Atika, gadis yang di paksa menjadi pengantin penganti di dalam pernikahan sepupunya. Gadis yang niat awalnya hanya memenuhi undangan yang didapatnya bersama ayah dan ibunya malah, menjadikan dirinya sebagai penganti sang kakak sepupu.
Lantas kehidupan rumah tangga seperti apa yang akan di jalani Atika bersama laki-laki yang seharusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.
apakah rumah tangga itu berjalan dengan lancar atau malah sesuai dengan judul hanya sebatas penganti yang pada akhirnya harus kembali berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Pengantin penganti
17
Setelah makan siang bersama kini Ragil dan juga Savia sudah kembali ke perusahaan. Kerja wanita itu hanya duduk menemani sang kekasih dengan setia. Tidak lupa Savia memainkan gawainya dengan membuka aplikasi biru putih apalagi kalau bukan Facebook.
Sibuk men-scrool beranda yang membuat Savia sedikit bosan, wanita itu memilih menidurkan tubuhnya pada sofa karena kantuk yang sudah menyerang.
Ragil meregangkan otot-otot tangannya yang terasa kaku akibat dari banyaknya pekerjaan yang di lakukan. Menatap sang kekasih dengan senyum cerah kala melihat gaya tidur wanita itu. Mulut mengaga tidak terlalu besar serta dengkuran yang cukup terdengar dari jarak Ragil duduk.
"Tidur saja kamu sangat cantik Sayang, apalagi kalau sudah bangun cantik kamu malah berkali-kali lipat." ujar Ragil sambil mengelus lembut pipi Savia yang masih tertidur pulas. Bahkan tak sedikitpun gadis itu terbangun meskipun Ragil sudah menekan-nekan pipinya.
Merasa kasihan dengan sang kekasih yang tidur sedikit kesulitan, Ragil mengangkat tubuh kekasihnya lalu membawanya ke dalam ruang pribadi miliknya. Menidurkan dengan perlahan tubuh Savia agar gadis itu tidak terganggu karena ulah Ragil.
Ragil mendaratkan bibirnya pada dahi serta pipi Savia, mencium beberapa kali wajah gadis itu. Pekerjaan Ragil yang sudah selesai membuat laki-laki berparas tampan itu memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di samping Savia. Ikut menyelami mimpi indah bersama sang kekasih.
Sedangkan di ke dimana Laskar, Atika membersihkan kamarnya yang sedikit berantakan. Meskipun ada asisten rumah tangga yang setia membersihkan kamarnya, tidak membuat Atika akan diam saja. Toh di rumahnya dulu dirinya juga sering membersihkan kamarnya, jangankan itu membersihkan perkarangan rumahnya saja dirinya juga sering.
"Alhmadulillah akhirnya selesai juga," Atika mengelap peluh di dahinya. Cuaca panas membuat suhu ruangan terasa hangat meski sudah ada ac yang mendinginkan.
Atika memilih keluar dari kamarnya untuk membantu Bibi di dapur sama seperti sebelumnya di lakukan Atika. Atika itu anak yang bisa di bilang tidak bisa diam jika orang lain bekerja sedangkan dirinya hanya ongkang-ongkang kaki. Meskipun sudah dilarang ibu mertuanya, tidak membuat Atika mengangguk. Tangannya sudah tidak bisa diam kala mengingat waktu pekerja di rumah itu memasak. Memasak mungkin suatu hobby bagi Atika, sehingga dirinya ingin ikut bersama mereka.
"Apa lagi yang belum selesai Bi?" tanya Atika saat melihat Bibi Hema tengah membersihkan kulit bawang merah.
"Ehh, tidak udah Non biar Bibi saja. Non Atika bisa istirahat saja di depan," jawabnya tidak enak. Semenjak Atika menjadi menantu di rumah majikannya, setiap hari bahkan setiap waktu memasak Atika akan selalu datang membantu. Bahkan Hema merasa sungkan dengan Atika yang selalu membantu dirinya memasak.
"Iss, Bibi kayak nggak tahu aku saja. Aku itu sudah sering membantu Ibu memasak jika di rumah, bahkan setiap hari Bi," Seperti biasa jawaban Atika tidak akan jauh-jauh dari kata-kata itu.
"Beruntung sekali den Ragil memiliki istri seperti kamu non Atika," Atika hanya membalas dengan seulas senyuman. Dirinya juga tidak bisa mengatakan apakah Ragil memang beruntung memperistri dirinya atau malah tidak sama sekali. Melihat dari mana pernikahan ini awal mulanya terjadi.
Akhirnya Atika dan juga Bibi Hema memasak bersama dengan saling melempar canda tawa. Kehidupan Atika serasa tidak ada bedanya dari yang sebelumnya. Memiliki keluarga dari suaminya yang memiliki kasih sayang yang sama dengan Ibu dan Ayahnya. Di tambah lagi pekerja di rumah ini yang juga menyayangi dirinya meskipun mereka tidak mengenal Atika sedari awal.
TBC