NovelToon NovelToon
Dermaga Hati Sang Marinir

Dermaga Hati Sang Marinir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Eirene, seorang model ternama, karena kesalahannya pada malam yang seharusnya dapat membuat karirnya semakin di puncak malah menyeretnya ke dalam pusara masalah baru yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, menjadi istri seorang tentara marinir.

Rayyan, anak kedua dari 3 bersaudara ini adalah seorang prajurit angkatan laut marinir berpangkat kapten, bukan hanya sederet prestasi namun setumpuk gelar playboy dan keluarganya turut melekat di belakang namanya. Tak sangka acara ulang tahun yang seharusnya ia datangi membawa Rayyan menemui sang calon penghuni tetap dermaga hati.

"Pergilah sejauh ukuran luas samudera, tunaikan janji bakti dan pulanglah saat kamu rindu, karena akulah dermaga tempat hatimu bersandar, marinir,"
-Eirene Michaela Larasati-

"Sejauh apapun aku berlayar, pada akhirnya semua perasaan akan berlabuh di kamu, karena kamu adalah dermaga hatiku."
-Teuku Al-Rayyan Ananta-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SI MALANG EIRENE

Honey berlarian memasuki rumah sakit, perut, dada, dan pa hanya sampai berguncang karena berlari.

"Haduhh, berasa dikejar se tan aja gue! Besok mungkin bb gue turun nih 5 kilo!" gumamnya bermonolog, seraya berjalan cepat setengah berlari. Kibasan rambutnya seperti bintang iklan shampo.

Langkah Honey melambat saat melihat Rayyan dan umi Salwa berada di kursi depan ruangan lovely.

"Bang Ray," ia terlihat ngos-ngosan mirip orang yang dikejar utang. Keduanya mengarahkan pandangan pada gadis ikan buntal ini.

"Urusan honey udah selesai, untung aja pihak agensi sama perusahaan ngga minta uang penalti," jelasnya.

"Kalo mau pulang silahkan bang, biar Eirene--honey yang jaga. Tante--" sapanya, diangguki dengan senyuman tipis Salwa.

Honey yang lebih dewasa ketimbang Eirene, merasa tak enak hati dengan kejadian tadi di rumah Salwa. Ia rasa kesan pertama mereka lebih banyak diisi dengan perseteruan meskipun tidak secara terang-terangan dan berakhir dengan tumbangnya Eirene.

"Tante.." honey berjongkok di depan Salwa.

"Atas nama Eirene.. honey minta maaf, tuh anak emang usil tan--tapi sumpah deh! Dia baik--baik banget. Dia memang nyebelin, sombong, manja, itu semua memang benar adanya! Dia terbiasa hidup dengan keangkuhannya, dia terbiasa hidup dengan sikap menyebalkannya. Hidup sebagai model ternama bukan perkara mudah tan, Eyi harus pintar-pintar menjaga diri, menjaga marwahnya. Sudah menjadi rahasia umum jika model ternama selalu memiliki kekuatan penyokong di belakangnya untuk menjaga karirnya agar tetap stabil. Dan tak jarang mereka sampai mengorbankan diri, tubuhnya sendiri demi kemewahan hidup. Ada sesuatu yang harus dikorbankan demi sebuah popularitas dan kata glamour. Tidak hanya satu pengusaha yang menginginkan Eirene untuk jadi istri mudanya atau simpanannya...dan itu cara Eirene untuk menjaga marwahnya, menjadi sosok yang angkuh nan menyebalkan. Membuat benteng kesombongan agar orang-orang luar tak ada yang berani menjatuhkannya." Honey menjeda ceritanya karena suara yang bergetar, jakunnya sampai naik turun demi menjaga intonasi suara agar tak terisak.

"Saling sikut, saling dorong dan saling tikam sudah terbiasa dalam kehidupan keartisan, itu kenapa selama ini honey mendidik Eirene menjadi pribadi yang mungkin bisa dikatakan begitu menyebalkan. Eyi hidup diantara lingkungan yang saling menjatuhkan, memaksanya untuk selalu bersikap begitu." Salwa terdiam, tak jauh berbeda dengan dunia bisnis.

Salwa tak dapat berkutik begitupun Rayyan, hanya ada helaan nafas berat seolah menahan sesuatu yang ingin keluar dari matanya.

"Disaat Zahra mendapatkan kasih sayang tante, om, bang Ray--Eirene harus dicekoki dengan pelatihan menjadi seorang model demi sebuah kehidupan. Disaat batinnya menjerit ingin mendapatkan hak yang sama dengan Zahra, ia harus menekan sampai titik terdalam demi bisa menafkahi--bukan hanya dirinya atau saya---tapi ada banyak jiwa di belakang sana seperti tim wardrobe, management, make up artis yang ia hidupi saat Eirene melenggok di atas catwalk dan berpose di depan kamera! Ada uang yang berputar disitu," honey bahkan sudah meraih ujung bajunya demi menyeka air mata yang mengalir.

"Ya Allah," gumaman itu keluar dari mulut Salwa.

"Jikalau salah, maka hukumlah honey, tante---jika memang Eirene tak cocok dimata tante sama om untuk pendamping bang Ray, maka katakan langsung padanya, agar Eirene paham untuk menyerah," pinta Honey mengakhiri kisah si malang Eirene dengan isakan. Terlintas di pikiran honey masa kelam Eirene.

Gadis itu begitu hancur saat kedua orangtuanya tiada. Tapi ia tetap menegakkan kepala meski mata itu terus saja mengucurkan tetesan air hingga menganak sungai.

"Bang Redi, kita pulang! Eyi udah harus masuk karantina buat audisi," ucapnya menaburkan segenggam bunga terakhir ke arah perairan di sebuah dermaga negri singa putih. Jika orang lain akan langsung datang dan menaburkan bunga ke pusara makam, lantas Eyi harus pergi kemana?

"Aduhhh Eirene! Langkahmu itu jangan seperti bebek yang mau ber4k! Model itu lebih memiliki aura bintang, ulang lagi! Taruh tumpukan buku ini di kepalamu!!" teriak seorang penata gaya pada Eirene remaja.

"Nih orang-orang kemana sih! Aus gue, lapar juga!" ujar Eirene yang sudah terbangun, dirasa-rasa perutnya lapar juga setelah terkuras habis. Eirene mencari dimana ponselnya, tapi tak menemukan, karena memang honey tak membawanya. Ia menyingkapkan selimutnya, lalu berniat turun.

"Si@lan! Sendal gue ditinggal di rumah dong sama si honey!" ia menjejakkan kakinya di lantai ruangan tanpa alas kaki.

"Honeyyy!" panggilnya, meraih labu infusan dan mengangkatnya tinggi.

"Si honey pasti lagi enak-enakan di cafe rumah sakit nih! Nggak ngajak-ngajak ih!" dumelnya.

Ceklek.

Mereka semua terkejut termasuk Eirene sendiri.

"Eyi?!"

"Eirene?!"

"Honey? Loe ngapain ngejogrok di bawah sambil mewek-mewek?"

Honey langsung bangkit dari jongkoknya sedikit kesulitan karena ukuran perut, begitupun Rayyan yang menghampiri Eirene, tapi tidak dengan Salwa.

"Lagi ngemis cintanya tante madame!" jawab honey mengusap wajahnya kasar.

"Kamu udah bangun?" tanya Rayyan, Eirene mengangguk namun matanya melihat Salwa.

"Umi madame?"

"Hay--" ia nyengir.

"Apa kabar bocah keren, katanya kamu masuk rumah sakit jadi umi kesini?" tanya Salwa.

Eirene mengerutkan dahinya bukankah wanita ini terakhir kali bertemu dengannya masih dengan wajah angkuh nan bencinya, tapi kenapa sekarang air mukanya melunak dan begitu teduh.

"Baik, Eyi ngga apa-apa, honey gue laper," jawabnya mengalihkan pandangan pada managernya.

"Jangan jadi cewek so kuat!" Salwa tersenyum dan menyeka sudut matanya.

"Ray, suster ngga kasih makan buat pasien? Apa gini perlakuannya terhadap pasien VIP?" cecar umi, memang tak jauh dari nada omelan.

Eirene masih belum memahami dengan apa yang terjadi. Apa Salwa kerasukan arwah atau ia sedang berpura-pura, atau justru--- memang sudah insyaf beneran. Salwa berjalan menghampiri gadis ini lalu menariknya untuk masuk ke dalam ruangan kembali.

"Orang sakit tuh harusnya di kamar? Bocah bandel!" omel Salwa.

"Gimana kalo abis ini malah tambah parah, pingsan lagi kan bikin repot semua orang!" lanjutnya belum selesai mencecar Eirene, gadis itu semakin mengerutkan dahinya tak mengerti, apakah dunia sebentar lagi akan kiamat.

Rayyan tersenyum simpul melihatnya, sepertinya ia akan segera menghadap ke pejabat kesatuan untuk memberikan pengajuan pernikahan.

"Hooh lah, gue baru inget! Loe belum dikasih makan!" tawa honey ikut masuk.

"Ngapain kamu ikut masuk honey? Panggil suster buat anterin makanan!" titah umi membuat tawa honey terhenti.

"I--iya tante!" jawab honey segera keluar lagi.

"Umi madame ngga lagi sakit kan? Ngga lagi kena pelet gitu?" tanya Eirene terheran-heran.

"Engga! Umi baru tobat!" jawab Salwa membuat Rayyan tertawa, umi dan Eirene menoleh ke arah Rayyan.

"Kamu ngapain masih disini, sana pulang ke asrama! Bukannya kamu takut ada panggilan?" usir umi.

"Nanti aja, ngga ada telfon. Ray mau nungguin calon istri yang lagi sakit---" senyumnya genit pada Eirene.

"Ngga usah khawatir, sana pulang aja. Umi ada disini buat urusin calon istri kamu--" debat umi kekeh mengusir Rayyan.

Eirene mengangkat kedua alisnya, apakah hari ini telah terjadi badai dahsyat di tanah air.

"Asikk, Ray mau nyusul bang Fath nikah!" serunya.

"Perbaiki sikap kamu yang suka gombal-gombal ngga jelas sama gadis-gadis lain! Atau umi hajar kamu!" balasnya.

"Umi madame?" tatapan Eyi begitu lekat menyiratkan sebuah pertanyaan besar, ADA APA?

"Kenapa? Kamu ngga suka punya calon mertua judes, galak kaya umi?" tanya Salwa.

"Ini!" tunjuknya pada celana pendek yang lovely kenakan saat ini, hingga membuat Eirene mellihat pakaiannya sendiri.

"Umi minta kamu jangan pake pakaian kurang bahan gini di depan umum lagi! Ngga bagus, aurat kamu kemana-mana. Apalagi piercing di pusar kamu, bisa bikin mata lelaki ngiler-ngiler--" sontak saja Eirene langsung melirik ke arah perutnya.

"Umi madame tau aku pake--" ia menjeda ucapannya.

"Piercing di sini?" tunjuknya ke arah perut.

"Taulah! Waktu kamu beliin umi tas, baju kamu yang kependekan itu ngangkat!" omelnya.

Rayyan tersenyum mengembang melihat interaksi keduanya, jika bersama Fara, umi masih menghargai dan melihat nyak, yang otomatis harus berbagi kasih. Tapi Eirene, ia bisa memiliki Eirene seutuhnya, kecuali umi mau jambak-jambakan dengan honey.

"Umi madame, makasih---" ucap Eirene.

"Sama-sama. Kapan kamu mau kasih data diri kamu buat anak umi? Jangan kamu gantung anak umi kaya jemuran basah, anak umi udah kepala 3," tanyanya.

"Hah?! Kepala 3?!" Eirene terkejut.

"Lah! Emang kamu ngga tau umur Ray?" tanya umi.

"Oh iya, kok Eyi lupa nanya!"

"Be go!" Salwa mendorong kepala Eirene.

"Ngga tau umur mau aja diajak nikah?" sewot Salwa membuat tawa kecil dari Eirene yang naik ranjang kembali.

.

.

.

.

1
Safta Anggraini
sebaik itukah jd suami ahhhh mauuuuuu di gituin hahhaahah
Safta Anggraini
tokek jd orang ketiga hahahahha... syetaannnnnn/Grin/
Safta Anggraini
hahahah sumpah aku ngakak bner... laki bini sm2 pelawak... /Drool/
andi widya
Luar biasa
AZTI
karya yg bagus banget baru skrg nemuin novel yg sweter bgt 😍😍😍😙😙😙😗😗😗
Sitifatimahiput
😂😂😂😂😂😂
Titien Muliasari
modus mah si pak loreng
Ryanto Maulana
Lumayan
Ryanto Maulana
Biasa
Hasdiana
Luar biasa
Hasdiana
Lumayan
Ratna
kangen klan ini.. udah ke berapa kali baca.. tapi tetep ngangenin... makasih author ❤️
Furi Handayani
mantu2nya umi Salwa garang oeeyyy.. best women👍
Mama lilik Lilik
cerita yang menarik dan sangat good
kejora
Luar biasa
Mama lilik Lilik
maksudnya ma3jne apa ya Thor,maaf kalo saya gak tau🙏🏼
Ruzita Ismail
Luar biasa
Nuy
Dasar suami gada ahlak🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Kasinji
😭😭😭
Nuy
Dasar syaaaraaaaffffff rayyan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!