NovelToon NovelToon
Hate Is Love

Hate Is Love

Status: tamat
Genre:Romansa / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Kolaborasi kisah generasi Hikmat dan Ramadhan.

Arsy, cucu dari Abimanyu Hikmat memilih dokter sebagai profesinya. Anak Kenzie itu kini tengah menjalani masa coasnya di sebuah rumah sakit milik keluarga Ramadhan.

Pertemuan tidak sengaja antara Arsy dan Irzal, anak bungsu dari Elang Ramadhan memicu pertengkaran dan menumbuhkan bibit-bibit kebencian.

"Aduh.. maaf-maaf," ujar Arsy seraya mengambilkan barang milik Irzal yang tidak sengaja ditabraknya.

"Punya mata ngga?!," bentak Irzal.

"Dasar tukang ngomel!"

"Apa kamu bilang?"

"Tukang ngomel! Budeg ya!! Itu kuping atau cantelan wajan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abi vs Arsy

Irzal baru saja mengakhiri meetingnya, ketika ponselnya berdering. Keningnya mengernyit melihat nomor tak dikenal yang menghubunginya. Diabaikannya saja nomor tersebut. Pria itu bergegas masuk ke dalam ruangannya. Nampak Aidan sudah duduk di ruangannya. Irzal menghela nafas panjang melihat sang asisten yang baru dua hari lalu keluar dari rumah sakit, sekarang sudah masuk ke kantor.

“Ngapain lo ke sini?” Irzal menghempaskan bokongnya di kursi kerjanya.

“Kerjalah, apalagi.”

“Ck.. udah libur dulu aja. Kondisi belum fit.”

“Bunuh gue aja sekalian, Bie. Udah pegel gue tiduran mulu selama dua minggu di rumah sakit. Sekarang lo minta gue istirahat lagi,” kelutus Aidan. Irzal terkekeh melihat sang sahabat yang kerap memanggilnya dengan sebutan Bibie.

“Untuk sementara lo ngga usah ke lapangan dulu.”

“Terus yang gantiin gue siapa?”

“Sementara Zar yang handle. Jadwal kulinya ngga terlalu padat. Dia pengen punya pengalaman lapangan katanya.”

“Ya udah. Tapi please kasih gue kerjaan. Sumpah gue puyeng ngga ada kerjaan.”

Irzal memperhatikan sahabatnya yang bersikeras meminta pekerjaan padanya. Dia membuka laci meja kerjanya lalu memberikan beberapa berkas pada pria itu. Wajah Aidan terlihat sumringah melihatnya.

“Baru kali ini gue lihat ada yang girang banget dikasih kerjaan,” cibir Irzal.

“Harusnya lo bersyukur punya asisten rajin kaya gue.”

“Preeettt..”

“Hahaha…”

Percakapan Irzal dan Aidan terinterupsi dengan deringan ponsel Irzal. Lagi-lagi sebuah nomor tak dikenal menghubungi. Untuk kedua kalinya Irzal mengabaikan panggilan tersebut. Dia menaruh ponsel ke atas meja kerjanya.

“Siapa?”

“Ngga tau. Orang iseng kali.”

“Angkat aja, siapa tau penting.”

“Ck.. lo tau gue males angkat telepon dari nomer asing.”

Aidan hanya mengendikkan bahunya. Dia berdiri, sambil membawa berkas di tangannya, pria itu keluar dari ruangan atasannya. Saat ini Irzal menjabat sebagai direktur perencanaan. Sedang Aslan menjabat sebagai wakil CEO. Elang yang masih aktif bekerja tentu saja memegang tampuk tinggi kepemimpinan.

Mata Irzal teralihkan dari laptop ke layar ponselnya ketika sebuah pesan masuk. Nomor tadi yang menghubunginya, kini mengirimkan pesan padanya.

From 08xxxxxxxxxx :

Ini gue, Arsy. Susah banget hubungi elo. Angkat kalau orang telepon. Percuma punya hp!

Irzal mendesis kesal membaca pesan yang dikirimkan oleh Arsy. Lagi-lagi dirinya dibuat naik darah hanya dengan membaca pesan tersebut. Pria itu memilih mengabaikan Arsy. Dia kembali melanjutkan pekerjaannya. Namun tak berapa lama ponselnya kembali berdering. Nomor tak dikenal yang ternyata nomor Arsy kembali menghubunginya. Dengan malas pria itu mengangkatnya.

“Halo..”

“Susah banget sih angkat telepon aja!” sembur Arsy.

“Lo mau ngomong apa? Buruan! Gue sibuk!”

“Ngga usah nyolot!”

KLIK

Tanpa mempedulikan Arsy, Irzal segera mengakhiri panggilan. Karuan saja hal tersebut membuat Arsy berang. Gadis itu kembali menghubungi ponsel Irzal, tapi kali ini pria tersebut mengabaikannya.

“Aku ngga mau hubungi dia lagi, kek. Lihat tadi aku belum selesai ngomong udah diputus,” kesal Arsy seraya mendudukkan diri di sisi bed Abi.

“Ya gimana ngga diputus, orang kamu judes gitu ngomongnya.”

“Au aahh.. kakek minta yang lain aja. Kenapa sih dia mulu? Istimewa banget kayanya,” wajah Arsy mulai cemberut.

Juna, Cakra dan Kevin terus memperhatikan perdebatan antara kakek dan cucunya ini. Mereka ingin melihat siapa yang akan mengalah, Abi atau Arsy. Tapi melihat otak licik Abi, sepertinya Arsy harus bertekuk lutut pada sang kakek. Mereka tahu benar kalau gudangnya otak licik ya, Abi.

“Ya sudah kalau kamu ngga mau hubungi dia lagi,” wajah Abi dibuat sememelas mungkin.

Kenan melirik pada papanya. Rasanya tidak mungkin sang ayah menyerah semudah ini. Sambil berpura-pura memeriksa dokumen di ponselnya, pria itu memasang telinganya lebar-lebar.

“Kakek minta yang lain aja. Kalau kakek emang mau makan dari restoran Premium, biar aku aja yang pesan. Minta delivery kan bisa. Ngga usah minta si kutu kupret.”

Uhuk.. uhuk..

Kenan sampai tersedak mendengar julukan keponakannya pada Irzal. Abi mendelik sebal mendengar calon cucu menantunya mendapat julukan seperti itu. Bibirnya maju beberapa senti dan itu tak luput dari perhatian Arsy.

“Kakek…”

“Diam.. ngga usah ajak kakek bicara!” Abi mengalihkan pandangannya ke arah lain.

“Heleh si bon cabe mulai akting,” seru Cakra.

“Mulai keluar modusnya,” lanjut Juna.

“Arsy ngga bakal menang lawan si bon cabe,” pungkas Kevin.

Melihat wajah sang kakek yang terlihat lecek seperti baju yang belum disetrika, akhirnya Arsy memilih untuk mengalah. Dia menepuk-nepuk lengan Abi, mencoba mengajak pria itu berbicara kembali.

“Maafin aku, kek. Kakek jangan marah. Ya udah, kakek mau apa?”

“Kan kakek udah bilang tadi.”

“Ya udah aku hubungi Irzal lagi.”

Arsy menghembuskan nafas panjang sebelum menghubungi pria yang tidak disukainya itu. Bahkan nama Kutu Kupret sudah dijadikan nama kontak Irzal di ponselnya. Gadis itu kembali menghubungi Irzal, namun tetap pria itu tak menjawabnya. Dia meminta bantuan Kenan untuk menghubungi Irzal.

“Dad.. teleponku ngga diangkat Irzal. Daddy tolong bantu hubungi dia dong.”

“Kamu ngga lihat daddy lagi apa?”

Kenan memperlihatkan layar ponselnya yang tengah membuka dokumen. Arsy menyebikkan bibirnya. Melihat Abi yang masih merajuk, dia tak punya pilihan selain mengirimkan pesan dengan nada yang lebih ramah.

To Kutu Kupret :

Kakek mau makan makanan dari Premium restoran, tapi harus kamu yang bawa ke sini. kira-kira kamu bisa ngga? Maaf kalau merepotkan🙏

Satu menit, dua menit, tiga menit, bahkan sampai lima menit pesan darinya belum juga dibaca oleh Irzal. Kekesalan gadis itu sudah sampai di ubun-ubun. Kalau sampai sepuluh menit pria itu belum membaca dan membalas pesannya, dia akan langsung mendatangi pria tersebut di kantornya.

From Kutu Kupret :

Kakek mau makan apa?”

Akhirnya balasan Irzal datang juga. Arsy segera menanyakan apa yang diinginkan oleh Abi. Tapi pria itu malah menyerahkannya pada Irzal. Menurut pria itu, Irzal pasti tahu makanan paling lezat di sana.

To Kutu Kupret :

Kata kakek kamu aja yang pilihkan menunya. Kan kamu lebih tahu menu apa yang paling enak di sana.

From Kutu Kupret :

Ok..

Terdengar hembusan nafas lega dari Arsy. Begitu dirinya menyebut Abi, hati si Kutu Kupret langsung melunak. Sambil menunggu Irzal datang, Arsy pamit hendak kembali ke IGD karena ****-nya belum berakhir.

🌸🌸🌸

Dengan bungkusan berisi tiga kotak makanan di tangannya, Irzal memasuki lobi rumah sakit. Pria itu segera menuju lift yang akan membawanya ke lantai 11. Baru saja dirinya memencet angka 11, sebuah tangan menahan pintu lift yang hendak menutup. Ternyata Arsy yang masuk.

Untuk sesaat keduanya saling melihat, namun kemudian Irzal membuang pandangannya ke samping. Arsy mengambil tempat yang cukup jauh dari pria itu. Kebetulan sekali hanya ada mereka berdua saja di dalam kotak besi tersebut. Sama sekali tidak ada pembicaraan di dalam sana. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Irzal membiarkan Arsy keluar lebih dulu dari lift baru kemudian dirinya menyusul. Dia mengikuti langkah Arsy memasuki salah satu kamar VVIP. Pria itu terkejut, karena di sana juga ada Juna, Cakra, Kevin dan Kenan. Dihampirinya para tetua satu per satu kemudian mencium punggung tangannya.

“Aduh maaf, kek. Aku ngga tau kalau banyak yang menunggui kakek. Aku cuma bawa tiga kotak makanan.”

“Tidak apa, Zal. Kita kebetulan mau pulang,” Juna berdiri dari duduknya.

“Bi.. kita pulang duluan. Cepat sembuh,” ujar Cakra.

“Jangan kelamaan nginepnya,” sambung Kevin.

Ketiga pria yang usianya sudah tidak muda lagi keluar dari kamar VVIP tersebut. Kini hanya tinggal Abi, Kenan, Arsy dan Irzal yang tersisa. Irzal membuka satu kotak makanan kemudian menyerahkannya pada Abi.

“Ini salmon saos lemon. Bagus untuk kakek, di usia sekarang kakek harus mengurangi daging, kan.”

“Kalau yang dua lagi apa?”

“Itu kakap ala menier dan ikan dori. Kakek mau yang mana?”

“Yang salmon aja. Tapi kamu yang suapin ya.”

Irzal melihat pada Kenan, pria itu hanya menanggapi dengan anggukan saja. Arsy hanya memutar bola matanya saja. Kesal melihat Abi yang terlihat manja pada Irzal. Demi memenuhi keinginan Abi, Irzal pun mulai menyuapinya.

“Zal.. apa kamu sering merindukan kakekmu?” tanya Abi di sela-sela makannya.

“Iya, kek. Apalagi aku lahir ngga lama setelah kakek dan nenek pergi. Di antara anaknya ayah, cuma aku yang ngga kenal mereka,” wajah Irzal terlihat sedikit mendung.

“Kakekmu itu orang baik, begitu pula dengan nenekmu. Apa kamu tahu kalau mereka menikah karena dijodohkan?”

“Tahu, kek. Ayah pernah cerita soal itu. Nenek Rena juga.”

“Biar dijodohkan, tapi hubungan mereka langgeng sampai maut memisahkan. Kakekmu juga sangat mencintai nenekmu. Apa kamu tidak ingin seperti mereka?”

“Tentu mau, kek. Bagiku pernikahan itu memang seharusnya sekali seumur hidup.”

“Prinsip yang bagus. Kakek suka itu.”

Sebuah senyuman tercetak di wajah Irzal menanggapi ucapan Abi. Pria itu tak mengerti, bersama Abi dia bisa merasa nyaman. Seperti tengah berbicara dengan kakeknya sendiri. Diam-diam Arsy memperhatikan interaksi Abi dan Irzal.

Ganteng juga kalau senyum. Cuma sayang juteknya minta ampun. Ngga yakin gue, bakal ada yang mau sama dia. Beda sama dokter Aqeel, biar dingin tapi dia ramah dan baik sama gue. Dokter Aqeel… aahh.. kenapa harus inget dia lagi. Dia kan udah punya calon.. hiks.. malang banget sih nasib gue.

“Sy.. kamu ngga mau makan makanan yang dibawa Irzal?” pertanyaan Kenan membuyarkan lamunan gadis itu.

“Euungg..”

“Makan aja. Mubazir kalau ngga dimakan. Om juga makan, maaf menunya ikan semua.”

“Makasih, Zal. Kebetulan om lagi laper. Ayo, Sy.. temanin daddy makan.”

Mau tak mau Arsy mengikuti permintaan sang paman. Perutnya juga sudah lapar karena jam istirahat tadi melewatkan makan siang. Gara-gara melihat Aqeel dan Iza, selera makannya hilang. Menu makan siang yang dibelinya diberikan begitu saja pada Daffa. Sementara itu, Abi meneruskan makannya dengan disuapi oleh Irzal.

“Kalau kamu kangen kakekmu, datang saja ke rumah. Anggap kakek ini kakekmu juga.”

“Terima kasih, kek.”

“Oh iya. Kamu bilang belum punya calon. Mau kakek jodohkan?”

🍁🍁🍁

Irzal dapat pertanyaan menjebak gaaeess.. Kira² bisa lolos ngga nih🙈

1
Mimi Sanah
ya Allah hahahaha bales dendam terseruh 😃😃😃😃
Mimi Sanah
gaweannya pingsan Bae kamu diki hahahaha 😃😃😃
Mimi Sanah
kok jantung ku bertabuh yah 😀😀😀😀
Mimi Sanah
ini setan apa sule 😀😀😀😀
Mimi Sanah
tamar oh tamar aku yakin dia pawang mu stel 😀😀😀
Mimi Sanah
itulah titisan mu ke , masa muda mu mulut mu pedes level seribu kek 😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
hahahaha modus kek'bi mah biar rencananya mulus😁😁😁😁😁
Mimi Sanah
yg penting cerita nya bagus dan nyambung di otak ku Thor 😁😁😁🙏🙏🙏🙏
Mimi Sanah
titisan kakek Abi 😀😀😀😀
Sulisbilavano
gantengnya cantiknyaaa
Sulisbilavano
kok rakan kyk zain ya...bpk agen rahasia sebelah🤭🤭🤭
Sulisbilavano
cantik dan ganteng
Sulisbilavano
thor aku baca ini dah ke3 kalinya ngak bosen aku baca ini...novelnua baguuus bgt
Wiwie Aprapti
boleh lahhhhh idenya kakek abi
Wiwie Aprapti
saat ini juga ada pelatihan bultang yg di sponsornya Taufik hidayat kak, semacam akademi gitu, ada beberapa muridnya yg udah bertanding profesional namun blom ada yg di rangking teratas sihhh
Wiwie Aprapti
wehhhhhh...... paksu mana...... paksu.... pengen ngajakin bikin telor gulung sosis nihhhh🤣🤣🤣🤣🤭😛
Wiwie Aprapti
kannnnnnnn iya kannnnnnn hutang 🤭
Wiwie Aprapti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kalo yg ini mungkin ngutang 🤭🙃😁😛
Wiwie Aprapti
alhamdulillah.... aku sama paksu udah 2 kali kesini kak, gara-gara rekomendasi kakak, aku dan keluargaku jadi tau tempat indah yg ga jauh-jauh dari Jakarta jadi sekalian aku ajak liburan keluarga paksu sama keluarga ku ke tempat yg udah kakak rekomendasi, fulll cakep banget. . 👍👍🙏
Wiwie Aprapti
kak.... waktu bulan puasa tahun ini, paksu kan di pindah tugas ke Jakarta, awal puasanya selama seminggu kita ke Geopark cileutuh, aku penasaran sama semua tempat yg Arya kunjungi, ternyata memang benar Indah bangett.... terimakasih ya kak, buat info tempat wisata yg ada di sekitar Bandung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!