Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membalas tuba dengan air susu
Hari yang cerah, hari ini Alia memasuki pabrik dengan ceria, hatinya semakin membaik setelah apa yang terjadi, namun masih ada saja yang menggangu pikirannya.
Dia merasa harus melakukan sesuatu, mengembalikan senyum seseorang, walau orang itu hampir menghancurkan kewarasannya, namun dia tidak tega jika menjadikan alasan hal itu, untuk tutup mata melihat penderitaan orang lain.
"ayo Alia semangat, dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan, bisiknya menyemangati diri sendiri.
Maka di jam istirahat dia mencoba berjalan, menuju area perkantoran dia akan menemui Bu indah adik Tante Tina yang merupakan salah satu staf di perusahaan itu, untungnya jam istirahat mereka berbeda jadi Alia akan berusaha menemuinya.
Alia pun menghampiri operator telepon, dan sepertinya dia mengenalnya.
"ada apa dek, ada yang bisa saya bantu?.
"Bu eh mbak, saya ada perlu dengan Bu indah apa boleh saya ketemu, saya mohon mbak ini penting.
"tunggu ya dek, lalu mbak operator yang cantik itu menelpon Bu indah, "boleh, katanya kamu masuk aja jalan lurus, belok kiri yang paling pojok itu ruangan Bu indah.
dengan hati berdebar debar, Alia melangkah menuju tempat yang dimaksud, dan benar saja ada ibu indah sedang asyik di depan komputernya.
Ibu indah memandangi Alia yang dari jauh sudah tersenyum padanya, dengan heran.
"Alia ada apa, apa ada yang bisa saya bantu?, tanya Bu indah penasaran.
"maaf Bu, mengganggu waktunya sebentar, tapi saya mau ketemu pak bos, ada hal penting yang harus saya sampaikan.
"hal penting apa sih Al,
"ini menyangkut nyawa orang Bu,
"nyawa orang, ada ada saja, kalau mau ketemu bos, yang ada disini pak Wisnu, sini ibu antar, kebetulan ada berkas yang mau saya bawakan.
Alia pun mengekor di belakang ibu indah, dan ketika Bu indah masuk dia hanya menunggu di luar, kalau pak Wisnu sang bos bersedia menemuinya barulah dia boleh masuk, Alia pun terus berdoa semoga pak bos itu mau menemuinya.
setelah beberapa saat Bu indah keluar juga.
"Al kamu boleh masuk, ucap Bu indah, dengan langkah pasti Alia masuk keruangan itu.
"Assalamualaikum pak, selamat siang saya Alia, maaf sebelumnya kalau saya sudah mengganggu pak, Alia hanya menatap sosok bapak itu dari belakang kursi, lelaki itu sedang duduk menghadap ke jendela.
"iya Alia ada apa?, ucapnya tanpa merubah posisinya.
Alia hanya terdiam menunduk, Tiba tiba merasa mulutnya keluh, setelah beberapa menit bapak itupun memutar posisinya.
"iya ada apa tolong jelaskan, waktu bagi saya sangat berharga, jadi katakan sebelum saya berubah pikiran, ucapnya lantang.
"begini pak, ucap alia mendongak, dan ternganga melihat sosok didepannya, sosok pemuda itu beberapa hari ini terus memenuhi ruang di otaknya dan berharap bertemu sekedar berterimakasih, "Astaga... ucapnya berbisik.
"Astaga kamu heran melihat ceo disini masih muda, ganteng, sekarang cepat katakan ada apa kamu kesini.
"sebelumnya saya mau mengucapkan terimakasih karena bapak telah menyelamatkan saya dari tragedi itu kalau tidak ada bapak entah bagaimana nasib saya pak.
"oh karena itu kamu kesini.
"tidak..., tidak pak bukan hanya karena itu, ini tentang Arga pak, saya minta dipertimbangkan kembali surat pengunduran dirinya.
"apa?, apa saya tidak salah dengar, maksud kamu apa ya.
"tolong pak, bukankah pengunduran diri itu bukan atas kemauannya, mohon pak jangan berikan hukuman itu pak.
pak Wisnu mengerutkan keningnya, tidak habis pikir dengan pikiran gadis didepannya
"kamu punya hubungan apa dengan Arga, kalian pacaran?,oh...oh...oh, jadi aku sudah salah menolong orang.
"tidak, pak,...tidak, bukan seperti itu, kak Arga sudah meminta maaf, bukan dia yang menginginkan ini, semua karena,.. karena.
"cinta?, dasar munafik ucap pak Wisnu memotong p perkataan Alia.
"Bukan pak, tapi andai bapak tahu kondisi keluarga nya.
"kenapa?.
"Bapaknya sudah meninggal, ibunya sakit sakitan, adiknya empat yang harus dibiayai, diapun harus membiayai kuliahnya.
"kamu kasihan pada orang yang hampir merusak masa depanmu, kalau itu terjadi seandainya saya tidak datang, bagaimana?.
Iya pak saya tahu, tapi sesungguhnya dia orang baik, dan semua orang pernah berbuat kesalahan, dan apakah boleh menghukumnya dengan menghancurkan masa depannya.
"kesalahan itu kesalahan fatal, dan saya tidak bisa mentolelir hal semacam itu, bagaimana kalau dia berulah lagi.
"tapi pak...?.
"saya heran dengan jalan pikiran kamu, air tuba yang sudah dia berikan kamu balas dengan air susu.
"mungkin bapak seperti ini karena tidak pernah merasakan kesusahan, bahkan untuk sesuap nasi, dan saya yakin, hukuman ini akan membuatnya putus asa, banyak harapan yang hancur, termasuk harapan adik adiknya meraih mimpi untuk masa depannya.
"tahu apa kamu kalau saya tidak pernah merasakan kesusahan, dia mendapat hukuman atas ulahnya sendiri, tapi kalau kamu yakin ingin dia kembali baiklah, kamu harus menjamin bahwa nanti dia tidak akan berulah lagi.
"maksudnya?.
"harus ada hitam diatas putih, kamu harus menjamin bahwa jika ternyata nanti dia berbuat kesalahan maka bukan hanya dia yang di tendang dari perusahaan ini tapi kamu juga.
"apa?, Alia melongo mendengar kata kata pak Wisnu, sesaat dia gentar tapi dia berusaha memantapkan hati, Alia yakin kalau Arga sudah benar benar sadar dari kesalahannya dan sudah terlanjur.
"bagaimana mau pikir pikir dulu.
"baik pak saya bersedia.
"baik, pak Wisnu kemudian melirik jam ditangannya, "sepuluh menit lagi jam masuk besok saja kamu tanda tangani suratnya, kamu bisa bertanya pada Bu Sindi, cari saja Bu Sindi.
"baik pak, sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas pertolongan bapak hari itu dan hari ini, saya selalu yakin bahwa jika percaya pada Nya, maka pertolongannya pasti akan datang sekali lagi terimakasih pak kata Alia sambil mengatupkan dua tangan di depan dadanya dan melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.
sepergi Alia, pak Wisnu menerawang mengingat kembali peristiwa itu, tiba tiba dia merasa tidak tahan untuk buang air kecil dan dia segera memarkirkan motornya di depan lorong petakan rumah kost dan langsung saja berlari melalui lorong sempit yang agak gelap.
tapi malah yang di dengarnya suara teriakan minta tolong, karena panik dia mendorong pintu dengan keras, dan sekali dorong pintu terbuka dan yang dilihatnya seorang wanita yang ketakutan di pojok ruangan, sementara Lelaki didepannya menarik rambut dan tubuhnya dengan paksa.
dan diapun lupa dengan air kecil yang hampir keluar, malah keadaan seperti itu yang dilihatnya, dan tentu saja membuat separuh dari jiwanya tidak terima, seharusnya lelaki biadab seperti itu membusuk saja di penjara.
namun keputusan yang diambilnya adalah mengeluarkan si Arga dari perusahaan, toh mungkin itu adalah keputusan terbaik, tapi sekarang apa?, justru wanita yang telah dibuat hampir tidak waras itu, memohon agar lelaki yang menyakitinya diampuni dan dikembalikan haknya, benar benar diluar nalar, ternyata ada di dunia ini wanita seperti itu, ucap pak Wisnu lirih.
Aku tkt kl arga berbuat macam2 sama alia
Suka bacanya
cintamu di tolak Arga apa suss ,dendam amat ke Arga ,
itu alia malah curhat ..hahaa
udah tau harus kerja keras banyak tingkah pula Arga ini ,
masa di lepas bgtu saja
knp bukan se ekor aja
wkwkwk
umur 17 sdh kerja 3 th
busyett muda amat usia nya udah kerja di pabrik ,yg lain masih sekolah weey
semangat dan sukses selalu ya kak author🙏💐
klo karyawan pabrik di sebut mess ,
semoga cepet move on Al