19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Ketahuan
Andita berjalan mengitari taman kota yang ramai dikunjungi anak-anak muda nongkrong bareng dengan komunitas nya masing-masing. Mereka sedang berjalan-jalan bersenda gurau dengan aneka camilan di tangan.
"Alfa kontak Julie situasi aman."
"Julie di sini tak ada pergerakan berarti."
" Singa nampak arah jam 7."
Andita mengamati target, ada juga seorang pemulung yang mengamatinya. Andita berjalan lagi setelah menenggak minuman nya hingga tandas.
Ia melihat cafe yang di depan nya kala tak sengaja menatap sepasang kekasih memadu kasih. Wanita cantik itu menciumi tangan si lelaki dengan mesra.
Masalah dia mengenali dia, Afrizal dengan seorang wanita cantik dengan pakaian yang merakyat namun jelas masih di kenali nya. Andita memfokuskan pada pekerjaannya.
"Arah jam 10 target tahu diikuti!" Derap langkah kaki berlari-lari mengejar targetnya.
Andita pun meninggalkan tempat itu, ikut mengejar target.
Yang jelas menjauhi area tersebut, ada yang mencari jalan pintas untuk menyergapnya. Brak. Sena menendang pas tengkuknya setelah melompat ke arah target.
Target terjatuh dari arah samping Bima membekuknya dan langsung diberi gelang borgolnya. "Kita ke markas! Andita kau telat!" Seru Tama.
Mereka hanya berpandangan sejenak berlalu menuju ke kendaraan. Andita kembali ke motornya yang di parkir agak jauh. Wanita cantik itu mengotak atik ponselnya.
Ting. Notifikasi pengiriman gambar nya terkirim tanpa dia perduli lagi langsung saja dimatikan ponselnya.
Tak jauh dari tempat itu, di cafe pinggir jalan yang menampilkan pemandangan indah kota pada sore itu pilihan Afrizal untuk menemui nya. Selina Kyle Walker. Wanita cantik yang dia cintai namun meninggalkan nya karena perjodohan.
Dia kembali setelah sekian tahun lama dan disini mereka bertemu lagi agar media atau relasinya tak ada yang mengetahui tentang ini.
"Pernikahan kami bermasalah, dia ringan tangan juga sering berselingkuh. Para wanitanya bahkan tak malu datang ke rumah mencari nya." Selina Kyle Walker memulai percakapan mereka.
"Mereka bercinta di mana saja dan kapanpun mereka mau. Aku tak di hargai di rumah itu. Para pelayan menatap ku sinis, tak memperdulikan perasaanku." Selina Kyle Walker berkata dengan suara bergetar.
"Apa orang tuanya dan orang tua mu mengetahui tentang ini?" Tanya Afrizal menatapnya tak berkedip.
Selina Kyle Walker berubah menjadi kurus walaupun dia masih terlihat cantik dengan rambut panjang coklat. "Aku pikir akan belajar untuk mencintai nya, awalnya kami baik-baik saja." Aku Selina Kyle Walker menatap wajah Afrizal.
"Menginjak bulan ke dua dia berubah lalu aku hamil dan keguguran di bulan ke tiga. Aku sungguh tidak tahu jika hamil. Karena sirkulasi haid ku tidak teratur." Wanita itu bergetar hebat mengingat masa-masa terburuknya.
"Dia mulai berkata kasar dan acuh. Tak berselang lama aku hamil lagi dan bisa bertahan lama, usianya baru bulan ke lima aku keguguran lagi." Lanjut Selina Kyle Walker.
"Aku terpeleset kala bergegas menuju ke lift di kantor nya. Ada cleaning servis yang baru mengepel lantai di sekitar itu." Selina Kyle Walker mulai meneteskan air matanya.
"Aku bergegas menuju tempat itu karena aku shock depan pemandangan di depan ku. Aku mendapati nya bercinta dengan sekretaris nya di kantor."
"Mereka naked. Pantes aja ruang itu sepi dan tak ada orang yang bekerja, aku pikir karena itu jam makan siang jadinya sepi. Nyatanya suami ku selingkuh."
" Dia mengakui itu di depan orang tuanya, kau tahu aku yang di salahkan. Karena tidak becus mengurus diri sendiri. Itu sudah menjadi kewajaran dan tak perlu dilebih-lebihkan. "
"Seorang lelaki butuh pelampiasan nafsu karena mereka stres bekerja keras, toh semua juga demi keluarga."
"Aku sungguh tidak percaya dengan semuanya dan saat aku mengadukan kepada orang tua ku, jawabannya sama. Aku letih di jadikan sebagai mesin pencetak anak."
"Kandungan ku lemah dan tak bisa lagi mengandung jika aku tidak berobat. Dia marah kala ku katakan yang sebenarnya. Dia menuduh ku hanya ingin menguras uang dan harta nya sama seperti orang tua ku."
"Aku kecewa, ternyata mereka menjual aku dengan imbalan investasi bisnis. Afrizal aku harus bagaimana? Aku letih, dan aku tak sehat." Selina Kyle Walker mengeluhkan kondisi nya.
Afrizal yang menggenggam tangan nya seketika itu Selina Kyle Walker menciumi tangan lelaki itu. Ting. Notifikasi pesan singkat di ponselnya terdengar.
Afrizal melepaskan diri dari genggamannya dan melihat ponselnya takutnya dari asistennya, yang bersangkutan dengan pekerjaan. Namun itu gambar dia dan Selina Kyle Walker. Pengirim pesan adalah Andita, "Dia di sini ? Di mana?" Gumam Afrizal. Lelaki itu langsung mencari keberadaan sang istri.
Jelas sekali gambar nya, Andita tak ada namun dia melihatnya sedang bermesraan dengan wanita yang duduk di hadapannya. Afrizal berusaha menelepon namun sambungan telepon mati
Panik? Ya pastinya panik, tuduhan itu langsung di ucapkan beberapa waktu lalu dan di sanggah nya, nyatanya sekarang Andita tahu faktanya dia belum bisa move on dari kekasihnya itu.
"Ada masalah? Apa dari kantor?" Tanya Selina Kyle Walker menatapnya cemas, karena Afrizal terlihat panik di matanya.
"Iya sedikit saja, bagaimana jika kau ku antar ke apartemen dulu. Baru nanti aku cari waktu untuk kita bertemu lagi." Pinta Afrizal kikuk, tak mau menjelaskan tentang keadaan nya yang sebenarnya.
Selina Kyle Walker mengiyakan saja dan mereka pun meninggalkan tempat tersebut. Setelah mengantar Selina Kyle Walker dan membelikan makanan yang disukainya, Afrizal pergi meninggalkan nya. Mobil dipacunya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah mereka. "Di mana istriku?" Tanya Afrizal pada maid yang baru di temui nya di ruang tengah.
"Nyonya belum pulang Tuan. Tadi beliau sewaktu berangkat minta jika Tuan lebih awal pulang, maka Tuan tak perlu menunggu makan malam." Jawab sang pelayan sambil menunduk hormat.
Afrizal mendengus kesal berjalan menuju ke kamarnya, menghempaskan tubuhnya ke ranjang nya. "Mau bagaimana lagi jika semua dia tahu maka sekalian saja aku ceritakan. Dia kan istri harusnya menurut apa kata suami." Gumam Afrizal pada diri sendiri.
Andita tidur di asrama putri, tempat sahabat nya. Ia memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. Menghindari lelaki itu adalah hal yang baik untuk saat ini, itulah yang dipikirkan oleh Andita.
Hatinya sakit karena sering dilecehkan oleh Afrizal, sialnya dia menikmatinya. Setiap saat lelaki itu menyentuh nya. Sungguh dia munafik jika menampiknya. Nyatanya tubuhnya merespon setiap sentuhannya.
"Andita kau harus kuat dan menolaknya, jika tidak maka kau akan kembali di rendahkan martabat Bu akan dia injak-injak. Balas semua perlakuan nya!"
Wanita itu menyemangati diri sendiri agar tidak menyerah keadaan nya.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin