butuh aku juga." keluh Arimbi tidak habis pikir dengan sifat manja sang suami.

"Ya sudah nanti jam dua kakak jemput, tapi... klau kakak tlp, lansung angkat tlpnya." ujar Alex.

"Iya suamiku yang bawel." gemes Arimbi.

Arimbi keluar dari mobil sang suami, sebelumnya sudah cipika cipiki cantik dulu di dalam mobil, setelah Alex mengusir sang sopir keluar.

"Dokter Arimbi." pekik Dian sang sahabat.

"Apa sih, teriak teriak, malu tau." omel Arimbi, tadi di pusingkan sama sang suami, sekarang di pusingkan dengan sahabatnya.

"Hehehe... sory." kekeh Dokter Dian.

"Tadi di anter suami loe." tanya Dian.

"Iya." jawab singkat Arimbi.

"Wedeehhh.... lain yang sudah punya suami, di anter jemput sekarang." goda Dian.

"Iya dong, cari suami sana, biar ngak ganggu orang mulu." usir Arimbi.

"Ncek, sombong amat yang sudah laku." cibik Dian.

Arimbi terkekeh melihat wajah masam sang sahabat.

"Lagian loe sih, ngapain juga nungguin cowok tedekuk itu, entah dia masih ingat sama loe, entah ngak, entah di sana sudah punya pasangan dia, dan loe setia amat nunggu dia, nunggu yang tidak pasti, mana sudah loscontec lama banget," ujar Arimbi.

Dia kasihan sama sahabatnya itu, LDR an sampai lima tahun, namun sudah empat tahun mereka sudah putus hubungan, padahal sang cowok pernah pulang ke kota ini, namun tidak mau menemui sahabatnya itu, namun Dian masih saja menunggu laki laki si alan itu.

"Bukan gitu Rim, gue pengen tau aja, kenapa dia ngelupain gue, gue pengen tanya kemana janji dia yang dia ucapkan dulu." ujar Dian sendu.

"Sudah sudah, maafin gue," ujar Arimbi pada akhirnya.

"Andai dia sudah menikah gimana?" tanya Arimbi lagi.

"Ya bearti ngak jodoh, gue harus ikhlas melepas dia, walau di sini sakit, gue bisa apa." ujar Dian berkaca kaca, sungguh dia seberanarnya juga sudah lelah menunggu yang tidak pasti, namun dia masih ingin janji sang pacar, klau suatu saat nanti akan menjemputnya setelah semua urusannya selasai di negeri orang, nyatanya sampai sekarang tidak ada kabar tentang sang kekasih.

"Andai itu terjadi, bearti dia bukan yang terbaik untuk loe, pasti ada laki laki baik yang sudah allah atur untuk loe," hibur Arimbi.

Dian hanya mengangguk lemah dan mata berkaca kaca.

"Ayo kerja..." Ajak Arimbi agar sahabatnya itu tidak sedih lagi.

Bersambung....

1
Trial Ajah
Dasar Bian Bela 2B Baxxxxxx😬
Safa Almira
yey suka
Maria Ulfa
mantap 👍👍👍👍👍
Abdulharis Middini
Luar biasa
Susilo Brama Yumbara Esbeye
ada gitu ya cerita macam sinetron indosiar bgitu?? mkin ksini mkin aneh cerita nya...kira kira ada kh kelakuan g msuk akal di dunia nyata bgitu ya??
Nur Aeni
Luar biasa
Srianni Ritonga
50 rebu sebulan ??? istri manapun ya pasti gak bahagia ... padahal dijodohkan kan? ...hidup realita bukan halu...50 rebu sebulan bisa buat apa ya...jadi mikir keras saya....kalo 50 rebu sehari ...itu masih mending kan?
Liany Aprilia: 50 prharii
total 1 replies
Karlina Sugiharti
buat cerita untuk abang saga dong tor,kih jodoh sm dokter Dian sahabat arimbi.buat dokter arimbi bahagia sm babang saga,kasian liat kisahnya yg bgitu memilukan🙏🙏
Karlina Sugiharti: maksutku buat dokter diana bahagia sm babang saga.
total 1 replies
Nunung Chaniago
Luar biasa
Zieya🖤
mungkin arimbi anak angkat..
kimiatie
cerita yang asyikkkk
kimiatie
mesti lah arimbi mahu dipegang Alex...kan dah halal...bodohnya bian
kimiatie
mahu balik lagi sama Alex ingat macam tukar baju kah...dah mengandung anak bian lagi... perempuan bengang😂😂
kimiatie
nasib arimbi lepas dari lelaki seperti bian
Dwi Hallina
cerita d awal pernikahan bella minta cerai tp gak d kasih bian d karenakan bella lg hamil kok sekang gak ada menyingung masalah kehamilannya, terus si anaknya kmn
Chiing Charlyne
iih... SWEeeeet BANGEeeeet Bian & Bella👍🥰🙏
Chiing Charlyne
TERHARU BANGEeeeeeet DGN MaMa & SMUAaaaa KELUARGA BiAN😿😍🥰🙏🙏SMOGAaa HARMONiiiSss BAHAHiAaaaa SLALUuuuu🙏🥰🙏
rinny
AQ tuh pas baca di awal bayanganku Arimbi itu gadis lugu dan lembut dalam bertutur tapi makin kesini bahasa yg digunakan bahasa gaul dan agak absurd.
Serena Oficall
*nona*
Serena Oficall
*bantal*
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!