NovelToon NovelToon
My Daddy

My Daddy

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Duda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Office Romance
Popularitas:600k
Nilai: 4.8
Nama Author: sofy adisty

Bagaimana kisahnya jika seorang pria yang paling di takuti dan paling di segani oleh orang-orang sekarang harus berurusan dengan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan yang ada di depan rumahnya.

bayi yang di tinggalkan disana bersama dengan keranjang bayi dan beberapa keperluan nya.

"Apa ini lelucon?" tanya Xander tidak percaya.

"Siapa yang berani meletakkan bayi di depan rumahku?" Xander mengangkat bayi mungil tersebut dengan hawa membunuh yang begitu kental.

"Percaya atau tidak aku akan menghabisinya,"

________

5 tahun kemudian...

"Papa! apa yang kau lakukan?" teriak Kelly.

"Memberi pelajaran pada orang yang berani membuatmu menangis," ucap Xander.

"Tidak ada yang boleh mengganggu putriku,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sofy adisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 34.

Xander tampak sibuk dengan dokumen di tangannya sambil memijat pelipisnya dengan lelah. Ia pun menatap jam di dinding, sudah setengah jam Kelly belum kembali. Ia pun menutup dokumen yang ia baca dan pergi keluar dari ruangannya untuk menyusul Kelly.

Xander berjalan menyusuri koridor kantornya, langkahnya terhenti saat mendengar desas desus di telinganya. Ia menatap pegawainya yang sibuk mengobrol itu.

"Katanya orang tua tuan Xander. Nyonya besar Olivia akan datang kesini,"

"Benarkah? Berarti nyonya Olivia belum tau berita keluarga Welsy selama ini?"

"Orang tua mana yang akan diam setelah mendengar anaknya hampir terbunuh?"

Xander mendengus mendengar nya. Apa orang tuanya semua datang hanya karena berita yang tidak ada apa apanya dengan ini. Pasti mereka ini mendengar dari Altar, tangan kanannya.

"Apa kalian disini bekerja untuk menggosip?" celetuk Xander membuat mereka kembali bekerja dengan diam.

Xander kembali berjalan keluar dari perusahaan nya dan berjalan menuju cafe tempat yang Kelly katakan.

Namun saat sudah di dalam cafe yang ia lihat adalah Kelly yang tampak berantakan, rambut yang terlihat acak acakan dan baju yang hampir robek di depannya. Ia menatap Altar yang memegangi kedua lengan Kelly dengan kewalahan karena Kelly memberontak seakan ingin kembali menyerang. Lalu anak perempuan yang tak kalah berantakan dari Kelly di hadapan Kelly sambil menangis tersedu-sedu.

"Apa ada pertunjukan disini?"

...∆∆∆...

Kelly menoleh kearah pintu cafe dan ia pun berhenti memberontak lalu merapihkan rambutnya yang terlihat acak acakan. Kelly berlari menghampiri Xander, ia melompat kedalam pelukannya.

"Papa!" teriak Kelly.

Xander menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Kelly lalu mengusap rambut Kelly. Xander menyentuh dagu Kelly, ia menatap pipi Kelly yang terluka.

"Jadi? Apa kau bisa menjelaskan tentang ini?" tanya Xander.

Kelly menunjuk kearah anak perempuan yang ada di depannya. "Dia mencoba memotong antrianku. Aku hanya bilang jangan memotong antrian karena yang lapar bukan dia saja, tapi dia malah memukul wajahku," ucap Kelly.

Xander menatap dingin, ia mengusap bekas darah yang menempel di pipi lalu menatap tajam kearah anak perempuan di hadapannya.

Xander berjalan mendekati nya namun anak perempuan itu langsung berlari kearah orang tuanya. Xander menggendong tubuh Kelly sambil merapihkan rambutnya. Ia memberi kode mata kearah Altar dan Altar mendekat lalu ia memberikan Kelly pada Altar untuk di obati.

"Lalu kenapa kau membalasnya?" tanya Xander.

Kelly menggembung kan kedua pipinya dengan kesal. "Karena dia mengatai ku dengan buruk! Dia berkata kalau aku anak yang di buang lalu berkata buruk tentang papa kalau papa itu orang jahat! Kelly tidak suka!" ucapnya sambil berceloteh.

Xander mendekati orang tua anak kecil itu. "Ah, jadi dia anakmu Theo," ucapnya sambil menunduk menatap anak kecil itu yang sedang bersembunyi di belakang tubuh Theo.

"T-tuan Xander," Theo tampak gelagapan.

"Kenapa kau malah gugup di depannya? Dia orang tua dari anak yang berani melukai anakku!" ucap Clara sambil menunjuk kearah Xander namun di tepis oleh Theo.

Theo menatap melotot kearah Clara. "Kau jangan mencari masalah dengannya!" ucapnya memperingati.

Xander berdecak, ia pun menyeringai lalu menunduk dan berbisik kepada Clara. "Apa kau tau kenapa suamimu begitu takut padaku?" bisiknya.

"Apa aku harus memperkenalkan diri? Xander De Savillion, itu aku nona Clara!"

...∆∆∆...

Altar kini sibuk mengompres luka yang di terima oleh Kelly walaupun tidak seberat yang di terima lawannya itu. Kelly menatap Xander yang berdiri di hadapan Theo dan Clara.

Clara yang mendengar perkataan Xander membulatkan matanya. Ia tidak menyangka jika orang yang di depannya adalah Xander De Savillion yang banyak di bicarakan orang.

"Teryata hanya namaku saja yang terkenal," ucap Xander berdecak.

"Tuan Xander. Tolong maafkan putriku Laura. Dia-dia hanya anak kecil yang tidak tau apa apa," ucap Theo dengan berkeringat dingin.

Xander menatap Kelly yang tengah di obati Altar. "Aku rasa permintaan maaf itu tidak cocok. Anakku sudah terluka," ucapnya sambil berdesis menatap dengan tajam.

"Bagaimana dengan anakku? Anakku juga terluka!" ucap Clara yang mengabaikan rasa takutnya membuat Theo menatap panik bukan main.

Xander menoleh, ia menatap Laura yang masih menangis. Ia pun mendengus, teryata anaknya lebih cengeng dari Kelly.

"Ntahlah. Aku rasa luka putriku sama saja dengan putrimu. Impas," ucap Xander. "Oh atau kau ingin aku bertanggung jawab?"

Relfek Theo langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak usah! Tidak usah! Anggap saja impas. Iya impas!" ucapnya sambil menarik lengan Clara.

Xander berdecak, ia mengeluarkan sebuah cek dari sakunya dan menulis beberapa nominal di atasnya dan memberikannya pada Clara.

"Cek uang satu miliar untukmu. Anggap saja aku bertanggung jawab atas anakmu yang terluka dan sisanya kau bisa menganggap itu bonus dariku," ucap Xander sambil tertawa kecil. "Tidak usah di kembalikan. Uang itu tidak ada apa apa nya dari kekayaanku," sambungnya sambil berbalik dan berjalan menjauh.

Meninggalkan Clara yang wajahnya merah padam menahan amarah sedangkan Theo mengusap wajahnya dengan frustasi. Ia yakin hidup tenangnya hanya sebentar lagi.

"Let's go baby girl," ucap Xander sambil menggandeng tangan Clara.

"Papa, maaf," ucap Kelly.

Xander menunduk, keningnya mengkerut. "For what?" tanyanya .

"Kelly membuat masalah. Tadi Kelly memukulnya karena emosi," ucap Kelly sambil menggaruk pipinya lalu menunduk.

Xander mengusap rambut Kelly sambil tersenyum tipis. "Jangan khawatir. Kau hebat," ucapnya.

"Kalau begitu pukul saja jika ada yang membuatmu kesal. Papa akan menganggap itu sebagai perlindungan dirimu. Berapa pun kerugian yang kau ciptakan tidak akan membuatku jatuh miskin,"

...∆∆∆...

...TBC...

1
Romlah89
kerennn
yanti promed
ngak pantas kurang seram....agak wajah orang barat,,,, baru pas kalau tentang mafia bunuh membunuh
sofy: hehehe iya kak itu versi aku kalau kakak mau memikirkan cast yg lain semau kakak yg cocok nggk apa apa apa🥰🥰
total 1 replies
Alexander
Luar biasa
Dewi Suntana
selamat .. trus si ayah kapan kmu kawin nya kerjaan km tuh ngeborong apa ajh yg di liat sma kelly .past d beli
Elija Yulianingsih
seru dan lanjutkan
Elija Yulianingsih
Buruk
yuning
suka visual Cleo
nia kurniawati
Luar biasa
yuning
apa dia anak mantan Xander?
.
Papa * Ayah
sama sajaaalah
sofy: iya sama cmn di buat berbeda biar tampilannya berbeda
total 1 replies
tintrim listiani
otw lah
ell
sangat bagus
santi Leh
kerennnnn
glade🌊
ditunggu cerita kelly thor
Greenindya
ditunggu kelanjutan Kelly sm Damian
Filano Fahmi
Xander oh Xander dirimu
Chandra Erlangga
d tunggu Thor
semangat🤗🤗🤗
Dinda Putri
gk sabar nunggu cerita Kelly sma Dami🔥🔥🔥🔥
Yuniarti
Ditunggu cerita babang dami n Kelly ya thor
Rahmannisa Aulia Rizqiana Dewi
1000/10 baguss poll
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!