NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:100k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 17

‘’Tumben diliatin aja,’’ tegur Cassie menghampiri Xena yang sedang berdiri memandangi Rayan yang baru turun dari mobil dan langsung melangkah masuk ke gedung perusahaan.

Xena hanya tersenyum, matanya masih saja menatap Rayan.

‘’Xena.’’

‘’Hhmm,’’ Xena sudah melangkah, bibirnya masih saja tersenyum.

Siangnya, Xena mendatangi ruangan Rayan, dengan membawa bekal makan siang buatannya. Tak lupa, dia mengetuk terlebih dulu. ‘’Ray, aku bawa makan siang untukmu,’’ ucapnya tersenyum lebar. Rayan hanya melirik sekilas, setelahnya kembali bergulat dengan pekerjaannya.

‘’Ray …’’

‘’Iya, iya, bawel banget sih!’’ Rayan pun menghentikan pekerjaannya, dia mendekati Xena dan langsung duduk di depan wanita yang entahlah dia anggap sebagai kekasihnya atau tidak. Rayan memperhatikan Xena yang terus tersenyum.

‘’Ada apa?’’

‘’Hhmm?’’ Xena mengangkat kepalanya, menatap Rayan masih dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya.

‘’Senyummu, membuatku kesal,’’ ucap Rayan lalu mengambil makan siang buatan Xena dan langsung memakannya, dia sedikit melirik pada wanita itu lagi dan Xena masih saja tersenyum. Entahlah, dia merasa ada sedikit yang aneh dari wanita itu.

‘’Tenang saja, sebentar lagi kamu nggak akan melihat senyum ini,’’ ucap Xena dengan suara kecilnya.

‘’Kamu bilang apa tadi?’’

Xena menggeleng, wanita itu berdiri, menunjuk tempat kosong disebelah Rayan. ‘’Boleh aku duduk disampingmu?’’

Semakin bingung saja Rayan. Tumben-tumbennya wanita itu bertanya.

‘’Ray, bisa nggak?’’

‘’Hhmm.’’

Xena tentu senang. Dengan cepat dia berpindah ke samping Rayan, memperhatikan pria itu makan. Setelah selesai dia langsung membereskan dan pamit keluar, karena jam istirahatnya juga hampir berakhir.

‘’Ada apa dengannya?’’ Rayan hanya menggeleng dan tidak terlalu mempedulikan.

Jam 7 malam Xena kembali ke ruangan Rayan, dengan membawa makan malam. Bukan buatannya, dia hanya membelinya dari cafe sebelah.

‘’Ray,’’

Rayan hanya melirim sekilas, seolah sangat sibuk dengan pekerjaannya.

‘’Ray, makan malam dulu.’’ Xena mulai menyajikan makan malam itu diatas meja. Rayan pun langsung berdiri, karena sudah merasa lapar.

‘’Beli?’’

Xena hanya mengangguk, langsung memberikan sendok pada Rayan.

‘’Ray.’’

‘’Hhmm.’’

‘’Aku mau foto sama kamu, bisa nggak?’’

Rayan sejenak menghentikan makannya, diliriknya Xena yang sedang menatapnya sambil tersenyum lebar lagi.

‘’Ray, bisa nggak?’’ Tiba-tiba Xena sudah mengambil duduk disamping Rayan dan langsung melingkar tangannya di lengan pria itu. Dikeluarkannya ponsel, dan langsung mengambil foto keduanya. Rayan mendengus, menatap wanita itu dengan ujung matanya. Tau gitu, ngapain Xena bertanya padanya? Toh ujung-ujungnya wanita itu tetap bertingkah semaunya.

‘’Bagus nggak?’’ Xena memperlihatkan foto yang baru dia ambil, tapi Rayan tidak memperhatikan.

‘’Mau nggak fotonya, nanti aku kirimkan.’’

‘’Di ponselku, aku hanya menyimpan foto keluarga.’’

Xena hanya tersenyum, walau jelas hatinya terasa sakit karena ucapan itu. Bukannya dia kekasih Rayan? Kekasih mana coba yang enggan menyimpan foto bersama di ponsel?

Walau Rayan tidak menginginkan, Xena tetap mengirim foto itu. ‘’Kamu bisa melihat foto itu nanti, sebagai kenang-kenangan saat tiba-tiba kau merindukanku, walau nggak mungkin itu terjadi,’’ ucap Xena lirih. Rayan tidak peduli, dia hanya menatap sinis wanita cantik yang sedang menunduk itu.

Sehabis makan Rayan kembali melanjutkan kerjanya sedang Xena memilih tinggal di ruangan itu sembari menunggu dan menemani Rayan. Tanpa Rayan tau, beberapa kali Xena mengambil fotonya, Xena bahkan mengambil beberapa video saat pria itu beberapa kali menguap dan melebarkan mata, untuk menahan kantuk.

Xena berdiri, meletakan ponselnya diatas meja dan keluar dari ruangan Rayan, sepertinya pria itu tidak menyadari. 10 menit kemudian Xena sudah kembali dengan membawa segelas kopi di tangannya, kopi yang dia buat sendiri.

‘’Untukmu.’’ Xena meletakan kopi itu diatas meja, disamping laptop Rayan. Pria itu menengadah, melihat Xena yang sudah kembali melangkah menuju sofa, wanita itu sudah kembali mengutak ngatik layar ponselnya.

Rayan menatap kopi yang barusan dibuat Xena. Dia sedikit ragu dengan rasanya, tapi tetap saja mengambil gelas itu, untuk dia coba. Lagian, kenapa hari ini dia merasa sangat mengantuk, padahal biasanya dia bahkan bisa kerja sampai tengah malam.

‘’Enak juga,’’ puji Rayan dalam hatinya. Dia kembali melirik Xena, sepertinya wanita itu sedang saling mengirim chat dengan seseorang, pikirnya sedikit memperhatikan gerak gerik Xena. Pria itu mengernyit, melihat Xena yang senyum-senyum sendiri pada layar ponselnya.

‘’Rasa kopi ini buruk sekali, buatkan satu gelas lagi untukku.’’ Xena sedikit kaget, tapi langsung menghampiri Rayan.

‘’Ada apa?’’

‘’Buatkan lagi untukku, buat yang enak.’’

Xena sedikit melirik ke dalam gelas yang masih Rayan pegang, isinya hampir habis, tapi pria itu masih bilang tidak enak?

‘’Memujiku, apa akan membuatmu kehilangan nyawa?’’ Xena mendengus, sedikit kesal saja pada pria itu, ‘’kalau enak ya bilang enak, kamu nggak mati rasa kan?’’

‘’Aku atasanmu, lakukan saja apa yang kusuruh.’’

‘’Ini bukan jam kerjaku lagi tuan Rayan Graham dan aku menemanimu disini bukan sebagai karyawanmu, atau apa kau lupa kalau diantara kita terikat hubungan lain, selain atasan dan bawahan?’’ Xena merebut kasar gelas ditangan Rayan dan langsung melangkah keluar, meninggalkan Rayan yang masih diam dalam posisi semula, tanpa bergerak sama sekali.

‘’Dasar pria menyebalkan.’’ Xena menghentikan langkahnya, kembali melirik pintu ruangan Rayan yang baru saja dia tutup. ‘’Sekarang aku benar-benar menjadi kekasih tak dianggap,’’ ucapnya lirih lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Tidak sampai 10 menit Xena sudah kembali. Diletakkannya kopi yang baru dia buat, diatas meja Rayan dengan sedikit kasar, Rayan sampai dibuat kaget oleh hal itu. Rayan tentu kesal, dia hendak memarahi Xena, tapi diurungkan, saat melihat Xena yang sudah kembali melangkah menuju pintu keluar, dengan sudah membawa tas tangan dan ponselnya.

‘’Mau kemana kamu?’’

‘’Pulang, tidak lihat ini sudah jam berapa?’’

Rayan langsung melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam 10 malam ternyata, dia benar-benar tidak sadar. Rayan pun langsung menutup laptop, mengambil kemejanya dan ikut melangkah keluar, melewati Xena begitu saja.

‘’Aku yang akan mengantarmu.’’

‘’Tentu saja, kau akan menjadi kekasih yang gagal dan tidak bertanggung jawab, jika membiarkan ku pulang sendirian di jam seperti ini.’’ Sebenarnya Xena sedang menyindir kejadian beberapa hari lalu, dimana Rayan pergi meninggalkannya hanya untuk menjemput Sana. Namun, Rayan sama sekali tidak tersinggung. Pria itu malah melempar jaketnya pada Xena.

‘’Ray!’’ Xena kesal dong, karena jaket Rayan itu mengenai wajahnya.

‘’Pakai,’’ suruh Rayan yang tidak digubris Xena. Wanita itu malah melempar kembali jaket Rayan.

‘’Kamu apa-apaan sih?’’ Xena menggerutu, karena Rayan yang tiba-tiba memakaikan jaket itu padanya, dengan setengah memaksa. Setelah itu, Rayan langsung berlalu pergi, dia terlebih dulu memperingati Xena, untuk tidak membuka jaket itu.

‘’Kamu tuh makin hari makin nyebelin tau nggak,’’ gerutu Xena sebelum masuk ke mobil Rayan.

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!