NovelToon NovelToon
DOKTER JENIUS

DOKTER JENIUS

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Seyue adalah gadis jenius di dunia modern yang mati karena ledakan karena sang sahabat yang menghianatinya . dan terlahir kembali di Dunia kuno di tubuh seorang gadis yang di anggap sampah oleh masyarakat karena tidak bisa berkultivasi dan lemah . tapi dia merupakan gadis yang sangat di sayangi oleh keluarganya. walaupun dia telah di hina oleh masyarakat, atau calon suaminya sendiri berusaha memoermalukannya dan menghianatinya . namun karena kejeniusannya di dalam ilmu pengobatan , dan ahli beladiri. para Pria menginginkan dia, berusaha menjadikan Dia milik mereka. hingga akhirnya dia di kejar oleh Putra mahkota yang kejam, dingin, tampan dan kuat yang di gilai oleh para kaum perempuan . mampukah dia menghindari cinta pangeran kuat itu...?
Maaf jika terlalu halu ceritanya.
ini murni dari fikiran author yang terlalu halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI KE PERGURUAN.

Beberapa jam kemudian acara pun berakhir, Setelah Baginda Raja undur dari singgasana, satu persatu pejabat kerajaan pulang. Namun Kakek dan Siyue tidak bisa pulang karena Raja memanggil mereka. Akhirnya sahabat dan ketiga kakak Siyue harus kembali tanpa mereka berdua. Ketika mereka mengahadap Raja di ruang kerjanya, terlihat Raja Gong Saocin sudah menunggu sambil mengerjakan tugasnya . Setelah kasim mengumumkan kedatangan Siyue dan Kakek Si , Mereka berdua segera menghadap.

" Salam sejahtera yang Mulia Baginda Raja, semoga panjang Umur. ... " mereka berdua memberi salam.

"Trimakasi , duduklah... " Jawab Baginda Raja Gong Saocin tenang. Siyue dan Kakek Si segera duduk di kursi yang ada di dalam ruangan itu. terlihat Raja Gong Saocin masih menyelesaikan tugasnya. Tak lama dia menutup buku yang ada di depannya. Lalu menatap kedua tamu yang telah dia undang.

"Kau tahu kenapa aku menyuruhmu kesini sahabatku...? " Tanya Baginda Raja lembut.

"Maaf yang mulia, hamba tidak tahu... " Jawab Kakek Si dengan tenang.

Sedangkan Siyue tersenyum dalam hati,

" Begini kah kehidupan jaman kono, sudah tahu maksud undangan Raja, namun masih juga berkata tidak tahu he he he... " Ucap Siyue dalam hati.

"Oo.. Ternyata sahabatku tidak tahu...baik, aku hanya ingin bertanya. Sejak kapan kau memiliki Cucu selain keempat cucumu yang sudah aku kenali Rong Hu...? Kau mau membodohiku atau kau ingin menipuku...? bukankah kau tidak punya keluarga di Bawah ini..." Tanya Raja Gong Saocin dengan kening berkerut menatap Kakek Si.

"Ampun yang mulia... Bukan hamba membodohi atau menipu Baginda. Namun hamba takut pada anda, karena anak yang hamba pikir sudah di ujung kematian dan Dokter sudah memvonis dia tinggal menunggu ajal datang, ternyata Dewa masih memberi kehidupan, karena itulah hamba merubah dia menjadi seorang laki- laki... " Jawab Kakek Si sambil menundukkan kepalanya. Dia merasa bersalah pada Raja Gong Saocin sangat sahabat. Namun demi kebahagiaan Cucu perempuannya, apapun akan dia lakukan.

"Dan kau fikir aku tidak akan tahu ..?" Ucap Raja tenang.

"Sekali lagi maafkan hamba yang Mulia.. " Jawab Kakek Si pelan .

" Kau ini... Sudah tua masih belum mengenal sahabatmu... Lalu sekarang apa yang akan kau katakan lagi padaku..?" tanya Baginda Raja dengan wajah kesal.

" Maafkan hamba yang Mulia..hanya itu yang bisa hamba lakukan... " Ucap Kakek Si elan sambil sujud di hadapan Raja Gong Saocin. Begitu juga Siyue, Dia mengikuti perbuatan Sang kakek demi tidak mendapatkan Hukuman dari Sang Raja.

"Bangunlah... kau ini..mana mungkin aku dapat menghukum kalian, kau adalah sahabatku yang paling dekat. seharusnya ada apapun kau katakan padaku.. Dan sekarang kau anak muda, ais... Aku lupa bagaimana denganmu gadis nakal... Mau- mau saja kau menuruti permintaan kakekmu... Sekarang katakan padaku, apa sebenarnya yang terjadi, apa benar kau telah di rampok...?" Tanya Sang Raja. Siyue bingung mau mengatakan apa, namun wajah tenangnya tak memperlihatkan ke gugupan dan kebingungan nya. Dia menatap sang kakek sebentar lalu berkata.

"Hamba tidak tahu apa yang bisa hamba katakan. Hamba bertemu dengan beberapa berandalan. Saat mereka ingin meminta uang pada hamba... Hamba mengatakan kalau hamba tidak membawa uang, lalu mereka memaksa, hingga salah satu dari mereka menghajar hamba. Dan Baginda juga tahu kan, kalau hamba hanya seorang sampah yang tak memiliki keahlian apapun, walau itu hanya untuk membela diri..." jawab Siyue sambil menatap sejenak Baginda Raja.

"Benar...lalu...?" tanya Raja.

"Tak sampai di situ, hamba di aniaya oleh beberapa berandalan itu sampai tak sadarkan diri yang Mulia, Saat hamba pingsan, mereka meninggalkan hamba, untunglah Pengawal Kakek menemukan hamba.... " Jawab Siyue. namun dia tak mengatakan kalau berandalan yang menganiayanya adalah teman dari Putra Mahkota dan Xio Lan.

"Dasar pria- pria tak bermoral...Ternyata di kerajaan ini masih ada manusia seperti itu.. Rong Hu... Apakah kau sudah menyelidiki masalah ini...? " Tanya yang Mulia pada Kakek Si dengan wajah marah.

"Sudah yang Mulia... Namun hamba tidak mengetahui siapa mereka... " Jawab Kakek Si. Kakek tak bisa mengatakan kalau semua itu ada sangkut pautnya dengan Putra Mahkota. Dia tak ingin membuat sang sahabat menjadi sedih.

"Aneh... Kok bisa, atau kau mungkin kurang banyak mengerahkan para pengawalmu Rong Hu... " tanya sang Raja dengan wajah heran. mana mungkin seorang Perdana Mentri Si Rong Hu yang kuat tidak bisa menemukan pelakunya .

"Hamba sudah mengerahkan semua pengawal hamba yang Mulia, namun hamba sudah tidak ingin lagi memperpanjang masalah yang Mulia, Sebab Cucu hamba sudah sehat kembali.." Jawab Kakek Si dengan sabar .

"Ya sudahlah, memang masalah itu sudah lama terjadi. namun aku akan menyuruh seseorang untuk menyelidiki nya. Aku penasaran sebenarnya siapa mereka itu. Sekarang bagaimana denganmu Nona.. apakah kau akan melanjutkan pertunangan mu dengan Putra Mahkota...? " tanya Raja sambil memandang Siyue. Mendengar pertanyaan dari Sang Raja, Siyue dan Kakek Si kaget. inilah yang di takutian mereka.

"Mohon maaf yang Mulia... lebih baik hamba mundur dari perjodohan ini.. lagipula pembatalan sudah di lakukan, semua orang sudah tahu itu, jadi biarkan semuanya seperti ini saja yang Mulia.. hamba saat ini ingin memperdalam ilmu Alkemia hamba, sementara ini hamba tidak ingin terikat dengan masalah perjodohan yang Mulia.. " jawab Siyue sambil bersujud. Ingin rasanya Siyue mengatakan yang sesungguhnya. namun Dia tak ingin mencari masalah lagi dengan Putra Mahkota maupun Keluarga Nalan.

"Bukankah kau dulu sangat mencintai Putra Mahkota Yueyue...? " tanya Raja Gong Saocin sambil menatap Siyue lembut

"Maafkan hamba yang Mulia...dulu hamba memang mencintai Putra Mahkota, tetapi Putra Mahkota telah memiliki kekasih, dan hamba tidak ingin berada di antara mereka. hamba tahu Sikap hamba dulu salah. karena itu hamba mohon biarkan semua ini berjalan seperti ini. dan hamba tidak ingin merusak kebahagian Putra Mahkota... " jawab Siyue dengan tenang .

" Yueyue... apakah masalah Kau di pukuli orang dan jatuh sakit sampai koma ada hubungannya dengan Putra Mahkota...? " tanya Raja dengan menatap Siyue tajam.

Mendengar pertanyaan Raja, Siyue kaget bukan main.

"Tidak, tidak yang mulia... tidak ada hubungannya sama sekali dengan Putra Mahkota. Sebenarnya dulu hamba sudah tahu kalau Putra Mahkota memiliki seorang kekasih, namun saat itu hamba terlalu egois dan ingin memiliki Putra Mahkota. karena hamba memaksakan diri tetap ingin menjadi Calon istri Putra Mahkota, hingga hamba tak perduli apakah Putra Mahkota mencintai hamba atau tidak.. tapi sekarang hamba sadar diri, jadi biarkanlah Putra Mahkota mencari kebahagiaannya yang Mulia... " kata Siyue dengan cepat. Dia takut Raja menyuruhnya kembali bertunangan dengan Putra Mahkota. Mendengar ucapan Siyue, Raja Gong Saocin menatap Siyue agak lama, tak lama dia mendesah pelan.

"Apakah kau tidak takut dengan anggapan masyarakat jika perjodohan mu dengan Putra Mahkota gagal, Kau akan kesulitan

mendapatkan jodoh lagi Yue'er...? Kau akan di anggap wanita tak berguna..?"tanya Baginda Raja dengan lembut.

"Tidak masalah yang Mulia...Sejak dulu pun saya selalu menyandang nama itu di belakang nama hamba, apa bedanya dengan semua itu...sekarang ini hamba hanya ingin memperbanyak ilmu dan kemampuan hamba yang Mulia...." jawab Siyue.

"Baiklah kalau itu maumu, namun kau harus tetap sering datang ke istana ini seperti biasa. Dan kau harus menemui sahabatmu si Luo Yi. Dia Sakit dua minggu lebih saat mendengar kau meninggal... " kata Raja akhirnya.

"Trimakasih yang Mulia... pasti, pasti hamba akan selalu mengunjungi Luo Yi. dan hamba minta ijin untuk merawat Yiyi yang Mulia... " kata Siyue.

"Apaa... kau akan merawat Yi Yi... kau tahukan sudah banyak Dokter maupun tabib yang Raja ini datangkan untuk mengobati dia. Namun apa... tidak ada yang bisa menyembuhkannya... " ucap Raja Gong Saocin dengan wajah sedih.

"Bukankah hamba dulu begitu juga yang Mulia... " jawab Siyue.

"Tunggu... apakah kau sekarang sudah bisa ber kultivasi...? " tanya Baginda Raja dengan wajah kaget.

"Kalau hamba tidak bisa ber kultivasi mana mungkin hamba bisa memurnikan pil ramuan yang Mulia... " kawan Siyue dengan lembut menyadarkan Raja.

"Ya Dewa... benar apa katamu nak... kalau begitu aku setuju kau menyembuhkan Luo Yi, aku minta kau menyembuhkan putraku Yueyue.. " kata Raja dengan penuh harap.

"Baik yang Mulia... Hamba akan berusaha menyembuhkan Yiyi, hanya saja hamba mohon yang Mulia jangan memberitahukan pada siapapun kalau Yi Yi sedang hamba obati... " kata Siyue lagi.

" Kenapa...? " tanya Raja heran.

"Maaf yang Mulia... hamba belum bisa mengatakan semuanya sekarang , nanti setelah hamba selesai mengobati Yi Yi, hamba akan mengatakan digaan hamba.. " jawab Siyue.

"Baiklah kalau itu maumu. .. lalu kapan kau mulai mengobati Luo Yi.. " tanya Raja lagi.

"Tiga hari lagi hamba akan kemari lagi yang mulai. .." jawab Siyue.

" Baiklah kau bisa datang kemari lagi... apakah ada yang kau butuhkan dalam merawat Luo Yi..? " tanya Baginda Raja kembali .

"Hamba belum tahu, hamba akan mengatakan setelah melihat keadaan Yi Yi tiga hari lagi... " jawab Siyue.

"Baik Aku akan menunggu kedatanganmu.." ucap Raja Gong Saocin.

"Baik yang Mulia... " jawab Siyue.

"Kalau begitu kami mohon diri yang Mulia... " lanjut kakek Si.

"Silahkan... dan kau Rong Hu jangan lagi berbohong padaku... " ucap Raja dengan wajah kesal.

"Maafkan hamba yang Mulia.... kami mohon diri... " Siyue dan Kakek Si memberi hormat lalu pergi dari ruangan Raja Gong Saocin.

Setelah keluar dari Ruangan Sang Raja. di perjalanan , mereka bertemu dengan Putra Mahkota yang berjalan menuju ruang kerja Baginda Raja. saat berpapasan, Putra Mahkota berhenti dan menyapa mereka .

"Kakek Si, Siyue apa kabar...?" sapa Putra Mahkota ramah. Kakek Si dan Siyue terdiam, Biasanya Putra Mahkota akan terlihat cuek saat bertemu dengan Kakek Si .

"Baik yang Mulia... " jawab Kakek Si ramah. walaupun dalam hati heran setengah mati.

"Kalian dari ruang kerja Ayah handa...? " tanya Putra Mahkota lagi.

"Benar yang Mulia...ada sesuatu yang ingin di bicarakan Raja.. " jawab Kakek lagi. sedangkan Siyue hanya diam saja.

"Apakah sekarang kalian sudah mau pulang... apakah perlu aku antarkan...? " tanya Putra Mahkota dengan ramah.

"Aah... tidak usah yang Mulia... Kami membawa kereta sendiri, dan maaf yang Mulia, kami Mohon diri... " tolak Kakek Si dengan halus.

"Oo begitu ya... silahkan, silahkan kek. " jawab Putra Mahkota ramah.

"Trimakasih yang Mulia... " ucap Kakek Si. Mereka pun segera pergi dari hadapan Putra Mahkota We. Sedang Siyue tampa mengucapkan apapun, hanya memberi hormat dan pergi bersama sang kakek.

Putra Mahkota menatap punggung Suyue yang pergi dengan wajah sedih. penyesalan didalam hatinya semakin besar saat dia menatap wajah Siyue sekarang. Dulu dia akan melihat wajah yang malu- malu menatap dirinya dengan wajah penuh cinta dan dambaan. sedang sekarang dia melihat di wajah dan mata itu, acuh dan dingin.

"Kau memang terlalu bodoh Pangeran We.." ucap hati Sang pangeran. dia menghela nafas berat sebelum melangkah ke ruang kerja Baginda Raja.

Sedangkan Siyue dan Kakek Si berjalan keluar dari istana.

"Yue'er... apakah Putra Mahkota salah minum Ramuan ya...? " tanya kakek heran.

"Mana Yueyue tahu kek... memangnya kenapa kek...? " tanya Siyue heran.

"Dulu jika Kakek bertemu dengan Putra Mahkota, dia tidak pernah menyapa kakek. jangan kan menyapa, melihat kakek saja Beliau tidak mau... " jawab Kakek.

"Putra Mahkota tidak pernah bertegur sapa dengan Kakek...? " tanya Siyue heran.

"Tidak pernah sama sekali Yue'er... " jawab Sang Kakek.

"Jadi baru tadi dia menyapa Kakek...? " tanya Siyue.

"Benar... dulu sich saat masih kecil dia akrab dengan kakek, sebelum adanya perjodohan kalian... " jawab Kakek .

"Mungkin karena perjodohan Yueyue kali kek... Dia marah sama kakek... " jawab Siyue lembut .

" Mungkin juga ..tapi Yue'er apakah keputusan kakek membatalkan perjodohan membuat kau sakit hati... apakah kau masih mencintai Putra Mahkota...? " tanya Kakek Si.

"Tentu saja kek...keputusan Kakek sangat tepat sekali... Yueyue sudah tidak mencintai Putra Mahkota lagi. dan Yueyue benar- benar ingin menjauh dari Putra Mahkota... Kakek Masih ingat masalah aku jatuh ke jurang di hutan Roh Kan...? semua itu di karenakan Xio Lan yang cemburu padaku, dan aku tidak ingin menjadi target Xio Lan, Xio Lan yang lainnya kek... " jawab Siyue sambil berjalan kearah Kereta mereka yang berada di depan gerbang kerajaan. Kereta yang ada di sana, tinggal milik mereka saja.

"Baguslah kalau kau sudah tidak mencintai dia lagi... tapi kakek takut kau akan kesulitan mencari jodoh Cucuku... " kata Kakek Si khawatir.

"Jangan khawatir Kek... Dewa sudah memutuskan jodoh masing- masing manusia. jikapun nanti Yueyue tidak ada jodoh lagi, itu tidak ada masalahnya kek.. Yueyue sekarang tidak memikirkan masalah yang membuat kita lemah. kalau memang ada jodoh, suatu saat pasti Yueyue akan bertemu dengan jodoh Yueyue... " jawab Siyue sambil masuk kedalam kereta. begitu juga dengan kakek Si.

"Lagian Yueyue tidak ingin hidup dengan orang yang tidak mencintai Yueyue kek... " lanjut Siyue.

"Kau memang cucu kakek yang terhebat. kau kini benar- benar sudah dewasa sayang... kakek tidak takut lagi akan keadaanmu..." kata Kakek Si bangga. Dia mengusap lembut kepala Siyue dengan penuh kasih sayang. kereta mereka segera melaju di jalanan . Ketika sampai di rumah, ternyata para sahabat dan ketiga Kakak Siyue sedang menunggu kedatangan mereka berdua dengan cemas.

Saat mereka melihat kerata Kakek masuk halaman, Mereka segera datang mendekat.

"Kakek... tidak ada masalah yang terjadi pada kalian berdua kan..? " tanya Fang Yan dengan nada cemas.

"Kenapa kau bertanya seperti itu Yan'er...? " tanya Kakel Si heran.

"Tentu saja Fang Yan cemas Kek... sebab kalian berdua di panggil menghadap Raja.." jawab Fang Yan.

"Benar Kek... kami sejak tadi cemas menanti kedatangan kalian... " kata Simayun yang terlihat wajahnya masih cemas.

"Tidak ada yang terjadi pada kita...Raja hanya menanyakan masalah Yue'er saja.. " jawab Kakek sambil melangkah kedalam rumah.

"Lalu.. apakah Baginda Raja tidak marah..?" tanya Rong Han.

"Raja sedikit kecewa.. namun semuanya sudah berakhir... " jawab Kakek Si.

Mendengar ucapan sang Kakek, Mereka merasa lega. Siyue segera mengajak teman- temannya duduk di taman tempat dia dulu suka menyendiri. di sana ada gasebo yang di buatkan kakek untuknya. gasebo itu berada di bawah pohon bunga sakura. Mereka berempat pergi kesana.

Sedang ketiga Kakak Siyue mengikuti sang Kakek masuk kedalam rumah.

Xiona yang melihat sang Nona pergi ke arah taman, Dia segera membuatkan minuman dan makanan kecil buat mereka.

"Yueyue... boleh aku bertanya padamu...? " ucap Feng Xun pada Siyue saat mereka sudah duduk di gasebo.

"Tentu saja boleh Feng. .. memangnya kau mau menanyakan apa...? " tanya Siyue sambil menatap wajah Feng Xun.

"Apakah kau ini Yueyue...? " tanya Feng Xun dengan menatap mata Siyue.

"Maksudmu apaan Feng Xun... kau tanya Siyue itu Yueyue... ? Dia itu Siyue..hanya saja kita memanggilnya Yueyue... " kata Chan Sin yang tidak menyadari pembicaraan mereka di istana tadi.

"Diamlah Chan...! " hardik Feng Xun pada Chan Sin. sedangkan Siyue menatap para sahabatnya dengan wajah merasa bersalah

"Baiklah aku akan berterus terang pada kalian, aku memang Yueyue... kakek menyuruhku melakukan ini karena Kakek telah berbohong pada Baginda Raja agar perjodohan ku dengan Putra Mahkota batal. dan Kakek takut kalau Raja akan kembali meneruskan perjodohan itu, jika melihat diriku sehat kembali.. " kata Siyue.

"Jadi benar kau ini Yueyue...? tapi kenapa bentuk badanmu seperti kita..? " tanya Feng Xun. Mendengar perkataan Feng Xun, Siyue segera membuka cincin yang ada di telunjuk tangan kanannya. dan seketika Siyue berubah menjadi seorang gadis yang teramat cantik. ketiga teman Siyue sampai ternganga melihat penampilan Siyue. wajah cantik halus mulus dengan bibir merah delima, serta hidung mancung terlihat sangat menggoda. dan dada yang tadinya Rata, kini menonjol seperti seorang gadis.

"Ka.. kau.. kau... wanita Yueyue... " kata Chan Sin tergagap. sedangkan Ning Si yang Pernah melihat Siyue pada saat sakit dulu, hanya bisa terdiam melihat kecantikan Siyue. saat itu Dia tidak terlalu memperhatikan Siyue karena kaget dan terburu- buru menutup tubuhnya dan pencahayaan kurang, sedangkan saat ini mereka sedang berada di sebuah gasebo yang terang dengan cahaya matahari penuh, hingga membuat mata Ning Si jelas memandang Siyue. Bahkan Feng Xun yang pendiam merasakan dadanya berdebar saat memandang kecantikan Siyue.

"Iya... ini diriku yang sesungguhnya... " jawab Siyue.

"Gila... jadi sebenarnya kau ini seorang gadis Yueyue...! " seru Chan Sin dengan wajah berseri.

"Kenapa sekarang kau tidak berpenampilan seperti ini saja Yueyue... ? " tanya Ning Sih.

"Benar... bukankah Raja sudah tahu identitas dirimu yang sesungguhnya...? " kata Chan Sin.

"Aku lebih nyaman berpenampilan seperti seorang Pria, dari pada sebagai wanita... " jawab Siyue.

"Benar juga apa kata Yueyue... kalau melihat kecantikan Yueyue... aku takut Putra Mahkota akan meminta Raja untuk menjodohkan Yueyue kembali dengannya..." kata Chan Sin lagi.

"Benar juga ucapan Chan Sin... aku yakin Putra Mahkota akan menyesal apa yang telah dia lakukan Pada Yueyue. dan dia akan meminta Siyue untuk menjadi tunangannya kembali... " kata Ning Si.

"Itulah yang tidak di inginkan aku dan Kakek..." ucap Siyue. percakapan mereka terhenti saat Xiona membawakan mereka makanan dan minuman.

"Kalian akan menginap di sini kan...? " tanya Siyue pada ketiga temannya.

"Iya Yueyue... kita akan pulang besok saja. bukankah besok kita kembali ke Perguruan sebab kita sudah terlambat dua hari untuk kembali... " kata Chan Sin.

"Kakek sudah mengatakan pada Kepala sekolah soal keterlambatan kita, tapi apakah kau tidak mau berpamitan pada kedua orang tuamu...? " tanya Siyue pada Chan Sin.

"Tidak perlu..Mereka sudah tahu kalau aku langsung pulang ke Perguruan...aku sudah berpamita ..." jawab Chan Sin.

"Bagus kalau begitu...Ona , tolong kau bersihkan kamar buat mereka... " kata Siyue pada Xiona.

"Baik Nona muda... " jawab Xiona. Dia lalu pergi meninggalkan mereka.

Mereka berbincang dan bercanda sampai sore, dan akhirnya kembali kekamar yang telah di sediakan buat mereka.

Keesokan harinya Siyue dan ketiga sahabatnya kembali ke Perguruan bersama Sang kakak. Saat mereka kembali ke Perguruan keadaan Perguruan Sudah ramai. Mereka sempat menjadi pusat perhatian karena keterlambatan mereka. Siyue dan ketiga temannya berpisah di depan kampus dengan ketiga kakaknya. Siyue dan ketiga temannya kembali ke rumah tinggal mereka. Sedangkan ketiga kakaknya kembali ke tempat tinggal mereka.

Saat mereka melintasi ruang pengobatan yang memang agak dekat dengan rumah tinggal mereka. Mereka berpapasan dengan putra Mahkota.

"Siyue... kau sudah kembali...? " tanya Putra Mahkota ramah.

"Ck... kenapa aku mesti bertemu dengan pria ini sich... " gerutu Siyue dalam hati. bukannya dia masih di istana... " ucap Siyue dalam hati.

"Benar yang Mulai... maaf kami harus pergi... " jawab Siyue sambil berjalan menjauh. melihat semua itu, terlihat kekecewaan di wajah putra Mahkota.

"Yueyue... apakah kita tidak bisa berbicara barang sebentar...?" terdengar ucapan Putra Mahkota. Mendengar panggilan Putra Mahkota Siyue kaget.

"Ck... apakah dia sudah mengetahui diriku yang sebenarnya... Lalu di mana dia tahu itu.. " batin Siyue.

"Maaf yang Mulia... kami harus cepat sampai di tempat tinggal kami... " jawab Siyue tanpa menoleh pada Putra Mahkota. Mereka cepat- cepat meninggalkan calon penguasa kerajaan Juhan itu . Ketika mereka sampai di pondok rumah tinggal mereka. mereka melihat rumah terlihat agak kotor. akhirnya mereka membersihkan rumah terlebih dahulu seharian penuh. untung saja Xiona membawakan bekal makan untuk mereka. hingga mereka tidak perlu memasak untuk makan siang dan malam hari.

Maaf cukup dulu ya.. jangan lupa like, vote dan Komennya author tunggu.

Bersambung.

1
Lyssa Ly Alex
bisa mati berdiri mereka.. hahahaha
tuti raniati
Luar biasa
puja
akhirnya muncul juga
sampai penasaran
kenapa belum keluar
puja
Bukan nya sudah di ceritakan yah
pas gurunya kerumah
😁apa aku yang kurang fokus

semangat yah thor
kriwil
terus nanti yang bakas ngebom joe siapa kalau pindah alam
evelyn fred
Luar biasa
Muhammad Rohman
di dunia dewa butuh uang juga ya
Yoni Hartati
pada kepo semua dan nyusahkan siyue😩😩
Yoni Hartati
cuman hewan roh aja di kasih? lalu pil nya gimana ya. kl habis toko kakek nya tdk jual lagi😁
sarah arami
cerita yg luar biasa bagus suka sekali, tdk bikin bosan, buat lg kyk gini thor yg lbh seru
sarah arami
/Drool//Drool/
Dilla
ruang kerja kepala Akademi
Dilla
*favorit
Dilla
harusnya mahasiswa karena udah kuliah
sarah arami
cerita tdk membosankan, selalu byk ide, salut salut
sarah arami
bikin tegang
sarah arami
thor pintar x buat pembaca penasaran, lg rame eeh bersambung
sarah arami
ceritanya bikin greget
sarah arami
tambah seru bikin gemes
sarah arami
thor otakmu jenius, bikin cerita yg hebat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!