Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Akankah Kaivan dan Hazelle bersatu setelah Kaivan tahu jika selama ini Hazelle menyembunyikan putranya ?
Ataukah Hazelle akan kembali terluka setelah rahasianya selama pelariannya terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Hazelle berulang kali menghembuskan napasnya, ada perasaan gugup dan khawatir menyelimuti hatinya.
Karena insiden penculikan Arzelo beberapa waktu lalu, membuat Hazelle mengurungkan niatnya untuk kembali memisahkan Arzelo dan Kaivan.
Hazelle waktu itu memang mengiyakan permohonan Kaivan untuk kembali bersama. Namun dibalik itu, Hazelle belum sepenuhnya yakin dengan keputusannya itu, masih ada sedikit keraguan yang mengganjal di hatinya.
"𝘡𝘦𝘭𝘰 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺, 𝘡𝘦𝘭𝘰 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺. 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬. 𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩, 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘡𝘦𝘭𝘰 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺."
Ucapan putranya terus berulang di kepalanya, dan membuat Hazelle akhirnya mengalah dengan keegoisannya.
Hazelle tidak tega memisahkan kembali Arzelo dengan Daddynya. Ditambah lagi ucapan Daddy Zerga yang begitu menohok hati Hazelle.
Kala itu Hazelle mengabari Daddy Zerga bahwa dirinya akan kembali ke London bersama Kaivan yang akan ikut bersamanya.
Walaupun Kaivan tidak mengatakan maksudnya ikut, namun Hazelle bisa curiga jika Daddy Arzelo itu ingin meminta restu Daddy Zerga untuk menikahinya.
Hazelle pun meminta pada Daddynya untuk tidak merestui permohonan Kaivan. Hazelle beralasan belum siap karena rasa sakit hati akan ucapan Harleya masih bercokol di relung hatinya.
Namun ucapan Daddy Zerga justru membuat Hazelle tertegun.
"𝘔𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪? 𝘈𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳, 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺𝘯𝘺𝘢?"
Hazelle merasa tertampar oleh ucapan Daddynya itu. Dalam diamnya, Hazelle meneteskan air mata. Benarkah apa yang dikatakan Daddynya?
"𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 5 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘮𝘶? 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘬𝘩𝘪𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘮𝘶, 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯. 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘮𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘮𝘶?"
...----------------...
Hazelle menatap Kaivan yang kini tersenyum sambil menggenggam jemarinya. Ada kelegaan saat tangan pria itu menggenggamnya.
"Kalau Kamu belum siap, kita bisa menundanya," ucap Kaivan. Pria itu menatap lembut wanita yang duduk di sampingnya.
Kaivan bisa merasakan kegugupan Hazelle. Telapak tangannya begitu dingin dan bergetar.
Hazelle dan Kaivan sedang dalam perjalanan menuju rumah keluarga Kaivan. Tidak ketinggalan juga si tampan Arzelo yang duduk anteng di kursi belakang.
Perjalanan mereka ke London sengaja dibatalkan atas perintah Daddy Zerga, karena pria paruh baya itu yang akan kembali ke Indonesia.
Hazelle menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa, Mas." Hazelle tersenyum paksa, dan Kaivan bisa merasakannya.
Pria tampan itu hanya bisa menghembuskan napasnya kasar. Entah harus bagaimana lagi membuat wanitanya nyaman.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di kediaman Malik. Mommy Zaskia dan Daddy Malik menyambut kedatangan Hazelle dan juga Arzelo dengan penuh kebahagiaan.
Setelah sekian lama menantikan kehadiran cucu, akhirnya Tuhan mengabulkan keinginan kedua orang tua Kaivan, walaupun dengan cara yang tak terduga.
"Hazelle!" Mommy Zaskia memeluk Hazelle begitu wanita cantik itu turun dari mobil Kaivan. "Kamu semakin cantik," ucap wanita paruh baya itu setelah melerai pelukannya.
Hazelle tersenyum kemudian mencium tangan Mommy dari Kaivan itu. "Mommy... ehh.. Tante apa kabar?" Hazelle tersenyum kikuk. Tiba-tiba saja ibu satu anak itu merasa linglung dengan panggilannya pada calon mertuanya.
"Panggil Mommy, Sayang! Kamu adalah putri Mommy."
Hazelle berkaca-kaca saat Mommy Zaskia mengusap surainya dengan lembut. Ditambah lagi ucapan wanita paruh baya itu yang begitu menerima dirinya.
Awalnya Hazelle merasa takut jika Mommy Zaskia tidak bisa menerimanya, mengingat Hazelle adalah orang ketiga yang menghancurkan rumah tangga putranya. Hal itu juga lah yang membuat Hazelle takut bertemu calon mertuanya. Hazelle takut kedua orang tua Kaivan akan menghakiminya seperti Harleya.
Namun ternyata ketakutan Hazelle tidak terjadi, perlakuan Mommy Zaskia tidak pernah berubah terhadapnya. Masih sama seperti dulu saat Hazelle dan Harleya bersahabat.
Begitu juga Daddy Malik, pria paruh baya itu menerima Hazelle dengan tulus.
"Apa tidak ada yang mau memperkenalkan ku?" Arzelo cemberut sambil melipat tangannya. Membuat tatapan semua orang seketika tertuju kearahnya.
Kaivan terkekeh melihat tingkah putranya. "Itu Arzelo, Mom."
Mommy Zaskia perlahan menghampiri bocah tampan yang sangat mirip dengan Kaivan itu. Dengan mata berkaca-kaca, wanita paruh baya itu menekuk lututnya, mensejajarkan tingginya dengan bocah tampan itu.
Mommy Zaskia tidak berucap sepatah katapun. Wanita paruh baya itu tidak kuasa menahan air mata keharuannya.
Arzelo dengan reflek mengusap air mata yang mengalir diwajah sang nenek yang baru pertama kali ditemuinya itu. "Apa aku membuatmu sedih, Nek?"
Mommy Zaskia menggelengkan kepalanya, panggilan nenek yang Arzelo sematkan untuknya membuat Zaskia semakin terisak. "Ini tangisan bahagia," ucap Zaskia sambil terisak. "Nenek sangat bahagia bisa ketemu cucu nenek."
Mommy Zaskia memeluk erat Arzelo. Di ciuminya wajah tampan bocah itu membuat Arzelo terkekeh kegelian.
"Nek, stop! Aku bukan bayi!"
Bukannya mendengarkan ucapan sang cucu, Mommy Zaskia justru semakin gencar menggoda sang cucu.
"Sudah-sudah, ayo kita masuk! Kakek punya sesuatu untuk Zelo."
Giliran Daddy Malik yang mengambil alih si bocah tampan. Pria paruh baya itu bahkan tidak segan menggendong bocah 5 tahun itu.
"Jadi, Kakek adalah Kakek ku?" Tanya Arzelo. Bocah tampan itu melingkarkan tangannya pada leher Daddy Malik yang menggendongnya masuk ke dalam rumah.
"Apa Kamu mengingat Kakek?" Daddy Malik tidak menduga jika cucunya itu masih mengingat pertemuan pertamanya saat di Bandara waktu itu.
"Tentu saja. Jangan meragukan kemampuan mengingatku, Kek!" Arzelo tersenyum pada Kakek nya.
"Anak pintar!" Daddy Malik sangat bangga dengan cucunya. Dia bisa melihat cucunya itu sangat pintar dan menggemaskan. Ditambah lagi pembawaan Arzelo yang ringan dan mudah beradaptasi membuat bocah tampan itu begitu mudah di cintai.
Tanpa mereka sadari, seseorang menatap nanar kearah mereka.
"𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘮𝘢𝘯."
...----------------...
Sementara itu, Annette tidak berhenti mengumpat karena dirinya harus terjebak di dalam hotel prodeo.
"Kurang ajar! Bocah sialan! Ini semua gara-gara bocah itu!" Umpat Annette. Wanita itu tidak terima harus mendekam di ruang tahanan untuk waktu yang cukup lama. Karena Kaivan tidak akan membiarkan wanita yang sudah mengusik keluarganya berkeliaran dengan bebas.
"Aku harus memikirkan cara untuk keluar dari sini secepatnya. Aku tidak akan membiarkan mereka bahagia di atas penderitaan ku!"
Tangannya mengepal erat sambil menggenggam jeruji besi yang menghalangi kebebasannya. Kali ini Annette tidak ingin gegabah mencari sekutu lagi. Annette tidak ingin berakhir di tempat seperti ini untuk selamanya.
"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘣𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶!" 𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘴𝘮𝘪𝘳𝘬. " 𝘛𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘉𝘰𝘤𝘢𝘩!𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘪𝘮𝘶."
Masuk penjara sepertinya tidak membuat Annette berubah, justru membuat dendamnya semakin menggunung.
"Pak, apa aku boleh menelpon seseorang?" Tanya nya pada sipir yang kebetulan sedang melakukan pemeriksaan.
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
urus penderitaan masing² aja neet🥺😭🤣🤣
kalian sm² dlm proses menebus, jadi siapa yang duluan lunas itu yang menang 😭😭😭🤣🤣🤣
macam dah gentayangan di mn² dia 🤣🤣🤣
kira delvan punya cem²an lain
bukan menjadi sebuah alasan pembenarn terjadinya perselingkuhan🥺 rezeki maut jodoh itu sudah ada yang mengatur, ibarat kata ribuan kali mengganti istri klw berdalih akan 3 hal yang kekuasaannya dipegang penuh oleh sang pencipta, bakal tetap gak bisaa🥺
berasa karma jadinya 😭😭😭😭🤣
terlepas dari kesalahan Annete, Kai dan Hazzel memang bersalah sama Annet🥺😭😭😭🤣🤣
astaga 😭 knp aku bisa mikir sebab-akibat sejauh dan seberat ini😮💨😭😭😭
aighhh Arfan 😭😭😭
second boy kenapaa sllu punya jalan pahit ya😭😭